Midnight Mass adalah sebuah horor nan megah dari Mike Flanagan yang dengan berani menyentil unsur keagamaan.
Iya, ni series emang kerasa lama "panas" nya, pokoknya sabar dan nikmati aja pendalaman karakter di 2 episode awal.
Karena semua kesabaran itu bakal terbayar di akhir 🔥
Kami infoin aja dari awal, ni series hampir nggak ada jumpscarenya!
Kalo dibandingin sama 2 series The Haunting, boleh dibilang Midnight Mass ini series garapan Mike Flanagan yang paling kagak ada jumpscare-nya.
Suka bagaimana series ini ngasih karakter yang beneran beraneka ragam.
Tiap penduduk Croockett Island punya ciri khas dari segi kepribadian, latar belakang agama dan cara berpikir.
Makanya penting buat bisa "betah" dan fokus sejak episode-episode awal.
Ga cuma fokus dibikin ketar ketir di sepanjang episode, tapi beberapa kali penonton disuguhi oleh shot-shot cakep di Crockett Island 👌
Ya pada intinya Midnight Mass ini merupakan series horor yang manteb, dan apa yang disajikan bisa dibilang sangatlah relate dengan keseharian kita. Hiiii.
Sejujurnya dengan hanya mengingat judulnya saja membuat kami mengingat scene demi scene "mengerikan" yang muncul di film ini.
Silenced, bukanlah film yang bisa dinikmati dan ditonton berulang kali. Butuh "tenaga ekstra" untuk bisa menyelesaikan film ini dari awal sampai akhir.
Kalo filmnya sebegitu "ngeri"nya, kenapa dibahas?
Karena film ini berhasil memberi pengaruh besar terhadap sebuah "real case" yang coba diangkatnya.
Kalian bisa baca tweet dan artikel yang dishare oleh @widysaaja berikut ini
Knives Out tuh layaknya film misteri pembunuhan pada umumnya. Ada korban, terus datanglah detektif untuk menyelesaikan dan menguak siapa pelakunya. Tebak2an deh itu pelakunya.
Namun tidak seperti film drama pembunuhan yg udah udah, Knives Out malah..... gitu deh, ntar spoiler.
Knives Out berhasil "menyetir" penonton ke arah yang tak disangka-sangka, berkali-kali.
Kalau Anda berpikir film berjalan ke arah A, filmnya bakal nampar ke jalan cerita F. Oh abis ini G, lalu disleding ke S. Begitu seterusnya beberapa kali, sampe penonton gemes sendiri.
Oke berikut review kami untuk One Piece: Stampede (2019)
One Piece: Stampede adalah film layar lebar One Piece ke-14 dan ditayangkan sebagai bagian dari perayaan 20 tahun penayangan animenya sejak 1999 (sedangkan manganya sendiri yang ditulis oleh Eiichiro Oda sudah terbit sejak 1997).
Kami berkesempatan menonton lebih awal di penayangan hari pertamanya di Jepang pada awal agustus lalu.
Ulasan kami kali ini semoga bisa menjawab pertanyaan sebagian netijen yang mempermasalahkan filmnya yang dipotong 9 menit.
Lalu dengan format seperti ini apakah Midsommar masih layak tonton di bioskop? Mari kita lanjut..
Setelah nonton filmnya kami mendapatkan kesimpulan bahwa sesungguhnya Midsommar adalah film bergenre ROMANCE.... yang dibalut horor dengan bumbu disturbing di mana-mana.
Romancenya nyempil seuprit, sisanya scene bangke semua. Itulah Midsommar. Ari Aster memang bangskuy 👌
Oke berikut review kami untuk Weathering With You (2019)
Seperti yang sempat kami infokan beberapa hari lalu, salah satu kontributor kami @chaos_in_hell berkesempatan untuk menonton karya terbaru dari Makoto Shinkai ini di hari pertama rilis di Jepang.
Weathering With You bercerita tentang pertemuan tokoh utama bernama Hodaka, anak cowok yang kabur dari rumah ke tokyo. Lalu ia bertemu dengan Hina, cewek yang kalo berdoa minta langit cerah, langsung beneran jadi cerah.