"...Kalau daerah-daerah rawan bencana, ya, tolong diberitahukan, ini rawan gempa, lokasi ini rawan banjir, jangan dibangun bandara, jangan dibangun bendungan".
Sebab, Kalsel telah dibebani industri ekstraktif, maka, mestinya segera moratorium, audit/evaluasi, tegakan hukum, dan pulihkan kerusakan yang ada.
*Semua ini bisa terjadi, jika Presiden serius, tak punya beban, dan tak ditunggangi oligarki.
Tata guna lahan yg amburadul & ekosistem yg sudah rusak di Kalsel itu adalah fakta. Hulu masalahnya ada di Presiden @jokowi. Dalih karena kebijakan di rezim sebelumnya (sembari menutup rapat jejak buruk sendiri) itu irasional.
Anda dimandatkan utk melayani rakyat, bukan cukong!
Pulau Kalimantan butuh bernafas. Industri ekstraktif sudah terlalu sesak. Korbannya rakyat. Bukan Anda, Presiden @jokowi. Sekali lagi, bukan Anda!
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kami tak kaget. Komposisi Tim Pemenangan Paslon pada Pemilu 2019, itu terhubung dengan bisnis tambang dan energi kotor. Sebagian besar dana kampanye pun diduga berasal dr perusahaan tambang.
Oligarki Tambang di Balik Pemilu 2019
Setelah Pilpres digelar, kabinet pun terbentuk. Sepertiga di antaranya juga terkait dengan bisnis tambang - JATAM jatam.org/sepertiga-kabi…
Pasca UU Minerba disahkan, 3 perusahaan tambang batubara, antara lain PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, (KPC), dan PT Multi Harapan Utama mengajukan perpanjangan izin ke ESDM.
Pembahasan dan pengesahan Omnibus Law yg super kilat - senyap, terdapat sejumlah aktor yang bermain, tersebar di Satgas dan Panja DPR UU Cilaka. Orang-orang ini terafiliasi ke sejumlah bisnis tambang & energi.
Puan Maharani. Ketua DPR RI periode 2019/2024, sekaligus Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDI Perjuangan ini, tak lepas dari kepentingan bisnis tambang dan migas.
Jejak Puan terlacak dg mudah melalui bisnis suaminya, Happy Hapsoro.
Di balik brutalitas aparat kepolisian dalam menangani massa aksi, berapa harga outfit yang selalu mereka gunakan utk memukul dan menembak gas air mata kepada massa aksi itu?
MAHAL. Semuanya tentu bersumber dari dana (pajak) rakyat.