Gus Dur atau Abdurrahman Wahid, dikenal sebagai tokoh yang sangat dekat dan sempat hendak membuka hubungan antara Indonesia dengan Israel. Hal ini membuat beliau mendapatkan sebutan "Sahabat Israel dari Dunia Islam".
Saat itu banyak orang yg mengecam Gusdur sebagai antek Zonis, namun sebagian lagi yakin Gusdur memiliki siasat dan maksud tersendiri dibalik sikap baiknya pada Yahudi Israel.
Gus Dur memang unik. Ia seorang tokoh Islam di Indonesia. Ia lahir dari keluarga kiai dari pondok pesantren tradisional. Meski demikian, ia jauh dari stereotip bahwa pemimpin Islam harus memusuhi Israel. Sebaliknya, ia dikenal dekat dengan Israel.
Jauh sebelum ia menjadi presiden, Gus Dur sudah dekat Israel. Pada 1994, ia pernah diundang oleh Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Israel dan Yordania.
Kisah itu ditulis oleh Djohan Efendi
dalam Damai Bersama Gus Dur (2010).
Djohan menceritakan bagaimana Gus Dur menangkap hasrat damai dari orang2 Israel, tidak peduli latar belakangnya. Gus Dur bertemu dengan orang Yahudi, Arab, muslim, Kristen, dan ia merasakan hal yang sama.
"Mereka mengatakan kepada Gus Dur, hanya mereka yang berada dalam keadaan perang yang bisa merasakan apa makna kata damai"
tulis Djohan.
Mahfudz Ridwan, sahabat Gus Dur, pernah menuturkan cerita tentang ketertarikan Gus Dur terhadap Yahudi dan Israel. Cerita Mahfudz itu dituliskan ulang dalam "Satu Jam Lebih Dekat dengan 11 Tokoh Paling Inspiratif di Indonesia" (2010).
Saat masih kuliah di Bagdad, Irak, Gus Dur memiliki teman seorang Yahudi, namanya Ramin. Ramin adalah seorang jurnalis yang mencari penghasilan tambahan dengan bekerja di toko pakaian sebagai penerjemah.
Keduanya sama-sama bekerja di sana
dan menjadi akrab. Dari Ramin, Gus Dur mendalami garis politik, budaya, dan ekonomi orang Yahudi. Satu hal yang membuat Gus Dur penasaran adalah bagaimana cara Yahudi bisa memengaruhi elite Amerika hingga kini.
Gus Dur melihat Yahudi sebagai kekuatan besar yang mesti dipertimbangkan. "Kita mesti belajar dari semangat orang-orang Yahudi" kata Gus Dur.
Saat Gus Dur menerima penghargaan Medal of Valor, beliau menyebutkan penghargaan tersebut dipersembahkan kepada mendiang sahabat Yahudinya, Ramin.
Berikut cuplikannya :
Rasa curiga dan cap "antek zionis" kepada Gus Dur semakin menjadi saat ia berada di tampuk kepresidenan. Melalui pidato di seminar "Indonesia Next", di Bali 1999, Gusdur membuka wacana hubungan dagang dgn Israel yg selama ini tidak pernah dilakukan oleh presiden sebelumnya.
Ketika itu, Gus Dur mengatakan bahwa Indonesia dapat melakukan kerjasama ekonomi dgn Israel tanpa membuka hubungan diplomatik. Menurut Gus
Dur, hubungan diplomatik Indonesia-Israel msh belum diperlukan. Namun, hubungan dagang keduanya tidak begitu saja dibuka tanpa syarat.
Menurut Alwi Shihab (Menlu saat itu) Indonesia meminta syarat yang mempertimbangkan kepentingan rakyat Palestina. "Dengan syarat kita dilibatkan dalam proses perdamaian di Timur Tengah. Maksudnya, kita sebagai negara muslim terbesar di dunia, ikut didengar," ujar Alwi Shihab
Gus Dur bukan tidak tahu bagaimana penderitaan rakyat Palestina. la paham benar konflik yang terjadi di sana. Justru karena itu, pada saat ia menjadi presiden, Gus Dur mewacanakan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Gagasan Gus Dur sederhana, Indonesia tidak mungkin bisa berperan dalam perdamaian Palestina dan Israel jika tidak menjalin hubungan diplomatik dengan keduanya.
Selain itu, Indonesia punya kepentingan taktis. Dalam Damai Bersama Gus Dur (hlm. 88), ada dua alasan yang diutarakan Gus Dur mengapa ia ingin menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Pertama, Gus Dur ingin memastikan kapitalis George Soros, yang keturunan Yahudi, tidak mengacaukan pasar modal.
Kedua, ia ingin meningkatkan posisi tawar Indonesia di Timur Tengah, sebab selama ini Timur Tengah tidak pernah membantu Indonesia menghadapi krisis.
Perdebatan mengenai manuver Gusdur ini memang akan terus jadi tanda tanya besar. Mereka yang membela Gus Dur akan terus mencari pembenaran dengan kemungkinan-kemungkinan rencana Gus Dur dibalik kedekatannya dengan Yahudi-Israel.
namun disisi lain, mereka yang melihat hal ini sebagai sesuatu yang sudah kelewatan, menganggap Gus Dur sudah mencoreng keberpihakan Indonesia terhadap Palestina.
Bagaimana pembaca melihat hal ini?
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Wajah Galang Rambu Anarki, matahari seorang Iwan Fals yang terlalu cepat terbenam
a thread
"Galang rambu anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras, janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku
Doa kami di nadimu"
Diatas adalah potongan lirik lagu Galang Rambu Anarki, yang diciptakan sekaligus dinyanyikan oleh Iwan Fals.
Mungkin akan banyak pembaca yang membaca lirik diatas dengan nadanya. Namun pernahkah mwvers tau siapa sebenarnya Galang Rambu Anarki, bagaimana wajahnya dan bagaimana ia sekarang?
Halo mwvers! Mwv.mystic lagi buka recruitment untuk kamu yang mau bergabung dalam team Mwv.mystic Channel di Youtube nih.
Tanggungjawabnya nanti adalah membacakan naskah yang sudah gw bikin untuk konten Youtube. Konten yang akan kita buat adalah seputar sejarah, insiden/tragedi, dan cerita horror dengan jumlah kira kira 1-2 video perminggu by remote yaa.
Gw percaya, sebuah foto memiliki energi residual tertentu yg bisa bikin kita gelisah, mual, atau tiba2 nangis padahal gatau konteks dibaliknya. Fotonya aja yg ngasih "cerita" dengan hanya kita lihat..
2 foto yg menurut gw paling emosional banget dgn hawa yg berbeda adalah ini :
Tanpa baca komentar yg lain, apa yg kalian rasain waktu liat foto pertama dan kedua? Coba sebutin apakah ada sesuatu yg kalian rasakan dari foto itu dan apa kejadian di baliknya. Nanti 20.30 gw jelasin satu satu, tapi coba rasa rasain dulu aja
Kita mulai dari yang kanan dulu ya, itu adalah foto kamar mandi di dalam Bunker Kaliadem, Merapi, Yogyakarta. Ada 2 org terjebak di dalam bunker itu saat menyelamatkan diri saat Merapi meletus tahun 2006 lalu.
Kalau di Kamboja ada Killing Tree, di Indonesia ada Hemelboom atau "Pohon Surga", tepatnya di Ereveld, Ancol, Jakarta.
Pohon yang kini tersisa batang dan dahannya ini merupakan lokasi eksekusi 200 serdadu Belanda dan pribumi pro Belanda oleh tentara Jepang era Perang Dunia II
Kalian pernah kepikiran rekreasi sejarah ke pemakaman ga mwvers? Mungkin masih belum banyak yang kepikiran ya. Terlebih, pemakaman terkesan angker dan suram.
Salah satu lokasi pemakaman yang bersejarah sekaligus bisa untuk rekreasi yg edukatif ini ada di Ereveld, Ancol. Ereveld sendiri adalah pemakaman yang dikelola dan dibiayai perawatannya oleh Belanda langsung walaupun berada di Indonesia.
Di Kamboja, terdapat sebuah pohon yang disebut "Killing Tree". Dahulu, saat terjadi pembantaian rakyat oleh Khmer Merah, pohon ini digunakan sebagai tempat eksekusi bayi dan anak anak dari para tahanan.
Bayi bayi tersebut akan dihantamkan ke pohon tersebut hingga tewas
Disebutkan, alasan eksekusi terhadap bayi dan anak anak ini dikarenakan pasukan Khmer Merah khawatir, kelak akan timbul gelombang balas dendam dan pemberontakan dari anak anak ini saat mereka telah dewasa.
Tepat di samping Killing Tree tersebut, terdapat sebuah pemakaman masal yang diisi oleh rangka manusia yang masih bayi dan balita. Mereka adalah para korban yang dihabisi dan ditemukan jasadnya berceceran di sekitar pohon tersebut.
AKHIR TRAGIS HAKIM SYAFIUDIN KARTASASMITA AKIBAT "MENGGANGGU" KELUARGA CENDANA
a thread
Syafiuddin Kartasasmita, lahir di Jakarta pada 5 Desember 1940. Beliau yang merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini kerap mengadili perkara-perkara besar yang "berisiko tinggi", karena menyangkut nama nama penting dan berkuasa.
Hakim Syafiuddin pernah menangani perkara dugaan korupsi terkait yayasan milik Sang Smiling General. Tak ayal, hakim yang satu ini memang disebut sebut sebagai “spesialis" kasus-kasus terkait Orde Baru.