اعلم، أن القلب كالبيت، ان حل فيه الحال عمره، وان لم يحل فيه احد خرب، والذكر والطاعة للقلب عمارة، والغفلة والمعصية للقلب خراب، ومن ازداد ذكره وطاعته، ازدادت حياة قلبه، ومن ازداد غفلة وقلة ذكر، مات قلبه.
"Ketahuilah bahwasanya hati itu ibarat seperti rumah. Kalau ada yang menempati nya, maka akan di makmurkan, dan kalau tidak ada yg menempati nya, maka akan rusak.
Dan dzikir serta keta'atan merupakan kemakmuran bagi hati, dan kelalaian (kepada Allah) serta kemaksiatan merupakan kerusakan bagi hati. Barang siapa yang bertambah dzikir dan keta'atan nya, maka akan bertambah pula kehidupan hati nya,
dan barang siapa yang bertambah kelalaian nya dan semakin berkurang dzikirnya, maka akan mati hati nya."
Al-Imam Fakhrul Wujud Asy-Syeikh Abu Bakar bin Salim Radhiyallahu 'anhu.
Sumber :
Kitab Miftahus Saro-ir Wa Kanzud-Dzakho-ir (sebuah kitab yang di karang oleh Al-Imam Syeikh Abubakar Bin Salim ketika beliau masih berumur muda 17 tahun).
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
MEMAKNAI UNIVERSALITAS NABI SAW DALAM SATU BAIT BURDAH
محمد سيد الكونين و الثقلين و الفريقين من عرب و من عجم
Salah satu cara memeringati secara intelektual kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah dengan menggali nilai universal kenabiannya.
Salah satu nilai menakjubkan yang dapat digali dari Nabi Muhammad Saw terkandung dalam Al-Burdah. Konon ada pengalaman spiritual di balik nama Al-Burdah yang secara etimologis bermakna ‘selendang’.
Di Indonesia, Al-Burdah yang sering dilantunkan terutama oleh kaum Nahdliyin adalah salah satu magnum opus Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri, seorang sufi keturunan Berber yang lahir di Maroko.
Kaum Muslimin diajarkan mengawali segala aktivitasnya dengan menyebut nama Allah. Itulah yang membuat mereka sepakat tentang kemuliaan Basmalah. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahmanirrahim, perbuatan mubah menjadi ibadah dan pelakunya pun beroleh pahala.
Basmalah bukan hanya kalimat yang diucapkan tapi sekaligus deklarasi kesadaran bahwa Kasih Tuhan adalah dasar bagi semua aktivitas manusia.
Tapi sadarkah kita ada yang sengaja membuang Bismillah, (password semua perbuatan baik) dari Alfatihah seraya menganggapnya bukan bagian dari wahyu suci dan memasukkan kata dari luar Alfatihah ke dalamnya?
Seorang Arif selama 30 tahun selalu membaca dzikir Astagfirullah!
Seseorang murid yang memperhatikannya berkata kepadanya:
"mengapa anda begitu banyak beristighfar, padahal kami tidak pernah melihat anda bermaksiat.?"
Beliau menjawab: "30 tahun istighfarku untuk ucapan "Alhamdulillah" yang tidak pada tempatnya!! ."
"suatu hari diberitakan bahwa pasar Bashrah telah terbakar. Kemudian saya bertanya: "bagaimana dengan ruanganku?"
Mereka menjawab: "milikmu tidak terbakar"
Saya pun berkata: "Alhamdulillah"
"Artinya yang penting milikku tidak terbakar, adapun milik masyarakat maka tidak penting.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata nyaman adalah segar. Arti lainnya dari nyaman adalah sehat. Contoh: badannya berasa nyaman disinari matahari pagi.
Rasa nyaman seringkali menyebabkan kita berusaha sangat keras untuk mendapatkannya, pengorbanan terus dilakukan karena sebagian besar manusia sudah menetapkan bahwa rasa nyaman ini adalah tujuan utama hidup kita semua, sehingga setiap fokus pikiran dan langkah kita,
kita arahkan untuk mendapatkan tujuan ini, tetapi kita tetap perlu berhati-hati karena rasa nyaman ini justru bisa menjerumuskan kita bila kita tidak menyikapi rasa nyaman ini dengan bijak dan tegas.
Pesan Penting Dalai Lama di Hadapan Muslim Suni dan Syiah
20Jun 2019
“Semua agama menyerukan pesan cinta,” kata Dalai Lama. “Seorang imam di Turtuk, desa paling utara di India, mengatakan kepada saya bahwa seorang muslim harus mencintai setiap makhluk Allah.”
Ucapan itu disampaikan Dalai Lama XIV di hadapan 350 muslim suni dan Syiah dalam konferensi bertajuk Celebrating Diversity in the Muslim World pada medio Juni 2019 di New Delhi, India.
Meski tidak pernah mendengar perselisihan antara muslim suni dan Syiah di India,
Dalai Lama tahu bahwa di belahan bumi lain pengikut kedua kelompok ini saling membunuh. Dalai Lama merasa terpukul bagaimana hal itu bisa terjadi di antara orang-orang beriman, menyembah Tuhan, membaca kitab suci, dan menjalankan salat lima waktu yang sama.