Anggota Komisi Fatwa MUI Ditangkap Densus 88. Demikian isi berita yg bikin geger Tanah Air. Publik sontak heboh.
Sedikitnya, ada tiga kata kunci dlm berita di atas yg menarik utk dicermati. Yaitu, Majelis, Ulama, dan Fatwa.
Ketiga kata tentu sangat dikenal luas. Salah satunya karena selalu melekat sebagai cap di hampir semua benda yang dijual di warung dan super market, mulai dari terasi sampai mesin cuci.
Ketiganya seperti mantra ajaib yang dipatenkan sebagai penjamin bagi konsumen Muslim untuk lolos dari sergapan dosa dan terkaman yang haram. Apalagi kata majelis yang dirasa cukup sakti untuk membuat khalayak percaya bahwa itulah perkumpulan manusia-manusia pilihan Tuhan.
Teks Lengkap Seruan Habib Umar Bin Hafidz untuk Muslim Indonesia Tolak ‘People Power’
Focus
By Arrahmahnews
May 20, 2019 Arrahmahnews.com, JAKARTA – Sebuah video seruan Habib Umar bin Hafidz untuk umat muslim di Indonesia agar berhati-hati dengan gerakan (People Power)
dan pemberontakan yg mengatasnamakan agama.
Teks lengkap video seruan Habib Umar bin Hafidz ditranskrip dari Akun youtube Saluran Kreatif Diterbitkan pada 18 Mei 2019.
Nasihat Guru Mulia
Habib Umar Bin Hafidz
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.
Shalawat serta Salam semoga tercurah kepada junjungan kita, hamba yang terpilih, pemberi petunjuk, manusia yang penuh amanat, junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Semoga Shalawat serta Salam juga terlimpahkan kepada keluarganya, para sahabatnya,
Alkisah, ada oknum yang buku riwayat pendidikan--yang menjaminnya kapabel--"kosong melompong", sejarah kiprah sosial nyatanya "gelap", dan jejak karya intelektual--yang mengafirmasi kredibilitasnya--sunyi senyap.
Tapi, lha kok nekat dan vulgar menghujat sosok yang diakui luas sebagai ulama kompeten dan punya jam terbang mentereng dalam isu-isu intelektual keagamaan.
Oknum striker kelas tarkam (pertandingan antar kampung) itu faktanya miskin prestasi. Akibatnya, hujatan itu dapat dengan mudah diidentifikasi sebagai modus "nebeng ngetop". Cita-cita tertingginya adalah, media spesialis copas sudi mengutip celotehan tak bermutunya.
MEMAKNAI UNIVERSALITAS NABI SAW DALAM SATU BAIT BURDAH
محمد سيد الكونين و الثقلين و الفريقين من عرب و من عجم
Salah satu cara memeringati secara intelektual kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah dengan menggali nilai universal kenabiannya.
Salah satu nilai menakjubkan yang dapat digali dari Nabi Muhammad Saw terkandung dalam Al-Burdah. Konon ada pengalaman spiritual di balik nama Al-Burdah yang secara etimologis bermakna ‘selendang’.
Di Indonesia, Al-Burdah yang sering dilantunkan terutama oleh kaum Nahdliyin adalah salah satu magnum opus Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri, seorang sufi keturunan Berber yang lahir di Maroko.
اعلم، أن القلب كالبيت، ان حل فيه الحال عمره، وان لم يحل فيه احد خرب، والذكر والطاعة للقلب عمارة، والغفلة والمعصية للقلب خراب، ومن ازداد ذكره وطاعته، ازدادت حياة قلبه، ومن ازداد غفلة وقلة ذكر، مات قلبه.
"Ketahuilah bahwasanya hati itu ibarat seperti rumah. Kalau ada yang menempati nya, maka akan di makmurkan, dan kalau tidak ada yg menempati nya, maka akan rusak.
Dan dzikir serta keta'atan merupakan kemakmuran bagi hati, dan kelalaian (kepada Allah) serta kemaksiatan merupakan kerusakan bagi hati. Barang siapa yang bertambah dzikir dan keta'atan nya, maka akan bertambah pula kehidupan hati nya,
Kaum Muslimin diajarkan mengawali segala aktivitasnya dengan menyebut nama Allah. Itulah yang membuat mereka sepakat tentang kemuliaan Basmalah. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahmanirrahim, perbuatan mubah menjadi ibadah dan pelakunya pun beroleh pahala.
Basmalah bukan hanya kalimat yang diucapkan tapi sekaligus deklarasi kesadaran bahwa Kasih Tuhan adalah dasar bagi semua aktivitas manusia.
Tapi sadarkah kita ada yang sengaja membuang Bismillah, (password semua perbuatan baik) dari Alfatihah seraya menganggapnya bukan bagian dari wahyu suci dan memasukkan kata dari luar Alfatihah ke dalamnya?