Benarkah bahwa lebaran anak yatim itu jatuh pada tanggal 10 Muharram atau yang lazim kita sebut hari Asyura?
Simak penjelasannya dalam thread berikut:
Hadits yang kami sertakan dalam gambar di atas menjadi motivatasi utama masyarakat untuk menyantuni anak yatim di hari Asyura. Sehingga banyak tersebar di masyarakat anjuran untuk menyantuni anak yatim di hari Asyura.
Bahkan sampai menjadikan hari Asyura ini sebagai hari istimewa untuk anak yatim.
Namun sayangnya, ternyata hadits di atas statusnya bermasalah dan mendapat kritikan dari ulama ahli hadits.
Disclaimer:
Keterangan di atas sama sekali bukan karena mengingkari keutamaan menyantuni anak yatim. Bukan karena melarang Anda untuk bersikap baik kepada anak yatim. Sama sekali bukan.
Tidak kita pungkiri bahwa menyantuni anak yatim adalah satu amal yang mulia. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjanjikan dalam sebuah hadits berikut:
👇🏻
“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini (Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya)." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 135, sahih).
Dalam hadits sahih ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya menyebutkan keutamaan menyantuni anak yatim secara umum, tanpa beliau sebutkan waktu khusus. Artinya, keutamaan menyantuni anak yatim berlaku kapan saja.
Sementara kita tidak boleh meyakini adanya waktu khusus untuk ibadah tertentu tanpa dalil yang sahih.
Semoga Allah terus memberikan kita ilmu untuk beribadah kepada-Nya sesuai tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aamiin.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Salah satu adab minum adalah dilarang bernapas di dalam wadah dan juga dilarang meniup-niup saat minum. Adab ini kadang tidak diperhatikan oleh kita karena ingin buru-buru segera menikmati minuman yang sedang panas.
Padahal menunggu sebentar atau tanpa meniup-niup, itu lebih selamat bahkan lebih sehat, karena perlu diketahui bahwa saat meniup-niup seperti itu, sejatinya udara yang kita keluarkan adalah udara yang tidak bersih (karbon dioksida). Dengan alasan inilah Nabi melarangnya.
Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang meniup-niup saat minum. Seseorang berkata, “Bagaimana jika ada kotoran yang aku lihat di dalam wadah air itu?”
Ada anjuran berpuasa pada tanggal 9 Muharram besok (Rabu, 18 Agustus 2021) berdasarkan riwayat dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang punya keinginan berpuasa pada hari kesembilan Muharram (tasu’ah) sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut;
👇🏻
(1/2)
Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata, …
Sebagian orang ada yang mengkhususkan puasa di akhir bulan Dzulhijjah dan awal tahun Hijriah. Inilah puasa yang dikenal dengan puasa awal dan akhir tahun. Dalil yang digunakan adalah hadis dalam gambar berikut.
Lalu bagaimana penilaian ulama pakar hadis mengenai riwayat ini?
1. Adz Dzahabi dalam Tartib Al Mawdhu’at (181) mengatakan bahwa Al Juwaibari dan gurunya –Wahb bin Wahb- yang meriwayatkan hadis ini termasuk pemalsu hadis. 2. Asy Syaukani dalam Al Fawa-id Al Majmu’ah (96) mengatan bahwa ada dua perawi yang pendusta yang meriwayatkan hadis ini.
3. Ibnul Jauzi dalam Mawdhu’at (2/566) mengatakan bahwa Al Juwaibari dan Wahb yang meriwayatkan hadis ini adalah seorang pendusta dan pemalsu hadis.
Sebagaimana disebutkan oleh mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah, beberapa poin dalam gambar yang kami sertakan berikut menjadi sebab seseorang bisa mudah terkena sihir.
[a thread]
Sedangkan orang yang senantiasa berdzikir, rajin ibadah, dan perhatian dengan dzikir-dzikir yang ada dasarnya (tuntunannya), maka asalnya ia selamat dari gangguan sihir. Orang yang istiqamah menjalankan hal-hal tersebut akan selamat dari penguasaan setan.
Beda halnya dengan yang gemar maksiat dan lalai dari mengingat Allah, sangat rentan sekali mendapatkan gangguan dan was-was setan.
Hal ini sebagaimana tercermin dalam surah Az-Zukhruf ayat ke-36.
Doa yang biasa diucapkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam guna meminta perlindungan untuk Hasan dan Husain, yaitu:
“’AUDZU BI KALIMAATILLAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAITHONIN WA HAAMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ LAAMMATIN" (HR. Bukhari, no. 3371).
Dalam hadits (yang kami sertakan dalam gambar di atas), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, dulu bapak kalian yaitu Nabi Isma’il dan Ishaq meminta perlindungan pada Allah dengan doa tersebut.
Yang dimaksud dengan berlindung dengan kalimat Allah adalah Alquran, ada pula yang menyatakan nama dan sifat Allah. Kalimat Allah sendiri disifatkan dengan sempurna karena tak mungkin dalam nama Allah terdapat sifat kekurangan dan aib seperti pada kalam manusia.