Tanjungpinang memiliki ikon wisata baru yaitu Vihara Ksitigarbha Bodhisattva. Vihara yang lebih dikenal sebagai Vihara Seribu Wajah atau Seribu Patung.
Vihara ini menjadi tempat persembahyangan umat Buddha sekaligus tujuan wisata religi🌹
Proses m pembangunan Vihara ini berlangsung selama 14 tahun dan mempunyai 40 lebih atung dewa-dewa dalam kepercayaan umat Buddha.
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva tergolong sebagai salah satu vihara terbesar se-Asia Tenggara. Pemahat patung" ini merupakan seniman asli Tiongkok🌹
Bobby Jayanti sebagai pengelola Vihara sekaligus pembina Yayasan Ling Shan Ji Yu Si, memberitahukan bahwa harga sebuah patung tersebut mencapai Rp. 25 jt.
Panitia pembangunan akan menawarkan brosur patung lohan kepada donatur yg akan memilih sendiri patung lohan🌹
Donatur dapat menuliskan nama keluarga dan perusahaannya di bawah patung lohan tersebut.
Kemudian panitia pun mencetak sertifikat atas nama donatur tersebut.
Vihara ini terletak tepat di sebelah barat Kota Tanjungpinang. Kurang lebih 10 km dari pusat kota🌹
Dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Ketika memasuki komplek Vihara dan melintasi bangunan besar yang mirip gerbang kota kuno, sahabat akan merasa seperti berada di kota lain.
Salah satu bangunan utamanya adalah bangunan yang tersusun dari batuan berwarna putih🌹
Ada yang berekspresi ketawa, tersenyum, marah atau bahkan seperti mengejek.
Semua wajah tersebut seakan mengajak sahabat untuk berkomunikasi satu persatu.
Patung-patung tersebut berukuran setinggi tubuh orang dewasa.
Wahh amazing bukan??
Untuk bs sampai ke Vihara ini, dari Kota Tanjungpinang harus melalui Jln. Nusantara ke arah Barat menuju perbatasan kota
Sekitar 1 km sblm masuk perbatasan Kabupaten Bintan, terdapat Jln. Asia Afrika. Anda harus brjln kaki dgn jalanan menanjak untuk memasuki area komplek Vihara🌹
Vihara Ksitigarbha Bodhisattva selalu ramai dikunjungi oleh para pengunjung, baik itu orang-orang yang akan beribadah ataupun sekedar berwisata.
Pemandangan di sekitar Vihara juga cukup menarik karena Vihara ini didirikan di atas bukit yang teduh🌹
Jadi, kapan sahabat bisa berkunjung ke Vihara Ksitigarbha Bodhisattva ini?
Banyak tempat wisata lain di Tanjungpinang yang bisa dikunjungi lho,
Jangan berhenti menjelah Indonesia ya sahabat?😊🌹
Indonesia memiliki keragaman suku dengan kekhasan masing" yg menarik untuk dibahas.
Terkait dengan upacara pernikahan, suku Bugis mempunyai tradisi yg dikenal dengan nama Malam Mappacci.
Tradisi ini merupakan rangkaian dari prosesi pernikahan adat Bugis🌹
Yang dilakukan pada malam sebelum pelaksanaan ijab kabul bagi pasangan pengantin.
Mirip seperti Malam Bainai.
Adat Mappacci dilangsungkan sebagai ajang silaturahmi keluarga besar mempelai sekaligus memberikan doa restu kepada calon pengantin🌹
Dalam tradisi suku Bugis dan Makassar, acara Mappacci dilakukan oleh keluarga dekat calon pengantin dan disaksikan tamu undangan pada malam Tudung Penni.
Calon pengantin duduk di atas Lamming yaitu pelaminan dengan mengenakan pakaian adat🌹
Membahas destinasi wisata terbaik di Kepulauan Riau tidak akan ada habisnya.
Salah satu wisata terbaik di Kepulauan Riau adalah Pulau Bawah. Pulau tersembunyi yang belum banyak diketahui orang Indonesia, tapi namanya sudah terkenal di luar negeri🌹
Hal ini terbukti dari kunjungan wisatawan yg semakin hari semakin banyak datang ke Pulau Bawah yg disebut sebagai surga bagi turis asing, karena ekosistem & habitatnya masih asli seperti zaman dulu
Pulau dengan luas 300 hektare inj berada di jantung Pulau Anambas, Kepulauan Riau
Dan hanya bisa diakses melalui jalur laut atau pesawat terbang yang bisa mendarat di laut.
Dari Bandara Batam membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 70 menit perjalanan.
Pulau Bawah memiliki tiga laguna dengan air yang bening dengan pasir putih yang lembut🌹
BATIK MEGA MENDUNG CIREBON
Batik yang merupakan warisan budaya Indonesia memiliki berbagai macam motif yang memiliki sejarah dan maknanya tersendiri.
Salah satu motif yang sangat dikenal adalah motif Mega Mendung dari Cirebon🌹
Corak unik yang terdapat pada motif batik ini menjadikan batik mega mendung sangat terkenal di Indonesia bahkan mancanegara.
Jika ditinjau berdasarkan sumber referensi buku dan literatur maka akan mengarah kepada satu sejarah mengenai kedatangan bangsa China ke wilayah Cirebon🌹
Dan merujuk pada pernikahan Sunan Gunung Jati dengan ratu Ong Tien yang terjadi pada abad ke 16. Kedatangan bangsa China ini tentu juga membawa berbagai macam budaya, salah satunya adalah barang-barang antik seperti keramik, piring dan kain yang memiliki hiasan berbentuk awan🌹
Ada banyak cara yang dilakukan umat muslim di Indonesia dalam menyambut Tahun Baru Islam. Di Solo ada tradisi unik dalam menyambut Tahun Baru Islam yaitu Kirab Kebo Bule. Di Solo tradisi ini menjadi momentum yang paling ditunggu" setiap tahunnya🌹
Ritual tersebut merupakan simbol budaya penanda datangnya Bulan Suro atau Muharram. Tdk hanya masyarakat Solo yg ikut menyaksikan ritual ini, bnyk wisatawan lokal maupun asing yg ikut meramaikan tradisi ini Sebagian dari mereka percaya dgn mengikuti kirab ini dpt membawa berkah🌹
Dan keselamatan hidup kedepannya.
Dalam tradisi ini ada beberapa kerbau bule (kerbau berwarna putih) yang akan diarak keliling kota. Kerbau bule yg digunakan dalam tradisi ini dipercaya merupakan keturunan kerbau bule Kyai Slamet yang dianggap keramat🌹
PANTAI GOA CINA
Merupakan salah satu primadona baru wisata pantai yg skrng cukup ramai didatangi oleh para pengunjung dari berbagai kota
Terletak di daerah Malang bagian selatan, tepatnya di Desa Sitiarjo, Kec. Sumbermanjing Wetan, Malang Selatan🌹
Pantai ini terhitung masih sangat alami dengan warna air laut biru jernih dan bersih serta pasir putih yang lembut
Sejarah nama Goa Cina sendiri berasal dari Goa yang terletak di bukit karang sebelah barat dari pintu masuk pantai
Konon jaman dahulu Goa ini digunakan oleh seorang
Pemuda Tionghoa bernama Hing Hook untuk bersemedi hingga akhir hayatnya.
Untuk menuju pantai ini dibutuhkan waktu tempuh sekitar 2 sampai 3 jam dari kota Malang. Pantai yang masih perawan ini hanya berjarak sekitar 6km dari arah barat Pantai Sendang Biru🌹
DESA BENA, WARISAN BUDAYA ZAMAN BATU DI BAJAWA FLORES
Kampung Bena merupakan sebuah perkampungan megalithikum yang terletak di Kabupaten Ngada, Flores Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere
Akses menuju Kampung Bena dapat ditempuh dgn menggunakan kendaraan sewa dari Bajawa dengan jarak tempuh sekitar 19 km ke arah selatan Bajawa. Dari Labuan Bajo, Bajawa dapat ditempuh sekitar 7-8 jam melalui perjalanan darat.
Desa Bena terletak di puncak bukit dgn latar belakang Gunung Inerie sungguh membuat suasana Desa Bena semakin asri & eksotis. Keberadaannya di bawah gunung merupakan ciri khas masyarakat lama yg mempercayai & memuja gunung sebagai tempatnya para dewa