Halo @JatimPemprov dan @KemenkesRI, dititipi amanah dr para nakes di RSUD Kertosono utk menanyakan, kenapa mrk belum terima insentif sejak Sept 2020? Banyak di antara mrk honorer jg lho, shg insentif ini sangat penting, apalagi di tengah situasi saat ini. Btw adakah yg senasib?
Di RSUD ini dua hari lalu salah satu perawat seniornya, Pak Bakir, meninggal dunia karena Covid-19, setelah sebelumnya kesulitan mencari ICU. Jangan lupa juga, tolong ditunaikan santunan untuk keluarga almarhum.
Beberapa kali ikuti diskusi soal santunan dan insentif ini, kerap muncul alasan birokrasi, antaranya RS terlambat tagih dll. Apa pun, ini kan sudah jd hak nakes. Disegerakan saja, kalau RS telat ya diingatkan. Masak, sampai nakesnya meninggal pun belum dibayar insentifnya.
Nah, mestinya mekanisme kontrol jalan. Kalau masalahnya di daerah, Mendagri bisa kasih teguran, kayak di Sulsel ini. Kalau soalnya di RS, ya daerahnya tegur RS nya. Intinya bayarlah lekas insentif, jangan lupa jg santunan bg keluarga yg meninggal. dlvr.it/S42yqK
Mendagri atau Kemkes bs keluarkan list daerah2 yg belum bayar insentif, padahal anggaran sudah ada. Lalu, daerah bisa bikin list jg, RS yg belum ajukan klaim mslnya. Sehingga nakes bisa tahu, masalahnya di mana, pusat, daerah atau di RS? 10 bulan tdk dibayar itu sakit lho

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Ahmad Arif

Ahmad Arif Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @aik_arif

21 Jul
Saya ingin menguraikan kenapa kita harus bersiap dg fase "survival of fittest" seperti disampaikan @dokteradib, Ketua Tim Mitigasi PB IDI ini. Kebetulan, ucapan yg sama, kmrn saya dapatkan dr teman yg jadi petugas pemakaman. Agak ngeri, tp bs jg disikapi utk mitigasi (utas)
Saya tdk akan bicara dg data resmi, yg underreported. Saya akan mulai dari data kematian isoman yg dikumpulkan @LaporCovid dan saya turut kumpulkan di lapangan. Sebagian sudah saya tulis di Kompas hari ini. Bisa juga dibaca di sini: kompas.id/baca/ilmu-peng…
Per Kamis (21/1) pagi, kami sudah mendata 739 pasien isoman yang meninggal di Indonesia, terutama terjadi di Jawa, walaupun tren belakangan juga mulai terjadi di luar Jawa. Kenapa data kematian isoman ini penting diperhatikan, tapi herannya belum ada laporan resmi jumlahnya?
Read 10 tweets
20 Jul
Surabaya and Jatim pada umumnya memang juara atur data. Dari 11 Juni ke 19 Juni: Kasus baru naik dari 26 ribu ke 37 ribu. Kasus aktif naik 9x lipat dari 973 ke 9.098. Tapi kematian ajeg kecil, bahkan pernah nol dalam sehari. kekuatan doa atau jampi-jampi? @iaridlo ImageImageImage
Coba yg berada di balik utak-atik data kematian ini dijawab pertanyaan saya: 1. Apa sih untungnya dg utak-atik data kematian ini bg publik? 2. Bagaimana mau ajak masy taat protokol kesehatan kalau justru masy dilenakan dg data kematian yg dikecilkan?
Lanjut pertanyaan ke-3. Bagaimana masy tdk mengira adanya peng-Covid-an dan hindari periksa ke RS, kalau yg sudah jelas meninggal dg positif Covid-19 sekalipun dikeluarkan dr daftar kematian yg dilaporkan? Belum lg yg meninggal suspek/probable.
Read 4 tweets
20 Jul
Presiden Jokowi: “Penambahan kasus dan keterisian tempat tidur di rumah sakit mulai menurun… kalau terus akan dilakukan pelonggaran.”
Matematika sederhana saja ya. Kalau mau dianggap flat:data 3 Juli, 110.983 org diperiksa ketemu 27 ribu kasus. Hari ini 114.674 org diperiksa, jadi "harusnya" kasusnya 114.674/110.983 × 27000: sekitar 27.897. Padahal hari ini ketemu 38 ribuan. Jadi flat pun belum, apalagi turun.
Keterisian tempat tidur apa benar turun? Bisa jadi. Tapi kalau sebelumnya, kapasitas TT Covid-19 100, lalu ada tambahan 100 TT baru, maka akan ada penurunan BOR sih. Tp berapa lama? Kayaknya begitu ditambah langsung diserbu yg sudah antre krn sejauh ini masih ramai ya IGD.
Read 4 tweets
18 Jul
Sedih sekali, dari 60 kematian di kota kecil di Jateng yg dikuburkan hingga sore ini, 23 di antaranya meninggal di rumah dalam sunyi. Mereka tidak bisa ke rumah sakit. Sebagian mungkin tidak mau, karena takut di Covid-kan. Ini mengerikan saat wabah masuk ke desa-desa.
Sementara itu, di desa di Jatim, total kematian di desa ini dari tanggal (1-15 Juli) sudah 24 org, 10 x lipat dari rata2 sekama 5 tahun sebelum pandemi. Dan mayoritas isoman, dg gejala serupa, dan hanya 5 yg dikubur dg prokses. Selain RS jg penuh, mrk jg enggan ke RS.
Bagaimana rasanya setiap hari ada tetanggamu meninggal dunia? Dan kamu pun tdk tahu kapan dapat giliran sakit, lalu mau ke mana? Ini bukan hanya soal faskes yg kolaps, tp sistem sosial yg bakal kolaps. Kegagalan komunikasi risiko bs sangat mematikan…
Read 7 tweets
16 Jul
1. Sebaiknya Pak @Jokowi umumkan kondisi genting. Pengakuan ini penting utk bangun empati dan sense of emergency hingga level terbawah shg ambil langkah luar biasa, termasuk jk perlu minta bantuan internasional. Kenapa genting? Mari lihat data (utas).
2.Kamis (15/7) penambahan kasus nasional rekor 56.757, kematian 982 orang. Jumlah kasus aktif 480.199 orang atau ada penambahan 36.726 sehari. Jk dari 20 persen tambahan kasus aktif ini butuh perawatan, artinya butuh tambahan tempat tidur 7.345 unit dalam sehari.
3. Jakarta punya 109.276 kasus aktif, tambah 9.525. Jika 20 persen saja, butuh tambahan TT RS 1.905 sehari. Padahal, Gub Jakarta pekan lalu mengatakan, 40 persen kasus aktif di Jakarta bergejala sedang hingga berat hingga butuhkan perawatan. Apa mungkin terpenuhi? Jelas tidak.
Read 17 tweets
13 Jul
Pada kepikiran nggak sih? PPKM Darurat hampir dua minggu, kasus Covid-19 justru melonjak tinggi. Tes dan lacak tak meningkat signifikan. Puncak kasus belum jelas, tapi faskes sudah kewalahan, orang meninggal di perjalanan dan di rumah, sementara malah muncul vaksin mandiri.
Awal PPKM 3 Juli ada 14.138 kasus baru dari 110.983 orang di periksa (PCR 27 rb) dg test positivity rate (TPR) 25,2%, meninggal 493 orang. Pada 13 Juli ada 47.899 kasus baru dari 159.354 pemeriksaan (PCR 47 rb), TPR 30%, dan meninggal 864 orang.
Ini berarti ada peningkatan kasus baru 238,8% dalam 10 hari. Sementara jumlah tes hanya meningkat 43,5%. Artinya, peningkatan kasus memang terjadi karena masih besarnya penularan di masyarakat. Hal ini ditunjang dengan angka TPR makin tinggi. Puncak masih jauh?
Read 8 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(