1. Sebaiknya Pak @Jokowi umumkan kondisi genting. Pengakuan ini penting utk bangun empati dan sense of emergency hingga level terbawah shg ambil langkah luar biasa, termasuk jk perlu minta bantuan internasional. Kenapa genting? Mari lihat data (utas).
2.Kamis (15/7) penambahan kasus nasional rekor 56.757, kematian 982 orang. Jumlah kasus aktif 480.199 orang atau ada penambahan 36.726 sehari. Jk dari 20 persen tambahan kasus aktif ini butuh perawatan, artinya butuh tambahan tempat tidur 7.345 unit dalam sehari.
3. Jakarta punya 109.276 kasus aktif, tambah 9.525. Jika 20 persen saja, butuh tambahan TT RS 1.905 sehari. Padahal, Gub Jakarta pekan lalu mengatakan, 40 persen kasus aktif di Jakarta bergejala sedang hingga berat hingga butuhkan perawatan. Apa mungkin terpenuhi? Jelas tidak.
4. Data DKI, keterisian RS 92% utk rawat dan 95% ICU. Faktanya, utk pasien Covid-19 keterisiannya sudah lebih dari 100 persen. Tdk semua RS bisa dijadikan perawatan Covid-19. Bahkan, kalau semua jadi perawatan Covid-19 pun tetap tdk cukup.
5. Rasio tempat tidur rumah sakit per populasi di Jakarta pada 2020 hanya sekitar 2,7. Dengan penduduk sebesar 10 juta, berarti jumlah tempat tidur rumah sakit hanya 27.000. Artinya kalau tdk ada RSDC Wisma Atlet dll, sudah kolaps dari kemaren2.
6. Saat ini ada 3400-an orang sakit yg tdk tertampung di RS di Jkt, 1900-an tertahan di IGD dan 1400-an antre masuk ke IGD, mereka di selasar RS, tenda darurat, puskesmas, hingga rumah. Dampaknya? Kematian isoman melonjak, rata-rata 45 orang per hari di DKI saja.
7. Data LaporCovid-19 Jumat (16/7) pagi, ada 625 pasien isoman meninggal dunia. Laporan terbanyak di Jawa Barat, disusul Yogya, Jateng, Banten, Jatim, baru Jakarta. Ini berarti, daerah lain di Jawa sebenarnya bs jadi situasi faskesnya lebih parah atau setidaknya separah Jakarta.
8.Nah ini baru defisit tempat tidur rumah sakit, belum lagi defisit oksigen, obat-obatan, hingga nakes. Kematian nakes di pertengahan bulan Juli ini saja sudah 180 orang, melebihi rekor selama bulan Januari. Belum lagi sebagian nakes mengundurkan diri karena insentif seret.
9. Pemerintah mesti jujur umumkan, berapa banyak defisit oksigen dibandingkan demand? Lepas dari soal manajemen distribusi yg bermasalah, produksi oksigen kita juga susah mengejar permintaan, pasti kelangkaan oksigen akan terus membesar. Perlu terobosan.
10.Masalah lain, lonjakan kasus juga mulai terjadi di luar Jawa. Laporan WHO (14/7), 15 provinsi mengalami peningkatan > 50 % . Bahkan, 5 provinsi peningkatan lebih dari 100 persen, yaitu NTB (200%), Gorontalo (194%), Maluku (169%), Sulut (139%) dan Kaltara (107%).
11. Data LaporCovid-19, kematian isoman mulai terjadi di luar Jawa, yaitu Riau, Lampung, NTT, Kaltim, Kepri, Kalbar, Sumbar, Kepulauan Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Barat. Ini sejalan dengan laporan krisis faskes dan oksigen di beberapa daerah, termasuk Jayapura.
12.Jika wabah ini meledak di luar Jawa, yg faskesnya lebih minim, sementara di Jawa juga kolaps, maka bencana besar menanti karena puncak kasus masih belum pasti akan terjadi, apalagi kapan landainya. So apakah ini belum cukup dianggap genting?
13. Perlu diingat, jangan hanya melihat laporan jumlah kasus dan kematian resmi, karena itu sangat underreported. Untuk angka kematian minimal kali lima, jadi estimasi saya sudah 5.000 orang per hari.
14. Kembali kenapa perlu statemen dan langkah darurat. Ini dibutuhkan untuk mendorong semua pihak dari pusat hingga RT agar lebih alert dan melakukan langkah ekstra dan tidak lagi menumpukan beban pada faskes. Banyak aduan dari faskes primer, mrk tdk didukung satgas desa.
15. Kalau ada pernyataan darurat, minimal, hal ini mendorong para pejabat tinggi untuk lebih empati, tidak lagi pamer jalan-jalan di laur negeri atau men-cuit ulasan sinetron, atau unggah foto diri dan mengajari masyarakat agar memperjuangkan hidupnya.
16.Selain itu, ini bisa membuka peluang permintaan uluran bantuan dari negara-negara lain, termasuk utk tingkatkan tes, lacak, dan treatment. Bg masyarakat, hal ini bisa membangun sense of crisis, agar tidak lagi termakan toxic positivity dan lebih taat protokol kesehatan.
17. Pak @Jokowi, anggap saja ini last call, permintaan terakhir sebelum the end....

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Ahmad Arif

Ahmad Arif Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @aik_arif

13 Jul
Pada kepikiran nggak sih? PPKM Darurat hampir dua minggu, kasus Covid-19 justru melonjak tinggi. Tes dan lacak tak meningkat signifikan. Puncak kasus belum jelas, tapi faskes sudah kewalahan, orang meninggal di perjalanan dan di rumah, sementara malah muncul vaksin mandiri.
Awal PPKM 3 Juli ada 14.138 kasus baru dari 110.983 orang di periksa (PCR 27 rb) dg test positivity rate (TPR) 25,2%, meninggal 493 orang. Pada 13 Juli ada 47.899 kasus baru dari 159.354 pemeriksaan (PCR 47 rb), TPR 30%, dan meninggal 864 orang.
Ini berarti ada peningkatan kasus baru 238,8% dalam 10 hari. Sementara jumlah tes hanya meningkat 43,5%. Artinya, peningkatan kasus memang terjadi karena masih besarnya penularan di masyarakat. Hal ini ditunjang dengan angka TPR makin tinggi. Puncak masih jauh?
Read 8 tweets
13 Jul
Sejauh ini sudah masuk laporan 490 pasien Covid-19 yang meninggal di luar rumah sakit ke @LaporCovid . Mayoritas korban meninggal saat menjalani isolasi mandiri. Sebaran korban terutama di Jabodetabek dan Jawa Timur. Tetapi, belakangan juga mulai muncul di luar Jawa.
Perlu dicatat, data ini merupakan fenomena gunung es, karena tdk semua keluarga atau teman yg meninggal saat isoman atau di luar faskes melaporkan. Untuk melengkapi data, Anda bisa berpartisipasi dengan mengirim informasi ke @LaporCovid
Bisa hubungi chat bot @LaporCovid dengan klik wa.me/6281293149546 atau t.me/laporcovid19bot . 1. Ketik tulisan apapun dan tunggu hingga muncul opsi 1-8. 2. Tekan 5 untuk sampaikan info yang meninggal dunia. 4. Pilih kategori. LaporCovid-19 menjaga kerahasiaan informasi
Read 4 tweets
13 Jul
Operasi “toxic positivity” demi pengendalian data dan informasi pandemi di Jatim? Apa ini maksudnya pengendalian? Bukankah bisa membuat masyarakat abai risiko, lalu diam-diam sakit dan mati?
Info serupa juga muncul di Jateng. Melihat template nya yg buat sama ini… siapa mengerahkan mis-informasi begini? Komunikasi risiko harus dimulai dg transparansi data dan info, bukan justru menutup mata warga dr risiko dan meminta mrk seolah situasi baik-baik saja.
Data @LaporCovid kematian masy isoman semakin banyak. Kmrn sudah 453 org. Meninggal tiba2 sebelum sempat diperiksa atau takut diperiksa dg anggapan bakal di-Covid-kan jg makin banyak. Mis-informasi ini bakal mencelakakan banyak org, sprti kasus di kampung di Lamongan @iaridlo
Read 4 tweets
12 Jul
Data kematian yg dikorupsi, membuat masyarakat tidak mendapat gambaran nyata ttg dampak pandemi. Bagaimana mau berharap masy taat prokes jk mrk tdk diberi informasi yg benar dan transparan. Apa ini maksud terkendali? Terkendali informasi, bukan pandemi?
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Malang, tapi juga di Surabaya dan kota-kota lain di Jawa Timur. Apakah ada kesengajaan dan perintah dari atasan? Entahlah. Yg jelas dampaknya akan membuat seolah tingkat kematian kecil dan wabah terkendali.
Ini jg tdk hanya di Jatim, tp terjadi meluas di Indonesia. Modus korupsi datanya berlapis. Data kematian di level kab/kota dikecilkan, lalu dikecilkan lg di level provinsi dan nasional. Msl kmrn, laporan Kemkes menyebut total kematian 68 rb, tp data kab/kota sudah 83 rb kematian
Read 9 tweets
11 Jul
Prof @sociotalker alias @SulfikarAmirPhD adalah salah satu dari sekian kolaborator ahli di @LaporCovid yg bekerja probono demi transparansi data dan informasi Covid-19. Kadang kritik keras, tp itu demi ingatkan pemerintah menjalankan tugasnya secara amanah.
Di @LaporCovid ada juga Mas @drdickybudiman, @dickypsy, @ielyazar, dan sejumlah ilmuwan muda Indonesia lain yg berdedikasi dan independen. Mereka tak hanya kritis, namun juga kerap memberi saran demi perbaikan penanganan. Itu krn mereka tdk ingin banyak korban berjatuhan
Di @LaporCovid juga ada jurnalis, selain jg banyak relawan lain mulai dari mahasiswa, hingga nakes yg setiap hari urun daya utk pendataan dan menerima laporan warga, termasuk yg butuh RS dan mencarikan rujukan. Selain juga advokasi bg nakes yg belum dpt insentif.
Read 9 tweets
11 Jul
Di Sydney iklan layanan masyarakat ttg pasien covid sesak napas, tujuannya agar pd taat prokes. Di
Indonesia pemerintah promo angka kesembuhan dan tutupi krisis. Media sebagian sudah kebawa toxic positivity, sambil menyalahkan masy yg abai prokes. smh.com.au/politics/feder…
Di Indonesia, video kayak gini dibiarkan dan menyebar ke mana2. Narasi bahwa yg meninggal hanya sekian %, mengingatkan pesan yg disampaikan Mr T dan pejabat lain. 6,9% dr 270 jt? Jd tanda tanya, apa memang ini narasi yg ingin dibangun secara resmi?
Pasien meninggal di RS karena oksigen habis yg dipersoalkan juga angka. Bukan 63 tapi 33. Mau 1 atau 63, korban jiwa bukan angka. Lebih penting adalah evaluasi, minta maaflah, dan perbaiki sistem. Kalau terus menyangkal kita tak akan pernah bisa memperbaiki kesalahan.
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(