OM RASTH Profile picture
Feb 9, 2021 118 tweets 14 min read Read on X
25 HARI TERSESAT DI HUTAN KALIMANTAN

#bacahoror #bacahorror
#threadhoror

SEMUA NAMA TOKOH DAN TEMPAT SUDAH DI SAMARKAN, SENGAJA PENULIS TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA DAERAH DEMI KENYAMANAN DAN KEAMANAN. JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH DAN TEMPAT DALAM CERITA SEMUANYA TIDAK DISENGAJA. Image
(Gambar hanya Ilustrasi)

Liburan panjang di tahun ini di manfaatkan sebagian orang untuk bersantai, ataupun berkumpul dengan keluarga.
Tapi tidak dengan Aldi, Deni, Irham, dan Hardi. Empat pemuda itu lebih memilih untuk berpetualang dialam bebas.
Menikmati indahnya hidup dialam bebas.

Mereka sudah merencanakan nya dari beberapa tahun yang lalu. Dan akan segera terwujud di tahun ini.
Mereka semua sudah mempersiapkan bahan makanan yang cukup untuk beberapa hari di hutan.
Mereka juga membawa beberapa macam peralatan yang bisa digunakan untuk pertahanan diri jika nanti disana ada serangan beruang atau pun hewan liar lain nya.
Setelah persiapan mereka sudah cukup, sore harinya mereka pun berangkat.

Karena keempatnya tinggal di barak/kos2an, jadi mereka bisa pergi dengan bebas kapanpun mereka mau tanpa harus mengatakan kemana mereka akan pergi. Dan hanya mengatakan mereka akan kembali sebelum liburan
Berakhir.

Perjalanan pun dimulai.

Mereka semua nampak gembira.
Jalanan setapak menuju hutan terlihat sangat menantang dimata mereka.
Mereka berempat, sudah cukup lama menjalin persahabatan. Dan sampai sekarang mereka tak pernah bertengkar sekalipun. Mungkin karena hobi dan kebiasaan yang mereka miliki semuanya sama.
Nyanyian2 mulai terdengar dari mulut mereka. Sambil sesekali terdengar candaan dan tawa dintara keempatnya. Hingga beberapa saat kemudian jalanan yang mereka lewati mulai terasa licin dan menanjak.
Lalu mereka mulai berfokus dengan apa yang mereka pijak.

Suara2 patiling mulai terdengar, menandakan sebentar lagi sang mentari akan segera pergi tidur.

Sesampainya di tempat yang lumayan cukup bagus di dekat sungai kecil. merekapun mulai membersihkan sekitaran tempat agar bisa
Membuat Tempat tidur gantung yang akan mereka gunakan untuk beristirahat.

Setelah selesai, mereka mulai membagi tugas, Aldi dapat tugas mencari air, sedangkan Irham dan Hardi mencari kayu bakar.
Sementara Deni menunggu untuk mengerjakan tugasnya, yaitu memasak.
Karena air dan kayu bakar belum ada, ia pun memilih untuk duduk2 bersandar dibawah pohon sambil mendengarkan musik dari mp3 nya.

Hari sudah mulai gelap ketika teman2 nya datang, setelah menyalakan api Deni pun mulai memasak nasi.
Sementara teman2 nya membuat perangkap agar jika ada binatang2 liar yang mendekat akan ketahuan.

Singkat cerita, 2 hari telah berlalu. Dan mereka kini sudah sampai disebuah tempat yang cukup gelap ditengah2 hutan.

Awalnya tidak ada yang aneh sampai ketika mereka berempat
Mulai bercerita tentang mitos di hutan tersebut yang jarang orang ketahui bahkan penduduk lokalnya pun tidak ada yang tau.

(Disini tidak di ceritakan cerita2 mitos itu, karena siapa tau ada salah satu ponakan disini yang tau akan ceritanya dan bisa menebak ini dimana.)
Seiring berjalan nya cerita dari mulut mereka, hawa dingin mulai mengusik kesela2 tulang. Dan suasana mencekam mulai bisa dirasakan.

Mereka saling tatap, namun lagi2 hal itu tidak ditanggapi serius oleh keempatnya. Mereka lalu tertawa dan mulai bercanda.
Lalu tidur, malam itu gerimis mulai turun, langit sangat gelap kala itu. Sementara mereka lupa membawa terpal untuk atapnya.
Mereka mulai takut jika nanti akan kehujanan.
Dan tepat ditengah malam, hujan yang ditakutkan mereka, benar2 turun dengan sangat deras ditambah angin yang sangat kencang menggoyangkan pepohonan yang tinggi.
Tempat tidur gantung mereka basah, tas mereka yang berisi pakaian dan bahan makanan juga ikut basah.

Hardi yang memiliki ketidak tahanan akan suhu dingin seketika kedinginan dan menggigil. Membuat teman2 nya menjadi panik dan khawatir.
Mereka bertiga mencoba menghangatkan tubuh Hardi dengan cara saling berpelukan.
Namun itu tidk berhasil karena mereka tetap terkena air hujan.
Lama2 tubuh Hardi semakin melemah, hingga akhirnya ia tak sadar diri.

Bertambahlah rasa panik dan khawatirnya mereka bertiga, apalagi ditengah malam seperti itu.

Mereka juga tidak menyangka akan turun hujan, padahal musim saat itu sudah memasuki musim kemarau.
Penyesalan seketika menyergap perasaan mereka.

Hujan masih turun ketiga pagi telah tiba, dan Hardi masih tak sadarkan diri. Aldi dan Irham terus menerus menggosok2kan tangan nya turun naik ke tubuh agar tubuh Hardi menghangat.
Sementara Deni mencari kayu daun keladi hutan untuk dibuat tempat berteduh.
Dan setelah mendapatkan kayu juga daun keladi hutan ia langsung membuat lampau kecil yang muat untuk mereka berempat istirahat.

Setelah penyangga untuk atap dipasang, dan daun2 keladi tadi disusun,
Ternyata ia kekurangan daun. Dan yang beratap hanyalah sebagian nya saja. Lalu ia langsung bergegas untuk mencari daun keladi lagi.

Singkatnya setelah lampau darurat itu di buat, matahari mulai memancarkan sinarnya yang hangat.
Meski sudah siuman, wajah Hardi masih pucat.

Karena Hardi yang masih lemas, mereka pun memutuskan untuk menginap satu malam lagi. Dan hari itu mereka hanya memakan mie instan bawaan mereka, itupun cuma dimakan mentah,
Karena kayu masih basah jadi api tidak bisa menyala.

Siang berganti malam, tubuh Hardi semakin melemah.
Ketiga teman nya bergantian tidak tidur untuk menjaga Hardi, namun tiba2 saja tubuh Hardi mengejang. Semuanya kembali menjadi panik, mereka tak tau harus berbuat apa.
"Kita harus pulang malam ini juga." Ujar Aldi

"Tapi Hardi bagaimana.?" Tanya Deni

"Bagaimana kalau kita tandu saja." Usul Irham

Mereka bertiga pun setuju dan segera membuat tandu untuk Hardi.
Singkatnya, setelah selesai membuat tandu Mereka bertiga lalu memasukkan tubuh Hardi dan membungkusnya setelah itu dipasangi ikatan agar tubuh nya tidak jatuh dn lebih aman untuk dibawa.
Aldi dan Deni bertugas untuk membawa tandu, sementara Irham membawa semua peralatan mereka, dan sebagian bahan makanan yang sudah tidak layak makan, di tinggalkan begitu saja.
Tak terasa malam itu mereka berjalan sudah 3 jam lebih, namun tak kunjung menemukan jalan.
Malahan mereka masuk ke semak2 berduri dan banyak rotan berduri yang menggantung dan menghalangi jalan mereka.
Akhirnya mereka pun berbalik arah, apalagi pada saat itu guntur dan petir mulai asik dengan peran mereka masing2.

Karena tak ingin Hardi kembali kehujanan, akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk membuat tenda darurat dari kayu dan dedaunan.
Mereka bertiga bekerja sama, Aldi dan Irham berangkat mencari kayu dan dedaunan yang bisa digunakan membuat tenda, sementara Deni menjaga Hardi dan membersihkan rumput liar di sekitar tempat mereka yang akan dibangun tenda.
Saat sedang menebang pohon kecil Deni menemukan sesuatu mirip rambut yang panjang, sangkut di pohon tersebut, bulu kuduk nya seketika merinding.
Lalu ia segera mendekati Hardi. Ia memeluk Hardi untuk menyembunyikan wajahnya.

Saat itu ia benar2 takut.

Entah berapa lama Ia dan Hardi menunggu, namun sampai pagi tiba, Aldi dan Irham tak kunjung datang.
Saat sudah pagi, barulah Deni berani untuk memastikan apa yang ia lihat tadi malam.

Dan ternyata di pohon kecil itu sudah tak ada apa2.

"Apa iya itu cuma hayalan ku saja." Gumamnya
"Ooooooooooaaaaa.." Teriak Deni memanggil teman2nya yang tak kunjung juga kembali

Hening, tak ada sahutan sama sekali.

Deni mulai takut jika teman2nya tersesat saat sedang mencari bahan untuk mendirikan tenda darurat.
Tiba2 terdengar suara dari Hardi, Deni bergegas menghampirinya. Rupanya Hardi telah bangun dan ingin mencoba duduk.

"Kau berbaring saja Har, Nanti kalau dipaksakan duduk malah tambah sakit." Ujar Deni
"Yang lain kemana.? Kenapa belum kembali kesini." Tanya Hardi

"Aku juga tidak tau Har, aku malah takut mereka berdua tersesat." Jawab Deni
Mendengar jawaban Deni, Hardi menjadi panik. Itu terlihat dari raut wajahnya.

"Kau tenang saja, nanti mereka pasti akan kembali." Ucap Deni menenangkan
Di lain tempat, Aldi dan Irham rupanya baru saja di serang oleh macan dahan berukuran sedang. Mereka berdua terluka lumayan parah, dan seekor macan dahan telah mati tak jauh dari keduanya.

(kurang lebih kya gini, tapi ini hanya ILUSTRASI. Biar lebih mudah membayangkan nya, hehe) Image
Akhirnya, mereka berdua pun menyusuri jalan yang telah di lewati tadi malam.

Rupa2nya tak jauh dari sana ada lampau yang di buat oleh Deni sebelumnya.
Dan barulah mereka menyadari kalau selama 3 jam mereka berjalan sambil membawa Hardi tafi malam itu rupanya hanya keliling2 tempat itu saja.
Menyadari ada sesuatu yang tidak beres, mereka langsung berjalan kembali ke tempat Hardi dan Deni.

Singkatnya, dari kejauhan terlihat Deni yang sedang duduk di sebelah Hardi.
Kedua pemuda tersebut langsung mempercepat langkahnya.

"Astaga, kenapa kalian luka2 seperti ini.?" Tanya Deni

"Panjang cerita nya den, rupanya tadi malam kita tersesat jalan. Disana itu ada lampau yang kau buat kemarin den." Ujar Aldi

"Parah nya lagi, macan dahan mulai
Berdatangan, ini kami luka2 diserang macan dahan."tambah Irham

"Lalu rencana selanjutnya apa.?" Tanya Deni yang ketakutan, karena ia sadar, dirinya tidk akan mungkin bisa hidup jika diserang oleh hewan2 liar di hutan itu.
"Kita butuh makanan untuk tetap bertahan hidup." Ujar Aldi

Deni meraih tasnya, dan disana tinggal beberapa bungkus mie instan dan juga sekaleng sarden.
Tidak ada yang lain lagi. Karena memang hanya itu yang tidak rusak saat dimalam mereka kehujanan parah itu.
"Mie tinggal sedikit, bahkan beras pun kita sudah tidak punya. Sementara Hardi juga butuh makanan supaya dia bisa sembuh."

"Kalian saja yang makan, aku bisa menahannya. Karena kan kalian berdua yang mengangkat Hardi dan butuh tenaga dan makanan yang banyak." Ujar Deni
Tapi teman2 nya tak mau jika hanya Deni yang menahan lapar, dan setelah perdebatan panjang itu akhirnya mereka memutuskan untuk memasak semua mie instan yang ada 3 bungkus, lalu memakan nya bersama2.
Setelah makan, mereka pun memulai perjalanan.
Tak lupa mereka juga memberi tanda disepanjang perjalanan untuk memastikan mereka tidak hanya berkeliling di tempat yang sama.
Namun buktinya, sampai matahari terbenam pun mereka tetap kembali lagi ke sana, dan kalau pun berpindah tempat, mereka akan kembali ke tempat dimana terdapat lampau buatan Deni.
"Ah, sudah seharian kita berjalan, tapi akhirnya kembali lagi ke sini.!" Ujar Deni kesal

"Kaki ku rasanya sudah tak sanggup lagi melangkah." Ucap Aldi
Dan malam itu pun mereka akhirnya beristirahat di lampau yang pernah di buat Deni. Dan menambahkan kayu2 untuk dindingnya agar jika ada hewan buas datang, mereka akan langsung terjaga.
Malam itu mereka lalui dengan perut kosong.

Saat tiba giliran Aldi untuk berjaga, ia melihat sepasang mata yang menatapnya dari balik pohon.
Aldi meraih pisaunya perlahan2, ia yakin jika yang mengintip di kejauhan itu pastilah binatang buas penunggu hutan.

Namun ternyata saat didekati, nampak seorang wanita dengan rambut yang panjang terurai.
"Si. Siapa, siapa kau ini.?!" Tanya Aldi

Wanita itu hanya diam sambil menatap Aldi, di sekitar mulutnya nampak noda merah yang entah berasal dari mana.

Lalu dengan santai si wanita berjalan pergi meninggalkan Aldi yang masih mematung menunggu jawaban atas pertanyaan
Yang ia lontarkan tadi pada si wanita misterius.

Aldi kembali ke Lampau.

Aneh. Hanya kata itu yang bisa terucap saat Aldi mengingat kembali si wanita.
Singkat cerita pagi kesepuluh, mereka masih berada di tengah hutan dan ditempat yang sama.

Sementara Hardi sudah mulai membaik, dan bisa kembali berjalan.

Pagi2 sekali Deni sudah pergi mencari buah2an disekitar tenda mereka, dan ketika ia pulang ia membawa pisang
Bangkaran (pisang hutan, rasanya kelat banyak bijinya. Tapi kalau masih muda enak dibakar atau juga digoreng dengan tepung sajiku. Tumbuhnya juga tidak ada di perkampungan.)

Bangkaran muda yang dibawa Deni ia letakkan didekat lampau, lalu ia menghidupkan api
Untuk membakar bangkaran muda tersebut.

Sementara Aldi dan Irham sedang berusaha mencari jalan untuk pulang.

Deni terlihat Asyik meniup2 api, tanpa ia sadari bahwa Hardi sudah tidak ada disalam lampau mereka.
Dari kejauhan terdengar suara seseorang yang berteriak minta tolong.

Deni yang mendengar suara tersebut langsung berdiri dan mengamati disekitarnya.
Sekali lagi, suara teriakan kembali terdengar.
Dan akhirnya Deni memutuskan untuk mencari kearah sumber suara. Yang ternyata berasal dari Hardi. Rupanya Hardi baru saja diserang seekor ular piton yang cukup besar.
Deni langsung menolong Hardi, ia mencoba membunuh ular tersebut.

Dan setelah beberapa saat pergelutan, akhirnya ular itu berhasil dibunuh.
"Kau tak apa kan har.?" Tanya Deni sembari menarik tubuh panjang si ular

Hardi mengangguk lemas, tubuhnya yang baru saja pulih itu langsung terasa lemas setelah di lilit Ular. Untungnya nasib baik masih berpihak padanya.
Malam itu, setelah melewati selisih pendapat, akhirnya mereka semua mau mengikuti saran Deni yang mengatakan bahwa mau tak mau, mereka harus memakan daging ular yang dibunuh Deni tadi agar mereka tidak kelaparan, seperti malam2 sebelumnya.
Deni terlihat sangat lahap memakan daging ular, namun tidak dengan ketiga teman2nya.
Mereka masih nampak ragu, meski itu semua dilakukan karena terpaksa.
"Mati atau makan terserah kalian. Yang pasti kalau kita mati disini, sudah dapat dipastikan tidak akan ada yang menemukan bangkai kita." Ujar Deni

Perkataan Deni memicu emosi Aldi, ia langsung berjalan meninggalkan teman2nya.
Malam itu, seperti malam2 sebelumnya. Aldi kembali bertemu dengan seorang wanita.

Ia mulai penasaran,
Jangan2 ada orang2 suku lain yang tinggal dihutan ini.? Pikirnya sambil terus mendekati si wanita
Yang melenggang lenggok diantara rerumputan.
Dada Aldi semakin berdebar saat mencium bau busuk yang menyengat diantara rerumputan.

Dan tiba2 wanita itu menghilang.

Suara tawa terdengar begitu melengking diantara hening nya malam.
Aldi bergegas berlari kearah lampau. Karena ia tau suara itu bukanlah suara manusia melainkan kuntilanak.
Braaakkkk... Aldi terjatuh dan kepalanya terkena akar pohon.

Aldi meringis. Dahan kayu diatas terdengar krieeett2. Seperti ada sesuatu yang berada disana.
Karena merasa terancam, akhirnya Aldi bangun dan langsung melucuti pakaian nya.

"Ibuku sebentar lagi akan datang." Ujar Aldi gemetar

Lalu terlihat dari kejauhan Seseorang keluar dari lampau,

"Kau disana kah Al.?" Tanya suara yang tak lain adalah Irham
"Iii iyaaaa..." Jawab Aldi

Irham berjalan kearah Aldi. Dan ia sangat kaget ketika melihat Aldi yang sudah polos tanpa sehelai benang pun.
"Astaga kelakuanmu Aldi..!" Bentak Irham

"A aaa ada. Ada hihi tadi." Jawab Aldi gemetar

"Hihi hihi. Hihi apa.? Kalau berbicara itu yang jelas.!" Ujar Irham lalu meninggalkan Aldi yang masih memunguti pakaian nya
Suara tawa tadi sudah menghilang, tinggal ketakutan yang semakin terasa oleh Aldi.

Keesokan harinya. Mau tak mau mereka harus memakan daging ular lagi, karena sudah mencoba berburu, namun peralatan yang mereka gunakan tidak memungkinkan untuk bisa menangkap hewan buruan.
Aldi masih berbaring saat teman2 nya akan pergi. Wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya juga menggigil hebat.

"Sudah sepuluh hari lebih kita disini. Makanan tidak ada, peralatan kita semuanya tidak ada yang bisa digunakan untuk menangkap buruan, apalagi yang akan kita harapkan
Kita harus pergi dari sini. Kita harus menemukan jalan pulang.!"ujar Irham

"Tapi kita sudah mencoba kesana kemari mencari jalan. Tapi tetap kita akan kembali kesini lagi. " Kata Deni
"Lalu mau sampai kapan kita disini.? Mau sampai mati??" Tanya Irham

Lalu setelah berdebat, mereka akhirnya menyiapkan segala barang bawaan nya untuk mencari jalan.
Mereka berempat berjalan kearah yang berlawanan, dan berharap akan bisa menemukan jalan pulang.

Ditengah perjalanan, mereka bertemu dengan dua orang anak kecil.
Awalnya mereka berempat senang karena mengira anak itu berasal dari sebuah suku yang tinggal disekitaran hutan, namun anehnya anak setiap kali ditanya, anak tersebut selalu tertawa dan mengatakan bahwa ibuku menyiapkan pesta untuk kalian.
Aldi yang sudah curiga bahwa ada yang tidak beres, langsung menarik tangan Deni lalu berjalan menjauh dari si anak, diikuti oleh Hardi dan Irham.
"Jujur, tadi malam, tidak tepatnya sudah beberapa malam aku melihat seorang perempuan yang menatap lampau kita dari balik pohon. Tapi saat aku hampiri dan ku tanyai, perempuan itu diam saja. Lalu menghilang begitu saja. Sampai tadi malam aku juga melihatnya sebelum dia
Menghilang, tercium aroma busuk yang menyengat. Dan saat aku berbalik mencarinya, aku mendengar suara tawa yang sangat mengerikan."cerita Aldi

"Aku juga pernah mengalami kejadian yang sama." Sahut Deni
Mereka berempat kembali saling tatap.

---
Hari ke 20, Aldi sudah terlihat pasrah dengan keadaan. Luka2 ditubuh mereka sudah sangat banyak.
"Aku rasa kita akan mati disini.!!"

"Huss.!! Jangan berkata seperti itu,!"

"Apa.?! Coba kau pikir.! Sudah 20 hari kita disini.! Dan sudah berapa lama kita tidak makan nasi.?!! Apa kita akan selamat.?!! Kau yakin.??!!"
Mereka terdiam, yang dikatakan Aldi memang benar adanya.
Mereka hanya memakan buah2an hutan dan juga binatang2 yang berhasil tertangkap disana.
Mereka benar2 sudah seperti manusia hutan. Kadangkala kala hujan siang dan malam. Terpaksa mereka memakan mentah daging2 hewan yang belum sempat dimasak.
Minum pun hanya mengandalkan air yang terkandung di akar, jika mereka tidak bertemu sungai atau genangan air.

Wajah mereka nampak pucat, lemas dan kadang bertengkar satu sama lain.
Dan selama itu, mereka terus melangkah meski sama sekali tidak menemukan jalan pulang.
Mata mereka seolah buta. Entahlah sesulit itu menemukan jalan keluar.
Malam ke 21, angin kencang dan petir yang menyambar2 di atas hutan itu nampak sangat menakutkan, bahkan beberapa kali pohon2 di sana terkena sambaran petir hingga patah.
Mereka berempat berlari dan berlari mencari tempat aman, namun nampaknya, seluruh pohon di tempat yang mereka pijak terkena angin.

Tiba2 saat Aldi melihat keatas, ia melihat dahan kayu yang sangat besar akan jatuh menimpa ia dan teman2nya.
Aldi mendorong teman2 nya hingga ia lupa akan keselamatan nya sendiri.

Braaaaaaakkkk... Buuuuummm..
Saat akan berlari Aldi terjatuh, dan akhirnya sebelah kakinya tertimpa sebagian dahan besar yang jatuh.

Deni, Irham dan Hardi tidak menyadari bahwa Aldi tertinggal jauh dibelakang mereka.
Namun saat Deni sadar, ia langsung berujar.

"Bangsaaattt...!!! Dari tadi kita lari meninggalkan Aldi.!! Dan selama itu diantara kita bertiga tidak ada yang menyadarinya.! Sialan.!!" Ujar Deni lalu kembali berlari kebelakang
Singkatnya Deni sampai ditempat tadi, dan melihat Aldi sudah tak sadarkan diri dengan kaki yang tertindih dahan kayu besar.

"Astaga. Aldiii.."

Deni berusaha sendirian mengangkat kayu yang menindih kaki Aldi, namun kayu itu lebih besar dari tenaga Deni. Tak menyerah dengan
Dengan keadaan, deni mencoba mendorong kayu itu, namun tak bergeming sedikitpun.

"Aaaaaaaa...." Teriak Deni, air matanya mulai mengucur saat mengingat bahwa tadi Aldi seperti itu karena menyelamatkan dia dan teman2.
"Siaaaalll..!!" Teriak Deni lagi

Ia kembali mencoba mengangkat kayu tersebut, namun lagi2 tidak berhasil.

Ketika Irham dan Hardi datang mereka juga langsung membantu Deni. Tapi kayu hanya bergeser sedikit.
Selama 2 hari mereka mencoba memotong bagian pangkal kayu tersebut agar kaki Aldi bisa terlepas dari tindihan kayu.
Tapi proses pemotongan kayu yang seharus nya selesai dalam beberapa jam saja itu terhambat karena pisau yang mereka bawa rusak.
Deni menyuapi Aldi yang wajahnya sudah sangat pucat, tubuhnya menggigil karena menahan sakit teramat sangat di kakinya.

"Ya Tuhan..!!
Jika aku sudah kau takdir kan mati dalam keadaan seperti ini aku ikhlas Tuhan.!
Tapi tolong selamatkan teman2ku..!!" Teriak Aldi
Pasrah, air matanya pun sepertinya sudah kering, hingga tak ada lagi tangis di matanya.

"Huss..! Jangan bicara seperti itu Al.! AKan kami pastikan kau selamat." Ujar Deni
"Walaupun kaki ku berhasil terlepas dari kayu ini. Aku yakin aku pasti akan cacat seumur hidup..! Aku juga akan menyusahkan kalian.! Sedangkan kita belum juga bisa mencari jalan.!" Ujar Aldi
Meski bibir Aldi tersenyum, tetapi wajah sedihnya tak bisa ia sembunyikan.

Memasuki malam ke 25. Kaki Aldi sudah berhasil dikeluarkan dari tindihan kayu. Namun mereka sangat syok saat melihat keadaan nya.
Tulang kaki Aldi remuk dan hancur.

Bau busuk juga tercium dari sana. Bahkan sebagian bawahnya sudah di kerubungi belatung.
Aldi sendiri pun jijik melihatnya.

"Aku tidak ingin hidup.!! Aku tidak mau cacat.!!" Teriak Aldi histeris

Ia merebut pisau rusak yang dipegang Irham.
Aldi bermaksud untuk memotong kakinya sendiri.

Deni dengan cepat merebut pisau tersebut.

"Kau harus tetap hidup untuk orang tuamu juga kami sahabat2mu." Ucap Deni
Saat mereka semua tertidur, lagi2 Aldi melihat sosok wanita. Wanita itu berjalan mendekatinya.

Wanita berambut panjang dengan parasnya yang sangat amat cantik tersebut berdiri di depan Aldi.
"Aku Menyukaimu." Ucapnya pelan, suaranya yang indah berhasil menenangkan Aldi

Lalu si wanita menunjuk ke suatu Arah. Dan saat Aldi fokus pada arah yang ditunjuk si wanita, ia tak sadar kalau si wanita itu sudah menghilang,
Aldi membangunkan teman2nya.

"Dia, dia menunjuk kearah sana." Ujar Aldi seraya menatap satu persatu teman2nya

"Siapa.?"

"Wanita itu."
Gantian teman2 nya yang saling tatap.

Dan menjelang pagi, Deni dan Irham pergi memburu binatang2.

Mereka berdua tak sengaja menemukan seekor bayi Rusa yang sepertinya baru saja dilahirkan oleh si induk. Namun karena kedatangan Deni juga Irham, induk Rusa itu meninggalkan
Anaknya begitu saja.

Karena pagi sudah menjelang, akhirnya mau tak mau Deni dan Irham mengambil anak rusa tersebut untuk dijadikan mereka sarapan.
Saat akan memotong anak rusa itu, Deni benar2 tidak tega.

"Tidak. Aku tidak tega membunuh bayi rusa ini." Ujar Deni

"Tolong, jangan apa2kan rusa ini aku mohon. Aku akan pergi mencari makanan lain." Lanjut Deni seraya menaruh bayi rusa tersebut di dekat Aldi
Deni sudah berkeliling2, namun hanya mendapatkan buah2an.
Akhirnya ia memutuskan untuk kembali.

Disana nampak Aldi memberikan bajunya untuk si anak Rusa.
Setelah sarapan dengan buah2an yang dibawa Deni, mereka membuat Tandu untuk mengangkat tubuh Aldi.

Setelah tandu jadi, mereka memindahkan tubuh Aldi juga si bayi rusa ke tandu.
Mereka mengikuti arah yang di tunjuk oleh Aldi, dan setelah berjalan berjam2 lamanya, mereka akhirnya sampai ketempat awal datang.
Karena hari sudah hampir malam, mereka memutuskan untuk beristirahat disana.

Wajah keempat sahabat itu nampak sangat bahagia.
Mereka tak henti2nya mengucap syukur pada tuhan.

Singkat cerita, pagi telah tiba. Mereka berempat langsung melanjutkan perjalanan.
Saat sampai di dekat jalan, mereka melihat banyak orang2 yang mendekati mereka. akhirnya mereka di tolong dan selamat.
Tapi nasib yang kurang beruntung menimpa Aldi, kakinya di amputasi. Ia sudah tak bisa lagi melakukan aktivitas seperti teman2 nya selain belajar dari rumah dan bekerja dirumah membuat kerajinan tangan.
Ia ditemani bayi rusa yang di berikan Deni, nampak suda bisa menjalani hidup seperti itu.

Ketiga teman nya masih sering berkunjung atau membawanya makan di warung dan bermain bersama jika ada waktu.
Pengalaman, mereka tersesat selama itu dijadikan pelajaran agar hal yang sama tidak terulang pada orang lain.

Dan hendaknya saat masuk kehutan, kita selalu mengucap permisi, juga selalu bersikap sopan.
-----SELESAI-----

Kalau ponakan mau nyawer berupa pulsa, bisa di nomor ini- 0856 5403 7262

Atau klik link saweria ini-> saweria.co/donate/Omrasth…

Terima Kasih Banyak🙏🙏🙏🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(