Dirinya pun melibatkan beberapa anak didiknya di sekolah agar terlibat dalam aksi-aksi lingkungan.
Menamakan diri sebagai Pejuang Waktu, puluhan anak sekolah ini menggagas perbaikan lingkungan dengan program Cisadane Resik. Bagi Sutan, mereka adalah bibit awal untuk generasi yang peduli dengan lingkungan pada masa depan.
"Kuncinya itu pendidikan lingkungan. Kita letakkan kepada generasi yang masih mau menerima dan bisa dibentuk karakternya. Ya di usia sekolah," tegasnya.
Selama pandemi, Sutan dan anak didiknya di Pejuang Waktu memang terkendala masalah waktu. Banyak kegiatan yang mereka rencanakan terhalang untuk mematuhi larangan berkumpul yang diimbau oleh pemerintah.
Walau begitu, kepeduliannya atas lingkungan membuatnya tetap terjun ke masyarakat untuk menanam pohon dan membersihkan lingkungan. Tentunya dengan mengutamakan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
"Pada Januari, kita pernah melakukan kegiatan di ujung genteng. Kita menanam di Pelabuhan Ratu. Menanam juga di Pantai Palangpang di Geoprak Ciletuh, Pantai Panenjoan, Pantai Cibuaya itu menanam dan membersihkan," cerita Sutan.
Ia pun melibatkan masyarakat sekitar untuk bersama-sama membersihkan lingkungan. Baginya Cisadane Resik memang bersikap kolaboratif dengan masyarakat, dan tidak bersifat elitis.
"Iya karena inti kegiatan itu melibatkan warga setempat, Kita tidak mungkin menggarami minyak. Tidak akan larut, kita kan harus menjadi katalis. Mendorong gerakan yang lebih besar," tegasnya.
"Tugas kita adalah menjahit. Yuk bebarengan kalau bicara lingkungan dan sosial lupakan bendera masing-masing."
Bagi Sutan, kegiatan mereka ini juga mengembalikan semangat gotong royong yang mulai hilang. Padahal semangat ini merupakan identitas kebangsaan yang membentuk karakter bangsa.
"Kegiatan ini mengembalikan budaya gotong royong yang merupakan karakter bangsa kita. Jadi persoalan sampah, persoalan hutan, sungai. Kerjanya harus gotong royong," ucapnya.
Sifat gotong royong inilah yang membuat dirinya bersama para anggota Pejuang Waktu bergerak saat masa krisis pandemi. Hanya memiliki dana yang terbatas, Sutan bisa berkontribusi mengatasi pandemi.
Dirinya menggunan alat-alat sederhana berhasil membuat face shield. Bahkan hampir ribuan face shield telah dirinya kirimkan hingga Desember tahun lalu.
"Sejak awal pandemi itu Pejuang Waktu telah membuat face shield. Dari BNPB, Mabes, 3 puskesmas, 3 rumah sakit, disdik Jabar, kita stock terus," terangnya.
Selain memproduksi pelindung wajah itu, Pejuang Waktu juga terlibat dalam masa-masa PPKM Darurat lalu. Banyak masyarakat di daerahnya saat itu memang belum mendapat bantuan secara cepat dari masyarakat.
"Saat itu ada masyarakat kita yang isoman, tapi harus datang ke kelurahan untuk mendapat bantuan, kan kita miris. Makannya Pejuang Waktu datang saat itu membantu mereka mengambil bantuan itu lalu dibawa ke rumahnya," cerita Sutan.
Pejuang Waktu saat itu menangani hampir puluhan Kepala Keluarga (KK). Hingga akhirnya, Sutan meminta anggotanya untuk berhenti setelah melihat adanya gerakan dari Pemerintah Daerah (Pemda).
"Tapi setelah ada dari pemerintah, ya sudah kita mundur. Kecuali Kita diajak kolaborasi. Pemerintah sudah ada dana besar, lebih aman. Kita tidak berani juga memberikan risiko kepada anak-anak," paparnya.
Sutan sendiri mengaku sekarang masih menunggu perkembangan pandemi sehingga mengurangi kegiatan Pejuang Waktu. Namun ia masih meminta kadernya tetap berperan di lingkungan sekitar, terkhusus rumahnya.
"Mereka mampir ke rumah kalau ada waktu. Isi pollybag. Ada yang melihara ikan. Mereka punya mainan itu. Lalat prajurit, kolam ikan dan lain-lain. Kegiatan itu memberikan refreshing buat mereka," pungkasnya
Yuk yang mau tahu pendekar Covid-19 yang satu ini, klik artikelnya yaaa
Jika Kawan memiliki cerita2 serupa yg berkaitan dgn aktivitas solidaritas sosial, GNFI akan dengan senang hari memuat dan mengabarkannnya kepada masyarakat. Hal ini kami lakukan sebagai bagian dari kampanye sosial kami, yakni:
"Tugas saya sebagai putra asli Pulau Komodo yang tentu tidak ingin ras dan suku Ata Modo dihilangkan nilai-nilai eksistensi secara kebudayaan dan secara warga negara," tegasnya saat dihubungi oleh GNFI, Kamis (19/8/2021)
Akbar memang melihat ada kepentingan negara untuk mengeksplotasi satwa komodo. Hal ini terlihat dari terbukanya negara terhadap investor untuk membangun wisata di Pulau Komodo.
Di tengah kondisi yang menuntut bekerja lebih ekstra saat ini, tidak menghalangi usaha pemerintah melakukan pembangunan dari segi infrastruktur untuk kepentingan mobilitas dan transportasi berupa bandara
📷: Shutterstock
Saat ini, Indonesia memiliki ratusan bandara yang diperuntukkan bagi penerbangan domestik ataupun internasional yang tersebar di seluruh 34 provinsi.
Rencana pembangunan sejumlah bandara baru ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato Nota Keuangan dan RUU APBN yang berlokasi di DPR RI, Senin (16/8/2021).
Jgn lupa Kawan bisa melakukan kebaikan dgn cara yg paling sederhana: Cukup dgn mengunggah konten kebaikan di media sosial masing2, yg akan dikonversikan jadi satu paket bantuan bagi saudara2 kita yg membutuhkan di berbagai daerah di Indonesia.
Caranya, setiap unggahan cukup disertai tagar #SemangatSalingBantu#LestarikanKebaikan serta mention @satu_indonesia & @gnfi di IG Feed, Twitter, serta Semangat Astra Terpadu di Facebook. Ajak 3 orang teman lain melalui mention agar lebih banyak lagi pesan kebaikan ini tersebar.
Dengan #SemangatSalingBantu ini, kita berharap lebih banyak semangat kebaikan yang ditampilkan di lini masa media sosial. Sekaligus, lebih banyak orang yang dapat menerima paket bantuan.
Salip Brio, Xpander Rebut Takhta Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2021
Gaikindo mencatat, penjualan wholesales pada bulan lalu sebanyak 66.639 unit, turun 8,4 persen jika dibandingkan dengan penjualan bulan Juni yang membukukan 72.720 unit.
📷: Shutterstock
Dengan raihan tersebut, total kumulatif penjualan wholesales sepanjang Januari–Juli 2021 tercatat sebanyak 460.106 unit. Realisasi ini tumbuh 60,8 persen year on year (yoy).
Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross) kembali merebut titel mobil terlaris sepanjang bulan Juli dengan raihan penjualan 6.974 unit. Jumlah tersebut menggeser capaian Honda Brio, yang sebelumnya menjadi model terlaris.
Kalau kalian bersih-bersih rumah, dapet tugas bagian apa, Kawan?
Jgn lupa Kawan bisa melakukan kebaikan dgn cara yg paling sederhana: Cukup dgn mengunggah konten kebaikan di media sosial masing2, yg akan dikonversikan jadi satu paket bantuan bagi saudara2 kita yg membutuhkan di berbagai daerah di Indonesia.
Ayam Betutu, Kuliner Warisan Budaya Tak Benda di Indonesia
Ayam Betutu ialah salah satu kuliner khas Bali yang paling terkenal, dan tidak dimiliki oleh daerah lain.
📷: Shutterstock
Betutu tidak hanya menjadi makanan untuk masyarakatnya saja. Secara religius, Betutu diperuntukkan bagi para dewa-dewi bagi kepercayaan yang mereka anut.
Biasanya, Ayam Betutu akan dituang dalam lontar Indik Maligia, sedangkan jika untuk manusia Bali, Ayam Betutu tertuang dalam lontar Dharma Caruban.