Utas
PBB @MaryLawlorhrds
Mendesak Pemerintah Indonesia @jokowi atas Kesehatan Aktivis Papua Barat Victor Yeimo dipenjara dalam bahaya tanpa perawatan medis.
GENEVA (20 September 2021) – Indonesia must provide West Papuan human rights defender Victor Yeimo with proper medical care to keep him from dying in prison, a UN human rights expert said today.
Despite repeated requests from his lawyers for a delay on medical grounds, Mr. Yeimo went on trial in a Jayapura court at the end of August on charges of treason and incitement related to his peaceful involvement in anti-racism and self-determination protests in 2019.
I’ve seen it before: States deny medical care to ailing, imprisoned human rights defenders, which results in serious illness or death,” said Mary Lawlor, UN Special Rapporteur on the situation of human rights defenders.
“Indonesia must take urgent steps to ensure the fate does not await Mr. Yeimo.”
For months, Indonesia authorities have restricted his access to medical care, “and now his health is critical and his life could be in danger,” she added.
As part of his work, Mr. Yeimo, 39, had provided information to the international media about human rights in West Papua in his capacity as international spokesperson for the West Papuan National Committee (KNPB) and the Papuan People’s Petition (PRP).
He was imprisoned in May 2021.
In June, Lawlor and other UN experts raised with the Indonesia government their concerns about the charges against Mr. Yeimo and the level of medical care he was receiving.
Hargai diri Orang Papua tidak bisa diukur dgn 100 milliar yg disebutkan oleh Luhut Panjaitan cra pandang Superior Papua fobiah itu masih lekat di pejabat indonesia.
Orang Papua membutukan keadilan bukan uang. jgn memandang org papua dgn nilai
Sebab Rakyat Papua tidak miskin yg diidentikan luhut & pejabat negara lainya, Kami punya harga diri tidak bisa dtukar dgn nilai.
Org Papua tidak perna mendapatkan hak-hak selama 59 Tahun, justru org papua menjadi penonton tanahnya. Atas kerakusan perusahan yg dibekingi ngara.
Hentikan ekspolitasi di Papua kami sangat banyak korban, kehadiran perusahan2 dipapua yg tidak perna memberdayakan org papua, apalagi bicara atas hak²nya.
Rakyat Papua lebih mengenal #harisazhar dkk sebab mreka yg trut kontrubusi Justice dipapua, dimana negara trus abai slama ini
" Mereka Lansung Menembak Saya Dari Jarak Dekat "
__
Peristiwa Paniai 8 Desember 2014 Masih tersimpan hangat,
Pelanggaran HAM berat pertama rezim @jokowi yang terancam impunitas. Tgl 28/12/2014 Jokowi di Jayapura berjanji akan selesaikan..
Hanya tinggal janji kosong!
Macetnya proses hukum dalam kasus itu, karena tim (Komnas HAM), penyidik (Mabes) Kepolisian RI, Mabes TNI, gereja, & pemerintah sudah turun melakukan investigasi mengumpulkan data di lapangan,
Keluarga korban Paniai Berdarah masih menunggu para pelaku diadili
Sejak 2018 Saya sempat hadir dalam kompres di kantor Amnesti internasional Jakarta. Dimana keluarga korban menuntut @jokowi
U memenuhi janjinya.
Sebelum nya Keluarga Korban Penembakan Paniai Tolak Rp 4 Miliar yang Ditawarkan Pemerintah, sebag kompensasi.
Karn mrasa dihinati
Video Klarifikasi :
Beredarnya Video Pernyataan Mendukung otsus Jilid II diinisiasi Mantan Tapol #CharlesKosay & #IsayWenda, & Frans Ansanay. Bekerja sma dgn kementrian keuangan, mengatasnamakan Mahasiswa Papua di Jakarta u dukung Otsus.
Video lanjutan:
Video lanjutan:
Cct dalam hal ini adik² Mahasiswa Jayawijaya terjebak atas ajakan sdr: Charles Kosay, Isay Wenda, Frans Ansanay.
CK & IW tdk Membuat pernyataan scra tertulis ke Publik atas merusak nama baik mahasiswa Papua di Jakarta.