"TUMBAL PESUGIHAN"

Ceritaku kali ini tentang sebuah kisah nyata korban tumbal pesugihan...

#sukabacahoror
#storyhoror
#ceritahoror
#IDNhoror

….................A THREAD............... Image
Aku mulai ceritaku ya? Tentang kecelakaan yang merenggut satu korban jiwa. Tempo hari di depan sebuah swalayan...banyak spekulasi yang beredar karna kematiannya seperti tidak wajar..
Kejadian ini terjadi di condong catur, sleman...hari- hari sebelumnya sih gak ada yang nyangka sama sekali akan terjadi kecelakaan tragis itu. Waktu kejadiannya pun terbilang masih pagi banget...
Otomatis jalanan masih lengang, hilir- mudik kendaraan juga belum seberapa ramai. Jalan di depan swalayan itu juga termasuk jalan kampung yang gak begitu lebar...
Bisa- bisanya terjadi peristiwa itu hingga menewaskan seorang pengguna motor..
Ganjil aja dengernya, mau dipikir lebih jauh lagi kok rasanya bukan kuasa takdir. Ada sesuatu yang menjembatani hal itu terjadi....
Dipaksakan terjadi dan memang harus ada kematian.
Hari terjadinya sangat kebetulan sekali, hari senin dan besoknya adalah selasa kliwon. Hari dimana ritual pesugihan beraksi dan mulai mencari tumbal nyawa...
Pagi itu sekitar pukul 6.30 seorang wanita terkapar bersimbah darah di jalan itu. Gerimis tipis mewarnai peristiwa pilu, tubuhnya berbalut mantel hujan...kejadianya begitu cepat dan sangat tiba- tiba...
Entahlah...apa yang menyebabkan, sudah bisa dipastikan rute jalan yang ia lalui adalah jalanan umum yang biasa dilaluinya. Kegiatan sehari- harinya sebagai penjual makanan yang dititipkan ke warung- warung pun sudah jadi rutinitas harian...
Hanya karna akan berbalik arah, ia harus pasrah saat sebuah motor besar menabraknya dari arah selatan. Ia terjatuh dan saat itu dari arah utara sebuah mobil menggilasnya...seketika itu juga ia meninggal ditempat...
Sekali lagi jalanan pagi itu masih tampak lengang. Jarak pandang pun sangat jelas terlihat, kabut pagi sudah menghilang...apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?
Jadi tanda tanya besar bagi banyak orang yang menyaksikan peristiwa itu...
Awalnya aku gak seberapa tau sih kejadiannya, slentingan orang yang membicarakannya jadi membuatku sedikit berangan tentang kilas balik peristiwa itu...
Apakah itu halu atau hanya angan kosongku hampir gak bisa bedain..tiba- tiba aja muncul di pikiran kosongku seorang wanita bertubuh sedikit gemuk, berusia sekitar 35- 40 tahunan dengan luka berdarah di kepala....
Ingin kutepis jauh, malah semakin terbayang... Ia menangis menahan sakit..."oh Tuhan, mengapa Engkau perlihatkan hal ini padaku" aku hanya bisa berkata itu dalam hati..

Aku diam, gak mau tau namun rasa sedih itu menyentak hingga relung batin ini...
Ada sebuah pesan yang belum tersampaikan...ia menangis tertahan, arwahnya terjebak di alam kajiman. Ia hanya merasa dirinya masij hidup, melaksanakan tugasnya sebagai ibu dari 3 orang anak..
Sedangkan suaminya sedang tidak bekerja, andaipun bekerja hasilnya masih belum cukup menopang kebutuhan keluarga. Siap gak siap memang harus begitu..
Kebutuhan semakin bertambah besar seiring bertumbuhnya anak. Biaya pendidikan, kesehatan, makan...gak bakal bisa terelakan. Namun justru disinilah, the powernya seorang cewek saat menjadi ibu ditengah keterbatasan.
Banting tulang, peras keringat ikut berperan mencari nafkah meski sebetulnya bukan suatu kewajiban. Yang penting dapur tetap ngepul..
Dan anak- anak bisa jajan itu saja sudah cukup. Tapi mau gimana lagi, inilah realita hidup. Warnanya bisa sewaktu- waktu berubah kelabu, terjadi tiba- tiba tanpa memberi sinyal terlebih dahulu..
Warna yang kelabu itu adalah warna yang menyelubungi cerita ini. Ia hampir tidak pernah memikirkan untuk dirinya sendiri setelah menikah dan memiliki anak. Seluruh waktunya habis untuk merawat anak dan mencari nafkah...
Saat kelahiran anaknya yang pertama, ia merasa masih cukup, masih sanggup membeli apa yang diinginkan. Saat anak kedua lahir, rasanya semakin berat...
Dan ketika lahir anak ketiga, semuanya menjadi sulit terbeli.
Ia harus memutar otak mencari cara agar kebutuhannya terpenuhi. Suaminya yang hanya bekerja serabutan tak cukup mampu memberinya uang cukup..berhutang kesana- kemari, membuatnya harus menahan rasa malu..
Sedih memang saat mendengar ceritanya, cerita yang ditransfer olehnya lewat kontak batin..
Aku sendiri paling sulit menahan air mata saat mendengarkan kisah sedih, meski berasal dari yang tak kasat mata...
Ia tak pernah menyangka, hari itu hari terakhirnya di dunia. Saat terbangun jam 3 dini hari bahkan ia tak sempat mencium pipi ketiga anaknya. Hanya fokus menyiapkan kue- kue yang akan dititipkan ke warung saat fajar tiba..
Andai ia tau....
Mungkin ia memilih menunda waktu, memilih bercengkrama dengan keluarganya. Menghabiskan hari- hari bersama mereka....

Namun saat Tuhan berkata lain....
Rasanya seperti tidak adil, saat mendapati dirinya ternyata adalah "korban". Amarah menguasai dirinya, dendam membara merajah dalam hatinya....tapi apa daya, saat ini ia hanya sebuah sukma...
Runtutan peristiwa itu diperlihatkannya padaku, ia mengajakku berjalan keluar dari atas sadarku....namun aku tetap terdiam ditempatku...

Tubuhnya terbanting lalu terjatuh, belum sempat ia bangun....mobil itu menggilasnya. Kepalanya pecah, darah mengalir deras ditubuhnya....
Seketika itu juga ia pergi selamanya...namun ada bayangan aneh seperti menyeretnya...
Ia meronta, menjerit namun tak seorangpun mendengarnya. Sosok itu menjambak rambutnya seolah ingin menelannya hidup- hidup, ia berbadan besar, berotot dan memiliki taring....
Entahlah, sosok itu akan membawanya kemana...tiba- tiba pandanganku gelap dan akupun tersadar...
Saat tersadar aku menghela nafas berat, dadaku rasanya sesak..sesak setelah menyaksikan peristiwa tragis itu. Menurutnya ia sudah ditandai, namun berulang kali ia tak pedulikan itu. Hal yang tak pernah ada dalam benaknya tentang "tumbal pesugihan", ternyata ia adalah korbannya..
Seminggu sebelum kejadian, ia sempat bermimpi..

Seseorang mendatanginya, orang itu berperawakan tinggi besar dan berambut gondrong. Orang asing yang tak pernah dilihatnya dalam kehidupan nyata. Orang itu memberinya sebuah bungkusan berbalut kain putih..
Ia menerimanya, namun betapa terkejutnya saat ia membuka bungkusan itu...sontak dilemparkannya bungkusan itu karena ketakutan..
Bungkusan berisi kembang 7 rupa, bercampur menyan dan beras berwarna kuning...
Saat terbangun ia hanya menganggap mimpinya itu mimpi biasa...gak ada terbesit sedikitpun tentang keganjilan lainnya, hanya saja tubuhnya terasa berat dan nafasnya menjadi serasa pendek...
Kadang ia tampak murung, gelisah tiba- tiba menguasai dirinya...
Namun kesibukannya mencari nafkah mengalahkan semua rasa itu...suaminya pun tak pernh tau, kegundahan dalam hatinya. Begitulah, saat menjalani takdir dalam sebuah pernikahan segala sesuatunya menjadi biasa..
"tumbal pesugihan" apa yang telah merenggut nyawanya? Dalam penglihatan batinku, makhluk itu mirip dengan "buto ijo"...siapa pimiliknya? Makhluk itu tak akan pernah mau membeberkan siapa yang menyuruhnya.
Yang diketahuinya hanyalah makanan lezat yang dijanjikan untuknya setelah tugasnya selesai..
Sangat kejam! Berurusan dengan hal seperti ini, pertalian abadi yang gak akan putus hingga turunan ke 7...
Setiap perbuatan yang dilakukan pasti akan ada konsekuensi yang dihadapi...mereka yang melakukan itu akan membayar mahal di kemudian hari...
"menurutmu wajar gak, kecelakaan tempo hari luk?" Ujarku pada lukas, penjual pulsa langgananku..

"Eem..kalo dibilang wajar tapi kagak wajar, dibilang gak tapi kok aneh ya?" Jawabnya dengan santai tapi kebingungan..
"udah ah, gak usah dibahas. Bikin takut aja...aku masih jaga counter sampe malam loh,jaga sendiri lagi"
Gerutunya dengan muka kesal...

"Huu...cemen luuu" ledekku dengan bibir manyunku...
Lukas memang paling takut sama hal begituan, sbtulnya bukan tanpa alasan juga ia bersikap begitu. Ia punya pengalaman menyeramkan saat malam jaga sendiri di counter...
Waktu itu hujan gerimis,malam sekitar jam 9 an...tapi udah mulai sepi pembeli, mungkin krna hujan orang bnyak yang enggan keluar rumah...
Counter pulsanya masih belum tutup, lukas sibuk menghitung uang hasil penjualan hari itu...
"sreek...sreek...sreek..."
Suara langkah kaki diseret, tapi lukas gak pedulikan, ia fokus menghitung uang...

"Mas...masnya...beli pulsa mas hiiiiii..hiiiiiiii"..
Didepannya tampak seorang cewek dengan seringai senyum lebar perlihatkan giginya yang bertaring..
Rambutnya berantakan dan bermuka pucat....
Lukas yang menyaksikan itu, terkejut setengah mati. Ingin teriak tapi mulut rasanya terkunci, tubuhnya berasa kaku gak bisa bergerak...setelahnya ia pingsan...
Selang beberapa jam, adiknya menemukannya tertidur di bawah meja. Keluarganya cemas, lukas gak terlihat pulang, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam...
Maka dari itu adiknya menyusulnya di counter...
Setelah kejadian itu, hampir semingguan lukas pilih menutup counter pulsanya...karena trauma.
Rasa takut masih belum hilang, lukas masih gak percaya atas apa yang dilihatnya malam itu...
Usut punya usut ternyata cewek itu juga korban kecelakaan lalintas...
sore itu seperti biasa, aku hanyut dalam lamunan....tiba-tiba sekelebat bayangan membuyarkan lamunanku, dan suara lirih terdengar dekat ditelingaku..
"tolong bantu aku....."
hanya sekali itu saja, tapi terdengar sangat menyedihkan...

"mau minta tolong apa?" gumamku dalam hati
"trus aku bisa bantu apa?"
spontan bnyak pertanyaan yang terus berkecamuk di pikiranku...aku gak pernah mau berhubungan dengan mereka, berulang kali ketika mereka mendekat aku hanya merasa sedang halusinasi saja...
namun entahlah, rasanya sulit menguasai diri untuk menutup telinga berusaha gak mendengarkan mereka...
dasarnya aku yang suka berfantasi sama hal begituan, imbasnya kalo malam susah pejamkan mata...dan tanpa aku minta, mimpi bertemu korban kecelakaan itu. dalam mimpi ia nangis sambil teriak-teriak minta tolong. kasian banget liatnya, ia seperti dikurung dalam ruangan.
tangan dan kakinya terikat rantai, susah payah ia berusaha melepaskan diri namun tak seorangpun mendengarnya. dalam mimpi aku berjalan seolah menembus dinding, dari balik dinding aku melihat banyak orang, puluhan jumlhnya. mereka juga terkurung disana...
dan saat aku akan beranjak meninggalkan tempat itu, muncul satu sosok mengerikan...badannya besar, rambutnya gondrong sampe kaki, bertaring dengan sorot mata merahnya...
"astaghfirullah...!!!" jantungku berdegup kencang melihat sosok mengerikan itu...
bergegas kuberlari sekencang- kencangnya, namun kakiku tersandung, aku terjatuh dan pandanganku tiba-tiba gelap...
saat tersadar, ternyata aku sedang bermimpi...
benar saja dugaanku, hanya iseng menduga dan ternyata benar adanya. sepanjang jalan itu banyak sekali orang gak bertanggung jawab membuang "sesuatu"....kejam! demi kepentingan pribadi tapi mengorbankan nyawa orang lain. kadang aku berpikir...
mengapa semesta tidak memberi sanksi saat itu juga? bukankah hal itu ada korelasinya?

"huuh! bikin pusing aja kalo mikirin hal itu, embohlah"
gerutuku dalam hati, kesel juga mikir masalah yang gak ada solusinya...
sabtu sore, aku mampir ketempat lukas. kebetulan counternya udah mulai buka lagi stelah kejadian dia pingsan...ngobrol-ngobrollah aku disana, lama gak ngobrol sama lukas..
"dod, ntar temenin sampe tutup counterku mau gak? ntr aku traktir deh..." bujuk lukas padaku
mulanya aku diam aja, berlagak sok jual mahal gitu tapi lama-lama kasian juga liat lukas dengan wajah memelasnya.

"beneran loh, ditraktir...tapi aku nemenin sambil tidur yak?"
ujarku sembari menahan tawa...
"walah...masak tidur, jangan donk"
pintanya seraya menyodorkan sebungkus rokok padaku,...

"mau ngopi kagak dod? tuh kopi sachet tinggal seduh aja"

"ah gampang, ntr aja gak papa luk" jawabku sambil memainkan ponselku...
gak terasa waktu sudah beranjak malam, lukas mulai menghitung uang penjualan hari itu, malam dingin disertai hujan lebat. entah kenapa aku liat lukas seperti orang ketakutan, mungkin masih teringat kejadian minggu lalu. terjadinya pun malam hari pas hujan juga...
"kamu kenapa luk, kok pucat gitu? udah santai aja kan ada aku juga disini" tanyaku pada lukas...
lukas hanya diam, matanya fokus menghitung uang...tapi ada yang aneh, mulanya aku lihat biasa aja tapi lama-kelamaan tangannya seperti berulang menghitung uang dan gak berhenti-henti.
"luk....!! istighfar luk!!!"
tiba-tiba lukas menangis, uang yang ada digengaman tangannya ambyar kemana-mana. lukas menangis, namun suaranya berubah seperti perempuan...
"aku pengen bali, njaluk tulung terke bali aku...."
(aku ingin pulang, minta tolong anterin pulang)

"waduh! ini siapa? minta diantar pulang kemana, rumahe mana?" tanyaku dengan gemetaran..
"hadeeh...mana sepi gak ada orang, minta tolong sapa ini"
pas celingukan cari orang, kebetulan ada org naik motor berhenti, mungkin mau beli pulsa...

"loh? itu kenapa masnya mas?" tanya orang itu keheranan.
"gak tau ini mas, tau-tau nangis minta pulang..."
jawabku sembari memegang tangan lukas yang dingin...
"kesurupan itu masnya..." tanpa banyak basa-basi, orang itu langsung memegang tengkuk lukas dan membacakan doa, lukas menjerit keras, tangisannya semakin menjadi-jadi...

saat kondisi lukas sprti itu, bapak dan adiknya datang ke counter...
"mas...mas...kenopo!!" Dengan wajah panik adiknya lukas menggoyang- goyang tubuh kakaknya yang menangis histeris...
Sedangkan sang ayah, berusaha meminta bantuan kyai di mesjid terdekat..

"Gak tau ini dek, tiba- tiba nangis minta diantar pulang" terangku...
Orang yg sedari tadi membantu menyadarkan lukas, tak mampu berbuat banyak..lukas masih saja menangis, malah semakin keras,.
Lukas memberontak hebat, counternya berantakan gak karuan.
Bertiga, kami berusaha mengendalikan lukas...
Selang beberapa menit, ayahnya lukas datang dengan seorang kyai...

"Sampean ora mesake nopo bu karo arek iki? Wes, balio nang nggonmu..panggonmu wes ra neng kene" ucap pak kyai sembari mengusap dahi lukas yang basah keringat..
(kamu tidak kasian apa bu sama anak ini? Sudah pulanglah ketempatmu, tempatmu sudah bukan disini lagi)

"Huu..huu...aku kesel, mangkel...kok ngene uripku"

(Aku kesel, aku mangkel kok begini hidupku)
Lukas menjawab sambil sesegukkan...meski itu bukan lukas sebenarnya. Hanya meminjam tubuhnya untuk menyampaikan pesan. Rintihan suaranya begitu menyayat, ia terbelenggu dalam kegelapan...
"saiki balio, mengko dikirim dungo kanggo sampean nggeh? Mesake iki bocahe...." Bujuk pak kyai lagi ..

(Sekarang pulanglah, nanti dikirim doa untuk kamu ya? Kasian anak ini)

"Aku ora gelem muleh....!!!"
Dengan geramnya lukas membentak, matanya merah...amarahnya semakin memuncak....

"Sampean njaluk opo! Ngomngo..."
( Kamu minta apa, bilang)

Pak kyai semakin hilang kesabarannya,...
"aku pengen ketemu anakku....huu..huu..."
Kembali lukas menangis, lalu tubuhnya lemas....dan seketika itu pingsan...
Pak kyai akhirnya mengeluarkan paksa karena takut berakibat fatal bagi lukas...
"ibu itu yang kecelakaan tempo hari pak.." pak kyai menjelaskan panjang lebar peristiwa itu pada ayah lukas.

"Lebih baik besok kita sama- sama datang ke keluarganya, bagaimana pak? Beliau ingin didoakan anak- anaknya biar tenang dan meninggal dengan sempurna" ucap pak kyai...
"baik pak kyai, saya ikut saja" jawab ayahnya lukas...

Keesokan harinya kami bersama- sama mengunjungi keluarga korban kecelakaan itu. Diteruskan dengan ziarah ke makamnya dan mengirim doa untuknya....
Singkat cerita, setelah peristiwa itu lukas sudah tidak mau berjualan pulsa hingga malam, paling lama hanya sampai pukul 5 sore.....

Tentang arwah korban kecelakaan itu, entahlah...semua menjadi bias saat berhadapan dengan namanya "tumbal pesugihan"...
Lebih baik kita banyak berdoa, saat akan bepergian keluar rumah. Supaya terhindar dari segala macam rintangan dan sampai tujuan dengan selamat.
Jangan lupa uluk salam saat melewati tempat-tempat yang dirasa wingit....
Akhir cerita, al- fatihah untuk korban yang telah pergi selamanya. Semoga ditempatkan di sisi terbaikNya...

SELESAI...
Ping....@bacautas

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OmahSuwung

OmahSuwung Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Bekti08197726

8 Nov 20
Cepu, tahun 1960..waktu itu ibuku masih menjadi istri seorang carik sebelum akhirnya mereka berpisah.
Masih terbilang sangat muda saat itu untuk menyandang gelar istri seorang pamong desa (carik). Kalo sekarang kita biasa menyebutnya sekertaris desa. Saat itu memang sedang..
Terjadi krisis pangan, pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Yang mau tidak mau banyak orang dari desa pelosok mencari kerja serabutan di desa lainnya.
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(