Mbak dihakimi ramai2 padahal persoalannya ya valid2 aja.
Krn seringnya di Grab, saya selalu klik tanpa alat makan saat di rumah. Tp teteup aja masih ada yg pake alat makan.
Satu dua gak masalah, tp kalau jutaan?
Pengguna akhir ada di hilir. Tp pemerintah/dunia usaha ada di hulu dan gak terlalu ngapa2in dlm kurangin sampah plastik sekali pakai. Dan gak terlalu ngapa2in juga saat masuk pembuangan akhir.
Ya tetap aja sih bakal ada terus tuh barang 😅
Tp bedanya, walau sekitar hmm 30-40% pesanan di grab yg datang tetap dgn alat makan - tp ya diam2 aja gak komplen terbuka macam mbaknya… secara ku tahu ya “rada percuma” jika perubahan hny diharapkan pd level pengguna saja. Jadi ya iya … greenwashing …
Jadi skrg kita harus terima kasih sama mbaknya krn membuka ini jadi diskusi publik - walau sejumlah publik reaksinya ya negatif ama cara komplennya drpd sama konten dan betapa akut masalah sampah dan over-konsumsi ini.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Wkkkkk, di Ibukota skrg/ Jakarta, konsep meresapkan air & menahan air selama mungkin agar tdk langsung terbuang ke drainase kota malah dicela2 sebagian orang. Pdhal ya itu konsep biasa & sesuai dgn siklus hidrologi.
Eh di IKN malah “diulangi”. 😂
Apa kata parpol ibukota nanti?
Sumber Lampiran, UU 3/2022 tentang IKN.
Oh iya, di IKN gak ada pilkada ding … calon warganya ndak punya hak atas kota.
Tinjauan dan rangkuman ciamik nan kritis atas Fourth Industrial Revolution nya WEF.
Sptnya bapak Klaus ini kebanyakan nonton film sci-fi. Dia pengen jadikan masa depan dunia ini gabungan antara Terminato-Matrix-Wall E dll.😅😑
Rada panjang, tp bikin 30an menitmu jadi bermakna.
Mungkin yg bikin bukit bukit itu baca buku ini, dan hendak menggembalakan “umatnya” menuju keselamatan di puncak bukit lewat teknologi lalala yg memindahkan “beban manusia dan demokrasi” ke AI, big data, metaverse, 9.0 dll dll … 😅
Oh iya, tinjauannya rada nyinyjr krn, yg bikin itu lagi sebel ama pemerintah Kanada yg pakai segala cara utk hentikan protes pengemudi truk soal mandat vaksin.
Secara per kapita, orang kaya hasilkan emisi terbesar. Termasuk sampah.
Karena itu, isu sampah erat dengan isu kelas.
Selain juga overkonsumsi, hingga hilangnya tanggung jawab produsen dlm siklus.
Per kapita orang miskin hasilkan sampah segini. Sangat sedikit
Ditambah, orang miskin yg tinggal di tempat ilegal, informal dll. Makin terabaikan dlm pelayanan publik. Jika disuruh “kelola”, mrk tdk punya kemewahan uang dan waktu.
Ya disematkanlah “jorok, kumuh, bikin banjir”.
Dan orang kaya. Hasilkan sampah 4x lebih banyak.
Punya duit pula utk beli alat2 dan bAyar orang utk ngurus sampah. Punya kekuatan juga utk nekan pemerintah agar geser2 jam angkut sampah - biar gak usah kelihatan depan muka hasil ekses konsumsi.
Lagi iseng ngitung pembelian daging (sapi & pork) via toped tahun lalu. Diitung2 per kapita ternyata bisa 10 kg (+si doggy total sapi 18 kg dan ayam 18.5 kg setahun 😂)
Belum tmsk ayam, salmon, udang dan ikan2an lainnya dan yg makan2 di resto. Udah cukup protein yah ini ….
Sekeluarga udah gak pernah makan steak di resto lagi, secara daging2 steak kualitas bagus dan “terjangkau” ada di toped + udah punya cast iron 2 biji. Cast iron sunggu inpestasi ok walau rada ribet nyuci. 👍
Eh ternyata 10 kg per capita tuh beef doang. Njirrr emisi nya berapa banyak dah …
Pork lebih sedikit dr beef 8 kg an/capita. Kebanyakan beli samgyeopsal, streaky bacon, giling dan spare ribs.
Inpestasi bagus jg beli korean bbq grill yg original dan ada buangan minyaknya. 😅
Tp gua teteup bingung harus ya bikin Aerotropolis di Kulon Progo yg kesusahan air (ngundang banyak orang utk tinggal).
Sampai ada CBD, pusat ini itu, dan radiusnya sampai 15 km dr Bandara NYIA. Mau nambah brp ribu? Siapa yg mau tinggal? Kalau pembeli mah, spekulan selalu ada.
Sptnya ada salah kaprah dlm pemahaman & pengembangan aerotropolis NYIA. Biasanya aerotropolis ambil keuntungan hub yg terbentuk akibat pengaruh si airport itu, misalnya: Incheon, Dallas. Entah jd hub bisnis atau logistik.
Kalau kompleks perumahan biasa mah bukan aerotropolis😅
Ini tipikal kabita dan latahnya orang Indonesia. Stempel ini itu tanpa paham bener isinya apa. 😑