Dimsum (點心) sebenarnya sudah eksis dari dinasti-dinasti lama di Cina, tapi kultur dimsum ysng dikenal hingga saat ini baru muncul di abad ke-19 di Guangzhou.
Dimsum adalah snack pendamping teh, tapi lambat laun menjadi makanan utamanya.
Di akhir abad ke-19, usaha teahouse di Guangzhou lagi booming, karena dijadikan persinggahan pedagang yang kesana.
Guangzhou itu kota pelabuhan, makanya ramai oleh orang asing. Opium juga udah di-banned, jadi teahouse tambah laku. Makanan pendamping tehnya juga jadi terkenal.
Beberapa dimsum dishes yang umum;
1) Siomay/siumai (烧卖). Di Indonesia nyebutnya sio-mai ikutin penyebutan Hokkien.
Siomay yang paling umum itu ala Kanton, padahal banyak macem, selain siomay kecap abang2 Indo, ada jg siomay Uyghur, Hunan, Mongol, dll.
Ruko (rumah toko), adalah elemen yang tidak akan terlupakan dari daerah pemukiman Tionghoa.
Tipe bangunan ini, dibawa oleh imigran Cina Selatan (khususnya dari Quanzhou), 唐樓. Ruko adalah pilihan yang praktis untuk pendatang baru; murah, practical, ga makan waktu commute.
Ruko dikenal dengan nama Teng-a-kha (亭仔跤) di Fujian oleh orang Hokkien.
Makanya, ruko juga merupakan pemandangan sehari-hari di Taiwan. Karena mayoritas imigran Taiwan berasal dari Fujian, jadi mereka akhirnya mengadopsi bangunan ini juga. Tentunya unik di setiap daerahnya.
Ruko di Indonesia yang peninggalan zaman dulu, biasa di Pecinan lama, kebanyakan pakai atap kayak gini.
Atap ini namanya ekor burung layang-layang, salah satu elemen arsitektur Hokkien. Mestinya ada ornamen ribetnya di buntutnya, tapi karena imigran biasa on budget, jadi gini.
Wuhuarou (五花肉) tadinya dipakai bkn hanya untuk pork belly tp bagian babi yg thicc lainnya, katanya di babi ada lemak yg menyerupai angka 5 di Mandarin kuno, tp untuk bbrp orang, khususnya Kanton itu pork belly.
Sedangkan sanchenrou (三晨肉) lebih jarang dipakai istilahnya di Cina, cmiiw aj gan. Sanchenrou datang dari kepercayaan potongan 3 layer (san itu 3) di daging babi, yg biasa dipercaya orang Tiociu.
Makanya yg blg sancen samcan orang Tiociu Hokkien gitu
Yang gue bingung kenapa di Korea samgyeopsal (삼겹살) yang jelas-jelas ada sam (삼) nya alias angka tiga, terjemahannya wuhuarou (五花肉) yang jelas-jelas angka lima (wu 五) 😡
Samgyeopsal asal namanya jg mirip sanchenrou, sama-sama dari potongan tiga layer.
Dari pengalaman pribadi gue liat2 masalah relationship paling umum akar masalahnya adalah komunikasi yang jelek.
Kalo lo ga seneng, ga nyaman, ga terima sesuatu, tolong diomongin. Jangan kode-kodean atau ngambekan, selain counter-productive, masalahnya juga ga bakal kelar.
Kalo terus nunda untuk bahas hal-hal yang ga lo suka bukan hanya numpukin masalah, tapi emotional burden juga. Suatu saat lo bakal meledak-ledak dan bawa masalah dari zaman kapan tau.
Gue tau ga semua orang punya kapasitas yg sama untuk mengeluarkan perasaannya langsung, tapi tolong selalu buat ruang untuk komunikasi.
"Maaf ya, gue ga pinter keluarin unek-unek, gue lagi cari cara untuk kasih tau ke lo," kasih tau, jangan tiba-tiba cabut atau silent treatment.
Ngomongin soal kebiri, di Italia abad ke 16 ada castrato. Castrato ini jenis suara pria klasik (seperti sopran, mezzo-soprano, atau contralto).
Bedanya, suara itu dihasilkan oleh pengebirian penyanyi pria sebelum pubertas, atau yg belum puber.
Biasa anak kecil yang suaranya bagus akhirnya dikebiri, takut suaranya pecah karena puber. Cowo yg dikebiri jg kapasitas napasnya lebih banyak karena tulang rusuknya lebih besar.
Mereka diberikan opium atau narkotika lainnya supaya mengurangi rasa sakit saat dikebiri.
Meskipun akhirnya di-ban pada 1870, castrato sebelumnya memang ga pernah legal. Tapi keluarga para castrato biasa sepik-sepik gitu, bilangnya anaknya kecelakaan lah apa lah.
Soalnya dulu demand untuk castrato juga tinggi & laku.