Thread by @budimandjatmiko

Apa foto ini pencitraan? YA.
Apa saya risih melihatnya? TIDAK.
Kenapa?
Karena yg melakukan pencitraan ini mengambilalih Freeport (tambang emas) & Blok Rokan (migas) yg puluhan tahun dikuasai asing.
Citra harus berbasis cerita, cerita harus berbasis fakta

Dahulukan esensi sebelum sensasi

Bagi yg bernyali selalu saya hormati...

Saya akan urai secara konseptual pendapat saya di atas nih.
Kapan2 saja lah

Ok kumulai sedikit aja.
Begini cara kerja penCITRAan yg etis:
Fakta apa adanya adalah fakta;
Fakta yg dipilih & dipilah adalah cerita;
Cerita yg dipilih & dipilah adalah citra; serta
Citra yg dipilih & dipilah adalah mitos.
Basisnya tetap FAKTA...

Fakta apa adanya adalah fakta..Memahaminya dgn rasio & data
Cerita dari fakta. Memahaminya dgn rasio, emosi, data & kata
Citra dari cerita. Memahaminya dgn emosi & kata
Mitos dari citra. Memahaminya dgn emosi

Kian mendekati citra & mitos, kian eksklusif & susah diterobos o/ sembarang orang...
Bedanya:
Citra 1 orang di mata banyak orang masih bisa diubah & bahkan diganti o/ orang lain.
Mitos yg melekat pd 1 orang nyaris mustahil diubah & digantikan o/ orang lain..

Jika alur cerita tetap sama (dgn pelaku orangnya bisa diganti2 sembarangan), maka merebut atau menjiplak tokoh orang lain dlm citra yg sama itu susah banget & hasilnya tak kan sama.
Sementara itu, mengganti tokoh orang yg sudah dimitoskan nyaris mustahil

Itulah algoritma lahirnya sensasi utk meraih pengakuan. Caranya dgn melakulan rekayasa persepsi menggunakan teknologi informasi (baik lewat cara tradisional yaitu pembuatan prasasti atau Insta Story)

Tapi peradaban dunia tak bisa bertahan & berkembang tanpa ekistensi & esensi Tujuannya u/ bertahan hidup & bawa manfaat. Caranya dgn melakukan rekayasa biologi & atomik. Mulai dr memasak daging mentah hingga membuat pengurutan genom & penemuan material2 baru

Ini kisah manusia yg lain yg selama ini tampak saling terpisah2.
Tp pandemi & #Revolusi40 ini memaksa ketiganya jadi 1 kesatuan.
Lemah di salah satunya, bakal ketinggalan

Three in One!

Lantas bgm mitos (yg eksklusif & tak sembarang dimasuki itu) lahir?

Mitos bisa lahir jika sensasi (utk pengakuan) berdampak langsung pd eksistensi (urusan hidup mati) & bertahan o/ ujian waktu.
Soal waktu ini bukan soal sebentar atau lama tp kualitas waktu

Jika ia hanya berdampak langsung pada esensi (urusan kemanfaatan) & bukan berdampak langsung pd eksistensi (urusan hidup mati), paling banter ia jadi citra.
Tak bisa jadi mitos.

Utk lahirnya mitos (yg urusannya adalah hidup mati ini) bisa berkait eksistensi/hidup matinya si obyek (yg persepsinya terbentuk) atau berkait eksistensi/hidup matinya si subyek meskipun si obyek cuma dpt manfaat (esensi). Bukan hidup mati (eskistensi) obyek

Maaf agak ribet penjelasan saya..maklum sambil makan gado2 Padang (yg gak ada manisnya sama sekali...🙄) pembelian istri saya...