๐ ๏ธ๐ TERAPI HATI AGAR BENCI DENGAN KEMAKSIATAN
"Seseorang bertanya kepada Habib Umar :
"Ya Habib, apa saja yang dapat menyebabkan hati menjadi teguh dalam meninggalkan maksiat?
Jawab Habib Umar : "Hati seseorang mukmin dapat menjadi teguh dan kokoh untuk meninggalkan maksiat dengan cara menetap di tempat pelarian yang benar!" (Fafirruu ila Allah, Berlarilah menuju Allah).
Untuk dapat menggapainya, tempuhlah cara-cara berikut :
1) Renungkanlah akibat buruk dari dosa, bahayanya, dampak negatifnya, tempat kembalinya menjijikkan, dan berakhir dengan buruk.
2) Menjauh dari pelaku dosa dan jangan dengarkan perkataannya.
3) Bersedang-sedang dalam makan, minum dan berpakaian. Sederhanalah, jauhi kenyang dan berlebih-lebihan.
Para ulama' menyebutkan, bahwa menjaga diri dari maksiat, bisa dilakukan dengan cara menjaga 4 hal dari 4 hal yang lain :
1] Menjaga perut dari kekenyangan.
2] Menjaga mata dari memandang (menjaga pandangan dari maksiat).
3] Menjaga lisan dari bicara (hal yang tidak bermanfaat).
4] Menjaga hati dari berpikir (hindari pikiran negatif!)".
Bentengi Kader Muda NU, Divisi Kaderisasi LD PBNU Akan Selenggarakan Pelatihan Dai Milenial di Seluruh Indonesia dakwahnu.id/divisi-kaderisโฆ
Pelatihan Dai Milenial ini merupakan upaya meng-counter dan membentengi para dai NU dari paham paham atau aliran aliran yang terindikasi radikal.
Sebagaimana pemaparan Kiai Masrukhin, ia mengatakan bahwa banyaknya aliran aliran yang bukan NU (terindikasi radikal) semakin aktif karena memang dai dai NU belum begitu aktif di media sosial.
1. KH. Anwar Manshur (Rais Syuriah PWNU Jatim/Pengasuh PP Lirboyo Kediri) 2. KH. Anwar Iskandar (Wakil Rais Syuriah/Pengasuh PP Al-Amin Kediri) 3. KH. Agoes Ali Masyhuri (Wakil Rais Syuriah/Pengasuh PP Bumi Sholawat Sidoarjo)
4. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah (Wakil Rais Syuriah/Ketua MUI Jatim/Pengasuh PP Zainul Hasan Genggong) 5. KH. Marzuqi Mustamar (Ketua PWNU Jatim/Pengasuh PP Sabilur Rosyad Malang) 6. Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa (Wakil Rais Syuriah/Pengasuh PP Al-Husna Surabaya)
BENARKAH MUHAMMADIYAH DAN NAHDLATUL ULAMA TIDAK DEKAT DENGAN MASYARAKAT ? ~utas
Dekat dengan masyarakat itu membangun kepentingan sosial dan pendidikan, bukan memprovokasi untuk berdemo dan membenci bangsanya sendiri. @nahdlatululama@muhammadiyah
Berikut ini adalah beberapa upaya Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama memperjuangkan kepentingan masyarakat terutama di sektor pendidikan, kesehatan,
* MUHAMMADIYAH
Telah membangun sekitar 170 perguruan tinggi, 400 rumah sakit, 340 pesantren, dan sekitar 28.000 lembaga pendidikan
* NAHDLATUL ULAMA
Telah membangun sekitar 149 perguruan tinggi, 20.136 madrasah, 33 rumah sakit, dan sekitar 23.000 pesantren
Itu belum termasuk puluhan ribu masjid dan mushola yang tersebar di seluruh daerah (Indonesia)
Ijazah Ibu Nyai Nafiqoh istri Hadratussyaikh K.H Hasyim Asy'ari yang melahirkan sosok hebat KH A Wahid Hasyim beserta saudara-saudaranya. Dalam mendidik putra-putrinya, Ibu Nyai Nafiqoh mempunyai doa-doa khusus berikut ini ~ utas
qobiltu
Kyaiku
Bila seorang anak keras hatinya, suka membantah, maka bacakan:
ูุงููู ูุงูุทูู
Bila seorang anak sedang sakit, maka bacakan:
ูุงุญู ูุงูููู
Bila seorang anak bodoh, maka bacakan:
ูุงูุชุงุญ ูุงุนููู
Bagaimana caranya?
Caranya, bacaan-bacaan tersebut dibacakan pada air putih pada malam hari, kemudian diminumkan di pagi harinya.
Kemudian, setiap malam itu pula bacakan Surat Al-fatihah masing-masing anak 41 kali.
KH Syaโroni Ahmadi Kudus Hafizhahullah memberikan beberapa ijazah, yakni ijazah doa ketenangan hati, ijazah doa agar diberi rizki yang luas, ijazah doa kerukunan keluarga, dan ijazah doa saat menghadapi kesulitan.