waKHIDun Profile picture
Dec 21, 2021 69 tweets 10 min read Read on X
SUMUR KERAMAT ALAS BANGUN (PART 2)
"sumur tua di ujung desa yang mitosnya dapat mengabulkan hajat serta airnya dapat menjadi obat"

@balakarsa
@diosetta
@chillbanana313
@RestuPa71830152
@qwertyping
@cerita_setann
@IDN_Horor
@cerita_setann
@ceritaht

#threadhorror #bacahorror Image
Dyar…. dyar…
Suara petir menyambar dengan begitu menggelegar yang menandakan seperti hendak turun hujan, hari ini tanggal 9 februari 1999 adalah waktu dimana anak pertama kami lahir, Ia adalah anak pertama sekaligus cucu pertama dari keluarga besar kami.
Hari itu bertepatan dengan selasa kliwon, yang dimana adalah hari yang dianggap lebih keramat daripada malam jum’at kliwon menurut kepercayaan orang jawa.
Surya Wisesa, itu adalah nama anak kami yang sekaligus cucu pertama dari keluarga besarku. Nama itu diberikan oleh bapakku yang entah sudah menjadi sebuah tradisi atau hanya sebuah alasan, nama dari cucu pertama adalah pemberian dari kakeknya.
“Dadio anak sing bekti marang wong tuo, marang negoro lan agomo yo nang. Ojo lali asalmu seko ndi, ojo lali marang jati dirimu, sinau o nang jembare alam dunyo lan dadio wong sing luhur wekasane” bisik bapak malam itu.
(“jadilah anak yang berbakti kepada orang tua, negara dan agama ya nak. Jangan lupa darimana asalmu, jangan lupa pada jati dirimu, belajarlah dari luasnya alam dunia dan jadilah orang yang luhur wekasane” bisik bapak malam itu)
Dyar.. dyar…

Suara petir mengelegar sesaat setelah bapak mendoakan Surya, entah sebuah kebetulan atau ada sesuatu diluar nalar manusia yang sedang terjadi.
“kung kae teh e diminum dulu” ucap ibukku
(“kung itu tehnya diminum dulu” ucap ibukku)

“sebentar to mbok e, aku masih seneng ndelok putuku surya ki loh” jawab bapak sambil terus menatap anakku surya.
(sebentar lagi nek, aku masih senang melihat cucuku surya ini loh” jawab bapak sambil terus menatap surya)

“ora bapak ora anak podo wae.. ngeyelan” ucap ibukku sambil memalingkan wajah dan kembali ke dapur.
2 tahun berikutnya setelah kelahiran Surya Wisesa, anakku.
Sorop pun tiba, saat itu istriku sedang tidak ada dikamar menemani surya, namun entah mengapa surya tidak menangis sama sekali. Nampak curiga dengan apa yang terjadi aku pun mencoba masuk ke kamar dengan maksud melihat keadaan surya,
namun ketika baru sampai di pintu kamar tiba-tiba badanku seolah seperti kaku dan bahkan untuk berteriak pun aku tidak mampu.

“nenekk itu.. kenapa dia ada disini?” ucapku dalam hati
Tidak sampai disana saja, nenek itu seolah sedang menghibur surya anakku dengan sebuah keris yang ia genggam.
Berbeda denganku yang saat ini merasa jantung seperti mau copot surya malah sebaliknya, dia tertawa dengan riangnya tanpa dia sadari bahwa yang berada dihadapannya bukanlah manusia.
Sekitar 10 menit setelahnya sosok nenek itu menatapku dengan sembari tersenyum dan setelah itu badanku bisa digerakkan dan akupun langsung bergeges menghampir.
Anehnya tiba-tiba surya seperti mengenggam sesuatu namun benda itu tidak terlihat, saat itu aku benar-benar memastikan keadaan surya baik-baik saja.
Singkat ceritanya surya sudah berumur 6 tahun dan dia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan sangat peduli dengan bapak ibunya. Pernah ada sebuah kejadian yang mungkin ini tidak bisa dijelaskan dengan nalar maupun logika.
Jadi waktu itu istriku sedang sakit yang sedikit aneh, aku sudah mencoba membawa ke rumah sakit namun anehnya tidak ditemukan sebuah kejanggalan.
“istrinya sehat-sehat saja pak, mungkin istrinya hanya kecapekan saja. Saya sarankan beberapa hari kedepan istrinya diminta untuk istirahat saja ya pak” ucap pak dokter yang saat itu selesai memeriksa istriku.
Saat itu istriku secara medis dinyatakan tidak memiliki keluhan sama sekali, berbanding terbalik dengan yang dihadapi oleh istriku.
“paaak ini sebenarnya aku kenapa ya pak..” ucap istriku ketika mendengar penjelasan dokter

“udah buk e.. insyaallah kamu tidak kenapa-kenapa” ujarku sembari mengusap rambut istriku dengan tujuan supaya dia merasa sedikit tenang.
Sepulang dari rumah sakit, aku mengajak istriku dan surya ke salah satu orang pintar di daerah jawa barat. Lokasinya cukup terbilang jauh dari rumah kami dan juga rumahnya itu masuk ke daerah pedesaan,
tepat ketika selepas ashar kami tibalah dirumah mbah marto. Mbah marto adalah orang yang bisa dan paham dengan hal-hal yang tak bisa dijelaskan dengan nalar logika.
“monggo pinarak pak” ucap mbah marto menyambut kami
(mari silahkan masuk pak” ucap mbah marto menyambut kami)

“ngihh mbah terimakasih”
Berdasarkan kabar yang beredar, mbah marto ini adalah berasal dari salah satu desa di kaki gunung Merapi. Jadi tidaklah heran jika beliau sangat fasih berbahasa jawa.
“ada tujuan apa bapak ibuk datang kemari? Nampaknya sampean dari jauh ya, soalnya jam segini baru sampai disini” ucap mbah marto padaku

“eeh iya mbah, tujuan saya kemari mau meminta bantuan dan mencari penjelasan dengan apa yang terjadi pada istriku ini”
“ohh ngih..ngih.. bapak sekarang sedang mengeluti usaha ya?” tanya mbah marto

“ngihh benar sekali mbah, saya punya usaha meuble kecil-kecilan”
Setelah itu aku mulai menceritakan tentang usahaku dan kejanggalan yang akhir-akhir ini kami alami. Sampai suatu ketika mbah marto menyuruhku untuk diam sejenak.
“sebentar pak, ada yang penasaran dengan obrolan kita”
“penasaran apa mbah? Siapa?” tanyaku penuh keheranan
Kwak…kwak..
Kwak..kwak…

Suara burung gagak tiba-tiba terdengar diatas rumah mbah marto, seolah seperti menandakan hal buruk akan terjadi.
“sudah-sudah tidak apa pak” ucap mbah marto seolah paham dengan apa yang sedang aku pikirkan saat itu

“mohon maaf mbah, kalau bisa langsung kasih tau saya aja sebenarnya apa yang sedang terjadi pada keluargaku”
“agak berat e pak sebenarnya, ini memang jika di cek lewat medis tidak akan terlacak akan keluhannya” tutur mbah marto
“maksudnya mbah?” tanyaku

“SANTET, istrimu terkena santet” ucap singkat mbah marto sembari mengambil sesuatu dari kotak kayu tua yang ada dibelakangnya
“siapa yang tega melakukan itu kepada keluarga kami mbah? Bahkan saya bisa dibilang baru saja tinggal dan menetap di rumah yang saya tempati saat ini” jelasku
Mbah marto tidak menjawab pertanyaanku barusan, dia malah sibuk mencari sesuatu dari dalam kotak itu seolah tidak mendengarkan perkataanku.
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar

Tak terasa magrib sudah tiba dan kini siang sudah berganti malam, dan seperti yang kalian ketahui “nenek” itu kembali hadir menemani anak kami surya.
“Assalamualaikum, sugeng rawuh mbah.. maturnuwun sampun kersa mampir ten gubug kulo niki” ucap mbah marto pada nenek yang ada disamping pintu.

(“assalamualaikum, selamat datang mbah.. terimakasih sudah mau mampir kerumah ini” ucap mbah marto)
Nenek yang sama seperti yang waktu itu ada di kamar dan bermain dengan anakku Surya. Saat itu aku melihat dengan kepalaku sendiri bahwa nenek itu seolah menyapa mbah marto dengan Bahasa tubuhnya.
Memang tidak bisa dijelaskan dengan logika, namun kenyataanya ada dan tak berselang lama, sosok nenek itu menghilang seolah asap yang tertiup angin.
“sudah-sudah, mari sholat dulu, nanti kita sambung lagi pembicaraan ini” kata mbah marto

“mari mbah” ucapku
Selepas kami menjalankan ibadah sholat magrib, kami ditawari singkong rebus dan the hangat oleh mbah marto putri.
“monggo ini pak, sambi dicicipi hidangan yang ngak seberapa ini. Mohon maaf jika cuma seadanya, maklum di desa” ucap mbah putri sambil menaruh makanan dan teh hangat di meja ruang tamu tempat kami berbincang.
“waduhh matur nuwun mbah, terimakasih maaf malah merepotkan” ucapku
“mari-mari dinikmati mumpung masih hangat” sambung mbah marto
Sembari menikmati sajian yang diberikan kepada kami, aku sesekali menanyakan keadaan istriku, yah hanya memastikan saja jika dia masih bisa menahan rasa sakit yang sedang ia alami.
“udah dimakan dulu pak, tenang aja istrinya ngak lama lagi bakalan sembuh. Nanti saya bawakan air doa saja ya kalau sudah mau pulang” ucap mbah marto seolah mengerti apa yang sedang ku khawatirkan saat itu.
“ngih mbah” ucapku

Setelah kami selesai menikmati sajian yang diberikan oleh mbah marto, kami melanjutkan perbincangan sebelumnya mengenai istriku yang diduga terkena santet.
“salah saya apa ya mbah? Kok sampai ada yang tega berbuat demikian pada kami?” tanyaku sebagai pembukaan obrolan malam itu
“yang namanya orang iri itu terkadang hal baik yang kita lakukan akan terlihat percuma dimata mereka pak” jelas mbah marto

“tapi kenapa yang kena santet istriku mbah? Bukannya yang punya usaha itu saya?”
“disini pertahanan yang paling lemah adalah istrimu pak” ucap mbah marto

“sebentar mbah, bukankah surya juga bisa dibilang masih lemah juga? Dia masih anak kecil berumur 6 tahunan?” tanyaku lagi
“hahaha.. kata siapa anakmu lemah? Bahkan dia jauh lebih kuat daripada kalian berdua” terang mbah Marno sambil tertawa
“mmmaksud mbah Marno apa?”

“wis sudah-sudah.. suatu saat kamu akan tau dengan sendirinya” ucapnya

“apa ini ada hubungannya dengan sosok nenek yang sering menampakkan wujudnya disamping surya mbah?”
“sudah-sudah… sebaikya kalian segera pulang, hari sudah malam takutnya nanti kalian akan kemalaman sampai rumah” ucap mbah marto

“tapi mbah, ini istri saya bagaimana kelanjutannya? Sepertinya anda belum mengobatinya sama sekali?” tanyaku
“singkong rebus yang kalian makan tadi sudah saya beri do’a yang bertujuan untuk membentengi kalian dari hal-hal jahat yang ingin mencelakai kalian. Ini simbah nitip wadah keris untuk anakmu ya”
“wadah keris? Untuk apa mbah??” ucapku

“sudah dibawa saja, simpan baik-baik jangan sampai hilang ataupun rusak” jelasnya

“ngihh mbah, ini akan saya simpan baik-baik”
Ternyata tadi ketika mbah Marno mencari sesuatu dari dalam kotak kayu tua, beliau sedang mencari wadah keris ini. Wadah keris ini tidaklah terlalu besar seperti keris pada umumnya, wadah keris ini hanya sepanjang 20cm an.
“ngihh mpun mbah, berhubung waktu sudah mulai malam saya mau pamitan pulang saja” ucapku pada mbah Marno

“ngihh pak, hati-hati dijalan. Ini airnya jangan lupa dibawa, nanti istrinya suruh minum ketika sudah sampai dirumah” kata mbah Marno sambil memberikan sebotol air kepadaku.
Kami pun pulang dan meninggalkan kediaman mbah Marno dengan perasaan yang sedikit lega. Namun ketika sampai dirumah ada hal yang tak masuk akal terjadi pada Surya.
Kami tiba sampai rumah menjalang tengah malam, wajar saja karena memang beginilah konsekuensi jika berpergian di akhir pekan.
Pukul 11 malam kami sampai dirumah yang sekaligus menjadi tempat usaha meuble kami. Kejadian waktu sampai depan pintu gerbang kala itu masih teringst begitu jelas bahkan sampai saat ini, kejadiannya seperti ini.
“paaak surya kenapa megang apa niki pak!!” jerit istriku ketika sedang menutup gerbang.
Jadi saat itu ketika aku memarkirkan mobil di garasi, istriku yang sedang menggandeng tangan surya sedang menutup pintu gerbang rumah kami.
Namun ketika hendak mengunci gerbang, alangkah kagetnya istriku melihat surya tiba-tiba memgang keris kecil dan ditempelkan pada kaki ibunya.
Sontak melihat kejadian itu, istriku langsung berteriak seperti itu tadi padaku. Mendengar istriku berteriak akupun langsung keluar mobil dan menghampirinya, dan benar saja ditangan surya ia memegang sebilah keris.
Anehnya disini adalah kerisnya sama seperti yang aku lihat ketika ia dahulu diajak bermain oleh sosok nenek yang menampakkan diri dikamar.

“cah bagus.. kamu mainan apa sayang” ucapku
“meemedi nakal.. memedi nakal..” jawab anakku surya sembari menempelkan keris itu pada kaki ibunya
Wajar saja jikalau omongannya masih sedikit cadel, waktu itu anakku surya masih berumur 6 tahunan. Namun walau demikian aku masih bisa menemahami apa yang dimaksud oleh anakku ini.
Tiba-tiba..
“pakkk!!! Perutku pak.. perutku!!” ucap istriku sembari menepuk pundakku yang dimana saat itu aku sedang jongkok disampingnya karena sedang berbicara dengan surya.

“kenopo sih bune” ucapku kesal karena tabokkannya terasa sakit sekali
“maaf pak maaf.. ini perutku udah ngak sakit lagi” terangnya

“HAHH!! Beneran? Jangan ngelawak kamu!” ucapku seolah tak percaya dengan apa yang terjadi
“iyaa pak” jelasnya singkat

Tanpa kami sadari, ketika kami berbincang tiba-tiba surya menghilang dari pandangan kami.
Part 2 selesai.
Buat teman-teman jika mau membaca cerita dari @Wakhidnurrokhim silahkan mampir ke akun Karyakarsa.

karyakarsa.com/wakhidnurrokhim

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with waKHIDun

waKHIDun Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Wakhidnurrokhim

Sep 1, 2023
“Tragedi Perkemahan Jogja tahun 2016”

A thread.

#bacahorror Image
“Mik pie? Meh sido dilekasi kapan?” (Mik gimana? Jadinya mau dimulai kapan?)

tiba-tiba dari belakang sosok laki-laki berbadan kekar mendekat. Dia adalah Candra.
Miko menarik nafasnya dalam, sembari menajamkan telinganya, memastikan bahwa adzan sudah berkumandang..

Entah kenapa malam itu seperti tidak ada angin yg berhembus sama sekali, hal itu berimbas suara adzan dari pemukiman yang jauh dibawah bukit ini menjadi samar terdengar.
Read 122 tweets
Oct 11, 2022
"TUMBAL KEMAH "

kisah viral yang menceritakan sebuah kegiatan perkemahan akhir tahun oleh salah satu SMK di Sleman. Pada umumnya perkemahan akan meninggalkan kisah menyenangkan, tapi pada cerita ini justru sebaliknya.

Sebab urusannya dengan NYAWA!

#threadhorror @bacahorror_id Image
dengerin ini dulu ya..
7 april 2016

Sore itu nampak tengah berbaris dengan rapi anak kelas 10 dan 11, mereka adalah siswa dari salah satu smk kenamaan yang ada di kota Jogja.
Read 138 tweets
Oct 4, 2022
KARMA | PART 6 [ TAMAT ]

part ini adalah part terakhir dari rangkaian cerita karma, pada part ini kalian akan menemukan alasan mengapa hendra dkk mengalami gangguan yang selama ini menimpa mereka.

selamat membaca.

#threadhorror #bacahorror Image
Sebelumnya di part 5.

Tepat sekitar jam 2 dini hari, akhirnya hendra sudah sampai dirumah. Dengan mengendap-endap, hendra mencoba masuk melalui jendela kamarnya. Sebab ibunya tak tau menau perihal kepergiannya malam ini.
Ia masuk dengan mengendap, membersihkan kakinya di kain yang tergeletak di lantai lalu hendra mulai memejamkan mata dengan hati yang sudah tenang tentunya, "akhire masalah ini selesai juga" ucapnya.
Read 265 tweets
Sep 30, 2022
"Teror Hotel Lembang"

(bagaimana jadinya jika tujuan kalian menginap untuk beristirahat namun karena kehadiran mereka, justru sebaliknya, kengerian, ketakutan dan kepanikan justru menyelimuti malam)

- a thread -

#threadhorror #bacahorror Image
halo lur..

mumpung ujan-ujan gini, wakhid jadi pengen bagiin cerita horor nih hehehe..

ini cerita singat, ya semoga bisa menghibur ya.
sambil menunggu hari selasa uploud part terakhir "KARMA", kalian bisa baca ini dulu.
kisah ini terjadi pada tahun 2016, dialami sendiri oleh kakak saya yang bernama andi.

seperti apa kisah lengkapnya?

"yen wedi ojo wani-wani, yen wani rasah wedi-wedi"

selamat membaca..
Read 186 tweets
Sep 27, 2022
KARMA | Part 5
“karena sejatinya makhluk yang hidup itu pasti akan mati, tapi aku hanya berharap semoga kami semua tidak akan mati malam ini.”

- a thread -

@ceritaht @bacahorror_id
#bacahorror #threadhorror Image
sudah selasa malam nih, saatnya update cerita..

part 5 ini adalah pintu menuju ke penyelesaian masalah yang sudah dihadapi oleh hendra dkk.

bismillah..
yen wedi ojo wani-wani, yen wani rasah wedi-wedi.
Sebelumnya di part 4.

"ndra.. Nanti malam awakdewe diajak bapakku moro nang omahe mbah joyo, gelem yo" (ndra nanti malam kita diajak ke rumahe mbah joyo, mau ya) ucap andre sambil mengupas kuaci.
Read 130 tweets
Sep 19, 2022
KARMA | Part 4

“karena sejatinya makhluk yang hidup itu pasti akan mati, tapi aku hanya berharap semoga kami semua tidak akan mati malam ini.”

- a thread -

@ceritaht @bacahorror_id

#bacahorror #threadhorror Image
Sebelumnya di part 3.
"cokkk andre ngopo iki.." teriak reno.
Karena pandangan hendra dan yang lain terlalu fokus dengan apa yang terjadi diluar rumah,
tanpa mereka sadari ternyata andre sudah berdiri, menghadap tembok dengan posisi tangan seperti mencubit dan terus mencubit tembok.

Tanggung jawab..

Tanggung jawab koe poro bocah wingi sore..
Read 182 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(