✍ Az-Zuhri meriwayatkan
dari Sa’id bin Musayyab, Ia berkata: orang banyak tidak keluar dari Makkah sebelum Ali bin Husayn sayyidul ‘Abidin keluar. Saat Ia keluar aku pun keluar bersamanya. Ia turun pada satu tempat dan salat dua rakaat.
Kemudian, dalam sujudnya ia bertasbih dengan tasbih ini tidak satu pun pohon dan tidak ada bongkah bumi kecuali bertasbih bersamanya. Kami terkejut dan ia mengangkat kepalanya.
Ia berkata: Ya Sa’id, apakah Engkau terkejut? Aku berkata: Betul, wahai putra Rasulullah. Ia berkata: Inilah tasbih yang agung.
Ayahku menyampaikan kepadaku, dari kakekku, Rasulullah saw, bahwa tidak akan tersisa dosa setelah tasbih ini. Ketika Allah yang Maha agung menciptakan Jibril, Dia mengilhamkan tasbih ini kepadanya. Inilah Asma Allah yang Agung.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَحَنَانَيْكَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَعَالَيْتَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَالْعِزُّ إزارُكَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَالْعَظَمَةُ رِدآؤُكَ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَالْكِبْرِيآءُ سُلْطانُكَ
Mahasuci Engkau,
ya Allah saya mohonkan
kasih-sayang-Mu
Mahasuci Engkau, ya Allah Engkau Mahatinggi
Mahasuci Engkau,
ya Allah,
kemuliaan busana-Mu
Mahasuci Engkau, ya Allah, keagungan jubah-Mu
Mahasuci Engkau, ya Allah kebesaran kekuasaan-Mu
سُبْحَانَكَ مِنْ عَظِيم ما أَعْظَمَكَ
سُبْحَانَكَ سُبِّحْتَ فِي الملا الاَعْلى
تَسْمَعُ وَتَرى ما تَحْتَ الثَّرى
سُبْحَانَكَ أَنْتَ شَاهِدُ كُلِّ نَجْوى
سُبْحَانَكَ مَوْضِعُ كُلِّ شَكْوى
Mahasuci Engkau, wahai Yang Mahaagung Betapa agungnya Engkau
Mahasuci Engkau! Engkau disucikan di tempat tertinggi,
Kau dengar dan Kau lihat apa yang ada di bawah bumi
Mahasuci Engkau! Engkau menyaksikan setiap bisikan
Mahasuci Engkau! Tempat menyampaikan segala pengaduan
Sebagian orang keburu sinis bila tema kompetensi dan otoritas diketengahkan karena keburu menuduhnya sebagai pembatasan hak dan pengekangan kreativitas atau menuduhnya sebagai dominasi.
Padahal kompetensi dan otoritas dalam bidang-bidang pengetahuan bisa diperoleh oleh siapa saja yang mau bekerja keras untuk memperolehnya.
Kompetensi dan otoritas (legitimasi) dalam bidang agama yang meniscayakan kepatuhan tak didasarkan pada penerimaan umat.
Kewenangan seorang nabi terbentuk dan diperoleh karena penunjukan Tuhan meski publik tak mengakui bahkan menolaknya.
Tanpa dasar pemahaman rasional sebagai hasil dari usaha inteleksi sendiri tentang kewenangan (Ketuhanan), pengamalan agama menjadi sia-sia.
✍Mbah @CandraMalik
❣🙏
Tidak satu hari pun dalam hidupku sejak mengenal sosok Muhammad SAW kubiarkan berlalu tanpa sekali saja menyebutnya. Sejak terbuka mata hingga tertutup, dialah yang aku puja seketika tatkala memuji Allah yang mengutusnya.
Jika Allah dan malaikat saja memuji Sang Nabi, tak perlu dalil apa pun untuk memuliakan Sang Insan Kamil sepanjang hayat.
Bahkan jika boleh berharap, tiada harapan terbaik dari hatiku selain mengharapkan Muhammad SAW dilahirkan setiap hari. Sangat ingin jika bertemu siapa saja, manusia terbaik inilah yang memenuhi dua mataku yang penuh dosa.
Banyak orang menjadikan enam rukun iman sebagai salah satu kriteria pembeda antara mukmin dan sesat. _Benarkah itu sudah final?_ Bila tidak alergi terhadap kristisisme, mari mengamati substansi dan sistematika enam rukun tersebut.
Subuh adalah waktu dimulainya aktivitas setan, siapapun yang di waktu itu mendirikan shalat ia akan berada dalam belaian Tuhan dan aman dari gangguan setan.
2. Kenapa kita hrs shalat zuhur?
Zuhur adalh wkt di mana sgala ssuatu yg berada di alam smesta bertasbih. Sungguh tercela, jk umatku tdk bertasbih. Zuhur jg wkt digiringnya para penghuni neraka, ole krn siapa pun yg menyibukkan diri dgn ibadah di wkt ini, slamat dari neraka.
3. Kenapa kita harus shalat Ashar?
Ashar adalah waktu di mana Adam dan Hawa melakukan kesalahan, dan kita diharuskan shalat di waktu ini serta mengikuti perintah Tuhan.
Mengenai orang bodoh,
imam Ali bin Abi Thalib as
memiliki perkataan yg menarik.
Beliau menuturkan:
اثبات الحجّة على الجاهل سهل، ولكن اقرا ره بها صعب
“Membuktikan kebenaran
kepada orang bodoh itu mudah,
tetapi membuatnya
menerima kebenaran itu susah.”
Konon pernah dua orang Baduwi,
Amr dan Zaid, berselisih tentang
sesosok benda yang mereka lihat
di kejauhan. Amr memastikan bahwa
sosok itu adalah kambing, sedang Zaid memastikan bahwa sosok itu adlh burung.
Merasa yakin dengan pendapatnya masing-masing, kedua orang ini akhirnya bersepakat untuk mendekati makhluk itu.
Begitu sudah cukup dekat,
Amr berteriak bahwa sosok itu
pasti adalah burung elang.
Zaid tetap bergeming,
menegaskan bahwa itu adalah
kambing pandang pasir.