Wuiiiiih senang sekali dapat informasi ini. Kebetulan, sekali lagi kebetulan, sudah tiga hari ini, ngulik ayat-ayat Alquran terkait Bunda Maryam. Alquran jauh lebih detil dan lebih banyak membicarakan Bunda Maryam (34 kali) ketimbang Injil.
Terlalu banyak kesamaannya antara Alquran dan Injil terkait Bunda Maryam. Yang menarik sebenarnya apa perbedaan pandangan antara Alquran dan Injil tentang Bunda Maryam? Perbedaan perspektif soal Bunda Maryam juga ditemui dalam Injil Markus, Matius dan Lukas terkait status Yusuf.
Saya senang ikut webinar kaum cerdik pandai.
Catatan saya selama mengikuti webinar dengan para guru besar dan kaum akademikus, ternyata tak semua menguasai masalah. Ada beberapa yang tak hafal Alquran. Tahu beberapa ayat hanya dijadikan penguat argumen tapi tak menguasi detil.
Sudah saya duga apologi dari narsum ketika saya tanya, kenapa tidak dibicarakan perbedaan pandangan Alquran dan Injil terkait Bunda Maryam? Prof Syafaatun dengan kemampuan retorikanya menghindar. Begitu juga Bu Pendeta Sylvana, tak mau menjawab.
Saya paham retorika seperti itu.
Yaling mendasar adalah perbedaan perspektif antara Alquran dan Injil dalam konteks Bunda Maryam. Selalu saja kaum akademikus berapologi yang dicari common ground, kesamaan antara keduanya: Alquran dan Injil. Lah untuk apa bicara kesamaan?
Sering demi toleransi, kita tak objektif
Kebetulan Bu Sylvana ini pendeta Protestan. Saya justru melihat dalam tradisi Protestan, penghormatan kepada Bunda Maria, amat terlambat. Penghormatan kalangan Protestan bersandar pada devosi himne. Beda sekali dengan Katholik. Devosi ke Bunda Maria, amat berlebih, ke pembaktian.
Ketika Bu Pendeta bicara soal virginitas Bunda Maria, ini juga tak objektif. Justru di antara empat penginjil; Markus, Lukas, Matius dan Yohanes, ada perbedaan pandangan soal virginitas Bunda Maria dan status Yosef (Yusuf). Ini pun ketika saya bertanya, tak dijawab.
Pandangan Bu Pendeta Sylvana juga kurang tepat ketika mengatakan, Elizabet lebih bisa dikatakan "Nabi" ketimbang Maryam. Loh-loh istri Nabi Zakaria ini, memang salah satu perempuan tawadhu, teman curhatnya Maryam. Tapi rekam jejak spiritualnya tak melampaui Bunda Maryam.
Maaf Bu Prof dan Bu Pendeta, saya ini pembelajar dan sampai sekarang, masih belajat. Membaca Perianjian Lama dan Perjanjian Baru cukup lama. Dikasih Injil oleh sahabat baik saya ketika usia belasan tahun. Saya pelajari betul. Mari kita dialog secara jujur dan objektif.
Saya mengikuti banyak webinar kaum akademikus, selalu malu-malu ketika bicara soal perbedaan pandangan dua kitab, Alquran dan Injil. Selalu berdalih yang dicari common ground. Dalih basi. Demi ingin diklaim toleran.
saya bertanya di menit 1:59:01
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Lagi dan lagi, banyak ustaz yang menafsirkan Al-Maidah ayat 73 terkait trinitas. UAS pun melakukan tafsir yang sama. Ayat 73 itu terkait Triteisme bukan Trinitas. Diarahkan ke sekte Kristen Najran. Triteisme dan Trinitas, itu dua hal berbeda.
2. Triteisme itu paham terhadap tiga Tuhan; Yesus, Bunda Maryam dan Allah. Posisi Allah urutan ketiga. Tidak hanya Yesus yang dituhankan, Bunda Maryam juga dituhankan. Triteisme, merujuk pada Tri (tiga), Teis (Allah), Isme (ajaran): ajaran yang meyakini keberadaan Tiga Allah.
3. Trinitas itu merujuk ke arah Tritunggal, Mahakudus, Satu Allah dengan tiga pribadi: Bapak - Putra - Roh Kudus. Tiga Pribadi ilahi itu tidak sama dengan adanya tiga Allah. Trinitas berasal dari kata Latin, istilah Platonik “trias” yang berarti “tiga”.
Sebisa mungkin, twitter jadi ajang latihan menulis.
Menulis penggalan-penggalan di twitter meski sebuah utas, bukanlah tulisan yang utuh.
Menulis opini secara utuh, butuh koherensi per paragraf. Dari paragraf pertama ke paragraf kedua sampai paragraf akhir (kesimpulan), perlu menjaga alur agar ide tetap terjaga, ide utama.
Paragraf pertama, paragraf pembuka. Paragraf pertama menegaskan ide utama dari tulisan kita. Paragraf pertama juga harus "wah", untuk menarik pembaca bertahan sampai akhir. Paragraf pertama dan akhir, harus ada sinergi.
Hari ini ada tiga jamaah masjid ke rumah. Persoalan gak jauh dari soal ekonomi.
Sore ini, Kang Acep ini setiap hari cari rongsokan.
Kang Acep ini cari rongsokan pakai karung. Minta dibantu beli gerobak dll Rp500 ribu. Insya Allah saya bantu. Dua minggu penghasilannya cuma Ro150 ribu.
Hampir setiap hari, ada saja yang mau pinjam uang. Mereka pikir saya orang kaya. Padahal saya orang tak punya.
Istri malah ngledekin pas orang-orang kampung pulang.
Orang yang sudah berjumpa Rasulullah SAW dalam mimpi tidurnya, tentu akan merasakan rimbunan getar cahayanya, merasakan kelembutan tutur katanya, merasakan dekapan kasih sayangnya, merasakan kerinduan yang dalam untuk selalu bertemu sosok manusia yang amat mulia itu.
Rasulullah kadang menjenguk kita dalam rakaat sembahyang. Ketika kita melafalkan sholawat, kadang Rasulullah menjawab sambil tersenyum, sambil mendekap jasad kita. Senyuman dan dekapan Rasulullah, terasa teduh dan meneduhkan, menembus tulang sumsum kita, merayap dalam jiwa.
Hakikat bacaan tahiyat di dalam sholat adalah dialog Rasulullah SAW dengan Allah SWT. Sebuah percakapan agung antara Sang Khalik dengan hamba pilihan. Sebaik-baik penciptaan adalah Nabi Muhammad SAW. Resapi, betapa Allah menjawab salam Rasulullah dengan kalimat amat mulia itu 👇
1. Dua akun @syam_she @sarjan_tbn yang fitnah saya, sy minta klarifikasi, langsung block saya. Saya akan lawan para penyebar fitnah. Gampang sekali sebar fitnah. Dulu kasus TKW Saudi, yang VCS mesum, pun bukan saya, tapi saya dituduh. Saya tak saling follow dengan @Mikhamikha21
2. Kali ini tak bisa didiamkan. Jumat ada santunan, Sabtu antar istri, Ahad ada kajian anak yatim, proses laporan @HarryRidwan_Ay yang fitnah saya, baru lusa, Senin. Para pemaki dan pemfitnah, tak bisa dibiarkan.
Jika @syam_she @sarjan_tbn jantan, pertanggungjawabkan fitnahnya
3. Penuturan TKW Saudi ke @logic_editor yang VCS mesum, cluenya orang yang suka bikin tagar. Tapi kenapa saya yang dituduh?
Kali ini, para pemfitnah, tak bisa didiamkan. Apa gak takut dosa?