Ada satu peristiwa juga: neneknya wafat (ibunya istriku). Putriku masih SD & sedih. Beberapa hari kemudian kuceritakan bhw yg disebut kematian itu matinya otak. Kutunjukkin video2 ttg otak/biologi. Dia jd tertarik dgn biologi & otak khususnya. Lantas...
..suatu saat kuajak putriku nonton "Can Mathematics Understand Brain?" dr kuliah umum Mathematical Institute @UniofOxford. Dia jd paham aspek praktis Matematika (seiring dgn aspek logis Matematika dr mentor Filsafatnya) @Ridwanmaridi3
Itu jg salah 1 pemicu kesukaan dia pada Matematika. Seiring itu dia mulai menjauh dr Biologi (karena merasa Biologi di sekolah kurang matematis) & mulai menyukai Fisika. Tp kesukaannya pd Fisika masih kalah dgn kesukaannya pd Matematika
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Perubahan politik Amerika Latin dr Kanan ke Kiri & sebaliknya tak bisa dipahami tanpa paham sejarah kebudayaan, gereja, intelektual & pergerakannya. Aktivis, petani, guru desa & buruh jd presiden itu biasa (selain pengusaha & jendral) tirto.id/gabriel-boric-…
Tradisi berorganisasi masyarakatnya tinggi..Berbeda misalnya dgn kebanyakan di Indpnesia yg aktivismenya banyak di media spsial, gerakan2 progresif di Amerika Latin MENGGABUNGKAN tradisi organisasi2 pergerakan sosial lama dgn media sosial. Dan mau BERPARTAI
Memang kepartaian di Amerika Latin lebih nodern dibandingkan negeri2 berkembang Asia (termasuk Indonesia). Apapun ideologinya, Kanan atau Kiri, partai2 di sana sdh modern. Aktivis yg mau berpartai & tradisi partai2 yg modern menghasilkan transformasi struktur
Setelah lanjut membaca "Computational Number Theory" dari bacaan tiap Sabtu buku "@Princeton Companion to Pure Mathematics", putriku kemudian mengerjakan soal2....
..."Discrete Random Variable" dari materi-materi STEP 2 & STEP 3 (Matematika level universitas yg diujikan jika mau ndaftar Matematika di @Cambridge_Uni & @imperialcollege London)
Aktivis yg suka baca bisa jd presiden (contoh: Gabriel Polic jadi Presiden Chile); aktivis yg gak suka baca gak tak tahu kalau KASAD otomatis jd Komut BUMN PT PINDAD (sehingga seperti ini twitnya).
Apapun kegiatanmu, rajin2 BACA ya, tuips=>
Bacalah aturannya, jika tak setuju aturan tsb, kritiklah dan minta mengubahnya. Bukan kemudian menyinyiri KASUS pengangkatan KASAD yg sekarang jd Komut PT PINDAD. Ketahuan gak baca & ketahuan itu pesanan khusus
Bahkan sekarang rajin membaca aja gak cukup..Rajin2 jugalah berdiskusi...untuk cek & ricek apakah yg kamu baca itu sudah tepat belum informasi & datanya.
Salah 1 dr sedikit senior Matematikawan Fisika jenius yg masih hidup, Edward Witten (selain Roger Penrose). Ada lagi, @stephen_wolfram (tp dia tak dianggap sbg Matematikawan Fsika krn fokusnya Pra-Fisika & Metamatematika Komputasional) cerncourier.com/a/witten-refle…
Jika Witten adalah kontributor Teori M sbg usulan teori Fisika pamungkas, maka kontribusi Penrose pd Matematika Singularitas Lubang Hitam & bentuk2 geometris alam raya serta kontribusi Wolfram mengomputerkan graf & aturan2 Pra Fisika serta aksioma2 Matematika
Yang gak banyak diduga banyak orang...dulu kuliah S-1-nya Edward Witten adalah....Ilmu Sejarah & Linguitik serta S-2-nya ambil Ekonomi & drp out! Akhirnya kuliah lagi Matematika Terapan & S-3 Fisika di @Princeton
Sesungguhnya tak ada yg namanya salah jurusan. Apapun yg kamu pelajari BUKAN yg pokok. Yg pokok adakah CARAMU BERPIKIR. Jika cara berpikirmu tepat, apapun yg kamu pelajari di sekolah akan membantumu menggeluti bidang lain saat harus bekerja/mencipta
Saya resmi belajar Ekonomi, apa membantuku menggeluti politik? Sangat bisa. Saya kuliah Hubungan Internasioanal, apa membantuku menggeluti pembangunan/pemberdayaan desa? Sangat bisa. Saya kini baca buku2 Fisika & Biologi, apa membantuku dlm bisnis? Bisa
Apa itu cara berpikir yg tepat? Connecting the dots critically & analytically..mencari koneksi antartitik secara kritis & analitis..Tak penting kamu memulai dr titik apa & "berakhir" di titik mana. Terserah. Yg penting berpikir kritis/analitislah dgn berlatih
"Visinya perubahan iklim, feminisme, desentralisasi, ekonomi hijau, keragaman & demokrasi langsung"
Kalau gak ditopang teknologi disruptif, susah u/ menopang agenda2 progresifnya. Agenda2 progresif (kesetaraan sosial) cuma bisa dilaksanakan tepat sasaran dgn teknologi. Tanpa itu bisa boros. Sbg milenial sosialis, saya yakin dia bisa google.com/amp/s/m.liputa…