Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al-Albani dan Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Imam Ibnu Hajar Al-Haitami menyatakan : Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani di dalam Al-Austah dan rijalnya Tsiqat (Majma’uz Zawa’id : 10/230-231).
1. Jika yang dimaksud dengan berkawan adalah dengan mendukung kezhaliman penguasa muslim, maka itu adalah hal yang diharamkan dengan kesepakatan kita semua.
2. Namun jika yang dimaksud dengan berkawan adalah menyampaikan nasehat kepada mereka secara sembunyi tanpa terang-terangan dan mengumbar aib, dan tidak mendukung kezaliman mereka.
Maka itulah yang diperintahkan oleh Nabi kita Muhammad shallallāhu ‘alahi wa sallam
Dalam sebuah hadits
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam
bersabda :
“Barang siapa ingin menasihati seorang penguasa, maka jangan ia tampakkan terang-terangan ! Akan tetapi hendaknya ia mengambil tangan penguasa tersebut dan menyendiri dengannya. Jika dengan itu ia menerima (nasihat) darinya, maka itulah yang diharapkan.
Dan jika tidak menerima, maka ia (yang menasihati) telah melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya.”
(HR. Ahmad, Ibnu Abu ‘Ashim dan yang lain, disahihkan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Zhilalul Jannah, no. 1096-1098).
Sehingga tidak ada pertentangan sama sekali di dalam hadits ini dengan hadits-hadits lain tentang wajibnya mentaati penguasa di dalam hal yang baik, dan tidak mentaati mereka di dalam kezaliman disertai dengan tidak mencaci maki mereka,
..dan tidak memberontak terhadap mereka. Akan tetapi mendoakan kebaikan dan menasehati mereka dengan baik.
Wallahu a'lam bishshawab
Tulisan Ustadz Abul Aswad Al Bayati فظه
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Tanggalkan sikap ashabiyyah dan fanatik buta, kemudian tanyakan pada hatimu :
Adakah yg Melebihi Kekejaman Al Hajjaj Dalam Hal Kepemimpinan ?
Mari membaca !
Dalam Sunan At Tirmidzi disebutkan riwayat, Hisyam bin Hassan berkata:
“Mereka menghitung jumlah manusia yg dibunuh oleh Al Hajjaj secara zhalim, maka jumlahnya mencapai sebanyak 120.000 orang manusia.”
📚 Sunan At Tirmidzi, no. 2220
📚 Tahdzib At Tahdzib.
Al Ashma’i rahimahullah berkata:
“Di suatu pagi, Sulaiman bin ‘Abdul Malik membebaskan 81,000 orang tawanan, setelah kematiannya Al Hajjaj, penjara2 diperiksa lalu mereka dapati ada 33,000 orang yg belum dilaksanakan pemutusan hukum dan tidak juga penyaliban.”
"As-Sunnah dan Ijma pun melarang kita untuk mencela dan mengkritik Umara secara terbuka, menyampaikan keburukan2nya di atas mimbar, sekalipun dia zhalim, sebagaimana banyak ayat dan hadits menjelaskannya."
Mereka menjawabnya dgn syubhat :
"Ini negara demokrasi, akh. Yg dipake ayat2 konstitusi, dan ayat2 konstitusi membolehkannya sebab kita bukan negara syari'at yg memakai pendalilan ayat2 Al-Qur'an serta hadits Nabi."
Ruqyah dibolehkan asal penggunaannya bersih dari hal2 syirik, karena Rasulullah telah memberikan keringanan dalam hal ruqyah ini utk mengobati ‘ain atau sengatan kalajengking.
Sebagaimana dinukil dari Fathul Majid, Imam As Suyuthi berkata ;
“Ruqyah itu dibolehkan jika memenuhi tiga syarat:
1. Bacaan ruqyah dengan menggunakan ayat Al Qur’an atau nama dan sifat Allah.
2. Menggunakan bahasa Arab atau kalimat yang mempunyai makna.
Asal dalam ibadah, seorang muslim tidak boleh mengambil gaji sebagai pengganti apa yang dia lakukan. Siapa yang berkeinginan ketaatannya untuk (mendapatkan) dunia. Maka dia tidak mendapatkan pahala di sisi Allah sebagaimana Firman Ta’ala:
Semua kita marah, sebab kita meyakini bahwa, tidak ada ayat dan aturan yg lebih mulai selain kemuliaan dan aturan Al-Qur'an serta as Sunnah.
Tetapi ketika kami mengingatkan bahwa :
"As-Sunnah dan Ijma pun melarang kita untuk mencela dan mengkritik Umara secara terbuka, menyampaikan keburukan2nya di atas mimbar, sekalipun dia zhalim, sebagaimana banyak ayat dan hadits menjelaskannya."
Jawaban syubhat :
"Ini negara demokrasi, akh. Yg dipake ayat2 konstitusi, dan ayat2 konstitusi membolehkannya sebab kita bukan negara syari'at yg memakai pendalilan ayat2 Al-Qur'an serta hadits Nabi."
"Barangsiapa yg tidak mengatakan bahwa Ali adalah sebaik-baik manusia, maka sesungguhnya dia telah kafir."
Derajat : Hadits Palsu
Penjelasan :
✔ Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Kathib dari Ali, kemudian beliau mengatakan hadits ini ; Maudhu', karena dalam sanadnya ada rawi yg bernama : Muhammad bin Katsir Al Kuffiy. Dia adalah seorang perawi yg tertuduh memalsukan hadits ini.
✔ Diriwayat lain yg diriwayatkan oleh Al Hakim dari Ibnu Mas'ud dari Nabi dari Jibril, sesungguhnya dia berkata : "Wahai Muhammad, Ali adalah sebaik-baik manusia. Barangsiapa yg enggan mengatakan demikian, maka sesungguhnya dia telah kafir.