Peringatan #HaulGusDur tiap tanggal 30 Des agak menyalahi pakem nahdliyin. Biasanya haul itu diperingati dengan patokan penanggalan hijriyah, lha ini kok dengan patokan penanggalan masehi?
Jangan2, bener kata GD bahwa NU telah di-Muhammadiyahkan secara massal oleh Pak AR. 😀
Ada yang bilang, GD dan Pak AR adalah pimpinan ormas yang tertukar.
Dengan kualitas keulamaannya Pak AR layak memimpin NU, sementara GD dengan kapasitas intelektualnya disebut layak memimpin Muhammadiyah.
Untuk menghadirkan penceramah dalam pengajian, Kyai sebelah akan disowani, sementara Kyai Muhammadiyah cukup dikirimi pesan wa, atau paling mentok ditelponi..
Setelah jadwal tersusun rapi, pada hari H Kyai sebelah akan dijemput di rumah. Ada driver, panitia pendamping lengkap beserta banser.
Sementara Kyai Muhammadiyah akan menerima pesan singkat, "panitia tidak menyediakan transportasi, jadi mohon berangkat sendiri."
Sbg Ketum PP @muhammadiyah, Pak AR terkenal selalu menolak bisyaroh ceramah, jika terpaksa menerima maka langsung diserahkan ke PP atau diberikan pd panti asuhan dan warga sekitar yg membutuhkan.
Srg juga Beliau dititipi infaq utk persyarikatan, karena jaman itu belum cashless, jadi titipan infaq masih berbentuk uang tunai dalam amplop yg isinya variatif, mulai dri ribuan hingga puluhan juta. Tentu sja langsung diserahkan utuh apa adanya.
Suatu ketika, Pak AR pernah didatangi mahasiswa yang ngekos di sekitar Kali Code Yogyakarta. Mereka mengadupada Pak AR. Mengeluh kalau di daerah mereka tengah ada program kristenisasi yang dibawa oleh seorang pastur.
Sekitar bulan Oktober lalu saat bencana gempa Lombok disusul tsunami likuifaksi Palu - Donggala, ramai sekali berseliweran meme berjudul PESAN KH. AHMAD DAHLAN 1 ABAD YANG LALU (lihat gambar).
Benarkah pernyataan itu disampaikan Mbah Yai Dahlan?
Nanti dulu..
Baru-baru ini ada juga yang nadanya lebih tegas seperti ini, jika bencana alam terjadi berturut-turut pertanda RUSAK PEMIMPINMU, dilengkapi dengan ilustrasi Mbah Yai Dahlan yang kelihatan galak.