Thread by @budimandjatmiko

Perubahan politik Amerika Latin dr Kanan ke Kiri & sebaliknya tak bisa dipahami tanpa paham sejarah kebudayaan, gereja, intelektual & pergerakannya. Aktivis, petani, guru desa & buruh jd presiden itu biasa (selain pengusaha & jendral)
tirto.id/gabriel-boric-…

Tradisi berorganisasi masyarakatnya tinggi..Berbeda misalnya dgn kebanyakan di Indpnesia yg aktivismenya banyak di media spsial, gerakan2 progresif di Amerika Latin MENGGABUNGKAN tradisi organisasi2 pergerakan sosial lama dgn media sosial. Dan mau BERPARTAI

Memang kepartaian di Amerika Latin lebih nodern dibandingkan negeri2 berkembang Asia (termasuk Indonesia). Apapun ideologinya, Kanan atau Kiri, partai2 di sana sdh modern. Aktivis yg mau berpartai & tradisi partai2 yg modern menghasilkan transformasi struktur

Kematangan gerakan sosial lama (serikat buruh, serikat tani dll) & gerakan sosial baru (lingkungan, gerakan sosial teknologi dll) plus kematangan partai memungkinkan lompatan2 transformatif

Tapi juga ada faktor lain: nyaris tak ada isu politik keagamaan yg sektarian. Maraknya Protestanisme (yg banyak dianut politisi2 Kanan, terutama Brazil) tak ditanggapi secara sektarian o/ politisi2 Katholik. Kalau mau jd Kiri ya Kiri aja, gak bawa2 agama

Juga sejarah otoriterisme Amerika Latin pd 1970an & 1980an memudahkan penyelesaian kejahatan kemanusiaan krn aktor penindasannya sepenuhnya o/tentara (negara) sehinggga saat negara jd demokratis mudah menyelesaikannya. Sedikit aktor non-negara sbg pelakunya

Di lain pihak, Gereja (Katholik) maupun aktivis akar rumput Katholik di masa kediktatoran militer mengambil sikap jaga jarak dgn penguasa. Bahkan di akar rumput mereka secara revolusioner melawan diktator. Ini jg dipengaruhi perubahan ajaran Katholik di sana

Konferensi Uskup2 Amerika Latin di Medellin (Colombia) & Pueblo (kalau gak salah di Mexico) serta munculnya Teologi Pembebasan bukan cuma mencegah gereja Katholik jd sektarian Kanan tp membuatnya jd strukturalis dlm analisis2nya & di akar rumput jd Sosialis

Homogenitas budaya & agama membuat rakyat Amerika Latin bisa melihat persoalan2 negerinya sepenuhnya bersifat struktural. Jika pun ada aspirasi2 kaum Indian sifatnya bukan rasisme melainkan ketimpangan sosial ekonomi

Juga nyaris tak ada problem separatisme di negara2 tsb. Perjuangan u/ keadilan sosial tetap dlm rangka negara bangsa. Artinya patriotisme sama pentingnya dgn sosialisme. Jika pun ada 1 soal non struktural yg sangat mengganggu itu adalah soal kartel obat bius!

Tapi itu pun kebanyakan di Mexico & Colombia. Di kedua negara itu kekuatan bersenjata kartel obat bius nyaris menyamai kekuatan militer negara. Colombia sdh sukses mengatasinya. Mexico yg masih kewalahan

Selebihnya, kekuatan kartel obat bius tak sekuat di Mexico & Colombia. Paling yg mengganggu adalah kejahatan ganster2 level kampung. Terutama ini melanda Brazil & El Salvador

Kekuatan2 kiri bersenjata maupun milisi2 sayap kanan sdh melenyap. Terakhir adalah Colombia. Baik gerilyawan kiri FARC maupun lawannya (milisi sayap kanan pro tuan tanah) sdh sama2 meletakkan senjata

Di lain pihak, dunia intelektual seru & dinamis. Debat ekonom & sosiolog ttg jalan pembangunan Amerika Latin cukup dinamis. Kampus2 bisa jd basis ideologi ekonomi berbeda. Contoh: Universitas Sao Paulo basisnya neoliberal, kampus UniCamp (basisnya sosialis)

Chile jg punya tradisi unik dlm skala dunia. Negara tempat diterapkannya neoliberalisme pertamakali pd thn 1973 melalui kudeta militer thdp pemerintahan Marxis yg utk pertamakali menang lewat pemilu demokratis di negara berkembang

Faktor2 td memudahkan transformasi Amerika Latin. Jangan menjiplak, tp ambillah inspirasi. Itupun utk bisa menerapkannya kita harus selesaikan PR kita:
1. Kesadaran berpartai para aktivis
2. Pembenahan partai &
3. Menghilangkan politik sektarian suku/agama