Bancakan duit bansos memang gila-gilaan. Ini audit BPKP. Harga tas Rp 15rb. Harga sebenarnya Rp 13.200. Harga normalnya Rp 6500!
Kalikan saja selisihnya dg jutaan tas yg dianggarkan. #KoranTempo hari ini
Dari anggaran Rp300rb per paket, BPKP menemukan nilai barang bansos yg diterima masyarakat hanya Rp 140-150rb. Kalikan dengan jutaan paket yg dibagikan. 💰💰💰
Dihitung dg angka hasil audit BPKP itu, kerugian negara dr "bancakan" bansos bisa mencapai Rp2,73 triliun. Itu pun baru utk wilayah Jabodetabek!
FYI total bujet di wilayah ini Rp 6,3 triliun.
Audit empat gelombang bansos di kawasan jabodetabek.
Kawan-kawan yg baik, mohon tdk menyebarkan file pdf majalah atau koran yg sebenarnya berbayar. Cukup berlangganan murah dan baca di majalah.tempo.co atau koran.tempo.co.
Biaya langganannya bs dipakai utk terus memproduksi liputan investigatif yang independen.
Kerja jurnalistik investigatif umumnya memerlukan biaya lbh besar. Sebab, verifikasi harus dilakukan berlapis. Satu informasi background harus dicek ke banyak orang.
Kenapa harus membayar? Karena informasi yg didapatkan bersifat "premium": lebih mendalam, dilengkapi konteks, dan memberi pengetahuan baru.
Kawan-kawan tetap bisa mendapatkan informasi gratis di tempo.co.
Cerita tentang bayaran untuk selebritas pada kampanye #IndonesiaButuhKerja: Kini Kita Cerita Tentang Buzzer Ini. Terima kasih kepada Ardhito yang sudah mau bercerita...
Setiap kali ada ketidakadilan pada #Novel, selalu dimunculkan kasus terbunuhnya seorang tersangka pencuri burung walet di Bengkulu pada 2004, ketika dia menjadi Kepala Satuan Reserse Polres Bengkulu.
Hari ini, setelah banyak orang marah karena jaksa menuntut ringan terdakwa penyerang #Novel, kelompok lain kembali dg cerita lama itu.
Kasus terbunuhnya seorang tersangka pencuri sarang walet di Bengkulu oleh anggota polisi ada di sini: