Pernyataan Mendukung Badan POM oleh sejumlah tokoh.
-UTAS-
1. A. Mustofa Bisri, Cendikiawan 2. Abdillah Toha, Politisi 3. Ade Armando, Pakar komunikasi 4. Adi R. Adiwoso, Ilmuwan 5. Ahmad Syafi’i Maarif, Cendikiawan 6. Ainun Najib, Ahli Teknologi
7. Akmal Taher, Dokter 8. Alissa Wahid, Humanitarian/Psikolog 9. Anak Agung Gede Ariawan, Politisi 10. Ananda Sukarlan, Pianis 11. Andreas Harsono, Peneliti Human Rights Watch 12. Andy Budiman, Politisi
13. Anita Wahid, Creativepreneur 14. Anton Rahardjo, Guru Besar UI 15. Arief T. Surowidjojo, Advokat 16. Avianti Armand, Sastrawan/Arsitek 17. Azyumardi Azra, Guru Besar UIN 18. Betti Alisjahbana, Senior Executive
19. Boediono, Mantan Wakil Presiden Indonesia 20. Budi Haryanto, Guru Besar UI 21. Budiati Prasetiamartati, Akademisi 22. Butet Kertaradjasa, Seniman 23. Christine Hakim, Aktor 24. Dicky Budiman, Epidemiolog
25. Djoko Susilo, Inspektur Jendral TNI 26. Emil Salim, Ekonom 27. Erry Riyana Hardjapamekas, Aktivis Pemberantas Korupsi 28. Goenawan Mohamad, Sastrawan & Seniman 29. Harkristuti Harkrisnowo, Aktivis Hak Asasi Manusia 30. Henny Supolo Sitepu, Praktisi Pendidikan
31. Imam B. Prasodjo, Akademisi 32. Indang Trihandini Harun, Guru Besar UI 33. Indrawati Hadi, Peneliti Onkologi 34. Ines Atmosukarto, Peneliti 35. Ismid Hadad, Aktivis Lingkungan Hidup 36. Isnani Azizah Salim Suryono, Peneliti dan Pengajar dari FKUI
37. Jajang C. Noer, Seniman Peran/Aktris 38. Jatna Supriatna, Guru Besar FMIPA-UI 39. Jilal Mardhani, CEO Duta Prima Group 40. Joko Anwar, Sutradara 41. KawalCovid19.id 42. Kemal Azis Stamboel, Mantan Ketua Komisi I DPR RI periode 2009-2014
43. Komaruddin Hidayat, Cendekiawan Muslim 44. Kuntoro Mangkusubroto, Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia 45. Lelyana Santosa, Pengacara Senior 46. Lies Marcoes, Intelektual Publik dalam Kajian Islam dan Gender 47. Lukiarti Rukmini, Aktivis Yayasan Kanker Indonesia
48. Lukman Hakim Saifuddin, Mantan Menteri Agama Indonesia 49. Manneke Budiman, Guru Besar FIB-UI 50. Maria Hartiningsih, Wartawan Senior Harian Kompas 51. Mayling Oey, Guru Besar FE-UI 52. Metta Dharmasaputra, Pendiri Katadata 53. Mochtar Pabottingi, Intelektual Publik
54. Multamia Lauder, Guru Besar UI 55. Nachrowi D. Nachrowi, Akademisi 56. Natalia Soebagjo, Eksekutif Senior 57. Nina Mutmainah, Dosen Fisip UI 58. Olga Lydia, Aktor 59. Omi K. Nurcholish Madjid, Pemerhati Keagamaan 60. Pandu Riono, Epidemiolog Universitas Indonesia
61. Pratiwi Sudarmono, Guru Besar FKUI 62. Purwantyastuti, Guru Besar FKUI 63. R. Hario Soeprobo, Komisaris Perusahaan Managemen Investasi 64. R. Woodrow Matindas, Associate Professor UI 65. Rachmat Irwansjah, National Coordination Officer United Nation
66. Ratna Djuwita, Peneliti dan Pengajar Fakultas Psikologi UI 67. Ratna Sitompul, Guru Besar FKUI 68. Riris K. Toha Sarumpaet, Sastrawan 69. Rochmat Wahab, Guru Besar UGM 70. Sandra Hamid, Anthropologist 71. Saparinah Sadli, Akademisi dan Aktivis HAM
72. Sarwono Kusumaatmadja, Politisi Senior Partai Golkar 73. Shanti L. Poesposoetjipto, Aktivis 74. Sidrotun Naim, Peneliti Bioteknologi & Neuroscience 75. Sigit Pramono, Ketua Gerakan Pakai Masker 76. Siti Annisa Nuhonni, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medis
84. Tunggal Pawestri, Aktivis HAM 85. Ulil Abshar Abdalla, Intelektual Islam 86. Unggul Budi Husodo, Akademisi 87. Usman Hamid, Direktur Amnesty International Indonesia 88. Zainal Arifin Mochtar, Dosen Hukum & Tata Negara 89. Zumrotin K. Susilo, Aktivis Kesehatan Perempuan
90. Amin S. Zarkasi, Peneliti 91. Amir Sidharta, Kurator Museum 92. Arief Anshory Yusuf, Peneliti/Ekonom 93. Asvi Warman Adam, Peneliti/Ahli Sejarah 94. Atip Latipulhayat, Akademisi 95. Beben Benyamin,Dosen senior University of South Australia
96.Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) 97. Dicky Pelupessy, Dosen Fakultas Psikologi UI 98. Halik Malik, Public Relations IDI 99. Henry Surendra, Epidemiolog 100. Herawati Supolo Sudoyo, Ilmuwan
101. Herlambang P. Wiratraman, Dosen FH Univ Airlangga 102. Iqbal Elyazar, Peneliti & Statistician 103. Irma Hidayana, Co-founder LaporCovid19 104. Johan S. Masjhur, Guru Besar ahli Kedokteran Nuklir 105. Kresna Astraatmadja, Produser Film 106. Lenny Ekawati, Aktivis/Peneliti
107. Manik Marganamahendra, Ketua BEM UI 108. Mardiana Oemar, Akademisi 109. Meuthia Ganie-Rochman, Ahli Sosiologi Univ Indonesia 110. Muhammad Zaidy, Produser Film 111. Nida P.H. Nasution, Akademisi 112. Nuning W. Wiradijaya, Akademisi
113. Sari Koeswoyo, Penyanyi 114. Tirta Mandira Hudi, Dokter/Influencer 115. Wien Kusharyanto, Peneliti 116. Wimpie Pangkahila, Akademisi Univ Udayana 117. Windhu Purnomo, Akademisi Univ Airlangga
Acara dimulai dengan sambutan oleh Pak Pandu Riono: Yang dibutuhkan bukan pencarian vaksin baru, namun produksi vaksin sebanyak mungkin bila mampu. Tapi, vaksin bukan jalan pintas. 3M serta Tes-Lacak-Isolasi masih sangat penting utk ditingkatkan lagi.
2. Sambutan Pak Akmal Taher: Tugas Badan POM sangat berat karena bertanggung jawab menjamin keamanan serta khasiat obat dan makanan mulai dari melakukan penelitian sampai mengawasi peredaran serta pemakaian produk di masyarakat. (1/2)
...Ada penilaian mendetail di setiap langkah tersebut dan tiap obat maupun makanan yang akan berdedar harus mengikuti prosedur itu. (2/2)
Kami mengundang Anda untuk meliput pernyataan sejumlah tokoh nasional yang akan memberikan dukungan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Mereka ialah mantan wakil presiden RI,
mantan menteri, akademisi, epidemiolog, pengacara, pengusaha, pegiat antikorupsi, pekerja seni, pegiat kebudayaan, dan hak azazi manusia. Dukungan ini disampaikan menyusul tekanan politik kepada lembaga ini terkait vaksin Nusantara.
Pernyataan akan disampaikan melalui tautan berikut:
Hasil Tes Antigen negatif, tapi PCR positif? Kok bisa?
- SEBUAH UTAS -
Faktor apa saja yg mjd penyebab Tes Antigen memberi hasil False Negative? 1. Butuh 1.000 - 10rb partikel virus tiap mikroliter sampel agar hasil tes positif*.
Jumlah partikel virus (viral load) ditentukan oleh waktu pengambilan di mana kondisi pasien jg berperan.
Pada pasien OTG, kemungkinan viral load sedikit, namun jika ada riwayat kontak dg kasus positif, Swab PCR dibutuhkan utk penetapan diagnosa.
Tes Antigen lebih tepat digunakan pada tahap screening awal, karena hasilnya cepat (10-15 menit sejak sampel diambil), ....