Ponpes ya.
Kalau tidak salah itu, semacam asrama berbasis Islam. Dimana anak didiknya diajarkan ilmu agama. Pertanyaannya ilmu agama apa yg di pelajarinya? Sampai bisa memunculkan nafsu ego pribadi. Membuat aturan sendiri misalnya.
Ternyata tidak cuma kekerasan fisik yg sering terjadi.
Sembari sya ceritakan sedikit pengalaman teman saya, laki2, yg lulus dari ponpes di salah satu kota di jawa barat.
Yg akhirnya beliau harus rawat jalan karna dalam darahnya terdapat bakteri.
Darimana bakteri itu ada? Dari seringnya dia melakukan seks bebas. Di perantauan di kota gudeg ini, dengan menggunakan aplikasi dibl gadget nya dia bisa setidaknya 1 bulan 1 kali mendapatkan perempuan yg bisa diajak tidur semalaman. Dan tentunya bersenggama.
Tidak tanggung2, target yg di kencaninya pun yg muslim dan berjilbab. Jika tidak dia gak akan mau. Mungkin fetishnya begitu.
Yg lebih parahnya lagi..
Kenapa saya bilang parah? Jika dia pulang kampung. Yg dialakukan adalah mencoba untuk berhubungan dengan teman pondoknya.
Teman sya belom menikah, tapi teman wanitanya sudah bersuami.
Pernah sya dipameri foto tangkapan layar saat dia vc an, ketika sedang membuka baju, dan menunjukkan BH nya dan payudaranya.
Sya tercengang, bukan karna bentuk tubuhnya yg indah, wajahnya yg khas sunda..
Tapi seorang yg sudah kluar dari pondok pesantren kok malah gitu?
Katanya ilmu agamanya tinggi. Tapi mengapa mereka melakukan itu?
Mungkin, ini prediksi sya sja. Karna mereka di pondok terlalu dikekang, oleh ajaran agamanya. Tidak boleh ini itu, nanti neraka hukumannya.
Sehingga bagi anak2 yg kemudian liar dalam pikirnya.. Malah ingin mencoba 1 per 1. Dan bukankah ada kitabnya siapa gitu, sya lupa. Yg berisikan ttg bagaimana bersenggama itu. Ya itu baru bersenggama, tadi berita diatas sampe membunuh saudaranya sendiri yg membutuhkan.
Sya tidak tau apa yg ditanamkan oleh guru2 pesantren itu ketika mengajarkan amalan atau ajaran Islam.
Ya fenomena itu banyak terjadi, bahkan sampai yg saking dalamnya mempelajari Islam akhirnya keblinger.. Arogan.
Contoh anak santri mencuri di Alfamaret.
Bilangnya semua produk yahudi harus dijauhi. Kemudian ketangkep saking takutnya mungkin atau polosnya bilang
"klo mencuri harus dihukum penggal tangannya." sudah disodorin aja thu tangan suruh dipotong. Sesuai dengan ayat entah apa itu..
Ya Indonesia negara hukum, gak seenaknya main penggal2an.
Semua bisa di musyawarahkan untuk mufakat.
Ya itu, share cerita sya sedikit ttg pandangan sya terhadap ponpes.
Semoga semua adalah karna ego semata.
Kasih damai Tuhan selalu beserta kita dan seluruh makhluk ciptaanNya.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Dlu Nusantara ini tidak menyembah dan tidak perlu disembah. Kemudian ada yg memulai dengan menyembah kekosongan. Muncul kapitayan, berikutnya. Hingga masuk ajaran Hindu buddha, masih harmonis masih langgeng. Sampai akhirnya Islam masuk.
Islam masuk, menggeser kerajaan hindu buddha menjadikan kerajaan2 islam.
Mungkin, masih dalam ranah subyektif, "penjajah" kala itu melihat org2 nusantara gampang dihasut. Apalagi ajaran agama Islam yg suka mengkotak-kotakkan. Seperti menyembah harus hanya kepada Allah.
Atau hanya Islam agama yg "diridhoi Allah". Di masyarakatpun terlihat sudah terpecah2. Yg penganut Kapitayan, Hindu, Buddha terpecah karna Islam, yg suka memaksa.
Ini terlihat peluang bagi penjajah. Maka kemudian masyarakat miskin penganut Islam dijadikan budak.
Kenapa?
Lihatlah matahari, yg selalu memberikan kehidupan. Bagaimana tidak?
Tumbuhan berfotosintesis karna cahaya matahari. Vitamin D bekerja juga karna sinar matahari. Sinar matahari yg terkena lapisan UV di atmosfer membawakan kehangatan, sampai panas.
"Panas" yg sinar matahari berikan ini menguapkan air laut. Yg akhirnya membawakan hujan di daratan.
Matahari yang memberikan sinarnya untuk bintang yg bertebaran dilangit dan bulan.
Tanpa matahari makhluk di Bumi ini takkan bisa hidup lama. Mungkin ini hanya teori sya sja.