Kenapa tanahnya <100 mΒ²?
Soalnya tanah segituan-lah yg paling mungkin dibeli "milenial kota" yg nggak pengen tinggal di apartemen.
Yuk mari berkhayal!
β
Ukuran kavlingnya cuma 4 x 12 meter aja. Letaknya di Kota Saigon yang lebar lahannya kecil-kecil.
Meski sempit, si pemilik rumah pengen rumahnya nggak sumpek, banyak ijo-ijo, dan tenang dari keramaian. Banyak mau juga yha~
Arsiteknya pun mengubah lahan ini jadi 4 lt + rooftop.
Virtual tour kita mulai dari bagian depan. Pagar rumah ini dibuat dari metal yang dipotong mesin CNC sehingga membentuk motif daun.
Masif emang, tapi masih bisa ngintip-ngintip tetangga juga.
Pola grafir-grafir daun ini juga terinspirasi dari bentuk partisi tradisional mereka yang namanya bình phong.
Kalo gerbang-gerbangnya dibuka, kayak gini lah rupanya. Rindang, kayak masuk kebun raya.
Suasana lantai satu.
Living and dining spaces.
Bagian paling seksi dari rumah ini adalah area tangga di sisi paling belakang.
Tangga yang menerus sampe atas ini diubah jadi inner courtyard di mana tanaman bisa dipasang di setiap lantainya.
Nah, di bagian paling atas, dipasang atap kaca supaya air nggak masuk plus instalasi bambu.
Cahaya matahari bisa masuk deh pas siang-siang. Tanamannya bisa tumbuh di dalam rumah.
Ide dari rumah ini kurang lebih menyambungkan setiap ruangan dengan unsur alam, baik itu tanaman, material batu atau kayu, atau pencahayaan alami yang melimpah.
Permainan bayanganny juga cakep banget. Nih kamar mandinya.
Suasana kamar dan ruang kerjanya.
Di tengah massa bangunan rumah, dibuat atap lingkaran yang terbuat dari kaca untuk masukin cahaya ke ruang berdoa, area sakral yang ada di rumah itu.
Rooftop yang isinya pohon semua.
Karena lahan di bawah terbatas, area bercocok tanam dipindah ke lantai paling atas sekalian bisa jadi tempat menikmati senja dari ketinggian.
Kalo secara potongan, begini skema program ruang yang ada di rumah tersebut.
Details
Skema pencahayaan alami yang masuk ke rumah ini. Hemat listrik, masih bisa dapet angin.
Doa penutup thread:
Mari sama-sama berjuang dan berdoa biar tabungannya berlipat, terus kebeli tanah dan bikin rumah kayak ginian.
Daripada 600 juta++ cuma kebeli apartemen "milenial" tipe studio 20 mΒ² ye kan?
πββοΈπ¨
Mau meledug tapi senang. Nemu fakta baru tentang Batavia era 1800-an yang belum pernah gue ketahui sebelumnya.
Yang paling berat emang baca dokumen 1900-an ke bawah.
Mana tulisannya keriting huruf indah, dibacanya susah, diterjemahin Google Translate bunyinya aneh, pas konfirmasi ke anak Sastra Belanda, katanya bahasa jadul emang beda sama yang sekarang.
Haddddddaahhh, yok bisa yok.
Sebetulnya gue ngambil time frame 75 tahun doang sih, alhamdulillah-nya dokumennya udah kekumpul banyak.
Berhubung kajian historiografi ya monmaap aja neh monmaap, mundurnya tetep kudu ke 300 years ago once upon a time ada sebuah bintang yang bersinar terang di hatimu.
Nama West Java diperkenalkan oleh Belanda yang pada tahun 1926 membagi Jawa jadi tiga provinsi:
Provincie West Java, Midden Java, Oost Java. Setelah merdeka, nama ini diterjemahin menjadi Jawa Barat.
Kalo Provinsi Sunda kan suku banget ya, coba Pasundan, kayak negara RIS dulu.