wallensky Profile picture
Apr 13 200 tweets 15 min read
Sluuurpp... Sluuurpp...

Dari dalam bilik toilet, terdengar suara mulut mengecap seolah sedang menikmati sesuatu...
Perlahan-lahan Sarah membuka pintu, dan langsung menjerit histeris!

Dia melihat sosok kurus telanjang berkulit merah licin, dengan kepala berambut jarang, sedang berjongkok membelakangi sambil menjilati pembalut yang tadi dia buang!
Sarah langsung bersurut mundur ketika sang mahluk perlahan menoleh memperlihatkan wajahnya yang menyeramkan dengan lidah yang menjulur panjang!
Segera posting bersambung di twitter! Silahkan rt, like atau tinggalkan jejak supaya nggak ketinggalan updatenya..
Yang mau langsung baca hingga tuntas, bisa langsung klik di sini..
karyakarsa.com/Wallensky/kual… Image
Seorang gadis nampak sedang asyik berbicara melalui ponselnya di pelataran terminal kedatangan sebuah bandara.
Terdengar sepotong pembicaraannya dengan seseorang di sebrang sana.

"Hai Win, aku baru sampai nih, nanti kamu main ke rumah ya!"
Lalu seorang wanita setengah baya datang mendekat.

"Sarah, ayo nak, itu mobilnya sudah nunggu." ucap wanita itu.
"Ya udah Win, nanti disambung lagi ya! Pokoknya aku tunggu di rumah." ucap gadis itu menutup pembicaraan telepon.
Keduanya bergegas menuju sebuah mobil, lalu sibuk memasukkan barang bawaan mereka ke dalam bagasi, dan segera meluncur pergi.
Mereka adalah Sarah dan ibunya yang baru saja tiba usai melakukan perjalanan melelahkan dari satu negara di Eropa.
Sarah memang lahir dan besar di sana. Ayahnya adalah seorang pria bule yang dulu langsung memboyong Ibunya Sarah untuk tinggal di negara asalnya setelah keduanya menikah.
Tapi setelah sang Ayah meninggal dunia setahun yang lalu, Sarah dan ibunya akhirnya memutuskan untuk kembali dan menetap di tanah air.
Tapi setelah sang Ayah meninggal dunia setahun yang lalu, Sarah dan ibunya akhirnya memutuskan untuk kembali dan menetap di tanah air.
Mereka lalu mendiami rumah peninggalan kakeknya yang telah lama kosong sejak di tinggalkan tantenya yang menikah dan ikut suaminya tinggal di kota lain.

*******
"Hai Sar! apa kabar?" teriak Wiwin begitu dia sampai di teras Rumah Sarah menjelang sore.
"Hai win! Ya ampun, kamu makin cantik aja!" Puji Sarah lalu keduanya berpelukan erat melepas kangen.
Sarah dan Wiwin adalah sahabat sejak kecil. Wiwin yang kebetulan tinggal tak jauh dari rumah kakeknya Sarah, selalu menjadi teman setia setiap kali Sarah datang berkunjung ke rumah kakeknya itu.
"Rencana kamu selanjutnya gimana?" Tanya Wiwin sambil mengunyah makanan oleh-oleh khas dari luar negeri yang dibawa Sarah.
"Belum tau Win, tapi yang pasti aku mau cari kerja." Balas Sarah.
"Nah kebetulan! Kalau kamu mau, kamu bisa melamar di tempat aku, soalnya ada posisi yang cocok buat kamu." sahut Wiwin.
"Serius Win? Wah aku mau tuh!" balas Sarah antusias.

*******
Akhirnya Sarah datang melamar ke Sekolah tempat Wiwin sahabat karibnya itu mengajar.

Sebuah Sekolah swasta bergengsi yang cukup terkenal di kota itu.
Dengan berbekal pendidikannya di universitas luar negeri, Sarah pun akhirnya diterima bekerja sebagai guru conseling (guru BK) sesuai dengan kesarjanaannya di bidang psikologi.
Sejak saat itu, perlahan-lahan dia mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.
Walaupun sangat jauh berbeda dengan kehidupannya selama di luar negeri, namun dia coba beradaptasi dengan semua hal baru yang ada di sekitarnya.

*******
Beberapa bulan pun terlewati..

Hingga pada suatu hari, di sekolahnya terjadi suatu peristiwa heboh. Seorang murid perempuan mengalami kesurupan.
Sarah heran ketika melihat sang murid yang coba disembuhkan oleh seorang paranormal.
Baginya itu semua omong kosong. Karena menurutnya, kondisi kesurupan itu tak ada hubungannya dengan hal gaib yang memang dianggapnya tak masuk akal.
"Orang sakit kok malah disembur-sembur begitu, Ngaco aja!" umpat Sarah ketika menyaksikan proses penyembuhan yang dilakukan oleh sang paranormal.
"Ya kalau urusan dengan mahluk halus memang begitu caranya Sar." Sahut Wiwin coba mendebat.
"Halah! Bullshit! Hari gini kok masih percaya yang begituan!" Balas Sarah sewot.
"Lho, memang harusnya gimana?" Tanya Wiwin minta penjelasan lebih.
"Ya harus diperiksa ke dokter dong! Anak itu mungkin sedang terganggu psikisnya, bisa jadi dia sedang punya masalah berat. Harusnya diajak bicara baik-baik, bukan malah disembur air!" jawab Sarah ketus.
Wiwin cuma bisa menggelengkan kepala melihat sikap Sarah. Tapi dia maklum. Sarah yang sejak lahir tinggal di negara modern, pasti lebih mengutamakan logika ketimbang mistis dan tahayul.

*******
Beberapa hari kemudian, sang murid kembali mengalami hal yang serupa. Dia menjerit-jerit histeris sambil menjambaki rambutnya dan berbicara dengan bahasa tak jelas.
Seketika seluruh sekolah kembali geger. Sang paranormal pun kembali dihubungi untuk dimintai tolong.
Sarah yang kembali ikut menyaksikan proses penyembuhan, lagi-lagi protes. Namun kali ini dia memberanikan diri berbicara langsung dengan Kepala Sekolah.
Maaf pak, apa memang harus seperti itu?" ucapnya sinis.
"Ya memang begitu Bu Sarah. Sudah umum kok. Memangnya kenapa?" Jawab Pak Gito sang Kepala Sekolah.
"Ya nggak masuk akal aja pak! Karena menurut saya, bisa jadi itu faktor kejiwaan." sahut Sarah berargumen.
"Oalah! memangnya Bu Sarah belum pernah lihat orang kesurupan lalu diobati?" Tanya Pak Gito balik.
"Ya pernah pak! Tapi selama studi saya di luar negeri, kondisi seperti itu mungkin saja disebabkan oleh faktor lain, jadi nggak ada hubungannya dengan setan atau apalah itu." Jawab Sarah lagi.
Tapi Pak Gito sepertinya malah mengabaikan pendapatnya dan itu membuat Sarah makin jengkel.
"Sudah selesai pak, yang ganggu sudah pergi." Ucap sang paranormal usai melaksanakan tugasnya.
"Menurut mbah Diran, kenapa anak itu bisa begitu? sampai dua kali kesurupan lho mbah!" tanya Pak Gito minta penjelasan kepada mbah Diran si paranormal.
"Dia diganggu oleh salah satu Jin yang menghuni gudang belakang. Rupanya anak itu sering kesana untuk menyendiri." Jawab mbah Diran.
"Ya ampun. Memangnya Jinnya ada banyak mbah?" pak Gito terkejut.
"Ya begitulah. Tempat seperti itu memang beresiko dihuni mahluk-mahluk semacam itu." Sahut mbah Diran lagi.
"Lalu apa yang harus kita lakukan supaya hal ini tidak terjadi lagi?" Tanya Pak Gito.
"Mereka minta disediakan sesaji." Jelas mbah Diran.
"Apa tak bisa diusir saja mbah?" Tanya Pak Gito lagi.
"Beberapa sudah saya usir, tapi ada satu Jin yang sangat kuat, saya kesulitan mengusirnya. Tapi nanti saya coba. Sementara itu, jangan ada yang mendekati tempat itu." sambung mbah Diran.
"Halah! Tahayul! Jin apaan? Jangan mengada-ada ya mbah! Situ sengaja bilang begitu biar terus dipanggil ke sini kan?" Sahut Sarah tiba-tiba.
"Bu Sarah! Jaga sikap ibu!" Bentak Pak Gito dengan nada sedikit keras.
Sarah pun terdiam sambil bersungut-sungut kesal.
"Maafkan sikap Bu Sarah ya mbah." ucap Pak Gito sambil menunduk hormat, membuat Sarah langsung memalingkan wajah sambil mencibirkan mulut.
"Nggak apa-apa pak." Jawab mbah Diran sambil tersenyum lalu pamit pulang.
Akhirnya tempat itu disegel dan tak ada seorang pun yang boleh mendekat apalagi sampai masuk.
Dan sesuai saran mbah Diran, disediakan sesaji yang diletakkan persis di depan pintu gudang itu.

*******
Hingga pada suatu ketika, Sarah berniat ingin mencari dokumen untuk kebutuhan pekerjaannya.
"Pak mansur, dokumen lama data murid-murid disimpan di mana ya pak?" Tanya Sarah pada Pak Mansur si penjaga sekolah.
"Wah, kalau itu semua ada di gudang bu." Jawab Pak Mansur.
"Bisa tolong ambilkan pak? Saya butuh banget." Pinta Sarah.
"Aduh, maaf bu. Saya nggak berani!" Balas Pak Mansur.
Tapi setelah terus didesak, Pak Mansur akhirnya memberikan kunci gudang kepada Sarah.
"Ini bu, ibu ambil sendiri saja, tapi sebelum kesana, lebih baik ibu ijin dulu sama Pak Gito." ucap Pak Mansur memberi saran.
"Iya pak, nanti saya ijin Pak Gito. Lagian saya cuma sebentar kok." Balas Sarah.
Tapi alih-alih minta ijin kepada Pak Gito, Sarah malah nekad ke sana sendiri saat jam pelajaran sekolah telah usai.
"Halah! apa-apaan ini!" ucapnya dengan gestur mengejek begitu dia melihat tampah sesaji yang ada di depan pintu gudang.
"Orang sudah pada sampai ke bulan, ini kok masih mainan kembang! bagaimana mau maju!" makinya lagi.
Lalu dengan kasar dia geser tampah itu dengan kakinya sehingga isinya tumpah berantakan...
Kemudian dia berusaha membuka pintu yang sedikit macet akibat lama tak dibuka.
Setelah bersusah payah, akhirnya pintu pun terbuka disertai bunyi engsel yang berderit.

KRIEEEETT....
Saat pintu terbuka, tiba-tiba ada hembusan angin dari dalam gudang. Sarah sempat terkejut, tapi tak terlalu dihiraukannya.
Sejenak dia perhatikan seisi gudang yang gelap itu, lalu coba mencari saklar untuk menyalakan lampu.
Begitu lampu menyala, dia langsung sibuk mencari dokumen yang dia maksud.
Tapi mendadak dia merasakan sesuatu yang baru kali ini dia rasakan..

Bulu kuduknya berdiri meremang..

-------bersambung-------
"Mungkin karena hawa ruangan yang agak lembab."

Batinnya mencari alasan logis lalu kembali sibuk melanjutkan pencariannya.
PET !

mendadak lampu ruangan mati! Dia sempat kaget sedikit gelagapan mendapati ruangan yang kini mendadak jadi gelap gulita.
Saat dia sedang kesulitan melangkah untuk kembali mendekat ke arah saklar lampu, tiba-tiba telinganya mendengar sesuatu..
Hhhh... Hhhh... Hhhh...

Seperti ada suara dengusan nafas berat di salah satu sudut ruangan. Sejenak dia diam menyimak, tapi suara itu menghilang..
Dia menggeleng meyakini kalau dirinya hanya salah dengar. Tapi saat dia melangkah lagi, suara itu tiba-tiba kembali muncul, kali ini persis di belakangnya!
Spontan dia menengok! Namun tak ada apa-apa di situ. Hanya ada gelap.
Setelah berhasil mendekati saklar, dia langsung coba kembali menyalakan lampu. Namun aneh, setelah dicoba berkali-kali, lampunya tetap tak mau menyala.
Akhirnya dengan kesal dia lanjutkan mencari dokumen dengan dibantu sinar ala kadarnya dari lampu ponselnya.
BRAAKKK !

Mendadak terdengar suara keras benda terbanting! Langsung dia arahkan cahaya ponselnya ke sumber suara tadi.
Terlihat beberapa dus besar yang tadinya ada di atas rak besi, kini jatuh berantakan di lantai.
"Ah, paling tikus."

Batinnya kembali cari penjelasan yang masuk akal.
Setelah lama bersusah payah mencari dengan penerangan minim, akhirnya dia berhasil mendapatkan dokumen yang dicarinya lalu segera keluar dari tempat itu.
Tapi sebelum pergi, dia sempat kembali melirik ke arah tampah sesaji...
Phuihh !

Dengan kesal dia ludahi sesaji itu lalu pergi meninggalkan tempat itu.

*******
Keesokan harinya, di tengah-tengah meeting dengan Kepala Sekolah dan beberapa orang guru, Sarah yang kebetulan sedang haid, merasa tak nyaman dengan pembalut yang dipakainya.
Lalu dia minta ijin ke toilet berniat untuk mengganti pembalut.
Sesampainya di toilet, suasana nampak sepi karena memang kegiatan belajar-mengajar telah usai sejak tadi.
Dia segera masuk ke salah satu bilik toilet lalu mengganti pembalut, kemudian membuang bekasnya begitu saja ke tempat sampah seperti kebiasaannya sejak dulu.
Setelah itu, dia sempatkan bercermin sambil mematutkan pakaiannya agar kembali rapi.
Namun tiba-tiba dia mendengar suara aneh dari dalam bilik tempat dimana tadi dia masuk...
Penasaran, dia mendekat lalu diam fokus mendengarkan persis di depan pintu bilik...
Sluuurpp... Sluuurpp...

Dari dalam terdengar suara mulut mengecap seolah sedang menikmati sesuatu...
Perlahan-lahan dia buka pintu, dan langsung menjerit histeris!
Dia melihat sosok kurus telanjang berkulit merah licin, dengan kepala berambut jarang, sedang berjongkok membelakangi sambil menjilati pembalut yang tadi dia buang!
Sarah langsung bersurut mundur ketika sang mahluk perlahan menoleh memperlihatkan wajahnya yang menyeramkan dengan lidah yang menjulur panjang!
Tiba-tiba saja sang mahluk melompat menabraknya hingga tembus bagai bayangan kemudian menghilang!
Sarah pun langsung ambruk tak sadarkan diri...

*******
"Bu.. Bu Sarah.."

Sayup terdengar suara memanggil-manggil. Perlahan Sarah membuka matanya lalu memandangi orang yang berkerumun mengelilinginya.
"Ya ampun Sar, kamu nggak apa-apa?" Tanya Wiwin yang duduk di sebelahnya.
"Saya di mana?" Tanya Sarah kebingungan sambil memegangi kepalanya yang pusing.
"Bu Sarah ada di ruang UKS. ibu tadi pingsan di toilet. Ibu sakit?" Jawab Pak Gito sambung bertanya.
Sarah cuma menggeleng karena tak tau harus menjawab apa. Sebenarnya dia ingin menceritakan peristiwa yang dialaminya tadi, tapi dia ragu, akhirnya memilih diam.
Dia lalu diantar Wiwin pulang. Sesampainya di rumah, ibunya nampak kaget melihat Sarah yang pulang dengan wajah pucat dan tubuh yang lemas.

*******
Sejak sampai rumah, praktis Sarah tak mampu melakukan apa-apa. Dia cuma bisa berbaring di tempat tidur.
Tapi saat tengah malam, tidurnya tiba-tiba terusik ketika merasa wajahnya seperti terkena tetesan air...
Dia spontan menengok ke atas mencari sumber tetesan dan langsung kaget!
Dia melihat sosok mahluk berkulit merah itu sedang hinggap di dinding sambil menjulurkan lidahnya yang panjang meneteskan air liur tepat di atas kepalanya!
AAAAAAAH !!

Sarah menjerit histeris! Langsung menutupi wajahnya dengan selimut.
"Astaga! Kamu kenapa Sar?" Tanya ibunya yang langsung bergegas ke kamar ketika mendengar teriakan Sarah.
"Itu! Itu bu!" jawabnya sambil menunjuk-nunjuk ke atas tanpa berani melihat.
Ibunya kebingungan tak mengerti maksud putrinya itu. Dia celingukan mencari-cari yang Sarah tunjuk. Namun tak ada apa-apa.
"Sar, ada apa? Kamu lihat apa?" Tanya ibunya lagi.
Mendengar pertanyaan ibunya, Sarah memberanikan diri untuk mengintip dari balik selimut.

Kosong..
Hanya ada ibunya yang berdiri di sampingnya dengan wajah heran campur khawatir.
"Tadi... tadi ada itu.. " ucap Sarah terbata-bata sambil mengusap wajahnya coba meraba bekas tetesan air liur tadi, namun dia tak merasakan apa-apa.
Akhirnya Sarah cuma bisa menggelengkan kepalanya dan mengira kalau tadi hanya halusinansi pengaruh obat yang diminumnya.
"Ya sudah, apa mau ibu temani?" Tanya ibunya lagi.
"Nggak usah bu. Sarah nggak apa-apa." Jawabnya coba menenangkan ibunya.

*******
Setelah kejadian itu, Sarah terserang demam. hingga beberapa hari dia tak masuk kerja.
Tubuhnya kian lemah, hingga membuat ibunya memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.
Namun setelah diperiksa, dokter tak menemukan hal yang perlu dikhawatirkan. Secara medis, dia dinyatakan baik-baik saja dan hanya butuh istirahat.
setelah dirawat selama dua hari, akhirnya dia diperbolehkan pulang.
Tapi lagi-lagi Menjelang tengah malam, saat dia tertidur dalam kamarnya yang gelap, dia kembali terusik ketika mendengar sesuatu.
Hhhh... Hhhh... Hhhh...

Ada suara dengusan nafas berat, persis seperti yang pernah dia dengar di gudang sekolah tempo hari.
Saat dia membuka mata, dia pun langsung terpekik!

Mahluk berkulit merah itu sedang berdiri terbalik di langit-langit kamar, lalu dengan cepat melayang turun hingga persis berada di hadapannya!
AAKH !

Suara jeritan Sarah terputus ketika sang mahluk tiba-tiba saja menjulurkan tangan ke arah wajahnya!

-------bersambung-------
Yang mau langsung baca sampai tuntas, bisa klik di sini
karyakarsa.com/Wallensky/kual…
Dukung karya wallensky di sini, kamu bisa baca duluan semua cerita baru di sini lho!
karyakarsa.com/Wallensky
"Ya ampun Sarah!" Jerit ibunya histeris ketika mendapati Sarah terbaring dalam kondisi yang mengenaskan.
Gadis itu terbaring dengan jari tangan mencengkram kaku, mata mendelik dan mulut yang menganga lebar!
Secepat mungkin Sarah segera kembali dibawa ke rumah sakit.
Tim medis pun heran ketika melihat kondisi Sarah. Namun setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, mereka kebingungan karena tak mampu menemukan penyebabnya.
Segala macam cara dan tehnik pengobatan telah dilakukan oleh dokter, namun hasilnya sia-sia. Sarah tak juga mampu disembuhkan.
Ibunya hanya bisa menangis melihat kondisi putrinya itu.

Kini Sarah cuma bisa terbaring dengan kondisi mulut yang terus menganga lebar!
Tak lama kemudian, Pak Gito bersama beberapa orang guru datang untuk menjenguk. Mereka sangat kaget begitu melihat kondisi Sarah yang tak lazim dan langsung berbisik-bisik.
Melihat hal itu, akhirnya Pak Gito berinisiatif untuk menghubungi mbah Diran.
Beberapa jam kemudian, mbah Diran tiba di rumah sakit, dan dia pun langsung terkejut!
"Lebih baik kita bawa pulang saja, saya tak bisa mengobatinya di sini, situasinya tidak memungkinkan." Saran mbah Diran.
Akhirnya hari itu juga Sarah dibawa pulang.

Kini di kamar Sarah, mbah Diran duduk bersila di hadapan tubuh Sarah yang terbaring di atas ranjang.
"Kalian semua tunggu di luar, jangan buka pintu sebelum aku keluar." Pinta mbah Diran.
Lalu semua pun menurut dan menunggu di luar dengan rasa was-was.
BRAAAKK !

Terdengar suara keras menghantam dari balik pintu. Tapi semua orang yang ada di situ tak berani berbuat apa-apa.
"Minggat kowe!' (pergi kamu) terdengar teriakan mbah Diran dari dalam kamar, disusul oleh suara-suara benturan seperti orang sedang berkelahi.
Tak lama kemudian, mbah Diran membuka pintu, lelaki itu nampak kelelahan dan kesakitan sambil memegangi dadanya.
"Bagaimana mbah? Anak saya kenapa?' Tanya Ibunya Sarah penasaran.
"Gadis ini rupanya diganggu oleh Jin penghuni gudang itu. Mahluk itu marah karena gadis ini menantangnya."Jelas mbah Diran.
ASTAGHFIRULLAH...

semua yang hadir menyebut hampir bersamaan.

"Lalu bagaimana mbah? apa bisa diusir?" Tanya Pak Gito.
"Sulit, sangat sulit. Jin itu sangat kuat. Ketahuilah, mulut Sarah terus menganga seperti itu karena rahangnya sedang dicengkram oleh Jin itu!" Jelas mbah Diran.
YA AMPUN !

Semua yang hadir teriak kaget langsung bergeser menjauh karena takut.
"Saya mohon mbah, tolong bantu anak saya." Pinta ibu Sarah memelas.
"Maaf bu, ini sudah di luar kemampuan saya. Tapi nanti saya akan coba hubungi kawan saya. Semoga dia bisa membantu." jawab mbah Diran menawarkan solusi.

*******
Keesokan harinya, mbah Diran datang kembali bersama Ki Anom, kenalannya yang juga seorang paranormal.
Kembali dalam kamar Sarah, dengan didampingi mbah Diran, ki Anom duduk bersila di hadapan Sarah yang kondisinya kian memprihatinkan.
Gadis itu terbaring lemah dengan mata sayu dan mulut terbuka lebar meneteskan air liur tiada henti hingga harus ditutupi dengan kain.
Kini dalam duduknya, Ki Anom nampak sedang berbicara sendiri menggunakan bahasa yang aneh. wajahnya sangat tegang.
Mendadak Sarah bangun!

Langsung kelojotan lalu dengan anehnya melakukan gerakan kayang di atas ranjang!
Ki Anom coba mendekati Sarah, tapi langsung terpental mundur!
Berkali-kali dia coba mendekat, namun selalu kembali terpental.

Nampak keringat mengucur deras di wajahnya yang keriput. Nafasnya terengah-engah.
Dari posisi kayang, dengan gerakan patah-patah, Sarah lalu berdiri hingga tegak kaku. Kini matanya melotot ke arah Ki Anom, dengan mulut yang masih menganga lebar!
Ki Anom coba fokus sambil melakukan gerakan-gerakan aneh seperti jurus silat.
Selangkah demi selangkah dia kembali maju mendekat dengan kaki yang bergerak berat menyeret di lantai.
sampai akhirnya dia berhasil berdiri tepat di depan Sarah yang seolah tengah menunggunya.
HEKH !

Ki Anom kaget ketika mendadak tangan Sarah mencekik lehernya, kemudian mengangkat tubuh lelaki itu tinggi-tinggi dengan satu tangan!
Tangan Ki Anom menggapai-gapai. Melihat hal itu, mbah Diran langsung merapalkan mantra-mantra pada segelas air putih, dan langsung di semburkan ke wajah Sarah!
AAAAAAAKH !

Sarah menjerit keras hingga cengkramannya lepas, sesaat dia gontai mundur kebelakang.
Ki Anom yang telah terbebas, bergerak maju dan langsung memegang kening Sarah yang membuat gadis itu kembali meraung keras!
Ki Anom terus menekan telapak tangan kanannya di kening Sarah hingga gadis itu perlahan-lahan berlutut.
Lalu dengan gerakan yang terasa berat, telapak tangannya mengusap wajah Sarah dari arah kening sampai ke dagu.
KKKKHH... KKKKHH...

Mulut Sarah mengeluarkan suara tercekik ketika secara perlahan-lahan Ki Anom seperti sedang berusaha menarik sesuatu yang tak terlihat keluar dari kerongkongan gadis itu...
"Ambil kendinya!" Pinta Ki Anom yang nampak sedang menggenggam sesuatu.
Mbah Diran pun langsung bergegas memberikan yang Ki Anom minta.
Ki Anom seperti memasukkan sesuatu dari genggamannya ke dalam kendi, lalu segera menutupnya rapat-rapat.
Kendi itu langsung bergetar hebat hingga hampir lepas dari tangan Ki Anom!

Namun pria tua itu cepat-cepat merapal semacam mantra-mantra aneh lalu di tiupkan ke arah mulut kendi...
Mendadak kendi itu berhenti bergetar. Ki Anom bergegas membungkusnya dengan secarik kain putih.
Sesaat kemudian Sarah muntah-muntah dan langsung terkulai lemas. Tapi akhirnya mulutnya kini sudah bisa kembali menutup.
Ki anom komat-kamit di bibir gelas berisi air putih, lalu diminumkan ke mulut Sarah.
"ALHAMDULILLAH.."

Ucapnya sambil menyeka keringat yang membasahi wajahnya.
Akhirnya Ki Anom dan mbah Diran keluar dari kamar yang langsung disambut pertanyaan dari ibu Sarah..
"Bagaimana Ki?" tanya wanita itu khawatir.

"Sudah selesai. Jinnya sudah saya taruh di dalam kendi." Jawab Ki Anom sambil memperlihatkan kendi di tangannya.
"Lalu Sarah bagaimana?" Tanyanya lagi.

"Dia akan baik-baik saja. Tapi kemungkinan dalam beberapa hari tubuhnya akan terasa nyeri. Tapi itu wajar akibat berhari-hari ketempelan mahluk halus." Jelas Ki Anom.

*******
Selanjutnya, Sarah dimandikan air kembang untuk menghilangkan sisa-sisa pengaruh negatif dari jin itu.
Gadis itu nampak kelelahan. Wajahnya terlihat sayu. Namun sorot matanya menunjukkan kalau dia telah kembali normal.
Setelah semua selesai, Ki Anom dan mbah Diran pun pamit sambil berpesan agar segera dihubungi bila terjadi sesuatu.
Dan begitulah...
Setelah beristirahat selama beberapa hari, kondisi Sarah berangsur pulih.
Namun kini dia lebih banyak diam. Gadis itu rupanya sangat syok. Kejadian itu sedikit banyak telah mengubah pandangannya tentang hal gaib.
Kini dia jadi lebih hati-hati dalam bersikap dan berbicara. Namun akibat trauma dengan kejadian itu, akhirnya Sarah memutuskan untuk berhenti mengajar di sana.
Dan demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan, gudang sekolah itu akhirnya dibongkar dan disulap menjadi perpustakaan.
Dan semenjak saat itu, tak pernah lagi ada hal-hal aneh yang terjadi di sekolah itu.

----------SELESAI----------
Terima kasih telah menyimak cerita ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya...

Maafkan bila ada kata2 yg kurang berkenan..

nantikan kisah2 selanjutnya, silahkan follow akun ini untuk bisa terus update cerita2 yg pastinya seru & menegangkan...

Wassalam.
~Untuk share cerita di luar twitter, mohon ijin dulu via DM.
*Syarat dan ketentuan berlaku*
Dukung karya wallensky di sini, kamu bisa baca duluan semua cerita baru di sini lho!
karyakarsa.com/Wallensky

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with wallensky

wallensky Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @wallensky10

Feb 1
Coming up next..

2 HARI DI RUMAH IBU SUWARNI

@Penikmathorror @HorrorBaca @IDN_Horor @ceritaht Image
Nuraini mendapat pekerjaan untuk merawat seorang wanita tua. Namun di rumah itu, dia mengalami kejadian mengerikan yang tak akan bisa dia lupakan seumur hidup…
Segera Posting bersambung di twitter..

Yang mau langsung baca tanpa terpotong², bisa langsung cek di link berikut ini..
karyakarsa.com/Wallensky/2-ha…
Read 330 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(