Sebenernya awal mula mimin ketemu narasumber ketika beliau datang ke tempat kerja mimin. Beliau sering datang ke kantor mimin karena sebuah urusan pekerjaan. Mimin cuma bercanda tanya apakah beliau punya kisah horror, ehh ternyata punya alhasil beliau bercerita adik kandungnya.
Kisah yang pernah di alami beliau ini sering juga terjadi di wilayah lain. Karena menurut mimin kisahnya bikin mimin merinding akhirnya mimin beranikan untuk menulis kisah ini.
Ohh iya kisah ini akhir dari cerita sebelumnya ya. Bagi yang belum baca cek tweet mimin yg kemarin.
Entah kenapa malam ini begitu sunyi, padahal bulan menyapa dengan indah, bintangpun mengedip genit mengajak bercanda. Tetapi hati pak karyo tersayat luka kehilangan anak kesayangannya. Malam ini malam ke 3 pencarian doni anak pak karyo.
Semua warga sudah berkumpul di depan rumah pak karyo seperti malam kemarin tetap membawa peralatan dapur se adanya. Pukulan demi pukulan mengisi seluruh ruang kebun kosong di sekitar pohon bambu.
"Donii, donii, donii" Teriakan semua orang yang mencari doni malam itu.
Pancaran lampu senter menembus celah-celah pohon bambu yang bergoyang di sentuh angin malam, entah apa yang di fikirkan pak karyo malam itu terduduk di bawah pohon bambu sambil menangis haru bibir keduanya bergetar mengucapkan kata"
"Lee doni mulehh lee" Ucap pak karyo
"Donii, Doniii, Doniiii" Teriakan warga tak berhenti trus memanggil nama doni
Di kampung pak karyo tinggal baru kali ini ada kejadian seperti ini, sebelumnya belum pernah ada anak hilang di bawa makhluk halus. Ya mungkin doni mempunyai aura yang membuat mereka suka.
"kreekkk, ngieekkk"
Suara gesekan pohon bambu semakin keras saling dorong mendorong tertiup angin. Pak karyo tetap terdiam tak bergerak di bawah pohon bambu.
"Paakkk, bapakkk" Sangat mirip suara doni memanggil bapaknya
"Donii, leee donii" Seketika pak karyo berdiri
Apakah ini hanya halusinasi pak karyo mendengar suara doni memanggil bapaknya. Atau memang beneran itu doni.
Kabut malam menyelimuti pinggiran sungai, terlihat sedikit kaki kecil melangkah menghampiri pak karyo, penampakan itu semakin jelas.
"Paaakkkkkkkkkk"
"Doniiii Doniiii, Hikkzz hikzz hikzzz" Teriakan pak karyo mengalihkan semua warga mendekati pak karyo
"Pakkk doni wedii pakk" Ucap doni wajah memelas mengusap air mata
Pak karyo memeluk erat tubuh kecil doni, pelukan itu tidak akan di lepaskan dan tidak mau kehilangan doni lagi
"Ehh donii ketemu, Doni ketemu" Ucap warga yang melihat doni di peluk pak karyo
"Alhamdulillah doni ketemu" Sahut earga lainnya
Doni kembali seperti tidak terjadi apa-apa, baju yang di pakai 3 hari yang lalu, sendal dan peci kecil tetap tidak ada yang berubah.
Pak karyo menggendong doni dan di ikuti warga lainnya pulang menuju rumah pak karyo.
Bu Warti yang mendengarkan suara kegaduhan di depan rumahnya bergegas berlari membuka pintu depannya. Betapa kagetnya melihat doni di gendongan suaminya dalam keadaan utuh dan bersih.
"Doniii, leee anakkku" Teriakan bu warti membuat haru semua yang hadir di depan rumahnya
"Ibukkk, bukkk" Doni direbut ibunya dari gendongan pak karyo dengan rasa rindu
"Alhamdulillah ya Allah anakku ketemu" Ucap bu warti
Semua warga ikut senang melihat doni kembali kerumah.
Matahari bersinar lagi. Langit biru tersenyum lebar. Hujan tak lagi turun. Bu warti dan pak Karyo pagi itu tersenyum mensyukuri kembalinya doni. Nasi gurih, ayam utuh, sambel goreng semua tersedia di ruang tamu pak karyo. Tetangga berdatangan kerumah pak Karyo atas permintaannya.
Lafadz-lafadz syukur terbacakan mbah durahman memimpin jalannya ritual genduri yang di adakan pak karyo mensyukuri kembalinya doni.
Genduri atau Gendoren adalah kegiatan syukuran yang kegiatannya membacakan kalimat-kalimat syahadat, dzikir, sholawat dan ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Doni yang seperti tidak terjadi apa-apa membuat bu warti bingung, kok bisa doni hilang selama 3 hari kembali dengan ke adaan utuh dan ceria lagi. Di tanyalah doni di bilik kamar berdua dengan ibunya.
"Lee doni, rene disek le" Ucap bu warti memanggil doni yang ikut makan di depan
"Le ibuk takon, sampean wingi nek endi le" Tanya bu warti penasaran
Doni terduduk di sudut tempat tidur menatap wajah ibu nya mengucapkan kata pertamanya bahwa dia ketika mau menyusul bapaknya tahlilan dia di hentikan sama wanita paruh baya berpakaian putih panjang menjulur.
Doni bercerita dia diajak ke rumah wanita paruh baya itu, dirumah yang serba ada lengkap dengan makanan enak di meja ruang tamu, wanita paruh baya itu menjelaskan bahwa doni sekarang adalah anaknya. Doni selalu di pangku dan di suapin semua makanan di atas meja.
Entah mengapa doni tidak sedikitpun merasa kenyang ketika di suapin hampir setengah meja habis di makan doni. Doni merasa senang wanita paruh baya itu memperlakukan doni dengan lemah lembut. Doni menjelaskan bahwa di rumah wanita paruh baya itu banyak tetangga yang melihat doni.
Doni mempunyai teman kecil setinggi doni hanya memakai celana dalam berwarna putih dan tidak mempunyai rambut. Doni tidak merasakan bahwa doni disitu sudah 3 hari. Seperti hanya 1 hari saja doni berada di rumah itu.
Doni melihat bapaknya berdiri di depan pintu rumah wanita paruh baya itu datang menjemput doni. Seperti terjadi hal aneh wanita paruh baya itu terus menutup kupingnya kesakitan. Doni berjalan keluar rumah di gandeng bapaknya meninggalkan rumah wanita paruh baya itu.
Setiba di pinggir sungai doni tersadar bahwa tempat itu adalah tempat dimana dia bertemu wanita paruh baya itu, kedinginan berkabut mendengar semua orang memanggil nama doni, dia berteriak memanggil bapaknya. Doni kaget hari sudah malam dan doni mengira doni hanya disitu sebentar
Mendengar penjelasan doni bu warti memeluk putranya sambil mengelus pundaknya dan bersyukur doni di kembalikan dalam ke adaan utuh.
Mbah durahman memberikan kalung bergantung kain berbentuk kotak mengembung dan di kalungan di leher doni. Kalung itu adalah rajah
Pelindung bagi doni biar tidak di ganggu makhluk halus.
Sekarang doni sudah besar kira-kira usia 35 tahunan dan doni menjalani kehidupannya secara normal seperti kehidupan orang lain, dan kisah itu tidak bisa di lupakan doni.
-----TAMAT------
Huf mimin sedikit lega akhirnya kisah ini selesai juga di ceritakan kepada kalian semua.
Oh ya, kalau ada kisah horror yang menarik lagi bakalan mimin tulis lagi disini, jadi biar tidak ketinggalan follow mimin yya.
Cerita ini berdasarkan kisah nyata dari seorang narasumber yang tidak mau disebutkan identitasnya. Dari pengalaman narasumber adik kandungannya pernah tidak pulang selama 3 hari karena di bawa ke alam lain oleh makhluk tak kasat mata.
Lembayung senja semakin meredup, alunan adzan magrib terdengar lirih di ujung desa, maklum pengeras suara berusia 38 tahun kusam termakan angin dan air hujan di atas genteng musholla. Pak Karyo bergegas mengemasi alat-alat persawahan dan pulang menuju ke rumah.