[Memahami Sumber-Sumber Ketakutan - a Picture Thread]
Pernahkah kalian merasa takut banget, tetapi bingung menjelaskan alasan dan solusi dari takut tersebut?
Takut kehilangan, takut patah hati, takut dimusuhi, dan takut-takut lainnya.
Lantas, darimanakah takut itu berasal?
Sebelumnya, mari kita kenalan sama si 'Takut'.
Takut itu sbnernya respon emosi alami yang muncul dalam diri kita ketika berada dalam bahaya.
Dengan adanya takut, tubuh kita masuk ke 'mode pertahanan/ defensive mode.
Diri kita lebih awas dengan ancaman dan perubahan sekitar.
Rasa takut wajar dialami oleh kita semua, dan sejujurnya kita butuhkan.
Tanpa adanya rasa takut, kita bakalan gak hati-hati dalam melakukan banyak hal.
Sudahkah kamu kenal apa bentuk rasa takut ketika ia muncul?
Kita bagi jadi dua yahh, reaksi/respon fisik dan reaksi emosional.
Reaksi fisik yang paling umum adalah rasa was-was pada tubuh. Bisa juga diikuti dengan berkeringat dingin, deg-degan (jantung bergedup kencanggg), dan terjaga (misalnya lu ngantuk, terus takut jadi ga ngantuk)
Kedua, reaksi emosional.
Faktor emosi tiap orang berbeda, terutama dipengaruhi oleh karakter orang dan si penyebabnya sendiri.
Biar lebih jelas, yuk coba kenalan sama sumber-sumber ketakutan yang ada.
Mari kita cobaa dengan hierarki ketakutan dari Karl Albrecht atau FEARARCHY.
Feararchy menggolongkan sumber ketakutan berdasarkan [1] asal muasal dan [2] pendekatannya.
Apakah sumber tsb muncul secara alami dalam diri manusia, atau terbentuk dari konstruksi sosial?
Apakah sumber tsb lebih bersifat general/umum, atau bersifat lebih personal/khusus?
NEXT
Berdasarkan dua itu, sumber takut dibagi jd 5 kategori :
1. Extinction : literally punah//mati gitu. 2. Mutilation : tubuh terluka, cacat, dsb. 3. Loss of Autonomy : takut kehilangan kendali atas apa yang (sudah) dimiliki. 4. Separation : takut terpisah/terasing dari kelompok.
5. Ego Death : takut kehilangan hal personal.
njiir ternyata gacukup satu shot ketik :")
Semakin ke atas, bakal semakin beda-beda penyebab pada setiap orangnya.
Mari kita coba bahas kilat satu-satu yaaah bunndd
[Level 1 - Extinction]
Intinya, yah bahaya kematian. Manusia secara alamiah punya rasa takut dengan kematian. Hal-hal yang mengancam nyawa bisa memicu rasa takut kita, seperti ketinggian, takut tenggelam, takut kalo ada mobil melaju kencang, dan sebagainya.
[Level 2 - Fear of Mutilation]
Bukan mutilasi beneran ya, ini maksudnya potensi luka, keganggu secara fisik, dsb.
Misalnya kita takut sama hewan mengerikan kayak kecoa (apalagi kalo terbang), buaya darat, lintah darat (lohh).
Bisa juga kyk kesetrum, kena air panas, dan lainnya.
[Level 3 - Loss of Autonomy]
Ini takut kehilangan kendali akan sesuatu, bisa fisik maupun nonfisik.
Misalnya kehilangan kerjaan, duit, kehilangan 'skill' (ini contohnya mepet sama yang mutilation juga)
Menurutku ini daerah abu-abu sih wkwk. nexttt
[Level 4 - Separation]
Kita takut terpisah atau putus hubungan dengan seseorang, kelompok orang, atau komunitas.
Bisa karena takut putus aja, takut dimusuhin, apalagi dibully, takut gak disukai.
Nah kalo menurutku, ini udah mulai masuk ke ranah mental sih. Personal kita.
[Level 5 - Ego Death]
Ini bagian paling personal dan menurutku juga paling dipengaruhi oleh lingkungan kita tumbuh, selain value kita sendiri.
Takut akan sesuatu di diri kita, misalnya takut gagal, takut ga sesuai harapan (bisa dari pengaruh orang lain msk ke diri kita), dsb
Nah, sebelum mengakhiri, sebenernya sempet kepikiran gituu. Tapi ini murni opini aku aja yah, dan juga mau minta pendapat temen" (pls take it with a grain of salt)
Kalo dilihat dari feararki ini, sumber ketakutan yang umum itu dominan akan hal terkait fisik,
sedangkan yang berhubungan dengan psike / jiwa lebih banyak yang sifatnya khusus.
Apakah ini mungkin berpengaruh juga dimana kesehatan mental lebih dinomorduakan (apalagi dulu"?)
Dengan mengenali sumber ketakutan, semoga kita bisa mengidentifikasi penyebab takut kita dan bisa lebih tenang dalam menghadapi dan mencari solusi akan rasa takut tersebut yaa! ^o^
for more contents like this , pls kindly check instagram.com/wantja yaa, means a lot!
[END]
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Haloo! Kali ini aku mau bahas soal 👉Invisible Disability
Semakin ke sini, semakin sadar bahwa banyak 'derita' yg trnyt disimpan seseorang, sulit utk dijelaskan, ditambah 'nggak kelihatan'.
Tulisan ini tertrigger dri ketubiran bbrpa wktu lalu di medsos.
Jujur lupa detailnya, tapi tentang oknum yang "ngeviralin" seseorang yang kelihatannya baik-baik aja, tapi duduk di kursi prioritas saat transportasi umum lagi rame.
Ternyata, orang tersebut punya autoimun...
yaitu Multiple Sclerosis yang membuat seseorang sangat mudah lelah dan kaku otot"nya. (sc : nhs.uk/conditions/mul…)
Turns out, ada istilah "Invisible Disability" atau Disabilitas tak terlihat, yang mana nyata membatasi kehidupan seseorang walau sulit dilihat tandanya dari luar.
Siapa diantara temen" yang masih suka merasa bingung harus merespon apa ketika ada temen yg curhat? Takut memperburuk kondisi, salah respon, ikutan baper bahkan kemelunjakan (?).
Salah satunya dalam bentuk perbandingan yang tidak sehat dengan anak lainnya, baik saudara kandung maupun anak tetangga.
"Anakmu pinter ya mbak juara terus, gak kyk anakku"
"Kakaknya cakep, kok adiknya nggak"
dan lain sebagainya.
Anak belum dapat menyadari bahwa hal ini nggak "apple-to-apple".
Mereka akan beranggapan kalo dirinya harus sebagus anak orang lain, tapi dia gapernah bsa, Hal ini jusru malah membuatnya lupa utk berfokus pada kemampuannya..
*ps bahkan anak udh gede pun gak nyaman digituin dah.
maap gabisa bacain satu satu reply dan qrt :") tapi makasihh bnyk yg udh berbagi cerita dan perspektifny, dan aku harap buat tmen" yang sedang berjuang melewati burnout / lelah apapun itu, kalian hebat dan kuat, keep fightin! this too shall pass
Pernahkah kamu merasa gugup, cemas atau sedih tiba" karena hal yg tidak menyenangkan di masa lalu? Merasa tertekan akibat suatu beban yang terasa sulit dihadapi?
Lalu, bagaimana meringankannya?
Mungkin, teknik "Grounding" ini bisa kamu lakukan.
Ingatan masa lalu dapat hadir secara tak terduga. Hal yang buat kita trauma, kecemasan akan sesuatu yg membayangi dan ... tidak pasti, sedikit banyak bisa membuat kita merasa nggak nyaman.
Rasanya ingin kembali ke masa lalu dan memperbaikinya..
Tapi.....
Sebenarnya, yang kita bener-bener miliki dan bisa kendalikan, ya hanya diri kita saat ini saja.
Mungkin belum terlepas, tetapi kita tetap perlu melanjutkan hidup kita.
Tapi, gimana cara meringankannya?
Salah satu caranya adalah melalui teknik "Grounding".