Thread by @sayidmachmoed

Silsilah Nabi عَلَيْهِ السَّلَامُ Dan Beberapa Peristiwa Penting

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Peristiwa Semasa Nabi Adam عَلَيْهِ السَّلَامُ Di Dunia

Pembunuhan Habil

Peristiwa besar pertama adalah pembunuhan yang dilakukan Qobil bin Adam as pada saudaranya, Habil.

Para ilmuwan berbeda pendapat mengenai nama asli Qobil. Apakah Qin, Qoin, dan Qoyin adalah nama aslinya, atau memang nama aslinya adalah Qobil.

Pemicu terjadinya pembunuhan itu juga diperdebatkan.

Satu versi menyebutkan bahwa Qobil dan saudari kembarnya dilahirkan di surga.

Semasa hamil ini, ibu Hawa tidak merasakan keluhan-keluhan yang biasa dialami ibu hamil, kontraksi, dan darah persalinan. Sedangkan Habil dan anak-anak setelahnya dilahirkan di dunia dengan keluhan yang biasa ditemui pada ibu hamil.

Verai yang menyebut Adam di turunkan di gunung Nud dan Hawa di Jeddah tidak menyebutkan ikut siapakah dua anak yang lahir di surga itu. Ataukah memang belum ada anak ketika keduanya diturunkan ke dunia.

Sedangkan Abu Ja'far (At Thabari, sejarawan, wafat 310 H) hanya mengakui validitas riwayat tentang turunnya Adam di India. Apakah semua diturunkan di tempat yang sama ataukah terpisah seperti versi yang biasa kita dengar? Beliau tidak bisa menjamin validitas riwayatnya.

Hawa melahirkan 40 anak Adam dari 20 kali kehamilan kembar lelaki dan perempuan. Mereka boleh memilih siapapun untuk dinikahi kecuali kembarannya.

Adam menyuruh Qobil menikahi kembaran Habil, dan Habil menikahi kembaran Qobil.

Diceritakan bahwa Adam hendak bepergian, lalu menitipkan anak-anaknya pada langit, bumi, gunung dan kesemuanya menolaknya. Akhirnya yg menyanggupinya adalah Qobil

Habil menerima perintah ayahnya utk menikahi kembaran Qobil, sedangkan Qobil menolak krn tdk menyukai kembaran Habil

Qobil juga menghasut kembarannya agar tidak menyukai Habil. "Kami dilahirkan di surga, dan mereka dilahirkan di bumi. Aku lebih berhak menikahi saudari kembarku", kata Qobil.

Versi lain menyebutkan bahwa sebenarnya semua dilahirkan di bumi, hanya saja kembaran Qobil adalah yang paling cantik, sehingga ia iri pada Habil dan mau menikahinya sendiri. Padahal itu melanggar syariat.

Karena penolakan dari Qobil ini, Adam mengadakan sayembara dengan korban/persembahan. Siapapun yang persembahannya diterima oleh Allah, ia berhak menikahi kembaran Qobil.

Qobil mempersembahkan gandum dan Habil mempersembahkan domba/sapi.

Kemudian Allah mengirimkan api putih yang menyambar persembahan Habil sebagai tanda diterimanya persembahan itu.

Mendapati kenyataan itu Qobil menjadi murka lalu membunuh saudaranya, Habil agar tidak bisa menikahi kembarannya.

Setelah membunuh saudaranya, Qobil tidak tahu bagaimana cara menutupinya. Para ulama berasumsi bahwa ini adalah peristiwa pembunuhan pertama bagi anak-anak Adam. Lalu terjadilah kisah meniru perbuatan gagak yang diceritakan dalam surat Al Maidah.

Allah: “Hai, Qobil. Dimana saudaramu Habil?”

Qobil: “Aku tidak tahu. Aku bukan penjaganya.”

Allah: “Sekarang darah saudaramu memanggil-Ku dari dalam tanah. Kamu dilaknat karena tanah yang menelan darah saudaramu.”

“Jika kamu menggarap tanah, tanah itu tidak akan memberikan hasilnya, sampai kamu ketakutan dan tersesat di bumi.”

Qobil: “Besar sekali kesalahanku jika Engkau tidak mau mengampuninya.”

Satu versi menyebutkan pembunuhan itu terjadi di bukit hiro, lalu Qobil membawa saudari kembarnya ke Yaman.

Versi Ibnu Abbas: setelah membunuh saudaranya, Qobil membawa saudari kembarnya turun dari gunung Nud menuju ke lembah.

Nabi Adam berkata padanya, "Pergilah. Kamu akan selalu ditakuti, orang yang kamu lihat tidak akan merasa aman". Selanjutnya ketika ia bertemu anaknya, si anak pasti melemparkannya.

Pada akhirnya, Qobil bertemu anaknya yang buta. Dan si buta ini sedang bersama anaknya.

Si anak berkata pada si buta, "inilah ayahmu, Qobil. Lemparkanlah dia". Lalu si buta melemparkan Qobil dan menewaskannya. Si anak berkata lagi, "Kau sudah membunuh ayahmu".

Lalu si buta menampar anaknya dan menewaskannya. "Aduh, celakalah aku. Aku membunuh ayahku dengan lemparan dan anakku dengan tamparan".

Ketika Habil dibunuh, umurnya dua puluh tahun. Sedangkan umur Qobil dua puluh lima tahun.

Menurut Abu Ja'far At Thabari, anak Adam yang diceritakan dalam surat Al Maidah adalah anaknya langsung, bukan keturunan selanjutnya.

Hal ini berdasarkan hadits Nabi, "Jika ada seseorang yang terbunuh dengan aniaya, pastilah anak Adam yang pertama ikut memikul dosanya. Karena dialah yang pertama membuat tradisi membunuh".

Dari sini jelas, bahwa yang dimaksud ayat itu adalah anak Adam langsung, bukan Bani Israil seperti anggapan sebagian orang. Karena di antara Adam dan Bani Israil terbentang waktu yang sangat lama, yang banyak sekali pembunuhan terjadi.

Tulisannya memang memberi kesan seolah menempatkan kembaran Qobil sebagai hadiah sayembara. Tidak menyuruh si perempuan ini memilih saja.
Wallahualam

Kelahiran Nabi Syits

Kelahiran Syits berselang 120 tahun dari ayahnya Adam, dan lima tahun setelah kematian Habil. Dikatakan bahwa ia lahir tunggal tanpa kembaran. Tapi versi Ibnu Abbas menyebutkan ia punya kembaran.

Ia adalah pemberian Allah sebagai ganti Habil. Ia penerus kepemimpinan Nabi Adam as.

Menjelang wafatnya, Nabi Adam mengajari Syits tentang jam-jam siang dan malam dan peribadatan pada jam itu, dan mengajarinya tentang badai.

Allah menurunkan 50 halaman pada Nabi Syits. Dan keturunan Adam yang ada saat ini berasal darinya

Nabi Syits selalu tinggal di Makkah. Melakukan ritual haji dan umrah sampai wafat. Beliau mengumpulkan lembaran wahyu yang diturunkan padanya dan ayahnya dan mengamalkannya.

Beliau membangun Ka'bah dengan batu dan lumpur.

Ulama terdahulu ada menyebutkan bahwa qubah yang diciptakan Allah untuk Nabi Adam tidak pernah berubah sebagai lokasi "bait" sampai terjadinya peristiwa badai Nuh. Ketika badai itu terjadi, Allah mengangkat qubah itu.

Ada yang menyebutkan bahwa ketika sakit menjelang wafat, beliau berpesan pada anaknya Anwasy untuk menggantikan posisinya. Setelah wafat di usia 912 tahun, beliau dikebumikan di dekat kedua orang tuanya di gua Abi Qubais.

Lalu Anwasy menggantikannya memimpin dan mengatur rakyatnya tanpa mengubah dan mengganti peraturannya. Usia Anwasy sepanjang 705 tahun. Lahir selisih 650 tahun dari ayahnya Syits. Angka-angka ini bersumber dari ulama pembawa Torah.

Ibnu Abbas berkata:
1. Nabi Syits memiliki anak bernama Anwasy dan banyak anak lainnya. Anwasy yang diangkat oleh Nabi Syits untuk menggantikannya memimpin.

2. Anwasy memiliki banyak anak, salah satunya Qoynan dari ibu yang juga anak Nabi Syits yaitu Ni'mah, ketika ia berumur 90 tahun. Lalu kepemimpinan diturunkan pada Qoynan.
3. Qoynan memiliki anak-anak salah satunya Mahlail yang menggantikan kepemimpinannya.

4. Mahlail digantikan anaknya yang bernama Yarda/Yarad.
5. Yarad memiliki anak bernama Hanuh. Dialah Nabi Idris.
6. Hanuh memiliki anak bernama Matusyalakh yang menggantikan kepemimpinannya.

Adam > Syits > Anwasy > Qoynan > Mahlail > Yarad > Hanuh (Idris) > Matusyalakh.

Sumber Torah menyebutkan bahwa
1. Mahlail bin Qoynan selisih 395 tahun dari Nabi Adam, 70 tahun dari umur Qoynan (berbeda dengan versi Ibnu Abbas).

2. Yarad bin Mahlail selisih 460 tahun dari Nabi Adam. Dia teguh mengikuti ajaran ayahnya, hanya saja pada masa kepemimpinannya banyak muncul hal-hal baru (penyimpangan).

Wafat Nabi Adam عَلَيْهِ السَّلَامُ

Sebelum wafat, beliau عَلَيْهِ السَّلَامُ
sakit selama sebelas hari. Beliau berpesan pada Nabi Syits agar menyembunyikan ilmu yang ia miliki dari Qobil dan anaknya,

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿🌹