Pernahkah kamu mengalami masa lalu yg ngga menyenangkan?
Mgkn kejadiannya mmg sudah 'beres', tetapi blm benar" selesai. Bisa jadi masih ada bekas... yg terasa mengganjal hingga sekarang.
Sdikit bnyak, aku rasa smua org pasti pernah mengalami momen yang nggak menyenangkan dengan intensitas yang berbeda".
(TW)
Dikatain, dibully, ditinggal orang terdekat, kekerasan fisik dan emosional, mungkin juga perlakuan nggak adil.
Salah satu atau lebih mgkn prnh kita alami.
Apa yang kamu rasakan setelah kejadian tersebut?
Bisa jadi, cara pandang kita terhadap kehidupan jadi berbeda.
Mungkin beberapa hal mentrigger kita menjadi lebih baik, tetapi gak jarang juga yg malah menarik kita kebelakang, menjadi sulit terbuka, cemas berlebih, dll.
"Lantas, gimana cara agar kita nggak berlarut dalam masa lalu, menutup luka dari cerita lama, dan kembali fokus pada masa sekarang?
"
Beberapa hal ini mungkin perlu kita perhatikan kembali,
iya, "kembali", karena seyogyanya menjadi manusia kembali
[1] Emosi yang kamu rasakan itu VALID
Apa yg kita rasakan saat hal buruk muncul itu nyata dan tidak tabu, krna bisa dialami siapa aja.
Mungkin berat dan gak bisa cepat, tetapi mencoba membuka, mengakui, dan menerima apa yang kita rasakan sesuai tempo kita itu wajar & penting
Dulu aku pernah stres dan sedih, dibully karena fisik dan gesturku.
That thing SUCKS cuk, bikin body image gue negatif banget buat diri gue sendiri.
Berusaha buat ngmg 'nggak woi, lu tuh ttp kece kyk gini, lu gak harm siapapun juga kan, knp harus dipikirin"
"Insecurenya udah ilang kak?"
Oh tentu tidak rosalinda, masih ada sampe skrg wkwk.
Cuma, udah gak seintens dan sedepresif dulu.
Memulai awareness dngn emosi, 'iya gue sedih, stres gabisa melawan, ga terima diginiin', it helps.
Stdknya, porsi nikmatin hidup sekarang > masa lalu
[2] Kejadianmu, VALID untuk dirimu sendiri.
Semirip apapun kejadian yang kamu alami dengan orang lain, dampak dan respon mereka terhadap hal tersebut bisa berbeda dengan apa yang bekerja pada dirimu.
Sebaiknya, kita filter dulu anggapan mereka tentang kejadian yang kita alami
Mencari bantuan itu perlu dalam menghadapi suatu hal yg sulit kita hadapi sndiri.
Tetapi, coba telaah lagi, bantuan untuk meringankan luka yg mana yang lebih cocok untukmu.
Lewat saran atau penyemangatkah, atau sekedar ditemanipun cukup pada saat itu? #ChooseyourFighter
Setelah lebih aware terhadap emosi yang kita alami dan menyiapkan diri untuk memfilter bantuan(pengaruh) dari lingkungan sekitar,
mungkin kita akan menjadi lebih siap secara mental untuk menjalani perubahan, menyembuhkan si luka hati yg awalnya parbet itu.
[3]
Pada momen kehidupan apapun, kita BISA dan BOLEH BERUBAH.
Walaupun kejadian buruknya pas kita masih kecil, masih boleh kok kita perbaiki persepsi dan kelola emosinya sekarang.
Apapun yang membuat hidupmu jadi lebih baik dan tidak merugikan orang lain, lakukanlah.
Tentunya, perubahan itu gak harus cepet-cepet kok, jadi jalani dan nikmati setiap proses emotional healing yang kamu jalani. Karena sekali lagi, proses yang kamu jalani saat ini berbeda dengan orang lain.
Tetapi, rasanya kumasih kepo deh gimana tuh cara kita nerima diri, kita ngubek emosi dalam diri?
Kalo misalnya temen deket atau keluargaku yang memiliki luka hati, bagaimana menghadapinya?
Hmm, coba kita temukan jawabannya di Level 5+ dari leveluwu.id!
Ditemani ketiga ahli kondang di bidang kesehatan mental kita @jiemiardian@nagotejena & @ndreamon , kita akan disuguhi beragam informasi seputar menghadapi dan mengobati luka batin kita, + lucu juga
Hiyahiyaaa ngiklan WKWKWK
tapi asli gengs, daging + ambyar pasti.
Kapan tuh acaranya?
Level 5+ akan diadakan hari Minggu, 30 Mei 2021 jam 7 malam-selesai! Untuk lebih lengkapnya, boleh cek di linktree.com/leveluwu yaaa. >< #leveluwuxwantja
Semoga threadnya bisa membantu kita mengobati luka masa lalu.
Jika kalian suka dengan konten doodle saya, jangan sungkan untuk mendukung saya juga di instagram.com/wantja. Dukungan kalian sangat berarti buat akuuu ><
Haloo! Kali ini aku mau bahas soal 👉Invisible Disability
Semakin ke sini, semakin sadar bahwa banyak 'derita' yg trnyt disimpan seseorang, sulit utk dijelaskan, ditambah 'nggak kelihatan'.
Tulisan ini tertrigger dri ketubiran bbrpa wktu lalu di medsos.
Jujur lupa detailnya, tapi tentang oknum yang "ngeviralin" seseorang yang kelihatannya baik-baik aja, tapi duduk di kursi prioritas saat transportasi umum lagi rame.
Ternyata, orang tersebut punya autoimun...
yaitu Multiple Sclerosis yang membuat seseorang sangat mudah lelah dan kaku otot"nya. (sc : nhs.uk/conditions/mul…)
Turns out, ada istilah "Invisible Disability" atau Disabilitas tak terlihat, yang mana nyata membatasi kehidupan seseorang walau sulit dilihat tandanya dari luar.
Siapa diantara temen" yang masih suka merasa bingung harus merespon apa ketika ada temen yg curhat? Takut memperburuk kondisi, salah respon, ikutan baper bahkan kemelunjakan (?).
Salah satunya dalam bentuk perbandingan yang tidak sehat dengan anak lainnya, baik saudara kandung maupun anak tetangga.
"Anakmu pinter ya mbak juara terus, gak kyk anakku"
"Kakaknya cakep, kok adiknya nggak"
dan lain sebagainya.
Anak belum dapat menyadari bahwa hal ini nggak "apple-to-apple".
Mereka akan beranggapan kalo dirinya harus sebagus anak orang lain, tapi dia gapernah bsa, Hal ini jusru malah membuatnya lupa utk berfokus pada kemampuannya..
*ps bahkan anak udh gede pun gak nyaman digituin dah.
maap gabisa bacain satu satu reply dan qrt :") tapi makasihh bnyk yg udh berbagi cerita dan perspektifny, dan aku harap buat tmen" yang sedang berjuang melewati burnout / lelah apapun itu, kalian hebat dan kuat, keep fightin! this too shall pass
Pernahkah kamu merasa gugup, cemas atau sedih tiba" karena hal yg tidak menyenangkan di masa lalu? Merasa tertekan akibat suatu beban yang terasa sulit dihadapi?
Lalu, bagaimana meringankannya?
Mungkin, teknik "Grounding" ini bisa kamu lakukan.
Ingatan masa lalu dapat hadir secara tak terduga. Hal yang buat kita trauma, kecemasan akan sesuatu yg membayangi dan ... tidak pasti, sedikit banyak bisa membuat kita merasa nggak nyaman.
Rasanya ingin kembali ke masa lalu dan memperbaikinya..
Tapi.....
Sebenarnya, yang kita bener-bener miliki dan bisa kendalikan, ya hanya diri kita saat ini saja.
Mungkin belum terlepas, tetapi kita tetap perlu melanjutkan hidup kita.
Tapi, gimana cara meringankannya?
Salah satu caranya adalah melalui teknik "Grounding".