OM RASTH Profile picture
Dec 1, 2021 157 tweets 20 min read Read on X
GANDAK

#bacahorror
#bacahoror
#threadhorror

Kisah berawal dari penghkianatan dalam rumah tangga.
Dan siapa sangka jika teror demi teror dari seorang Gandak perlahan2 mulai mereka rasakan.
Semakin hari teror itu semakin menjadi bahkan sampai menghilangkan nyawa.

(Ilustrasi) Image
Cerita ini berdasarkan kisah nyata.

Azka, bocah 5 tahun itu nampak sangat senang saat bermain bersama ayah dan juga ibunya di halaman rumah.
Namun suasana ceria itu sedikit terganggu ketika dering hp Yuni berbunyi dan Yuni bergegas untuk membawa hp nya meninggalkan halaman
Rumah. Rupanya yang menelepon nya adalah Malik, seorang laki2 berusia 35 tahunan yang memiliki usaha rumah makan di sebuah kota di kalimantan tengah, tepatnya di kota purukcahu.

Obrolan keduanya terdengar sangat berbeda, dan sesekali di selingi canda tawa yang manja.
"Mama.." Panggil Azka yang berlari menghampiri ibunya

Yuni langsung mematikan sambungan telepon ketika suaminya datang.

"Siapa yank?" Tanya Adlan

"Mm, temanku. Yang pemilik rumah makan di purukcahu itu." Jawab Yuni sembari tersenyum
"Ohh. Yang perempuan itu. Apa katanya?"

"Iya, katanya mau mengajakku bertemu besok."

"Oh. Ya tidak apa2, terima saja ajakan nya. Kalau kamu tidak keberatan aku dan Azka akan ikut menemanimu."
Yuni terlihat menggigit bibirnya,

"Ku rasa kau dan Azka di rumah saja. Karena sepertinya ada sesuatu yang mau Lisa bicarakan padaku secara 4 mata."

Adlan tersenyum seraya meraih anaknya.

"Ya sudah, kalau begitu kami berdua akan menunggu di rumah saja. Kau pergilah,
Toh kamu juga jarang kan kumpul2 sama teman2mu." Ucap Adlan

"Tapi apa kamu tidak kerepotan menjaga Azka seorang diri?"

"Mm, kalau cuma seharian ya tidak akan kerepotan sayang. Pergilah, tidak usah khawatir. Mumpung aku masih libur."
Adlan adalah seorang laki2 berusia 32 tahun, ia bekerja di sebuah perusahaan tambang di kalimantan selatan.
Dia juga sangat perhatian dan sayang sekali pada istrinya, meski pernikahan mereka itu tak pernah di sukai oleh orang tua Adlan.
Mertua bahkan ipar2 nya sangat membenci Yuni, entah karena alasan apa.

Beberapa bulan yang lalu, Yuni di marahi habis2an oleh ipar dan mertuanya karena tidak berada di rumah ketika mereka ingin bermalam di sana.
Saat itu mertua dan ipar2 Yuni baru pulang dari Ziarah keliling (kalau orang2 kalimantan tengah-selatan mungkin sudah tidak asing dengan Ziarah keliling), mereka kecapean dan berniat untuk bermalam di rumah milik Adlan yang berada di kalimantan selatan tersebut.
Saat itu Yuni hanya bisa menunduk dengan air mata berlinang mendengar cacian dari mertua dan ipar2nya yang sangat pedas di telinga.
Hal itu juga membuat pertengkaran besar antara Adlan dan Yuni, sehingga Yuni lari dari rumah dan pulang ke kalimantan tengah ke rumah orang tuanya.

Dan di sana lah awal pertemuan nya dengan Malik, sampai akhirnya Yuni mulai nyaman dan mereka pun menjalin hubungan yang
Terlarang.

-----
Pagi itu, Yuni bangun lebih awal. Ia membuatkan sarapan untuk anak dan juga suaminya. Lalu mandi dan kemudian bersiap2 pergi.
Yuni mengenakan dress sasirangan berwarna cerah dengan rambut yang di gelung tinggi dan poni yang menjuntai menutupi sebagian pipinya.

"Mama. Ikut mama." Rengek Azka ketika melihat ibunya yang sudah bersiap2 pergi
Tapi dengan sigap Adlan langsung menggendong Azka dan membawanya menjauh.

Yuni menghela nafas panjang saat akan melangkah keluar.

Namun tak sedikitpun ia urungkan niatnya untuk pergi, meski dari dalam terdengar suara Azka yang menangis memanggil namanya.
Sesampainya di tempat janjian nya itu, Yuni lantas mencari2 Malik.
Dan rupanya Malik duduk di meja paling ujung.
Bila dari arah pintu, meja itu tertutupi oleh orang2 yang duduk di meja bagian depan.
"Sudah lama menungguku?" Tanya Yuni

"Ah, tidak. Untuk menunggu bidadari sepertimu, jangankan 1 jam, seumur hidup pun aku sanggup untuk menunggu." Kata Malik sambil tersenyum
Belum sampai beberapa menit mereka duduk, pelayan datang dan membawakan banyak sekali makanan yang di pesan oleh Malik.

"Banyak sekali." Gumam Yuni

"Mm, aku ingin membicarakan masalah yang serius tentang hubungan kita. Aku ingin segera menikahimu." Ujar Malik tiba2
Seraya menyodorkan Kotak cincin yang sangat indah pada Yuni. Mata Yuni berbinar, namun hanya sekejap saja. Ketika ia ingat wajah anak dan suaminya yang tengah menunggunya di rumah, Yuni terdiam dan langsung mengalihkan pandangan nya dari cincin tersebut.
"Kenapa?" Tanya Malik

"Aku memang merasa nyaman denganmu, tapi aku tidak bisa meninggalkan anak dan suamiku." Ucapnya pelan bahkan hampir tak terdengar
Malik melenguh, tangan nya mengepal dan memukul pelan pada meja tersebut.

"Lalu kau maunya bagaimana? Terus berhubungan seperti ini?? Tanpa kepastian?"
Yuni terdiam. Malik meraih tangan Yuni dan menggenggam nya dengan Erat. Laki2 itu menciumi tangan Yuni dengan air mata yang mulai menetes.
Tiba2 seorang laki2 dan seorang seorang perempuan mendekati meja keduanya.

"Yuni? Istrinya Adlan kan??" Tegur pria tersebut dengan wajah bingung menatap pada Yuni dan Malik bergantian
"Mmm.. Ya. Iya. Romi ya. Mm.. Perkenalkan ini saudara sepupuku, Malik." Jawab Yuni terbata seraya menarik tangan nya dari genggaman Malik

"Ohh." Ujar Romi sembari mengangguk, lalu memperkenalkan dirinya pada Malik yang nampak kecewa
"Aku sepupumu?? Haha.. Ku rasa aku harus mengatakan yang sejujurnya pada mereka tadi tentang hubungan kita. Agar Adlan tau dan mau melepaskan mu untukku.!" Ujar Malik
Yuni mendengus kesal, pertemuan mereka hari itu berakhir dengan tidak menyenangkan. Wajah Yuni kusut begitu memasuki rumah.

Sapaan lembut suaminya pun tak terlalu ia tanggapi.
"Halo Ris. Apa?? Mama sakit?? Sudah di bawa berobat??" Ujar Adlan dengan raut wajah panik dan khawatir ketika menerima telepon dari saudaranya
"Ya Allah. Baik, besok aku transfer uang pengobatan untuk mama ya."

Yuni menghela nafas panjang, lalu keluar dari dalam kamar dan menuju ke dapur.
Di dapur, ia masih memikirkan tentang perselingkuhan nya.

"Bagaimana jika Romi menceritakan tentang pertemuan kami kemarin pada Abah Azka?" Batin Yuni dengan mata menerawang jauh keluar jendela dapur
Di luar, hujan mulai turun dengan sangat deras di sertai suara petir dan kilat yang menyambar2.

Sayup2 terdengar suara rintihan dari arah kamar mandi yang berada di sebelah dapur.

Namun saat Yuni mengeceknya ia mendapati Azka yang sedang berdiri membelakangi pintu
Sambil memainkan air.

"Azka, ngapain malam2 main air? Bukan nya kamu tadi sudah tidur?"

Azka menoleh pada ibunya, tatapan aneh tak seperti biasa.

"Azka mimpi ma. Mama dan abah pergi ninggalin azka. Lalu ada orang yang nyeret2 azka dan ini bekas tangan nya." Ujar Anak itu
Seraya memperlihatkan memar yang melingkar di lengan nya.

"Itu cuma mimpi sayang, dan mimpi itu cuma bunga tidur. Makanya lain kali sebelum tidur Azka baca doa dulu ya." Kata Yuni sembari meraih tangan anaknya lalu mengajaknya masuk kedalam kamar untuk kembali tidur
Di dalam kamar, Yuni tak melihat keberadaan suaminya. Entah kemana perginya Adlan di tengah hujan deras seperti itu.
Azka berbaring di atas kasur yang saling bersebelahan dengan kasur milik orang tuanya, dan hanya terpisah oleh tirai,

Perlahan2 rasa kantuk mulai menyerangnya ketika sang anak sudah tertidur lelap.
Ketika Adlan masuk kedalam kamar, ia melangkah dengan sangat hati2 agar tak membangunkan anak dan istrinya yang sudah tertidur pulas.

Ia meletakkan jaket nya di atas meja lalu ikut berbaring di atas kasur dengan wajah yang terlihat murung.
Pagi harinya, saat Yuni memasak di dapur. Adlan memeluknya dari belakang, namun Yuni segera melepaskan pelukan suaminya itu. Dan dengan raut wajah yang sedikit risih, ia menyuruh suaminya untuk menemani Azka saja yang tengah bermain di luar.
"Tadi malam aku ke ATM. Tidak sengaja aku bertemu dengan Romi. Katanya kemarin dia melihatmu dengan seorang laki2 yang bernama malik sepupu mu. Memang nya kau punya sepupu yang bernama malik?? Lalu temanmu si Lisa yang punya restoran itu kemana?" Ujar Adlan mulai
Bertanya

Deg.. Jantung Yuni serasa berhenti seketika, namun ia tetap mencoba untuk tenang dan meneruskan aktivitas memasaknya.
"Malik itu anak tirinya Amang ku. Dia rupanya berpacaran dengan Lisa. Dan saat Romi datang, Lisa sedang ke toilet. Memang nya apa yang di katakan Romi padamu??
Apa dia menuduhku berselingkuh??!"

"Ah, tidak. Dia hanya bilang ketemu kamu dan sepupumu saja. Dia tidak cerita apa2 lagi selain itu." Ucap Adlan sambil tersenyum lega
Adlan memang suami terbaik, ia begitu setia dan juga sangat mempercayai istrinya. Namun sayang kepercayaan dan cinta yang begitu tulus dari Adlan malah di khianati oleh Yuni.

Yuni mengiris bawang dengan mata terpejam, ia menggigit bibirnya ketika mendengar ucapan sang suami.
Ia merasa sangat bersalah.

"Mama bagaimana?" Tanya Yuni berusaha mencairkan suasana hatinya

"Mama di infus, untuk sekarang keadaan nya sudah mulai membaik. Tapi.."

"Tapi apa?"

"Tapi mereka memintaku datang ke sana tanpa kamu." Ucap Adlan dengan hati2
Yuni membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil menatap wajah Adlan.

"Pergilah, temui orang tuamu. Mereka sekarang lebih membutuhkanmu. Aku disini akan baik2 saja."
"Aku sudah kirimkan uang untuk mereka, ku rasa walaupun aku tidak pulang, juga tidak apa2. Lagi pula keadaan mama sudah membaik."

"Jangan karena aku, kamu malah menjauh dari keluargamu. Nanti mereka malah semakin berpikir buruk tentangku."

"Aku tidak menjauh,
Hanya saja.."

"Kau tak enak hati padaku, karena yang di suruh pulang hanya kamu kan. Tidak mengapa, aku sudah biasa. Lagi pula aku sama sekali tak ambil hati. Pergilah, jangan sampai nanti kau menyesal di kemudian hari."
Adlan menghela nafas panjang, pikiran nya kalut. Meski Yuni berkata seperti itu, tapi tetap saja hati istri mana yang tak sakit bila di perlakukan oleh mertuanya begitu.
"Maafkan aku sayang, aku tidak bisa menjadi suami terbaik untukmu." Ucap Adlan seraya mengelus kepala istrinya

"Kamu sudah menjadi suami terbaik ku, cuma aku saja yang sangat tidak tau terima kasih." Gumam Yuni
Sore harinya Adlan pergi ke rumah ibunya dengan menaiki sebuah bus dari terminal pal 6 banjar.

Sementara di rumah, Yuni masih terus di hubungi oleh Malik melalui facebook dan telepon.
Namun Yuni tak menggubris panggilan dari laki2 tersebut. Tapi karena merasa kesal
Akhirnya Huni mengangkat juga telepon dari Malik.

"Mau mu apa sih??!!" Ujar Yuni membentak

"Aku sudah berada di jalanan dekat rumahmu. Ku lihat suamimu sudah pergi, apa aku bisa ke sana sayang?"
Yuni terbelalak mendengar perkataan Malik yang sangat di luar dugaan itu.

"Sejak kapan kau tau rumahku?? Dan sejak kapan kau memata2iku??!!" Tanya Yuni dengan sangat emosi karena merasa perbuatan Malik sudah di melewati batas
Yang berminat akar bajakah untuk mengobati kanker, tumor, mempercepat penyembuhan luka dan masih banyak lagi manfaat lain nya untuk kesehatan. Kalau ponakan berminat silahkan DM atau WA om rasth di nomor - 0856 5403 7262
Akarnya masih segar karena baru saja di cari.
Atau bagi yang berminat minyak minyak kalimantan nya om ada beberapa, mulai dari Perkasih, saluang mudik, minyak rejeki, raja penunduk, raja pemikat, pelet pangkanang, minyak kewibawaan, 7bidadari, pengasihan, dan minyak melati pembuka aura. Bagi ponakan yang berminat
Silahkan DM atau WA om rasth di nomor - 0856 5403 7262 Image
Di seberang telepon terdengar Malik tergelak tawa mendengar Yuni yang marah2 padanya.

"Aku rindu kamu sayang. Aku sangat rindu. Aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu. Besok aku akan pulang ke kalteng."
Menjelang Isya, panggilan dari malik kembali terdengar.
Rupanya kali ini laki2 itu sudah nekat dan berada tepat di depan pintu rumah.

Yuni menjadi ketakutan, kalau2 ada tetangganya yang melihat kedatangan Malik.

Lalu tanpa pikir panjang, dan karrna takut juga. Yuni lantas
Menarik Malik masuk kedalam rumahnya. Ia memarahi habis2an laki2 tersebut. Namun malik malah menggoda, yang akhirnya membuat Yuni luluh. Lalu terjadilah sesuatu yang tak seharusnya. Namun suasana itu kacau saat Azka keluar.
"Itu siapa ma??" Tanya nya polos

Yuni gelagapan mencari jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan anaknya itu.

"Halo Azka. Ini om Malik. Teman nya mama mu." Kata Malik sembari mencolek pipi Yuni yang masih duduk di sebelahnya dengan baju yang sudah sebagian terbuka
Yuni bergegas membetulkan letak duduknya, lalu beranjak untuk mengajak anaknya masuk kembali ke dalam kamar.

------
Pagi2 sekali, Malik sudah berpamitan pulang pada Yuni dan tidak lupa mengecup pipi perempuan tersebut dengan sangat lembut.
---
Tapi satu hal yang tak di ketahui Yuni, yakni niat sebenarnya Malik yang ingin membongkar perselingkuhan mereka pada Adlan.
Dia juga sudah diam2 menyalin nomor handphone milik Adlan dan juga mengirimkan foto2 mesranya bersama Yuni.
Membuat Adlan yang masih dalam perjalanan ke rumah orang tuanya itu memutuskan untuk kembali ke rumahnya untuk meminta penjelasan pada Yuni tentang semua foto2 tersebut.
Selama ini Adlan sama sekali tak pernah mempercayai apapun omongan orang yang buruk tentang istrinya. Tapi kali ini hatinya menjadi ragu. Apalagi setelah melihat foto2 itu. Meskipun dalam hati kecilnya masih membantah tentang keaslian foto tersebut.
"Ya, bisa saja ini editan. Jaman sudah semakin canggih. Edit mengedit foto seperti ini bukan hal sulit bagi mereka yang pintar." Batin nya bergejolak

"Tapi, darimana orang ini mendapatkan nomorku??"

-----
Sore itu Adlan pulang dengan wajah yang lesu, nampaknya ia sangat
Kelelahan dengan perjalanan yang sama sekali tak pernah sampai ke tujuan.

Yuni nampak kaget ketika membukakan pintu untuk Adlan. Ia nampak panik ketika Adlan melangkah masuk kedalam rumah.

"Kok sudah pulang??" Tanya nya dengan suara bergetar
"Mm.. Aku tidak jadi ke rumah mama. Kenapa memangnya? Apa aku tidak boleh pulang kesini lebih cepat?? Apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?"
Praaanng.. Suara piring pecah dari arah dapur mengagetkan keduanya, terlebih2 lagi Yuni. Ia langsung menghalangi Adlan untuk ke dapur.
"Biarkan saja, paling juga kucing. Kamu pasti lelah, capek, mm, aku sediakan teh hangat dulu ya."

"Tidak usah. Aku cuma mau lihat apa yang pecah di dapur, jangan2 maling." Ujar Adlan sembari bergegas melangkahkan kakinya menuju dapur
Dan betapa sakit serta hancurnya hati Adlan, ketika melihat pria yang berada di dalam foto mesra bersama istrinya itu sedang duduk di meja makan nya dan sedang duduk makan di situ.

Darah Adlan seketika mendidih, nafasnya terdengar bergemuruh.
"Kenapa kamu tega padaku Yun??!!!" Bentak Adlan dengan mata yang mulai berkaca2

Yuni langsung memegang tangan Adlan dengan terisak ia meminta maaf.
Namun Adlan lantas melepaskan pegangan istrinya, dan mendorongnya pelan.

"Aku tau alasan kau melakukan semua ini. Kau tak salah Yuni. Tapi aku yang salah. Aku sudah tidak bisa menjadi sumi terbaik untukmu. Dan sekarang pergilah. Kau sudah menemukan laki2 terbaik itu.
Dan biarkan aku merawat Azka hingga besar nanti. Mulai malam ini aku t...."

"Jangaaannn!! Aku salah, aku yang salah. Aku pengkhianat dalam rumah tangga kita. Aku salah. Aku minta maaf yank. Aku salah. Aku minta maaf, jangan talak aku, aku mohon."
Adlan tersenyum kecut,

"Untuk apa kau bertahan denganku kalau hatimu sendiri ada bersama orang lain!!" Ujar Adlan sinis

"Aku mohon beri aku kesempatan. Kau tak tau betapa tersiksanya aku selama ini menghadapi kelakuan keluargamu yang selalu menyudutkan aku. Aku setres
Aku, aku sudah tidak tahan Lan. Untuk cerita denganmu aku tak mau. Karena aku tidak ingin kau memiliki hubungan yang buruk dengan keluargamu." Tutur Yuni masih terisak
"Kalian sudah tidur bersama??"

"Maaf bro, Ya."

Adlan kembali tersenyum sinis. Lalu ia melangkah masuk kedalam kamarnya. Ia menciumi Azka lalu berjalan pergi meninggalkan rumah membawa hatinya yang terluka.
"Dia sudah melepaskan mu." Ujar Malik berjalan kearah Yuni yang menangis sesenggukan di depan pintu menatap Adlan yang sudah pergi dengan menaiki angkutan barang yang lewat di depan rumah
"Diaaamm!!! Pergiii!!! Pergiii dari sini!!!" Teriak Yuni pada Malik

"Dan satu lagi!! Aku tidak mau ada hubungan apa2 lagi denganmu!! Hubungan sialan ini sudah berakhir. Aku sadar selama ini aku telah khilaf, aku bersalah pada suamiku. Padahal aku tau dia adalah sosok
Suami terbaik dalam hidupku. Aku sangat mencintainya. Sekarang aku mohon padamu, tinggalkan rumah ini dan jangan ganggu hidupku lagi!!"ujar Yuni mengusir Malik
"Apalagi yang kau pertahankan? Dia sudah melepaskan mu!!"

"PERGIII !!!" teriak Yuni

"Aku tidak akan melepaskan mu. Kapan pun kau mau, datanglah padaku. Aku akan selalu ada untukmu. Aku tau kau sekarang sedang emosi. Aku pergi dulu." Ujar Malik
------
4 hari setelah ketidak pulangan nya ke rumah, Akhirnya Adlan pulang dengan sempoyongan.
Bagian matanya menghitam, nampaknya dia kurang tidur selama berhari2.
Yuni berusaha memapah suaminya menuju ke dalam kamar. Namun Adlan menolak dan memilih berjalan sendiri.
Adlan merebahkan tubuhnya di atas bangku panjang, saat Yuni ingin melepaskan jaketnya Adlan malah marah.
"Jangan pegang2!" Bentak Adlan

Semenjak itu, hubungan antara keduanya menjadi sangat renggang, Adlan selalu menghindar ketika Yuni ingin mengajaknya bicara. Meskipun mereka masih tinggal serumah, tapi Adlan lebih memilih untuk tidur di luar.
Hari itu, Romi datang ke rumah. Sikap Romi sama seperti biasanya terhadap Yuni. Ia sepertinya belum mengetahui tentang masalah dalam rumah tangga sahabatnya tersebut.

Adlan juga terlihat memasang wajah ceria di depan Romi.

"Sudah hampir seminggu kamu tidak ada kabar,
Kemana saja?? Proses pembuatan adik baru untuk Azka ya??" Ujar Romi berkelakar

"Ish, kalau pun iya. Kau mau apa?? Oh iya, kau sendiri ngapain kemari?"

"Mm, sinis sekali kau ini. Aku mau mengembalikan uang yang kau pinjamkan waktu itu. Nih. Tanpa bunga." Jawab Romi seraya
Menyerahkan amplop putih yang lumayan tebal pada Adlan.

"Oh. Oke. Kalau begitu kau mau minum apa? Biar ku buatkan."

"Mm. Tidak usah, Aku ragu kalau kau yang buatkan air. Nanti malah seperti waktu itu."

"Ohh. Kau mau kopi asin lagi??"

"Hiss.. Mau apa nya. Malah itu yang ku
Hindari kalau kau membuatkan minuman untukku." Ujar Romi mengundang gelak tawa dari Adlan

"Pak Roy nyari kamu tuh."

"Kenapa??"

"Tidak tau." Jawab Romi seraya membuka toples kerupuk yang ada di atas meja
Romi dan Adlan mengobrol kesana kemari, menceritakan tentang masalah pekerjaan dan juga masalah percintaan Romi yang sebentar lagi akan segera menikah itu.
Sepulang nya Romi dari rumah Adlan, sikap Adlan kembali berubah. Ia dingin dan acuh terhadap Yuni.

---
Dua bulan berlalu, perjuangan Yuni untuk memperbaiki hubungan rumah tangga nya dengan Adlan, rupanya membuahkan hasil.
Adlan mulai membuka hatinya lagi untuk Yuni
Tapi dengan catatan Yuni tak boleh mengulangi kesalahan nya.
Dan tentu saja Yuni menyanggupi. ia merasa sangat bahagia karena suaminya mau memberikan kesempatan kedua untuknya.
"Kenapa kau blokir aku?? Apalagi kau pertahankan dengan laki2 itu?? Dia sudah melepaskan mu waktu itu!" Ujar suara dari seberang telepon

"Dia begitu karena aku yang salah. Dan sekarang aku ingin menebus semua kesalahanku pada anak dan suamiku!! Karena aku tidak ingin anakku
Hidup tanpa sosok ayah ataupun ibu hanya karena keegoisanku!! Tolong mulai saat ini jangan lagi menghubungiku. Jangan ganggu hidupku lagi!!" Ujar Yuni lalu mematikan panggilan telepon tersebut dan lantas membuang kartu hp nya
---
Seminggu telah berlalu, kejadian aneh mulai terasa.
Saat itu Yuni sedang berada di dapur dengan mengenakan baju tidur tipisnya. Tiba2 saja ia merasakan ada sentuhan yang mengelus2 bagian paha dan terus naik mencapai dada.
Rasanya aneh, tapi Yuni membiarkan saja. Saat ia memejamkan matanya, terasa jelas sekali hembusan nafas tepat berada telinganya.
Dan bayangan wajah Malik terlintas begitu saja di benaknya. Yuni kaget, dan langsung mengucapkan istigfar.
"Mama tolooong!!" Teriak histeris Azka dari dalam kamar

Seekor ular kobra besar dengan sisik hitam mengkilat terlihat di kasur Azka. Kepala ular itu sudah melebar dan bersiap2 menyerang jika ada pergerakan dari mangsanya.
Untungnya Azka pintar dan tak bergerak sama sekali.

Yuni terbelalak kaget dan juga takut ketika melihat ular itu.

Namun rasa takutnya terkalahkan dengan ke khawatiran akan keselamatan Azka.
Perlahan2 Yuni langsung melemparkan selimut yang berhasil menutupi ular tersebut. Lalu dengan sigap ia mengangkat Azka dan membawanya keluar. Yuni mengunci pintu tersebut untuk mengurung si ular.
Saat Adlan datang, Yuni langsung menceritakan tentang ular yang masuk ke kamar dan hampir membahayakan nyawa anak mereka tersebut. Dengan raut wajah tak percaya, Adlan lantas masuk kedalam kamar untuk membuktikan perkataan istrinya
Yang ternyata di bawah selimut itu tak ada apa2.

Adlan menatap Yuni dengan Lekat.

"Mana ularnya? Tidak ada apa2."

"Tadi benar ada di bawah selimut itu. Ularnya besar sekali." Ucap Yuni meyakinkan suaminya
"Tapi sekarang mana? Tidak ada apa2kan?? Kalau ular sebesar itu tidak mungkin bisa keluar dari dalam kamar ini, karena disini sama sekali tidak ada celah yang bisa di masuki ular. Di bawah ranjang pun kosong, di lemari juga tidak ada."
"Lalu kemana perginya ular itu?? Tadi kamu yang pertama melihat ular itu kan nak?"

Azka hanya terdiam, ia tak menanggapi pertanyaan dari ibunya yang membuat Yuni sedikit kesal.
--
Malam semakin larut ketika tiba2 saja Yuni merasakan sakit yang teramat sangat di perutnya.
Ia sudah bolak balik ke wc namun rasa sakit perutnya itu sama sekali tidak hilang.
Saat ia sedang mengaduk gula dengan air hangat, Yuni mendengar suara benda jatuh atau di lempar yang menimbulkan suara sangat keras ketika mengenai atap rumahnya.

Yuni yang kaget dan sedikit ketakutan langsung berlari kearah kamar dan meninggalkan air gula yang baru
Saja ia buat.

Di dalam kamar, Yuni duduk di samping suaminya yang sedang tidur. Ia tiba2 saja merasa merinding.

---
Sekitar pukul 2 dini hari mereka terbangun ketika Adlan mengerang kesakitan, sebilah pisau pengupas bawang menancap di pahanya dan di samping tempat tidur
Terlihat Azka yang menyeringai dengan mata yang terpejam.

Yuni lantas memukul anaknya sampai terjatuh, dan Azka pingsan seketika.

"YUNIIII !!!" Bentak Adlan

Dengan paha yang masih tertancap pisau bawang, Adlan membopong Azka dan membaringkan nya ke atas kasur.
Ia mengerang menahan sakit ketika mencabut pisau tersebut. Darah merembes dari luka tersebut.
Adlan mengikat pangkal pahanya dengan kain untuk menghentikan darah yang keluar.
"Azka.. Nak. Bangun nak. Azka.." Panggil Adlan berkali2, raut wajahnya terlihat begitu sangat khawatir dan panik.

"Mama tidak sengaja. Mama kaget. Azka maafkan mama nak." Isak Yuni
Hingga pagi menjelang, Azka masih belum sadarkan diri.
Wajahnya juga terlihat sangat pucat.

Adlan berjalan dengan kaki terpincang keluar rumah, ia mengeluarkan sepeda motornya ke halaman. Beberapa saat kemudian motor yang di kendarai Adlan pun melaju meninggalkan halaman
Rumahnya.

Di dalam kamar, rupanya Azka perlahan2 sudah mulai tersadar. Suaranya lirih terdengar saat mengucapkan kata 'sakit'.
Yuni memeluk dan menciumi anak semata wayangnya itu dengan penuh kasih. Namun hanya beberapa saat saja, ia lantas menjerit ketika mendapati Azka yang tadi ia peluk berubah menjadi
Sebuah kepala dengan mata yang melotot menatapnya. Yuni melemparkan kepala tersebut dan berlari keluar rumah. Ia terisak2 saat berada di luar rumah. Beberapa ibu2 tetangganya terlihat heran melihat Yuni yang sudah mirip seperti orang gila tersebut.
Namun mereka tak ada yang berani mendekat, karena memang walaupun bertetangga, mereka tak pernah saling bertegur sapa.

Saat Adlan tiba di rumah bersama seorang laki2 berusia 40 tahunan yang membawa tas peralatan kesehatan tersebut segera menenangkan Yuni.
"Sayang, ini aku. Ini aku.. Tenang, tenang. Kamu kenapa??" Ucap Adlan seraya memeluk tubuh istrinya yang gemetar
"Dia bukan Azka." Isaknya

"Maksud kamu apa sih? Kamu kenapa bisa sampai keluar begini. Ayo masuk kedalam."

Saat mereka masuk kedalam kamar, Terlihat Azka masih terbaring lemah.

Mata Azka perlahan2 terbuka setelah di periksa oleh pak mantri.

"Bah, sakit. Bah." Rintih Azka
"Iya sayang, abah tau. Ya Allah. Azka. Kenapa bisa kamu sampai seperti ini sayang."

"Tifus nya kambuh ini," Ujar pak Mantri

"Lalu bagaimana pak?? Apa harus di bawa ke rumah sakit??" Tanya Adlan kalut
"Ya, lebih baik di bawa saja ke rumah sakit. Agar bisa di tangani lebih lanjut."

"Ya Allah." Ucap Adlan sembari mengelus kepala anaknya

Hari itu juga, Azka di bawa ke rumah sakit menggunakan ambulance.

Namun sepanjang perjalanan anak itu hanya menangis
Dan menangis.
Membuat ayahnya menjadi semakin panik dan khawatir.

Sementara Yuni cuma diam saja. Tatapan matanya kosong dan seperti orang tak sadar.
Singkatnya setelah sampai di rumah sakit, Yuni malah mengamuk dan terus menerus meneriakkan kata Hantu sambil menunjuk ke arah perawat yang lalu lalang di depan nya.
Akibatnya, Adlan kena teguran dan di suruh untuk menenangkan terlebih dulu istrinya kalau mau masuk kedalam.

Adlan kalang kabut, ia terus memikirkan Anaknya namun juga harus berusaha untuk menenangkan sang istri.
Seorang ibu2 yang memakai kerudung berwarna merah hati dengan manik2 putih nampak menatap Adlan dan Yuni. Lalu dengan sedikit tertatih beliau berjalan kearah keduanya.
"Istrimu kena kiriman orang. Seseorang yang pernah dekat dengan nya. Berhati2lah." Ujar ibu2 tersebut, membuat Adlan termenung
"Maksud ibu?? Kiriman seperti apa? Guna2 kah?" Tanya Adlan

"Kiriman yang tidak bagus. Dan niatnya untuk menghancurkan rumah tangga kalian. Berhati2lah. Karena ada sosok yang mengikuti kalian." Ucap si ibu sebelum pergi
"Buuu.." Panggil Adlan, namun saat ia akan mengejar ibu2 tersebut, Tiba2 saja Yuni pingsan, yang membuat Adlan mengurungkan niatnya mengejar si ibu.
3 hari sudah Azka di rawat di rumah sakit tersebut.
Perlahan2 keadaan nya mulai membaik.
Adlan nampak senang, namun kini malah istrinya lagi yang berbeda.
Yuni banyak diam dan sering melamun.

Hari itu, merupakan hari ke lima, dan sebentar lagi Azka sudah boleh pulang ke rumah. Sengaja Adlan meminta bantuan pada Romi untuk menjaga anak dan istrinya di rumah sakit. Karena ia sendiri akan pergi ke sebuah tempat yang merupakan
Pondok pesantren. Ia ingin meminta bantuan pada salah satu kyai yang mengajar di pesantren itu.

Adlan menimang2 botol air doa pemberian dari sang kyai. Air itu nantinya akan ia minum kan pada anak dan juga istrinya.
"Kok lama? Kemana saja kamu?" Tanya Romi

Adlan hanya tersenyum dan memilih untuk tidak menceritakan perihal kemana dia pergi tadi.
----
Saat berada di rumah, Adlan menerima panggilan masuk dari nomor yang tidak di kenal. Si penelepon mengancam dan mengata2inya.
Adlan tidak menanggapi, dan lekas mematikan sambungan telepon tersebut.

Malam harinya, ketika Adlan sedang minum kopi sambil menonton televisi. Ia di kaget kan dengan suara seperti atap2 diatasnya di bongkar paksa.
Namun ketika ia menengadah, atap2 itu masih terlihat utuh dan baik2 saja. Lalu apa yang ia dengan barusan??

Kreekk kreeekk.. Suara aneh lagi2 muncul dari balik lemari yang di gunakan Yuni untuk menaruh piring serta gelas2 koleksinya.
Adlan mencoba mencari sumber suara aneh tersebut, namun tidak ada apa2 di sana.

Adlan juga membaca surah an-nas ketika ia mengingat kata2 dari si ibu beberapa hari lalu.
Namun entah kenapa baru sepenggal ayat yang ia baca, mendadak suhu ruangan ber AC itu menjadi panas
Adlan mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru ruangan, namun matanya tak bisa menangkap apa2.

Dari dalam kamar terdengar suara jeritan dari istrinya.
Adlan bergegas masuk kedalam kamar dan matanya terbelalak ketika sudah berada di ambang pintu.
Ia melihat Yuni yang sudah duduk meringkuk menangis sesenggukan di sudut ruangan kamar.
Di kasur Azka, anak itu mengalami kejang2. Mulutnya berbusa dan bagian hidungnya mengeluarkan darah kental yang menghitam.
Adlan sangat panik saat itu, sampai2 ia tak bisa mengingat apapun tindakan yang bisa ia lakukan untuk menyelamatkan anaknya.

"Rumah sakit! Kita bawa Azka ke rumah sakit!!" Ujar Adlan setelah beberapa saat berpikir
Namun Yuni tak bergeming, wanita itu terus saja menangis dengan wajah yang ditutup dengan kedua telapak tangan nya.

"Yuni ! Ayo kita bawa Azka ke rumah sakit! Kau ikut atau tinggal??" Ujar Adlan
Karena keadaan Azka sudah benar2 sangat mengkhawatirkan, akhirnya Adlan meninggalkan istrinya di rumah seorang diri.

Adlan memacu kendaraan nya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Beberapa pengguna jalan lain nya sempat mengklakson karena kendaraan Adlan menyelip dan
Mengambil jalan orang tanpa menyalakan Lampu sen dan tanpa menggunakan Helm.

Adlan tak peduli, saat itu yang ia pikirkan hanyalah keselamatan anaknya.
Namun untung tak dapat di raih dan malang tak dapat di tolak. Saat ia sampai ke rumah sakit, rupanya keadaan Azka sudah tak bernyawa.
Dunia Adlan serasa hancur seketika, bagaimana tidak. Anak yang sangat dia cintai meninggal tanpa sempat di berikan pertolongan.
Adlan histeris, dan beberapa perawat juga satpam mencoba menenangkan nya.
Azka adalah satu2 nya alasan Adlan mau memberikan kesempatan kedua untuk Yuni, tapi sekarang..
----
Setelah selesai acara manujuh hari, keluarga Adlan pulang ke kampungnya masing2. Kini tinggal lah mereka berdua di rumah tersebut. Suasana rumah lengang dan sepi. Hanya ada suara cicak dinding2 rumah.
"Aku ingin cerai." Ucap Yuni

"Kenapa?? Ini baru 7 hari setelah kepergian Azka. Dan kau masih sempat2nya memikirkan hal itu."

"Aku ingin Malik, hanya malik." Ujar Yuni membuat Adlan yang penyabar itu menjadi dongkol
"Sudah dari waktu itu kau ku suruh pergi. Tapi kau malah memilih tinggal dan merengek meminta kesempatan kedua padaku! Kau jangan seenaknya begitu Yun. Apa kau tak merasa sedih karena kepergian azka??"
"Yang mati tidak perlu di tangisi." Jawab Yuni ketus tanpa menoleh

"Baik! Kalau memang itu yang kau mau, mulai malam ini aku jatuhkan talak satu untukmu Yuni!" Ujar Adlan lalu masuk kedalam kamar dan mengemasi barang2nya
Malam itu Adlan berjalan kaki menuju ke rumah Romi, sahabatnya.

Di sana, Adlan menceritakan semuanya pada Romi sambil terisak.

"Sudah kau talak?"

"Ya. Dia mau seperti itu. Aku bisa apa Mi."

Romi menghela nafas panjang.

"Kenapa kau baru cerita sekarang setelah kejadian Lan.
Ya Allah. Apa kamu tidak percaya padaku sebagai sahabatmu?
Ckck.. Kalau dari awal kau cerita padaku, mungkin aku sudah bisa menolongmu, setidaknya membawamu kepada seseorang yang bisa membantumu." Ujar Romi dengan nada penuh penyesalan
Bahu Adlan semakin berguncang, tangisnya kembali pecah.
Romi memeluk Adlan dan menenangkan nya.

"Semua sudah terlanjur, aku tidak menyalahkan mu. Sama sekali tidak. Luapkan semuanya, menangis lah kuat2 agar kau lebih tenang setelahnya." Ucap Romi seraya mengusap2 punggung
Adlan

-----
Hari itu, Romi datang setelah pergi selama dua hari. Ia membawa sesuatu mirip botol kecil dan memberikan nya pada Adlan.

"Jangan tanya ini apa dan aku dapat dari mana. Yang pasti ini akan sangat berguna untukmu. Kalau masih bisa bertemu dengan Yuni,
Masukkan 3 tetes minyak ini kedalam minuman nya. Aku yakin Yuni mu itu terkena sesuatu yang jahat dari laki2 itu." Ujar Romi

"Tapi aku.."

"Sstt.. Aku tidak memaksamu untuk rujuk dengan Yuni, aku hanya ingin kau membebaskan Yuni dari pengaruh laki2 itu. Untuk terakhir ini saja
Lan. Bagaimana pun juga, Yuni pernah ada di hatimu dan mungkin sampai saat ini pun masih ada."

"Tapi, apa ini tidak menyalahi agama?"

"Ya Allah, ini hanya perantara Lan. Kau berobat ke dokter dan sembuh pun itu cuma perantara. Semuanya Allah juga yang menentukan.
Kita sebagai manusia wajar saja jika ingin berikhtiar."ucap Romi

"Sudah, jangan ragu2. Aku tidak mau kau benci pada Yuni di karenakan pengaruh dari laki2 itu. Setidaknya walau kalian bercerai, kalian tidak bermusuh." Nasihat Romi
Adlan membenarkan perkataan dari sahabatnya itu. Dan berjanji akan menuruti saran yang di berikan oleh Romi.

-----
Adlan berhasil memasukkan minyak tersebut ke dalam minuman Yuni, awalnya Yuni seperti ragu untuk meminumnya. Namun karena di paksa oleh Adlan akhirnya
Yuni pun meminum air tersebut.
Dan setelah hari itu, Adlan sudah tak pernah lagi menemui Yuni, sebagaimana janji yang sudah ia ucapkan saat memaksa Yuni meminum air waktu itu.
Di acara 𝘮𝘢𝘢𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘱𝘶𝘭𝘶𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘪 (40 harian) Azka. Yuni datang menemui Adlan dengan menagis2 ia meminta maaf. Namun Adlan yang sudah memantapkan hatinya untuk tidak akan rujuk lagi dengan Yuni itu pun hanya menasihati Yuni.
"Kejarlah kebahagiaanmu Yun. Dan ku doakan semoga kamu mendapatkan laki2 yang jauh lebih baik dari pada aku. Dan yang bisa membahagiakan mu dunia dan akhirat." Ucap Adlan sebelum meninggalkan rumah itu
Rumah dan kendaraan yang ada, ia berikan semuanya untuk Yuni. Dan Adlan hanya keluar dengan sehelai pakaian dari rumah yang penuh kenangan tersebut.

Setetes air mata jatuh dari sudut mata lelaki baik tersebut ketika ia mengakhiri ceritanya.
"Untuk mantan istriku, di manapun kau berada. Doaku selalu menyertaimu. Semoga kau bahagia dengan laki2 yang sekarang telah menjadi suamimu. Aku pun disini sudah mempunyai keluarga kecilku, dan anakku Azka yang sekarang sudah sudah berumur 2 tahun. Mungkin bila ada
Jodohnya, kita bisa 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 (berbesan)."ucap Adlan dengan senyum manisnya

Semoga saja dari cerita ini kita semua bisa mengambil hikmahnya. Menjadikan jalan cerita yang pernah mereka lalui sebagai pelajaran bagi kita semua.
----SELESAI----

Bagi yang mau mendukung/menyawer pulsa bisa di nomor ini - 0856 5403 7262
Atau klik link ini - saweria.co/donate/Omrasth…

Terima kasih🙏🙏

Semoga ponakan2 om rasth semuanya di berikan kesehatan dan kelancaran rejeki di manapun berada. Aamiin Ya Rabbal Alamin🤲

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

May 27
PENGAGUM RAHASIA

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Namanya Esah. Dia adalah seorang gadis yang baru saja naik kelas 6 SD. Dia termasuk anak yang paling pintar di kelasnya. Diawal tahun pelajaran baru itu, ada murid pindahan dari sekolah lain yang masuk dikelas tersebut.
Perawakannya tinggi, lebih tinggi dari anak2 laki2 lain di kelas itu. Wajahnya juga tampan dan memiliki kulit putih namun terkesan pucat.

Matanya sayu, dan lebih sering menyendiri ketimbang berbaur dengan teman2 dikelasnya.
Read 157 tweets
May 3
GANTUNG JODOH

Cerita ini merupakan salah satu kiriman dari ponakan om rasth. Untuk nama dan tempat sudah disamarkan.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Namanya Silvia, usianya saat ini sekitar 40 tahunan, usia yang sangat matang untuk berumah tangga. Namun sampai cerita om tulis, silvia belum juga mendapatkan jodoh.

Padahal sejak jaman kuliah dulu, silvia ini bisa dibilang merupakan cewek populer.
Dan bahkan ia pernah menjalin hubungan diam2 dengan dosennya. Tapi hubungan itu tidak berlangsung lama karena silvia yang merupakan cewek2 populer itu merasa bosan dengan si dosen.
Read 80 tweets
Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Apr 1
TERKENA GUNA GUNA KARENA TERLALU CANTIK

(Cerita ini merupakan kiriman dari salah satu follower, yang setelah om baca2, ternyata sangat bagus.)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Daraa..." panggil seseorang pada gadis yang sedang berjalan di area parkir

"Kenapa yu?"

"Mau iku gak, kita buka puasa bareng teman2 hari ini?"
Gadis itu terdiam sejenak, seperti memikirkan sesuatu.

"Kayaknya aku gak bisa kalau hari ini yu. Aku udah janji sama ibuku langsung pulang setelah kerjaanku selesai." ujar dara
Read 139 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(