Acara dimulai dengan sambutan oleh Pak Pandu Riono: Yang dibutuhkan bukan pencarian vaksin baru, namun produksi vaksin sebanyak mungkin bila mampu. Tapi, vaksin bukan jalan pintas. 3M serta Tes-Lacak-Isolasi masih sangat penting utk ditingkatkan lagi.
2. Sambutan Pak Akmal Taher: Tugas Badan POM sangat berat karena bertanggung jawab menjamin keamanan serta khasiat obat dan makanan mulai dari melakukan penelitian sampai mengawasi peredaran serta pemakaian produk di masyarakat. (1/2)
...Ada penilaian mendetail di setiap langkah tersebut dan tiap obat maupun makanan yang akan berdedar harus mengikuti prosedur itu. (2/2)
3. Erry Riyana Hardjapamekas, kita sangat hargai semua inovasi, baik itu vaksin atau obat baru. Tapi tiap ilmu pengetahuan memiliki integritas yg dituangkan ke dalam prosedur melalui Badan POM. Maka kami menekankan bahwa kami mendukung Badan POM dalam menjaga integritas tersebut.
4. Pembacaan Pernyataan Dukungan kepada Badan POM oleh Ibu Natalia Soebagio.
[Pernyataan Terbuka]
“Tim BPOM, Majulah Terus!”
Setiap penelitian vaksin perlu diputuskan oleh lembaga yang memiliki otoritas. perlu diputuskan oleh lembaga negara yang memiliki otoritas. Kita punya Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI).
Kami, yang nama-namanya tercantum di bawah ini, bersikap berpegang pada pendirian BPOM yang merupakan badan resmi di Indonesia dan bekerja berdasarkan prosedur-prosedur, disiplin, dan integritas ilmiah.
Biarkan BPOM bekerja tenang bersama tim pakarnya. Kami percaya pada integritas keilmuan dan independensi mereka. Selama ini, BPOM telah mengabdi untuk menjaga kesehatan masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mereka yang bekerja di BPOM telah membuktikan diri sebagai patriot tanpa banyak retorika, teguh menghadapi tekanan dari mana saja.
Kami, warga Republik, berdiri bersama mereka.
Setiap penelitian dan pengembangan vaksin dan obat, kami hargai sebagai ikhtiar membuka kemungkinan baru melawan pandemi. Tentu dengan tetap mengindahkan asas-asas ilmiah.
Mari kita ingat bahwa hidup mati jutaan rakyat adalah taruhannya.
Jakarta, 17 April 2021
Warga Indonesia
Acara telah berakhir. Untuk press release (pernyataan dukungan dan daftar nama) sila hubungi 081299078234.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Pernyataan Mendukung Badan POM oleh sejumlah tokoh.
-UTAS-
1. A. Mustofa Bisri, Cendikiawan 2. Abdillah Toha, Politisi 3. Ade Armando, Pakar komunikasi 4. Adi R. Adiwoso, Ilmuwan 5. Ahmad Syafi’i Maarif, Cendikiawan 6. Ainun Najib, Ahli Teknologi
7. Akmal Taher, Dokter 8. Alissa Wahid, Humanitarian/Psikolog 9. Anak Agung Gede Ariawan, Politisi 10. Ananda Sukarlan, Pianis 11. Andreas Harsono, Peneliti Human Rights Watch 12. Andy Budiman, Politisi
13. Anita Wahid, Creativepreneur 14. Anton Rahardjo, Guru Besar UI 15. Arief T. Surowidjojo, Advokat 16. Avianti Armand, Sastrawan/Arsitek 17. Azyumardi Azra, Guru Besar UIN 18. Betti Alisjahbana, Senior Executive
Kami mengundang Anda untuk meliput pernyataan sejumlah tokoh nasional yang akan memberikan dukungan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Mereka ialah mantan wakil presiden RI,
mantan menteri, akademisi, epidemiolog, pengacara, pengusaha, pegiat antikorupsi, pekerja seni, pegiat kebudayaan, dan hak azazi manusia. Dukungan ini disampaikan menyusul tekanan politik kepada lembaga ini terkait vaksin Nusantara.
Pernyataan akan disampaikan melalui tautan berikut:
Hasil Tes Antigen negatif, tapi PCR positif? Kok bisa?
- SEBUAH UTAS -
Faktor apa saja yg mjd penyebab Tes Antigen memberi hasil False Negative? 1. Butuh 1.000 - 10rb partikel virus tiap mikroliter sampel agar hasil tes positif*.
Jumlah partikel virus (viral load) ditentukan oleh waktu pengambilan di mana kondisi pasien jg berperan.
Pada pasien OTG, kemungkinan viral load sedikit, namun jika ada riwayat kontak dg kasus positif, Swab PCR dibutuhkan utk penetapan diagnosa.
Tes Antigen lebih tepat digunakan pada tahap screening awal, karena hasilnya cepat (10-15 menit sejak sampel diambil), ....