, 13 tweets, 6 min read Read on Twitter
Oke berikut review kami untuk Midsommar (2019)
Ulasan kami kali ini semoga bisa menjawab pertanyaan sebagian netijen yang mempermasalahkan filmnya yang dipotong 9 menit.

Lalu dengan format seperti ini apakah Midsommar masih layak tonton di bioskop? Mari kita lanjut..
Setelah nonton filmnya kami mendapatkan kesimpulan bahwa sesungguhnya Midsommar adalah film bergenre ROMANCE.... yang dibalut horor dengan bumbu disturbing di mana-mana.

Romancenya nyempil seuprit, sisanya scene bangke semua. Itulah Midsommar. Ari Aster memang bangskuy 👌
Sekadar gambaran betapa "lambat" nya Midsommar.

Setengah jam pertama dipake buat pengenalan karakternya, di sini romancenya udah diselipin dikit-dikit, dan (ternyata) mayan penting.

Setelah film memasuki menit ke 60, barulah mimpi buruk "KKN di Desa Penari" dimulai. Gitu lah.
Kalo harus dibandingkan dengan Hereditary (karya Ari Aster sebelumnya) narasi Midsommar terasa jauh lebih lambat, aneh, nyeleneh.

Yang menurut kami ga bakal aneh kalo banyak orang menyernitkan dahi saat menontonnya. Ya termasuk kami :))
Satu hal yg mungkin bisa bikin penonton bertahan buat bisa nonton Midsommar adalah teknisnya. Scoring "disturbing" + visual asik nan artistik bikin Midsommar cukup mantab buat dinikmati di layar besar.

Scene orang bunuh diri aja dibikin "nyeni" banget di Midsommar ini -_-
Masalah sensornya gimana?

Jelas mengganggu. Sensasinya mirip kalian maen GTA yang ehe-ehe nya dikemas pake mobil goyang-goyang doang. Nah, ganjelnya kek begitu.

Tidak mengganggu narasi film, tapi kalian tau ada scene itu, apa yang terjadi di situ, tapi tak terpuaskan. Gitu.
Kalo ada cast yang cukup menyita perhatian kami jelaslah Florence Pugh.

Selain penampilannya yang mungkin bisa bikin penonton (cowo) betah nontonnya, performa aktingnya sebagai cewe putus cinta yang terlihat "lemah" sungguh sangat meyakinkan.
Midsommar bakal nyiksa kalian dengan narasi aneh yg ga biasa.

Tapi mungkin kalian bakal terhibur dgn visual indah dan caranya bikin penonton ketar-ketir sepanjang film dengan scoring yang "ganggu".

Tak lupa, momen disturbingnya bakal sukses membuat ga nyaman seharian.
Intinya, nonton Midsommar ga bakal se"enjoy" saat kalian nonton Hereditary. Ceritanya ajaib, tapi ada "pesan moral" di akhirnya :))

Perihal sensornya, emang ganggu, tapi kalo kalian dari awal terlalu fokus ke persensorannya ya barangkali Midsommar ini bukan untuk kalian.
Khusus buat yang udah nonton Midsommar, ada artikel menarik yang mungkin bisa mencerahkan kalian.

Semacam menjawab pertanyaan "oh ternyata Midsommar tuh filmnya tuh gituuu..."

amp.businessinsider.com/midsommar-endi…
Akhir kata
Midsommar cukup bisa diwakilkan oleh cuplikan video berikut.
Sekian dan terima kasih.
Midsommar (2019)
Rating: Jemb*t / 10
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to WatchmenID
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!