New York Times menyebut Eliud Kipchoge sbg Zen Master. Orang dgn kekuatan mental dahsyat. Dia fokus, disiplin, dan tahu tujuan hidupnya dgn berlatih lari 230km/pekan.
Hari ini di usia 36, Kipchoge #KEN meraih 2 emas maraton beruntun Olimpiade. Marathoner terbesar dlm sejarah.
Kipchoge dibesarnya oleh ibu tunggal. Dia hanya tahu ayahnya dari foto.
Saat SD, setiap hari, dia berlari 6 sampai 7km dr rumah ke sekolah. Setelah sekolah, utk membantu keuangan ibunya yg seorang guru sederhana, Kipchoge berlari utk berjualan susu di pasar desanya.
Kipchoge suka belajar. Dia ingin bersekolah tinggi. Tp tak ada uang di rumah. Jd, dia memutuskan berlari scr profesional.
Dia menulis surat kpd tetangganya, peraih perak Barcelona 1992 Patrick Sang. Kipchoge ingin Sang melatihnya. Sang setuju. Dr sanalah perjalanan itu bermula.
Sampai skrng, Sang masih mjd pelatih Kipchoge. Tak hanya melatih berlari. Tetapi Sang adl guru kehidupan dan mentor bisnis bg Kipchoge.
Menurut Sang, Kipchoge adl pria sederhana yg amat cinta lari. Kekayaan tak membuatnya silau. Jika luang, Kipchoge membenamkan diri dgn membaca.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Bu Risma setahuku nggak pernah bangga dgn penutupan Dolly.
Dia berkali-kali minta maaf karena ekonomi warga lokal terganggu.
Tapi penutupan harus dilakukan, krn dampak Dolly ke anak2 sudah sangat mengerikan. Krn lokalisasi di tengah pemukiman, maka paparan ke anak2 sangat kuat.
Sebetulnya, lokalisasi Dolly nggak pernah digusur. Cuma dialih fungsikan saja.
Pemkot membeli wisma2 prostitusi utk jd unit usaha. PSK dan orang2 yg secara ekonomi tergantung dengan lokalisasi dilatih untuk berbisnis.
Unit usaha warga termasuk mucikari diganti dgn harga layak.
Jurgen Klopp nggak mau komentar soal korona krn itu bukan kapasitasnya. Dia merasa komentarnya nggak penting, walau dia orang terkenal dan berpengaruh.
Harusnya kita mencontoh sikap Klopp. Kalau bukan ahli, nggak usahlah pongah dan sok pinter.
Menolak Formula E krn berbiaya besar dan menyakiti hati krn terlaksana di kota bencana itu sah saja.
Tp menyebut Formula E ajang kelas kambing, ya itu opini luar biasa ngawur. Dr line-up pabrikannya saja, Formula E adl salah satu ajang paling kompetitif dlm sejarah motorsport.
Dari segi tontotan, Formula E juga sangat menarik. Musim lalu saja, ada 9 juara berbeda dari 8 tim berbeda hanya dalam 12 seri!
F1 saja, jelas sangat2 ngiler dengan keseruan balapan seperti ini.
Formula E juga disebut-sebut sebagai balapan masa depan dan paling relevan saat ini.
Terutama dari teknologi yang memang ramah lingkungan.
Makanya, utk membantu mengembangkan teknologi mobil listriknya, 11 manufaktur level top dunia mau ikut ambil bagian di ajang ini.
Jk baca biografi atlet2 top dunia, mereka itu sejatinya bukan "bermain" bagi klub, utk pendukung, apalagi bagi presidennya.
Kalau kepercayaan sudah tertanam kuat. Kalau ikatan telah mendarah daging, sang pemain bahkan rela mati di lapangan demi pelatihnya.
*Materazzi menangis seperti bayi waktu Mourinho pergi.
*Mou yg bikin Zlatan jadi singa lapar.
*Pirlo mengalami kebangkitan kedua gara2 perkataan Conte.
*Salah yakin bahwa dia pemain kelas dunia krn kepercayaan Klopp.
*Hendra/Ahsan menggila hanya agar pelatihnya tdk dipecat.
Pemersatu Jepang Toyotomi Hideyoshi pernah bilang kira2 begini; "Jika dua orang lelaki sudah saling percaya dan terikat, maka hubungan saling hormatnya akan bisa mengalahkan hubungan asmara jenis apapun".
Jadi, bgm pemain bisa habis2an kalau mereka tak percaya pd pelatihnya?