Assalamuallaikum
Semoga kita semua dalam keadaan sehat.
Kali ini saya akan menuliskan kisah dari Gadis (nama disamarkan) Misteri yang akan dilalui Gadis, mari simak kisahnya.
Aku bersama keluarga pindah luar kota kerena ayah ku mendapat dinas kerja yang mengharuskan kami pindah ke luar kota. Ayah adalah kepala mekanik mesin perkapalan di salah satu perusahaan di Natuna. Kini harus pindah Dinas kerja di kota lain.
Pasti sangat kurang asik karena kami semua harus ikut dan aku juga pindah sekolah. Suasana dan teman-teman yang asing pastinya.
Sudah dua minggu aku disini. Kota, suasana dan lingkungan baru belum mengenal sama sekali daerah di pulau jawa ini.
Hari itu aku dibangunkan oleh ibuku yang sedari tadi sudah memasak untuk sarapan keluarga. Aku yang biasa membantu ibu menyiapkan sarapan lalu mandi kemudian sholat subuh.
Kebetulan hari ini aku ikuti ujian untuk masuk di sekolah baru. Sekolah yg tanpa satu orang pun aku kenal.
Aku yang harus bisa membawa diri di kota yang ramai penduduk dan jalanan macet setiap paginya. Pilihan SMU Negeri atas pendapat orang tua. Sekolah favorit di kota ini.
Setelah aku mengikuti tes dan menunggu pengumuman masuk. Aku berharap semoga diterima. Sudah berusaha semaksimal mungkin dan kini tinggal berdoa. "Ya Allah semoga diterima"
Sekolah baru, teman baru, suasana baru.
Yang mesti aku pertahankan adalah selalu menjadi juara kelas seperti ketika aku di bangku sekolah dasar hingga SMP.
Pengumuman hasil tes penerimaan siswa diterima orang tua ku dan esok aku sudah mulai masuk sekolah.
Aku masuk di kelas 11B.
"Alhamdulillah ya Allah aku lolos tes penerimaan siswa"
"Alhamdulillah nak, kamu diterima disekolah baru" Ucap Ibu sembari memelukku.
"Alhamdulillah bu" Balas ku merasa gembira.
"Tambah rajin belajar ya.. tetap harus jadi juara kelas" Suara lembut khas ibuku menyemangati.
"iya ibu, doain gadis selalu"
"iya, doa ibu selalu menyertaimu juga adikmu, nak"
"Sudah, persiapkan untuk besok mulai sekolah lagi" Imbuhnya.
"iya bu, gadis masuk kamar dulu" Balasku mengakhiri.
Aku yang tidak sabar lagi menunggu esok hari.
Singkat cerita
Pagi ini aku mulai masuk sekolah dan mencari dimana letak kelas ku. Secara aku anak baru jadi masih bingung dengan tatanan gedung sekolah ku.
"Kelas 11B"
Itu ruang kelas ku dengan wali murid ibu Fenny. Beliau yang terlihat sangat sabar kalau dilihat sekilas.
Pertama kali aku duduk di kelas ini, ruangan serasa berbeda. Meski pun jendela kelas terbuka tapi serasa panas. Mungkin butuh penyesuaian dulu.
Teman sebangku namanya Risma. Anaknya baik, meski agak cerewet tapi dia manis.
Bel berbunyi menandakan Istirahat. Kami pergi ke kantin untuk membeli camilan dan es sirup. Lalu duduk di samping mushola yang letaknya hanya sebelahan.
"ehh ris, kamu ngerasa ga sih dikelas tadi" Tanyaku
"Ngerasa apaan?" Balasnya
"Serasa panas atau gerah banget ga sih ris?" Jelas ku ke Risma.
"iya sih panasnya tu lain kan!" Ucapnya
"Iya panas banget" Balas ku menyetujui ucapan risma.
"kelas kalian dimana dek?" Tanya tiba-tiba oleh seorang siswi yang ternyata kakak kelas kami.
"kelas 11B kak" Balasku
"Pantas saja, kelas kalian kan memang angker, hehe" Jawaban yang gak asik ku dengar.
"angker? " Tanya ku heran sembari mengernyitkan dahi.
"dulu ada siswa yang meninggal karena sering dibully, dia depresi dan bunuh diri. masak kalian ga dengar berita itu sih!!" Jelas kakak kelas.
"iya kak aku juga tau berita itu" Jawab risma karena memang dia asli dari kota ini.
"Ihhhh, kok nekat sih tu anak sampai bunuh diri"
"iya, dia gantung diri di sana, samping kelas kalian" Jelasnya sambil menunjuk arah toilet tersebut.
Lalu terdengar bel masuk berbunyi. obrolan pun selesai disitu. dilanjut kami yang berlari menuju kelas.
Siapa siswi yang mati gantungan diri itu?
Apakah arwahnya gentayangan dan yang membuat suasana angker kelas 11B itu dari aura negatif nya.
Selalu teguhkan iman dimana pun kita berdiri. Terkadang hal yang tidak kasat oleh mata ada untuk melemahkan manusia.
Kita rehat dulu.
Gadis dan keluarga yang baru pidah dari Natuna kini menjalani hidup baru di kota lain. Sekolah barunya yang aneh dia rasakan saat memasuki kelas 11B.
***
Ketika bel istirahat berbunyi aku ngobrol dengan Risma. Dan ternyata Anjani ikut menjelaskan jika dikelas ku dulu ada siswi yang mati gantung diri di toilet samping kelas.
Di tengah-tengah pelajaran fisika yang menjabarkan keruwetannya, tiba-tiba aku kebelet ingin buang air kecil.
"Ris, pipis yuk" Ajak ku padanya
"enggak deh, aku ga kebelet" Ungkapnya
"temenin yuk, aku ga berani pipis di toilet itu" Rengek ku berharap risma mau menemani.
"risma gadis ! kenapa ribut-ribut dibelakang??" Tegur Bu Ning guru fisika yang galak.
"maaf bu, gadis kebelet mau pipis" Ucap risma
"Iya bu" Jawab ku
"ya udah sana ke toilet, ga usah ribut-ribut dibelakang ! mengganggu yang lain belajar!" Tegas Bu Ning.
"iya bu" Balas ku sembari melangkah keluar.
Akhirnya aku beranikan diri pergi ke toilet sendirian. Karena memang tidak sanggup lagi menahan. aku buru-buru masuk kedalam toilet. Jangankan didalam, diluar saja seramnya minta ampun.
Sesaat aku pipis, tiba-tiba lampu disitu mati hidup berulang-ulang. Buru-buru aku selesaikan, kemudian berlari menuju pintu. Saat aku tarik ganggang pintu, ternyata pintu terkunci, seakan dikunci dari luar.
"Bukain... tolong!!"
Aku berteriak sekeras-kerasnya. Namun lama sekali pintu tak terbuka sampai aku benar-benar ketakutan. Yang bisa aku lakukan disitu hanya berjongkok dan menangis. Teriakan ku tidak ada yang dengar.
Sampai akhirnya pintu terbuka dari luar, ku dengar bu Ning memanggil ku.
"Gadis.. gadis.. kenapa kamu nangis?" Tanya heran Bu Ning.
"pintunya ada yang ngunci dari luar bu, gadis teriak minta tolong ga ada yang bukain" Jelas ku sambil masih menangis.
"ya sudah kembali ke kelas" Pungkasnya.
Saat aku berjalan menuju kelas bersama Bu Ning, aku toleh kebelakang seorang siswi mengenakan seragam sedang mainkan saklar lampu toilet. wajah pucat nya sangat menyeramkan, matanya melirik pada ku dengan senyum sinis.
Kini aku hanya diam tanpa bicara apa-apa sampai jam pelajaran usai.
"kamu ga papa??" Tanya risma
"wajahnya ris!"
"wajah? wajah siapa?" Tanya risma penasaran.
"Wajah siswi yang mati itu!" Jelasku
"iihhh kamu lihat ya?? Tanya Risma yang kaget sembari menggenggam erat tanganku.
Aku melamun masih terngiang-ngiang wajah siswi itu. Saat Risma menepuk bahuku sambil sebut nama ku. Spontan aku marah-marah ke dia yang membuatnya takut. Semua melihat ku dengan tatapan aneh, sampai ada salah satu teman yang memegangi tanganku, sontak aku teriak histeris.
Lalu aku berlari ke arah toilet dan pingsan tepat dimana siswi pucat mainkan saklar lampu toilet.
Aku terbangun sudah berada UKS. Ada Risma yang sedang menemaniku.
"Alhamdulillah, kamu sudah sadar" Ucap Risma
"aku kenapa ris, kenapa aku disini??" Tanya ku yang sama sekali tidak ingat apa-apa.
"kamu kesurupan dis" Jelasnya
"Haa... kesurupan?"
Sejenak terdiam merasakan tubuh ini serasa lemas, begitu juga dadaku rasanya panas sekali.
"kamu istirahat dulu aja, aku mau kembali ke kelas. nanti istirahat kedua aku sini lagi"
"iya ris, terimakasih ya"
Risma yang berlalu kembali ke kelas, kini, aku sendirian. Rasa takut muncul lagi. wajah itu membayangi ku seakan tak mau berpaling. Dadaku semakin terasa panas, keringat dingin mulai keluar. Aku hanya bisa berdoa sebisaku.
Aku amati seluruh ruangan ini, dari sudut mata ku terhenti di satu titik yang kini sosok itu berdiri dengan kepala tertunduk, rambut sepunggung menutupi mukanya.
Apa yang bisa Gadis lakukan dengan kondisi yang masih lemah itu, menyaksikan sosok siswi disudut ruangan!
Selemah apa pun kita, akan ada cahaya Tuhan yang menjadi perisai diri. Doa dan keberanian lah yang mampu membentengi jiwa kita dari jiwa halus.
Assalamuallaikum
Masih dengan Gadis dan kisahnya.
Awal kejadian, ia sedang berada di toilet untuk buang air kecil. Saat itu ada yang memainkan lampu toilet. Hingga terkuncinya pintu toilet dari luar, sampai gadis melihat wajah menyeramkan itu saat mau kembali ke kelas nya.
Sosok itu terus terbayang oleh gadis, membawanya dalam lamunan yang berujung kerasukan.
Gadis di temukan oleh sahabatnya, Risma, dalam keadaan pingsan di dalam toilet sekolah dan di bawa ke ruang UKS di bantu oleh teman yang lain.
Pada awal diruang UKS, ditemani oleh Risma, Namun karena pelajaran akan segera di mulai, dia pun pergi kembali ke kelas meninggalkannya sendiri.
***
Dari sini keanehan mulai terjadi.
Tak lama setelah Risma kembali ke kelas, aku pun tersadar. Perlahan aku angkat badanku untuk duduk. Ku lihat sekeliling ruangan itu, Tatapanku terhenti di salah satu sudut ruangan.
aku kembali melihat sosok wanita itu tengah berdiri dengan kepala menunduk dan rambut yang panjang menutupi wajahnya. Aku takut. Dengan segera aku berlari untuk meninggalkan ruangan itu. Namun tak bisa, badan terlalu lemas dan akhirnya aku pun terjatuh.
Saat aku berusaha untuk bangun, aku melihat ada sepasang kaki tengah berdiri berada di depan ku.
Perlahan ku angkat kepala ku. Pelan sekali. Memberanikan mata ini untuk melihat sosok yang ada di depanku.
Seorang pria paruh baya yang tak ku kenal sedang tersenyum. Pria itu mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Tanpa ragu aku meraih tangan pria itu.
Keanehan tidak sampai disitu. Pria itu mengajak untuk ikut dengannya. Aku pun mengikutinya dengan tanpa rasa ragu ataupun takut. Aku ikuti langkah pria itu, melewati sebuah lorong yang panjang dan gelap. Namun aku melihat ada cahaya putih yang berasal dari ujung lorong itu.
Pria yang sedari tadi memegangi tanganku, menuntun untuk terus berjalan menuju ujung lorong.
Setelah keluar dari lorong itu, aku melihat banyak sekali pohon-pohon rimbun. Seperti hutan pohon pinus.
Ku amati sekitar hutan itu, terlihat telah berdiri seorang wanita dengan gaun berwarna merah tengah menungguku di bawah salah satu pohon yang ada disitu.
" Gadis, ikuti aku " Ajak wanita itu.
Aku pun mengikutinya dengan di tuntun oleh pria yang sedari tadi memegangi tanganku. Tiba-tiba aku mendengar suara ibu ku memanggil.
"Gadiiiis !!! berhentiiii !!Pulang nak!" Panggil ibuku hingga aku pun terbangun.
Setelahnya, aku sudah berada di kamar. Kulihat ada beberapa teman sekelas, guru, orang tua ku dan juga seorang Ustadz yang tengah berdiri disamping tempat tidur ku.
"Alhamdulillah kamu sudah kembali sadar nak" Ucap syukur pak ustadz
Disusul dengan ucapan rasa syukur yang lainnya.
"Gadis kamu sudah sadar? Alhamdulillah" Ucap ibuku sembari menyeka air matanya.
"Aku kenapa Bu?" Tanyaku yang masih tak tau apa yang terjadi.
"Tadi ada yang mau mengajak kamu masuk kealam gaib nak dan Alhamdulillah kamu segera tertolong " Tutur pak ustadz.
"Iya nak, Alhamdulillah kamu sudah sadar kembali. Sekarang kamu istirahat dulu ya. Biar teman-teman dan gurumu menunggu di ruang tengah " Pungkas ibuku.
" Iya Bu "
Ternyata aku kerasukan lagi disekolah dan dibawa pulang oleh Guru dan teman sekelas ku. Aku tidak ingat apa pun. Kata ibu, aku kerasukan dalam keadaan tertidur dan terkadang juga mengamuk. Sampai orang tua ku memanggil seorang Ustadz kerumah.
Hari pertama aku masuk sekolah sudah mendapatkan kejadian tak mengenakkan. Setelah kejadian itu, aku mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk belajar dirumah sampai kondisi ku benar-benar membaik.
Walaupun aku diam dirumah, sosok siswi berseragam itu masih tetap bergentayangan. Bukan hanya sosok wanita itu saja, sosok yang lain nya pun kini dapat ku lihat. Aku juga sering kesurupan setiap kali melihat sosok wanita menyeramkan yang mati penasaran itu.
Sampai upaya penutupan indra keenamku dilakukan, dengan cara ruqiah oleh Ustadz yang tempo hari membantu ku.
Sudah hampir seminggu aku tidak masuk sekolah. Aku rindu belajar, bercanda dan mengobrol bersama teman. Namun, masih ada rasa takut menyelimuti ku yang membuat ku tak ingin masuk sekolah.
Siang ini Risma, Ridwan, Lusiana juga Mika datang kerumah untuk menjenguk ku.
Mereka datang mewakili semua teman dan juga wali kelas.
"Gimana, udah baikan?" Tanya Risma
"Udah Ris, udah baikkan kok" Terangku.
"Kapan bisa masuk sekolah lagi?" Tanya Ridwan.
"Insya Allah besok Bang. Itupun kalo Ibu ngizinin aku buat masuk sekolah lagi"
"Syukurlah bisa belajar bareng lagi sama kamu Mbak Gadis. Oh iya, dapet salam juga dari temen yang lain sama Bu Fenny" Ucap Mika
"Ini ada sedikit titipan buah sama roti, ada beberapa surat juga dari temen-temen kelas. Semoga cepet baikkan ya" Kata Lusiana
"Iya Aamiin, terimakasih Mbak. Eh iya, kita belum kenalan ya? Nama kalian siapa?"
"Ini Ridwan, sebelahnya Lusiana, yang satu lagi Mika" Kata Risma sembari mengenalkan yang lain.
"Ooh iya...Salam kenal ya Bang, Mbak" Aku menyalami tangan mereka semua, "Jangan takut sama saya ya!"
"Gak lah, kenapa juga harus takut?" Jawab mereka bersamaan.
"Aku hanya ketakutan kalo sampe dibully seperti siswi depresi yang gantung diri itu" Pungkasku.
Mereka saling pandang satu sama lain.
Keesokan hari nya aku sudah masuk sekolah, benar apa yang aku takutkan itu terjadi, yang lain melihat ku aneh dan merasa takut.
Jangankan mendekat, berpapasan dengan ku saja mereka langsung menjauh seperti melihat sesuatu yang menyeramkan.
Untung masih ada keempat teman baru ku yang gak takut berada di dekatku. Tanpa sadar, akupun meneteskan air mata.
"Aku nakutin ya?"
"Apaan sih...Kan masih ada kita, udah gak usah pedulikan mereka" Kata Mika menyemangati.
"Bener tuh kata Mika, kita bakalan slalu ada buat kamu. Udah gak usah di pikirin lagi ya" Imbuh Risma.
"Makasih ya Ris, Mika"
Mereka menenangkan ku. Gak lama Ridwan dan Tono datang.
"Kamu kenapa gadis?" Tanya Tono.
"Kenapa yang lain mandang aku tuh aneh ya Bang? Pada ngejauh gitu"
"Ah elah gitu saja dipikirin. Udah cuekin aja gausah di gubris" Balas Tono
"Iya bener tuh. Biarin aja" Kata Mika
"Makasih ya semua sudah peduli sama aku"
"Kembali kasih gadis" ucap Ridwan dan Tono berbarengan.
Mendengar ucapan mereka, aku merasa sedikit lega. Karena mendapatkan teman baru yang tidak takut denganku dan melihatku layaknya orang normal.
Namun yang mengalami hal serupa seperti ku itu banyak.
Bahkan menurut kabar, arwah gentayangan itu ingin mebalaskan dendamnya pada orang yang sudah berbuat jahat padanya.
Lusiana pun menjadi salah satu korban seperti ku, yang kini tidak masuk sekolah.
***
Sejauh mana Gadis, Lusiana dan yang lain melewati hari-hari dengan di gentayangi arwah penasaran yang ingin menuntut balas itu?
Jika merasakan suatu keganjilan di satu tempat, badan terasa merinding, merasa seperti ada yang mengawasi, merasa was-was dan juga takut, Itu pertanda makhluk astral sedang menyentuh mu dan terkadang penampakan sosok akan terlihat jika kita menoleh kesebelah kiri.
Begitu yang sering saya alami. Penampakan pertama akan dilanjutkan dengan terror berikut nya.
Semoga senantiasa dijauhkan dari segala gangguan jin dan makhluk ghaib lainnya dimana pun dan kapan pun kita berada. Aamiin.
Masih kita lanjutkan kisah misteri yang dialami oleh Gadis.
Gadis yang sudah dibawa kealam lain dengan sosok laki-laki dan seorang perempuan bergaun merah, hingga suara ibu memanggil untuk pulang.
Susana yang berbeda setelah Gadis masuk sekolah lagi, orang disekitarnya memandang aneh dan ngeri. Namun apa yang dialami oleh Gadis ternyata juga di alami Lusiana.
***
Siang ini sepulang sekolah aku hanya mengurung diri dikamar memikirkan keanehan orang-orang disekolah yang pada mulai menghindari ku.
"Se-ngeri apakah aku dimata mereka??"
Saat aku memikirkan sosok itu seketika perasaanku mulai tidak nyaman dan merasa was-was. Tiba-tiba terdengar suara seperti memanggil.
"Gadis..... Gadis..... Gadis" Suaranya lirih tapi jelas.
Tiga kali dia menyebutkan namaku, seketika aku bergidik ngeri. Hingga seperti ada yang memaksa untuk melihat ke arah lemari.
Sosok itu sudah duduk di atas almari dengan sorot mata menjegil memandang ke arah ku. Suara cekikikan memekik telinga.
Kemudian melompat menabrak ku dengan posisi tertindih. tangannya mencekik leher, Aku mencoba berontak sekuat tenaga, tapi semua percuma, semua badan terasa kaku. Teriak ku juga tidak mengeluarkan suara.
"Kamu harus mati seperti ku gadis!!" Matanya menjegil, tangannya mencengkram kuat leherku.
Suara yang sangat menyeramkan.
Tiba-tiba aku diseret oleh wanita bergaun merah itu. Dipasangnya rantai di kedua tangan dan kaki ku, menyeret tubuhku yang sedang meronta. Makhluk itu bertubuh besar dan tinggi, berkepala seperti banteng memiliki sepasang tanduk bermata merah.
Giginya mencuat tajam keluar dengan taring yang besar.
"Aku mau dibawa kemana!!" Aku terkinjat. Tubuhku meronta.
Di sekeliling ku kini dipenuhi dengan wujud manusia dengan muka pucat.
"Mati !! mati!!" Seru manusia berwajah pucat itu.
Bahkan ada banyak tangan yang mencoba meraihku. Wajah-wajah itu semakin lama semakin mendekat.
Hingga ku lihat kilatan menyambar iblis yang menyeret ku yang kini mulai terbakar dan menghilang kesemuanya.
Pak ustadz membantu untuk berdiri dan melepaskan rantai yang mengikat ku.
"Ayo pulang nduk" Ajak Pak Ustadz.
"Aku takut pak" Balasku sambil terus menangis
"Ini bukan dunia kita...ayo pulang" Pungkasnya.
"iya pak"
Dan saat aku membuka mata, hal itu terjadi lagi. Aku tersadar yang sudah dikerubungi oleh ibu, ayah, adik dan juga pak ustadz.
"Ibu...gadis takut" Isak ku
"Sudah nak banyak berdoa ya" Kata ibu yang kini memeluk ku sambil menangis.
"Gadis sudah di rumah, jangan takut" Kata Pak ustadz.
"Alhamdulillah, terimakasih pak ustadz" Ucap ayahku.
"Semua karena Allah semata Pak Adi. Mari, saya mau bicara dengan pak Adi diluar" Ajak Pak ustadz yang kemudian melangkah keluar bersama ayahku.
Aku dikamar masih ditemani oleh ibu dan juga adik. Ketakutan itu terus menghantui.
Semua makhluk-makhluk itu tak pernah berhenti ingin membawa ku ke alam mereka.
Singkat cerita
Akhirnya aku diajak ketempat saudara ibu atas anjuran ustadz. Kebetulan saudara ibu juga seorang ustadz yang merangkap sebagai dalang.
Menurut beliau mata batin ku terbuka dengan bertambahnya usia saat ini. Beliau yang bisa menutup mata batinku, karena masih ada keterikatan darah keturunan.
Memiliki indra keenam itu tidak enak menurut ku, sangat menakutkan.
Sampai beliau berkata "suatu saat nanti, kalau sudah waktunya kamu akan kuat dan bisa membantu yang lain dengan kelebihan mu"
Setelah mata batin ku tertutup, kejadian janggal tidak pernah ku alami lagi. Tidak pernah kesurupan lagi dan aku menjalani hari-hari ku dengan normal.
Aku juga berpindah sekolah lagi karena rasa takutku yang belum hilang disekolah itu.
Hanya aku masih merasakan kalau arwah itu masih mengawasi ku.
Kita hanya bersebrangan dimensi dengan mereka, kapan pun mereka bisa menyebrangi tirai pembatas ini untuk menyeret kita ke alam mereka. Persiapkan diri dekatkan hati dengan sang maha penolong.
Kelas 11B masih dengan keangkerannya sampai detik ini, walau aku tidak lagi memasuki ruangan itu tapi misterinya selalu aku ingat.
Demikian kisah Gadis dimasa remaja nya.
Maaf tidak bisa menuliskan kisah saat mbak Gadis sudah bisa mengendalikan kebatinannya saat ini, karena sangat panjang. mungkin di lain kesempatan akan saya tuliskan.
Saya Iphend Alzikra berterima kasih kepada segenap pembaca, narasumber yang mempercayakan kisah nya saya tuliskan. Semoga sehat selalu diberikan keselamatan untuk kita semua.
Wassalam
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
“Aku lagi naik motor sama temenku. Ceritanya mau liburan ke Pantai Gunungkidul. Gak tau kenapa, tbtb pandanganku gelap beberapa detik, kayak ada yang nutupin mataku. Pas normal lagi, di depanku udah ada BAK TRUK. “BRAK!” Aku nabrak, aku lgsg jatuh ke tengah jalan. Kejadiannya cepet banget. Mobil dari belakang nelindes kakiku. Aku koma 12 hari.”
a thread
#bacahoror #bacahorror @IDN_Horor
Gak cuman warga sekitar yang menyimpan kecurigaan. Saya rasa, hampir semua orang di desa ini menyimpan pertanyaan yang sama. Bagaimana bisa, keluarga yang awalnya begitu melarat, menjadi super kaya dalam hitungan minggu. Sebuah pola lama yang terus terjadi. Cerita lama yang tak akan habis dicertikan sepanjang keturunan.
Semua itu bermula ketika Arum masih kecil. Dulu Pak Seno, bapaknya Arum ini kerja diperusahaan besar di jogja dan ekonomi keluarga mereka bisa dibilang cukuplah.
kisah nyata
"NIAT MERANTAU MAU KERJA, MALAH SETOR NYAWA"
Menurut cerita dari warga, dulu, di rumah itu pernah ada tragedi pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa orang dan di dalangi oleh adik kandung yang punya rumah. lalu dia berhasil di habisi dengan cara di sembelih tepat jam 12 malam di dalam kamar . Tapi sebelum dia meninggal, dia sempet bersumpah....
a thread horror
#bacahorror #asupanhorror @IDN_Horor
Mereka menghabisi nyawa si pemilik rumah karena sudah gak tahan sama kelakuan dan kejahatan yang di lakukan pada warga sekitar. Termasuk sama keluarganya sendiri.
Lalu si pemilik rumah berhasil di habisi setelah di rencanakan lama. Karena si pemilik rumah itu punya banyak ilmu, makanya yang ikut terlibat itu gak cuman 1 atau 2 orang aja, tapi banyak orang.
Dan setelah menentukan waktu yang tepat, berdasarkan anjuran dari orang2 yang tau ilmu kebatinan, di malam kelahirannya , jadi malam tragisnya.
Seperti yang kita tau, santet itu adalah praktik ilmu hitam yang melibatkan kekuatan gaib untuk menyakiti orang lain dari jarak jauh. Biasanya, santet digunakan oleh orang untuk balas dendam. Entah itu mau bikin si korban sakit atau bahkan langsung meninggal.
Dan metode ini banyak dipercaya diberbagai budaya di asia, termasuk di Indonesia. Karena selain gampang juga menjadi salah satu cara gaib yang punya efek langsung pada fisik maupun psikis korban.
“Kalo nanti gagal ya kamu tetep mati mas. Cuman bedanya kamu matinya di sungai bukan di rumah saya.”
MERINDING!! Ada salah satu sungai di jogja yang ternyata pernah dipake buat ritual Kungkum Kedung.
A thread horor
#bacahorror
Nah kemarin ada follower dari tiktok yang ngirim DM. Pas saya buka, ternyata dia ngirim gambar sama video sungai, yang mana, di Lokasi itu ada semacam tempat buat ritual.
Karena merasa tertarik, saya lanjut bales chatnya.
Disini kita sebut aja namanya mas Eko. Dia cerita, jadi malem itu dia sama temennya rencana mau nyari spot buat mancing. Pas udah nyampe Lokasi yang di rasa pas, mas eko sama temennya ini turun buat nyari tempat yang enak buat mancing dipinggir sungai.
KELUARGA WONGSO Kaya 7 turunan di kota kecil diperbatasan selatan jawa timur.
thread horor
#bacahoror @IDN_Horor
Pernah denger kaya 7 turunan? Tapi gmn ceritanya kalo belum sampe keturuan ke7 tapi udah ngelakuin hal yang gak sesuai dengan aturan mainnya?
Nah ini ada 1 kisah yang terjadi di beberapa tahun silam, diperbatasan kota kecil di Selatan jawa timur. Dan Kisah ini diceritakan oleh narasumber yang kita sebut aja namanya mbak novi.
masuk daerah limpung, aku lupa nama jalannya apa. liat jam 23:45, kita masuk gapura muter2 nyari jalan lama banget sampe nemuin hal-hal aneh. aku liat jam di tangan, hape sama di layar mobil itu jam nunjukin 23:45!!
Anjir kita panik, bisa keluar apa kagak!
#bacahorror
ini kejdiannya udah lumayan lama sekitar tahun 2016-2017 yang lalu. Namaku nanda (samaran) aku sama sodaraku habis liburan di jogja. Singkatnya, pas perjalanan balik ke Jakarta, kita mulai dari magelang, karena mampir dulu ke rumah temen. Habis isya kita gas lagi.
Kita mutusin buat lewat pantura. Buka hape nyalain google maps. Di arahin tuhh pantura via limpung yang tembusnya jalan pantura batang. awalnya biasa aja, gak ada kejadian2 aneh. Masuk di jam 10 malem, kita memasuki Kawasan limpung.