Merupakan entry selanjutnya dari MCU dan kontinuitas langsung untuk Spider-Man No Way Home yang mengambil tema multiverse sekaligus WandaVision dengan lanjutan arc untuk Wanda. Disutradai oleh Sam Raimi yang terkenal dengan sentuhan "horror"-nya.
Melanjutkan kisah Stephen Strange pasca No Way Home dan Wanda yang masih gamon karena kehilangan anaknya (yang boongan). Berkonflik pada kedatangan America Chavez yang tidak dapat mengontrol kekuatannya sehingga harus dilindungi oleh Strange dari kejaran Scarlet Witch.
Film ini memang direncanakan untuk mengambil genre horror sejak awal, Scott Derrickson yang awalnya akan menyutradarai film ini memang memiliki background film horror, juga Sam Raimi, sehingga elemen horror dan eerie akan ditemukan sepanjang film ini.
Mengingat MCU bukanlah franchise yang terbiasa dengan genre tersebut maka muncul pertanyaan umum. Apakah filmnya berhasil membawa genre tersebut? Jawabannya IYA, SANGAT BERHASIL!
Tidak hentinya saya ketika menonton film ini, beranjak dari sandaran kursi dan notice dengan begitu banyak referensi ikonik dari film-film Sam Raimi sebelumnya. Membuat saya dalam hati berseru, "SAM RAIMI BANGET!" Dari beberapa reviewer lain pun juga mengungkapkan hal yang sama.
Shot POV dari Evil Dead, scene transisi yang lumayan ala-ala sinetron (HAHAHA INI SERIUS), dark comedy hingga color grading dari film ini membuat saya teringat dengan film Spider-Man (2002). Scene di bawah, familiar ga?
Tone warna yang terang membuat saya teringat thanksgiving dinner scene ini.
Dari konflik utama film ini dimulai, kita akan dibuat tegang layaknya menonton film slasher karena Scarlet Witch. Terrifying. Film ini diisi beberapa jumpscare kecil dan suasana eerie yang membuat kita kurang nyaman sehingga bisa dibilang tujuan untuk menakuti penonton berhasil.
Dikejar-kejar Scarlet Witch is the next level of slasher film😂💯
Highlight utama menurut saya datang dari dinamisasi hubungan Stephen dan Wanda di film ini. Mereka berdua mungkin bukan berada dalam sisi yang sama dalam film ini, tetapi hubungan mereka berdua sangat emosional.
Mereka datang dengan egonya masing-masing sehingga tidak heran penonton mungkin akan memiliki kubunya masing-masing ketika menonton film ini (apalagi mengingat mereka berdua telah berkorban banyak dari peristiwa MCU sebelumnya).
Beberapa mungkin datang untuk melihat cameo karakter favorit mereka dari film ini. Namun, saran saya, lupakan itu, film ini menarik bukan karena cameo-nya, tetapi konflik tiada henti dari Stephen vs Wanda.
Film ini meskipun berjudul "madness", tetapi justru memiliki resolusi lain, yakni kebahagiaan. Film ini mencoba untuk memberikan definisi "bahagia" itu apa. Bagaimana cara mendapatkannya dan bagaimana cara menerimanya. Menyejukkan.
Selain itu, banyak line ikonik menyentuh langsung ke dalam hati yang saya yakin akan muncul ke permukaan dalam beberapa minggu ke depan.
Film ini mungkin tidak sempurna, akan ada beberapa orang yang kurang dapat menerima formula baru dari MCU kali ini. Ada yang menganggap bahwa ini terlalu berlebihan, tetapi dari saya sendiri, ini justru menarik dan unik, tidak mainstream lagi.
Film ini mampu membuat saya girang pada beberapa moment apalagi pada detik-detik breaking the fourth wall (yang udah ada di materi promosi). Membuat saya menyimpulkan bahwa akan banyak hal baru dari MCU yang akan datang. Franchise ini ga akan mati.
Kesan saya untuk film ini lumayan positif. Action sequences, visual effect, scoring, the conflict, the characters, etc. Saya rasa cukup seimbang dan tidak terkesan dilebih-lebihkan untuk sebuah multiversal conflict. Tidak asal tempel cameo sana-sini demi sebuah daya tarik.
Kekurangan dari film ini menurut saya tidak banyak, tetapi highlight saya adalah musik tema Doctor Strange dari film pertamanya yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Danny Elfman emang kayak gitusih kalau garap film sekuel, suka ninggalin materi musik dari film sebelumnya:(
Please, enjoy the madness. It was one hell of a ride. Tonton bersama keluarga, temen, kerabat, dan baiknya sesama yang melek marvel biar pas beres bisa langsung diskusi bareng. HARI INI udah mulai tayang di bioskop kesayangan klean. @SiPalingMarvel#DoctorStrange
MISSING adalah sebuah roller-coaster gila yang tidak pernah mengizinkan siapapun yang menaikinya beristirahat. Ketegangannya intens, twist-nya memutar pikiran, dan setiap detiknya begitu indah.
Missing adalah film dengan format screenlife, dimana setiap adegannya diambil melalui POV perangkat yang digunakan oleh karakter-karakter kita. Sepertinya sudah tidak asing juga bagi kita semua kan, ya?
Menjadi sebuah standalone sequel dimana film ini secara tidak langsung adalah lanjutan dari film "Searching (2018)", tetapi tidak berkaitan satu sama lain.
Dalam artian, bagi kalian yang ingin langsung menonton film ini gapapa banget!
Bisa ga sih minta kompensasi emotional damage ke HBO 😭😭
Di episode ini kita ikutin Joel dan Ellie yang akhirnya reunited dengan Tommy setelah 3 bulan perjalanan.
Untuk story nya, episode ini bener bener nge-highlight relationship Joel dan Ellie yang kompleks. Anak bukan, Bapak bukan, Strangers juga bukan, saling sayang iya🥹. Pedro Pascal dan Bella Ramsey berhasil nunjukin relationship itu.
Episode ini juga ngeliatin kalau Joel (walaupun kadang keliatan OP) is just human. bisa sakit, bisa cemas, bisa takut. Dan walaupun ga dibilang secara langsung, ekspresi-ekspresi kecil dari Joel nunjukin kalau dia takut kehilangan Ellie 🥲
Hear me out,
Opening sequence ini adalah salah satu terbaik dari banyak serial TV di luar sana. Kembali ke tahun 2003, mengantar ketegangan dan bayangan, "gimana kalau kita menjadi orang pertama yang tahu bahwa dunia akan kiamat?"
NGERI:")
CHRISTINE HAKIM BENER-BENER KEREN BANGET AKTINGNYA DI SINI!
"Tidak ada obat!"
"Tidak ada Vaksin!"
MERINDING!!!
Lalu kembali pada masa sekarang. Sedikit demi sedikit misteri tentang kiamat ini mulai terkuak. Namun, bukan itu fokus utamanya.
Dalam episode ini, karakterisasi Joel dan Ellie sangat terasa. Diselipkan dengan seamless joke yang akan membuat kalian tertawa kecil.
Like & Share karya @ginaSnoer berhasil membuat seluruh penonton dalam studio terdiam, bergetar, dan menjadikan air mata tak tertahankan untuk mengalir di pipi.
Semuanya diangkat dengan sangat realistis. Dengan demikian, ini adalah salah satu film terbaik Indonesia tahun ini.
Apresiasi tertinggi untuk mereka berdua, Aurora Ribero dan Arawinda Kirana yang berhasil membawa karakter ini begitu hidup dan mengajak kita ke dalam keadaan manis juga pahitnya.
Luar biasa.
Special Screening kali ini diakhiri dengan hangat, pelukan, apresiasi, applause, dan tentu saja banyak terima kasih dengan lahirnya film indah ini. twitter.com/i/web/status/1…
Sri Asih adalah installment kedua untuk Bumilangit Cinematic Universe setelah Gundala pada tahun 2019 lalu. Sudah 3 tahun semenjak konten BCU terakhir kali kita nikmati dan Sri Asih menjadi sebuah paket ringan untuk dinikmati.
Bercerita tentang Alana yang sulit mengontrol emosinya akibat sesuatu yang belum dia ketahui dan ketika dia dewasa, Alana akhirnya menemukan dirinya bukanlah manusia biasa melainkan lebih dari itu.