Bisa Dihargai Rp30 Juta, Babi Jadi Hewan yang Disakralkan di Papua
Terdapat beberapa aturan tidak tertulis bagi wisatawan yang berkunjung ke Lembah Baliem, Papua. Salah satunya, soal memotret babi.
📷: Tanya Keisha (shutterstock)
Aturan tidak tertulis di Lembah Baliem itu tidak boleh memotret sembarangan tanpa izin Suku Dani yang sedang berkoteka. Seusai memotret, wisatawan wajib memberi tips bagi pria berkoteka.
"Sebaiknya izin dulu dan seusai memotret wajib berikan tips kepada pria berkoteka itu," kata peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto yang dikabarkan Tempo, Jumat 1 Januari 2021.
Pemberian tips, menurut dia, bukan berarti pria yang memakai koteka tersebut minta bayaran, melainkan sebagai bentuk penghargaan atas izin memotret tersebut. Sebagaimana diketahui, babi adalah binatang peliharaan yang berharga bagi masyarakat Papua.
Mengenai aturan memotret babi, Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih menjelaskan, wisatawan yang sedang melakukan perjalanan di Lembah Baliem boleh memotret babi milik Suku Dani yang berkeliaran tanpa harus membayar.
Hanya saja, jika wisatawan sedang mampir ke pasar tradisional dan ingin mengambil gambar babi yang diperjualbelikan di sana, mereka harus minta izin kepada pemiliknya.
"Apalagi kalau yang akan dipotret adalah anak babi yang sedang digendong," katanya.
Jika pemilik tidak berkenan babinya difoto, jangan nekat memfoto, bisa-bisa nantinya akan disuruh membayar babi yang difoto tersebut. Masalahnya, harga seekor babi di Lembah Baliem sangatlah mahal. Satu ekor babi dewasa bisa berharga Rp30 juta.
Babi bisa menjadi pembawa suka cita, sekaligus menghadirkan perkara runyam di sana. Bagi suku-suku di Papua, babi telah menjadi binatang yang tidak dapat dilepaskan dari sistem sosial dan budaya, terlebih bagi masyarakat yang mendiami wilayah pegunungan.
Antropolog dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Loka Budaya, Universitas Cenderawasih, F. Sokoy, di Jayapura mengatakan, beternak babi dalam perspektif antropologi dikenal dengan istilah "kebudayaan memelihara babi."
"Kebudayaan ini merepresentasikan simbol sosial-ekonomi, juga kepemimpinan," ujarnya, dalam Tempo.
Mamalia omnivora ini memiliki makna simbolis yang penting di dalam adat dan tradisi masyarakat di pulau paling timur wilayah Indonesia itu.
Dalam sistem sosial budaya masyarakat Papua, daging babi selalu disajikan sebagai menu utama dalam jamuan di setiap acara dan pesta adat. Selain itu, babi juga dijadikan sebagai penanda status kemapanan serta kedudukan sosial dari pemiliknya.
Dalam setiap hajatan adat dalam masyarakat pegunungan Papua, banyaknya jumlah babi yang dikurbankan, menjadi tolok ukur kemampuan sosial dan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.
Tradisi menyantap daging babi bersama-sama, seperti yang dilihat dalam upacara bakar batu, menjadi simbol perekat ikatan sosial dan religi bagi masyarakat Papua secara luas.
Pembagian jumlah potongan daging babi yang telah dimasak, juga menjadi penanda kedudukan suatu tokoh beserta klannya dalam sistem adat.
"Itu adalah nama struktur adat. Di Sentani, nama kepala suku dalam satu kampung yang memiliki jabatan strategis hanya lima orang, dan hanya lima orang ini yang berhak membagi daging babi," jelasnya.
Sementara itu di wilayah Pegunungan Tengah, para perempuan bertanggung jawab merawat babi layaknya anak sendiri karena pertimbangan nilai yang begitu tinggi.
"Babi sangat penting dan dihargai dalam kebudayaan Papua dan Melanesia," imbuh Sokoy.
Yuk yang mau tahu tentang Babi yang menjadi hewan disakralkan di Papua, klik artikelnya yaaa
"Tugas saya sebagai putra asli Pulau Komodo yang tentu tidak ingin ras dan suku Ata Modo dihilangkan nilai-nilai eksistensi secara kebudayaan dan secara warga negara," tegasnya saat dihubungi oleh GNFI, Kamis (19/8/2021)
Akbar memang melihat ada kepentingan negara untuk mengeksplotasi satwa komodo. Hal ini terlihat dari terbukanya negara terhadap investor untuk membangun wisata di Pulau Komodo.
Di tengah kondisi yang menuntut bekerja lebih ekstra saat ini, tidak menghalangi usaha pemerintah melakukan pembangunan dari segi infrastruktur untuk kepentingan mobilitas dan transportasi berupa bandara
📷: Shutterstock
Saat ini, Indonesia memiliki ratusan bandara yang diperuntukkan bagi penerbangan domestik ataupun internasional yang tersebar di seluruh 34 provinsi.
Rencana pembangunan sejumlah bandara baru ini pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato Nota Keuangan dan RUU APBN yang berlokasi di DPR RI, Senin (16/8/2021).
Jgn lupa Kawan bisa melakukan kebaikan dgn cara yg paling sederhana: Cukup dgn mengunggah konten kebaikan di media sosial masing2, yg akan dikonversikan jadi satu paket bantuan bagi saudara2 kita yg membutuhkan di berbagai daerah di Indonesia.
Caranya, setiap unggahan cukup disertai tagar #SemangatSalingBantu#LestarikanKebaikan serta mention @satu_indonesia & @gnfi di IG Feed, Twitter, serta Semangat Astra Terpadu di Facebook. Ajak 3 orang teman lain melalui mention agar lebih banyak lagi pesan kebaikan ini tersebar.
Dengan #SemangatSalingBantu ini, kita berharap lebih banyak semangat kebaikan yang ditampilkan di lini masa media sosial. Sekaligus, lebih banyak orang yang dapat menerima paket bantuan.
Salip Brio, Xpander Rebut Takhta Mobil Terlaris di Indonesia Juli 2021
Gaikindo mencatat, penjualan wholesales pada bulan lalu sebanyak 66.639 unit, turun 8,4 persen jika dibandingkan dengan penjualan bulan Juni yang membukukan 72.720 unit.
📷: Shutterstock
Dengan raihan tersebut, total kumulatif penjualan wholesales sepanjang Januari–Juli 2021 tercatat sebanyak 460.106 unit. Realisasi ini tumbuh 60,8 persen year on year (yoy).
Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross) kembali merebut titel mobil terlaris sepanjang bulan Juli dengan raihan penjualan 6.974 unit. Jumlah tersebut menggeser capaian Honda Brio, yang sebelumnya menjadi model terlaris.
Kalau kalian bersih-bersih rumah, dapet tugas bagian apa, Kawan?
Jgn lupa Kawan bisa melakukan kebaikan dgn cara yg paling sederhana: Cukup dgn mengunggah konten kebaikan di media sosial masing2, yg akan dikonversikan jadi satu paket bantuan bagi saudara2 kita yg membutuhkan di berbagai daerah di Indonesia.
Ayam Betutu, Kuliner Warisan Budaya Tak Benda di Indonesia
Ayam Betutu ialah salah satu kuliner khas Bali yang paling terkenal, dan tidak dimiliki oleh daerah lain.
📷: Shutterstock
Betutu tidak hanya menjadi makanan untuk masyarakatnya saja. Secara religius, Betutu diperuntukkan bagi para dewa-dewi bagi kepercayaan yang mereka anut.
Biasanya, Ayam Betutu akan dituang dalam lontar Indik Maligia, sedangkan jika untuk manusia Bali, Ayam Betutu tertuang dalam lontar Dharma Caruban.