waKHIDun Profile picture
Sep 30, 2022 186 tweets 22 min read Read on X
"Teror Hotel Lembang"

(bagaimana jadinya jika tujuan kalian menginap untuk beristirahat namun karena kehadiran mereka, justru sebaliknya, kengerian, ketakutan dan kepanikan justru menyelimuti malam)

- a thread -

#threadhorror #bacahorror Image
halo lur..

mumpung ujan-ujan gini, wakhid jadi pengen bagiin cerita horor nih hehehe..

ini cerita singat, ya semoga bisa menghibur ya.
sambil menunggu hari selasa uploud part terakhir "KARMA", kalian bisa baca ini dulu.
kisah ini terjadi pada tahun 2016, dialami sendiri oleh kakak saya yang bernama andi.

seperti apa kisah lengkapnya?

"yen wedi ojo wani-wani, yen wani rasah wedi-wedi"

selamat membaca..
assalamualaikum dulur..
sesuai dengan yang kemarin tak sampaikan ya, kali ini wakhid bakal bagiin kisah mistis yang dialami oleh kakakku.
jadi cerita ini bermula tatkala masku yang sebut saja namanya andi tengah menjalani acara luar kampus yang kala itu dilaksanakan di kota bandung, jakarta dan kuningan.
daftar tempat yang nantinya bakal dikunjugi diantaranya adalah linggar jati, museum lubang buaya, monume seroja, KAA dan untuk lokasi dimana refresihnya ada objek wisata gunung tangkuban perahu.
tapi sebelum itu mari kita runut ceritanya dari awal, siapkan cemilan ya sebelum membaca dan siapkan juga keberanian hehehe.
bentar masukin burung murai dulu, ujan deres sini.
kisah ini menceritakan pengalaman yang andi dapatkan tatkala ia beserta teman-temanya menjalankan sebuah acara kampus, yah seperti study tour anak sma, namun ini bedanya adalah ketika kuliah saja.
andi ini adalah seorang mahasiswa yang mengambil jurusan sejarah di salah satu kampus yang ada di kota jogja. kebetulan juga ia pada kegiatan itu menjadi ketua panitia sehingga ia harus mempersiapkan dan mengikuti rapat perencanaan.
singkatnya sore itu andi sedang dalam sebuah acara yang dimana kala itu ia menghadiri rapat bersama dosen serta EO guna membahas mengenai perjalanan studi luar kelas di bandung dan jakarta, mengingat tanggal keberangkatan tinggal beberapa minggu lagi.
kala itu aku bersama dengan 3 dosen selaku pendamping beserta EO akhirnya menyetujui bahwa nantinya akan mengunjungi kurang lebih 5 tempat di kawasan jakarta dan bandung.
tempat-tempat itu diantaranya adalah, linggar jati, museum lubang buaya, monumen seroja KAA dan terakhir adalah Gunung Prau
dikarenakan kunjungan ini berlangsung selama beberapa hari, dan juga diadakan di 2 kota yang jaraknya juga lumayan jauh, akhirnya selain membahas mengenai kegiatan di lokasi,
saat itu juga membahas soal lokasi hotel yang nantinya bakalan dijadikan sebagai tempat menginap selama acara itu.
saat itu ada salah satu ada tiga dosen pendamping yang sebutlah namanya dokter ahmad, kala itu beliau menyarankan untuk kami beserta rombongan menginap saja di sebuah hotel yang tak jauh dari lokasi objek wisata gunung prau,
oh iya jadi saat itu rombongan andi dkk juga akan berwisata ke gunung tangkuban perahu, selain kunjungan ke tempat-tempat yang sudah disebutkan diatas
"nanti nginepnya di hotel X aja, wohh itu tempatnya bagus, pemandangannya juga tak kalah keren.. wis bapak sarankan kesana aja" ucap dokter ahmad saat rapat sore itu.
karena kedua dosen pendamping yang lainnya masih bisa dibilang umurnya dibawah dari dokter ahmad, akhirnya mereka pun juga ikut menyetujui saja soal saran lokasi hotel yang disampaikan oleh dokter ahmad.
"kalau saya ngikut saja pak, tapi kalau bisa di fix kan hari ini biar nanti dari tim kami bisa langsung booking untuk tanggal itu pak" ucap pak seno selaku pimpinan EO menekankan supaya untuk masalah hotel segera diselesaikan saat itu juga.
"udah wis, tak jamin kalian ngak kecewa di hotel itu toh nantine kan deket juga sama lokasi gunung prau" tegas dokter ahmad.
"oh yasudah berarti ini udah sepakat ya pak kalau nginep e di hotel itu pak?"
"iya mas, pakai hotel yang itu saja" tegas doktor ahmad.
setelah sepakat mengenai lokasi hotel, akhirnya pihak EO bilang bahwa jika memilih di hotel itu maka lokasi tempat makan yang sebelumnya akan diganti dengan lokasi rumah makan yang dekat dengan lokasi,
mengingat bahwa jika tetap memilih rumah makan sebelumnya akan memakan biaya yang lebuh banyak karena lokasinya yang sangat jauh dengan hotel.
dikarenakan andi menjadi ketua panitia makan tanggung jawabnya setelah ini adalah mengabarkan informasi kepada teman-temannya yang lain.
karena yang ikut pada acara itu adalah kelas A dan kelas B, maka ia juga memerlukan wakil ketua dari kelas sebelah, mengingat andi adalah anak dari kelas A.
saat itu ketika keluar dari ruangan rapat, secara tidak sengaja andi berpapasan dengan temannya dari kelas B, sebutlah ia Miko.

kala itu andi meminta miko untuk menginfokan kepada anak-anak dikelasnya mengenai informasi ini.
"nah ngono mik. tolong sampaikan ke teman-temanmu yak, kita berangkat kamis pagi titik kumpul di depan rektorat" ucap andi pada miko.

"ohh oke sip ndi" jawabnya sembari terus melangkahkan kaki menuju ke arah berlawanan dari andi.
"loh koe mau kemana kok malah kesana mik?"
"mau ke PKM bentar, temen-temenku pada ngumpul disana soale" ucap miko.
dirasa penyebaran informasi untuk kelas sebelah sudah bisa andi atasi, saat ini tugasnya adalah untuk menyampaikannya ke kelasnya sendiri, kebetulan juga saat itu kelas mereka membuat sebuah grup WA.
"ahh nanti tinggal tak tulis aja di grup, beres.." pikir andi,
setelah semua pengumuman telah tersampaikan, kini tibalah hari yang dinantikan tiba, hari keberangkatan.
saat itu jumlah mahasiswa untuk 2 kelas sekitar 130 an, yang dibagi menjadi 2 bus. andi mendapatkan jatah bagian di bus A karena ia adalah ketua panitia dan juga anak dari kelas A.
pagi itu rombongan mulai meninggalkan jogja saat sekitar jam 9 pagi, dengan tujuan langsung ke kuningan.
sepanjang perjalan tak ada masalah yang berarti, namun andi sempat khawatir mengingat di kelasnya ada salah satu mahasiswi yang terkenal "sensitif" dan kerap histeris, ia adalah anna.

si cantik yang hobi kesurupan, begitu julukannya di kelas.
singkat cerita mereka sampailah di tujuan pertama, dan hari pertama itu dilalui dengan tanpa kendala dan masalah satu apapun.

saat itu, lebih tepatnya pas saat selesai sholat jumat andi beserta rombongan langsung bertolak untuk otw ke rumah makan yang ada di daerah bandung.
oh iya, jadi tujuan pertama mereka memang jakarta bandung, namun demi mempersingkat waktu, mereka pertama lagsung mendatangi objek kunjungan yang ada di jakarta, barulah setelah itu menuju ke bandung dan pulang.
nah ketika sampai di bandung, seperti yang sudah dijelaskan diawal, karena menurut dengan saran dari dokter ahmad untuk menginap di hotel X yang letaknya tak jauh dari objek wisata,
akhirnya tempat makan mereka pun ikut berubah menyesuaikan dengan lokasi tujuan wisata, dan pada akhirnya pihak EO memutuskan untuk makan di sebuah rumah makan khas jawa timuran.
karena andi menjadi ketua panitia acara, ia makan beserta dosen dan juga sopir serta EO yang bertugas, ia makan di ruang VIP.

di ruangan itu ada andi, pak beni selaku dosen pendamping, mbah setro selaku supir beserta yang lainnya.
oh iya jadi saat itu yang bisa mengikuti acara dan menjadi pendamping mahasiswa hanya pak beni saja, pak candra berhalangan hadir sedangkan dokter ahmad yang menyarankan lokasi hotel ini juga tak bisa ikut serta karena beliau ada kunjungan luar kota.
setelah makanan datang, belum sempat disantap tiba-tiba sang owner dari rumah makan ini mendatangi rombongan andi.

"gimana makananya pak? kita terbuka untuk kritik dan sarannya" ucapnya sambil duduk di kursi.
"ohh enak kok pak, mantap" balas pak beni, walau sebenarnya belum ada sesuap nasi pun yang hinggap dimulutnya.

pemilik resto itu tersenyum malu, "oh iya ini mau kemana atau darimana pak?" sambungnya.
"kami rombongan dari jogja pak, kebetulan baru pulang dari kunjungan di jakarta, tapi setelah ini bakal ke hotel dulu, terus besok pagi kegiatan lagi" terang pak beni sambil menaruh ayam diatas piringnya.
"ohh berarti baru sampai ke bandung tah, lah nginepnya di hotel mana?"
"hotel X pak, nyari yang jauh dari tangkuban perahu" tiba-tiba yang tadinya pemilik resto nampak riang, kini mukanya musam.
"ngak mau nyari tempat lain po pak?" tanya pemilik resto itu.

"lah ini sudah di booking e pak, sama pihak EO juga sudah di DP, loh emangnya kenapa pak? tanya pak beni penasaran.
sementara itu andi masih tak begitu mengubris soal pembahasan itu, ia lebih fokus dengan gulai kepala kakap yang ada di depannya, ia lapar benar.
"hotelnya udah di survei tim kami juga pak, bagus dan terawat, malahan bagi anak-anak sejarah harusnya malah suka ditempatkan di hotel yang masih bergaya klasik seperti itu" jawab pak rey selaku perwakilan dari EO.
"yo sebenarnya memang hotelnya bagus pak, tapi banyak yang bilang kalau hotel itu angker"

"angker gimana pak?" sahut andi walau mulutnya masih penuh dengan makanan.
"ya banyak yang mengalami hal janggal disana mas, katane si yang paling sering itu arwah perempuan yang kerap bersliweran" jelasnya.
akhirnya sore itu pembahasan di meja makan bukan lagi soal kegiatan yang nantinya akan dilakukan, melainkan malah membahas kejadian-kejadian janggal yang diceritakan oleh si pemilik resto kepada rombongan andi.
beruntung mereka berada di ruangan VIP, yang dimana hanya andi saja mahasiswa yang ada disana. "cerita ini jangan diceritakan dulu ke anak-anak yang lain ya mas andi.. biar acara ini berjalan lancar" tutur pak beni mengingatkan andi.
mendengar himbauan itu andi hanya bisa diam sembari meneruskan ngemil makanan, namun kala itu ia tiba-tiba teringat dengan anna, yang dimana ia sudah sanagat terkenal gampang merasakan hal-hal gaib.
sebelum melanjutkan perjalanan menuju ke hotel, pemillik resto memberikan buah tangan untuk mereka, "terimakasih ya pak sudah mempercayakan resto ini untuk menjadi tempat makan e bapak beserta rombongan."ucapnya sambil memeberikan beberapa bungkus oleh-oleh yang entah isinya apa.
selepas mengucapkan terimakasih, hendra beserta rombongan akhirnya melanjutkan perjalanannya menuju ke tempat istirahat, hotel X.

sekutar pukul 9 malam sampailah mereka di sebuah hotel yang memang lokasinya sedikit masuk ke dalam dan tak persis berada di pinggir jalan raya.
"hotelnya ini pak?" tanya andi dan pak deni pun hanya mengangguk membenarkan ucapan hendra.
untuk kondisi hotel jika dilihat dari luar memang sama sekali tak ada unsur horornya sama sekali, mengingat juga di depan banyak ruko tempat warga berjualan, bahkan sampai malam pun ruko itu tetap ada yang buka.
setelah loading barang, hendra mengumpulkan semua peserta di parkiran sembari memberikan kunci.
"nanti setelah kalian masuk ke kamar, silahkan mandi dan langsung istirahat ya.. jangan membuat berisik takutnya menganggu warga sekitar" tegas andi pada para peserta, berharap apa yang tadi disampaikan oleh si pemilik resto tidak akan menimpa rombongan mereka.
"loh lha ndi, raono pemukiman ngene kok jare wedi nganggu warga.. lucu!"
(lah mana ngak ada pemukiman sama sekali, tadi katanya jagan berisik daripada menganggu warga.. lucu!) celetuk salah satu mahasiswa yang ada dibarisan belakang, entah itu suara siapa, andi tak jelas melihatnya.
"oke teman-teman semuanya, bapak hanya nambahi sedikit dari yang sudah disampaikan sama mas andi, nanti kalau ada masalah apapun silahkan chat di grup ya biar yang lain bisa saling bantu juga" imbuh pak beni.
andi dengan membawa tas berisikan baju, ia langsung bergegas menuju ke kamar nomoe 301 yang memang ia sudah memilih kamar itu, ia kala itu meminta untuk satu kamar dengan temannya yang dari kebumen, mamat.
"mat koe meh adus ra?" (mat kamu mau mandi ngak) tanya andi sembari menaruh tas di lemari.

"wah yo mandi aku, lengket banget badanku. eh fajar dapet kamar berapa yo?"
"fajar kayaknya kamar paling bawah mat."
oh iya, jadi untuk gambaran hotel ini seperti ini..
hotel terdiri dari 4 lantai, lantai yang pertama berada di bawah lantai respsionis dan ada 2 lantai lagi diatasnya.
untuk lantai paling bawah itu selain ada kamar, adapula dapur umum yang menjadi tempat masak makanan bagi para pengunjung hotel.
nah saat itu temennya andi yang bernama fajar bersama ketiga kawannya yang lain melakukan penelusuran, mereka berempat mencari bukti mengenai omongan andi tatkala di parkiran tadi.
yah benar sekali saat itu yang berteriak diantara kerumunan itu adalah fajar, temannya andi yang kerap ikut mancing ketika dirumah.
saat itu fajar bersama teman-tmannya melakukan penelusuran lantai demi lantai. ia memulai dari lantai paling atas untuk melihat apakah diatas sana ada perumahan atau setidaknya ada pemukiman penduduk dan juga sampai di lantai paling bawah.
dilalin sisi, kala itu andi yang telah selesai mandi mengirimkan pesan pada roihan, pacarnya anna. "han pacarmu sambil dipantau ya" dan roihan pun balik bertanya "loh kenapa e" tapi andi tak menjawab.
setelah semua tanggung jawabnya hari itu selesai, badan pun juga sudah bersih, andi akhirnya menyalakan sebatang rokok, ia begitu menikmati isap demi isapan karena hampir seharian andi sama sekali tak bisa rokokan.

brakk..brakk..brakk.
ndi.. andi!
belum ada satu batang rokok andi habiskan, tiba-tiba pintu kamarnya digebrak tak karuan, entah itu ulah siapa.

"yaa! bentar.." andi melangkah pelan dan hendak membuka pintu.
"ono opo?" ucapnya sambil membuka pintu kamar, namun belum ia berhenti berucap, andi sangat kaget ketika didepan kamarnya sudah ada sekitar 20 an orang. "weehh ada apa ini rame amat!"
"anna ndi!! anna!" ucap fajar, "aku sekarang tau maksudmu kenapa ngak boleh berisik! tapi anna ndi anna kranjingan (teriak histeris layaknya kesetanan) dikamare" imbuh fajar.
mendengar itu andi langsung bergegas untuk turun kebawah, kebetulan kamar anna ada di lantai bawah yang dimana disana juga ada dapur umum.
ketika ditengah perjalanan, ia bertemu dengan pak beni yang nampaknya juga baru mau keluar kamar. "ehh rame-rame mau kemana ini" tanya pak beni.

"itu pak mau ke kamarnya anna, histeris dia" balas salah seorang dari belakang andi.
"lahh anna kenapa lagi to ya?"
"halah biasa pak.." balas andi sambil meneruskan langkahnya menuju tangga dan bergegas turun kebawah.
begitu sampai di lantai bawah, andi langsung berlari menuju ke kamar anna dan ternyata ketika sampai disana sudah ada 6 orang, 3 diantaranya menenangkan dan yang 3 histeris tak karuan, 3 orang yang menjerit itu adalah anna, meli dan stella.
"lohh kamu i wis tak bilangin suruh jagain kok malah lengah to han" ujar andi marah pada roihan.

"yo kan aku ngak ngira bakal jam segini juga to ndi.. jam 11 malam yo tak kirain bakal pada istirahat semua" balasnya.
"liat opo kamu na?" tanya andi pada anna yang saat itu hanya duduk meringkuk sambil menutupi wajahnya menggunakan bantal.

"loh kamu juga kenapa mel? stel? " tanya andi pada amel dan stella yang juga ikut histeris, sama seperti anna.
"a-aku ngak ngerti.. cuma aku tadi liat anna nangis sambil teriak yo aku cuma ikutan" balas amelsambil sesengukan.
andi tak banyak menanggapi, namun dalam hatinya ia ingin sekali tertawa mendengar penjelasan amel barusan, namun dikarenakan suasana yang gawat bin genting seperti ini, ia sama sekali tak bisa bercanda.
"yasudah! wis gini aja, kalian semua ikut aku ke ruang resepsionis.. masih bisa jalan to na? kalau ngak biar dibantu sama teman-teman yang lain" akhirnya mereka pun berbondong-bondong naik kembali ke ruang resepsionis.
dilain sisi, saat itu pak beni kutan menjadi panik, mungkin karena ia juga satu-satunya dosen pendamping dan juga umurnya yang masih terbilang cukup muda, bahkan jika disejajarkan dengan mahasiswanya nyaris tak tau jikalau pak beni adalah dosen.
"duhh gimana ini mas andi, bapak ngak pernah ketemu sama yang beginian" ucap pak beni sambil gemetaran.
"lohh pak bapak itu penamping jangan malah ikutan panik gini, nanti gimana anak-anak kalau bapak yang dituakan malah panik sendiri" ucap andi sambil terus berjalan, namun tiba-tiba..
krieet..

tiba-tiba kamar yang ada didepan andi terbuka, seketika itu juga keluar seorang ibu-ibu yang tengah mengenakan bath robe sembari menyisir rambut.
"ada apa ya mas? ada yang mau melahirkan ya" ucap ibu itu yang seketika membuat emosi andi semakin meluap karenanya.
"iya buk ini mau lahiran.. anaknya kembar" balas andi ketus.

"ohh yaudah.. ati-ati ya" ucapnya sambil kembali masuk dan menutup pintu.

"mamakmu kae han.. hahaha" ledek salah seorang pada roihan.
"amit-amitttt"
"wis ngak usah dibahas! ayo lanjut" teriak andi mengkomando teman-tmannya.

saat itu dengan kondisi banyaknya orang yang berjalan dalam satu lorong, akibatnya suasana saat itu terasa samakin sumpek dan pengap hampir saja seperti tak bisa bernapas.
tak lama akhirnya sampailah mereka di lantai resepsionis, melihat ada kerumunan yang datang tiba-tiba, pihak yang bertugas pun ikut menghampiri dan menanyakan.

"eehh mas ini kenapa?" tanya salah seorang petugas hotel.
belum sempat menjawab, andi langsung berlari menuju kearah depan hotel, disana ia melihat mbah sastro yang tengah duduk sambil rokokan.

"mbahh!! tolong mbah!" teriak andi sambil berlari.
"pie.. ono opo!" mbah sastro menoleh sambil menajamkan matanya.
"iku mbah, kesurupan" kata andi sambil menunjuk kearah kerumunan yang ada di ruang tunggu resepsionis.

"hess kerjaan meneh" ucap mbah sastro sambil menghela napas panjang, dan ia bersama andi pun berjalan masuk kedalam hotel.
sambil berjalan andi mencoba memberitahukan bahwa anna itu adalah tipikal anak yang sensitif namun penakut, jadi kejadian seperti ini memanglah sangat sering terjadi.
tapi karena ada salah satu temannya andi yang bernama pukuh yang biasanya menangani kini entah kemana, ia sama sekali tak terlihat batang hidungnya.
"wiss minggir.. minggir!" mbah sastro membuka jalan ditengah kerumunan yang semakin banyak, saat itu sekitar ada 30 orang yang mengerubungi anna dan yang lainnya.
sampai mbah sastro datang pun, anna dan keduanya masih tak kunjung mendingan, bahkan tatapan anna seperti orang yang kehilangan jiwanya. kosong dan tak fokus.
"mas!!" mbah sastro mengacungkan tangannya, beliau memanggil salah satu pegawai hotel yang menunggu di belakang meja resepsionis.

"iya gimana pak? perlu bantuan apalagi?" balasnya ramah.
"minta air mineralnya 3 mas.."
"lohh kok cuma 3 mbah, yo saya sekalian" ucap ketiga teman anna yang lain sambil mengangkat tangannya.
"hes.. yasudah, air mineral kecil 6 mas" tutur mbah sastro yang selanjutnya disusul oleh mas resepsionis berjalan menjauh, nampaknya hendakk mengambilkan apa yang dipesan mbah sastro barusan.
sambil menunggu diantarkan air minum, mbah sastro mencoba mananyakan apa yang sebenarnya dilihat oleh anna dan yang lainnya, kenapa mereka sampai bisa segitunya histeris.
akhirnya saat itu anna menjelaskan bahwa ia pas waktu di dalam kamar ketika menunggu temannya mandi, oh iya jadi satu kamar maksimal diisi oleh 2 orang dan anna saat itu sambil menunggu giliran mandi, ia bermain hp.
nah dari sudut matanya, ia melihat ada sosok perempuan dengan mengenakan gaun yang panjang sampai tergerai dilantai masuk kedalam kamar mandi. karena posisinya kesamping, jadi anna tak bisa melihat dengan jelas seperti apa wajah dari sosok itu.
dan karena saking takut dan paniknya, akhirnya anna teriak sekencang kencangnya, sampai stella yang tengah mandi pun keluar walau saat itu hanya handuk saja yang menutupi tubuhnya.
"bener ngono stel?" tanya fajar nimbrung, stella tak menjawab dan ia hanya mengangguk memberikan tanda bahwa memang benar kejadiannya seperti itu.
"mbah gimana sudah agak mendingan belum?" tiba-tiba dari belakang muncul pak beni, entah ia darimana, padahal tadi ia masih ada disini namun kok bisa tiba-tiba ilang.
mbah sastro melirik tajam kearah pak beni yang tengah berdiri, "orang belum tak apa-apain kok ya pak, sabar" balasnya dan pak beni pun hanya meringis.

"pak ini air e" kata pegawai hotel yang baru selesai mengambilkan air mineral sesuai dengan permintaan mbah sastro tadi.
"ohh ya makasih mas" balas mbah sastro,

setelah itu kemudian beliau membuka satu demi satu dan secara bergantian mulutnya seperti merapalkkan mantra ke masing-masing botol air mineral.
andi yang ada disana hanya diam sambil mengamati, seraya dalam pikirannya mengagumi sekali sosok mbah sastro ini. sebenarnya pun andi juga sudah beberapa kali bertemu mbah sastro selain di acara ini,
mengingat juga mbah sastro ini rumahnya ada di daerah piyungan yang tak jauh dari rumah andi dan juga ia juga kerap menjadi teman mancing.
lanjut ntar yak, laper.
sabar ya, malam ini bakalan diselesaikan ceritanya.

tapi sebelum itu wakhid mau ngasih info, kalau novel pertamaku sudah bisa kalian beli di gramedia seluruh indonesia yeayy!!

kalau suka baca horor boleh loh dipinang..

bisa beli online maupun offline di toko buku 😍

SHIKAT!!! ImageImage
yok lanjut..
belum pada tidur kan?
"wis mbak ini airnya lekas diminum, setelah itu kalian balik ke kamar dan tidur saja" ucap mbah sastro sembari memberikan satu persatu minuman itu ke anak-anak tadi.

"suwun mbah" kata stella.

"lah ini terus kalian mau tidur dimana stel?" tanya fajar,
"di kamare monic aja lah, gapapa kan nic?" kata stella sambil melihat kearah monic yang baru mau meneguk air ppemberian mbah sastro.

"hmm boleh, tapi awas ya kalau kalian malah teriak-teriak lagi"

"aman nic"
setelah itu akhirnya semua bubar dan masuk ke kamar masing-masing, kecuali andi,pak beni dan mbah sastro. mereka bertiga memutuskan untuk ngopi di depan sambil ngobrol

saat itu obrolan mereka bertiga tak jauh dari kejadian barusan,bahkan pak beni pun sangat ketakutan karenanya.
"wahh kurang ajar betul dokter ahmad, udah ngasih rekomendasi tapi malah ngak ikut i" keluhnya, dan andi pun menganggapnya wajar saja.
"loh ya jangan gitu pak be, beliau kan juga ada urusan diluar to ya"
"nahh betul kui katane mbah sastro pak" sambung andi sambil menyalakan rokok yang mati karena hawa disana yang sangatlah dingin.
tanpa terasa malam sudah semakin larut, mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing dan bersiap untuk istirahat mengingat jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari.
tapi tidak sampai disitu saja, tiba-tiba dari belakang andi yang baru saja berdiri dan hendak berjalan masuk kedalam hotel, dikagetkan dengan melihat fajar yang berlari kencang menuju kearahnya.
"hah..hah.. ndi.. andii.. ikuu di kamar bawah ndii!!" dengan nafas yang tersengkal-sengkal, fajar mencoba menjelaskan apa yang barusaja ia alami di kamar bawah.

"lohh opooo lagii! to jar!! capek aku!"
"udah wis, ayo ikut aku wae" ucapnya sambil menarik tangan andi, melihat itu pak beni dan mbah sastro pun membuntuti.
dengan langah pelan karena memang sudah sangat kelelahan, andi bersama fajar berjalan beriringan dan tak luput juga dibelakang mereka berdua ada pak beni pula.
mereka berjalan turun menuju lantai paling dasar dari hotel itu, belum tepat sampai di lantai dasar, mereka dikejutkan dengan anak-anak yang berlari berhamburan tak karuan.
"wehh! kalian mau kemana, istirahat udah jam segini" ucap pak beni ketika mendapati mahasiswanya malah keluyuran malam-malam.
"ituu pak.. di kamar pojokan" balas mahasiswi itu sambil berlalu pergi.

penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi, andi mempercepat langkahnya dan meninggalkan fajar dan pak beni di belakang.
benar saja, manakala andi baru berbelok dari lorong tangga, ia melihat sangat banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi tengah berkerumun.
"wehhh!! kae andi!" teriak salah seorang dari kerumunan.

tanpa pikir panjang, andi terus berjalan dan membelah kerumunan walau ia sangat kerepotan karena lorong depan kamar ini sangatlah sempit, dilewati 2 orang berjejer saja mungkin sudah penuh sesak.
"piee.. ada apa" tanya andi.

"kae.. kae.. galo ndi, gagang pintune gerak sendiri" ucap salah satu temannya, seraya menunjuk kearah pintu.

grekk.. grekk...greekk..

spontan semua yang ada disana menjadi diam seribu bahasa.
benar saja, belum lama andi disana, ia melihat dengan matanya sendiri jika gagang pintu bergerak dengan sendirinya.

"pak be, ini gima.." ujar andi sambil menoleh kebelakang yang dimana ada pak beni yang tengah sibuk memejeti keyboard ponselnya.
"bentar mas andi, saya coba hubungi petugas hotel"

kamar ini adalah kamar nomor 113, terletak di paling ujung lorong buntu.
pengap, panas dan sumpek, itulah perasaan yang andi rasa saat itu, bagaimana tidak, di sebuah lorong yang hanya cukup untuk dilewati 2 orang itu tengah berkerumun hampir 15 an mahasiswa, walau takut namun mereka penasaran dengan apa yang ada didalam kamar itu.
"mas itu coba pengang gagang pintune, tak pegang tadi tetep melawan" mendengar itu, andi langsung tanpa pikir panjang, ia memegang gagang pintu itu dengan menggunakan kedua tangannya, dan benar. gagang pintu itu bergerak melawan.
"wahh pak, ini jangan-jangan ada yang kejebak didalam" ujar andi panik.
"mana ini petugas hotelnya?" imbuhnya.
melihat tak kunjung ada petugas yang datang, andi pun menyuruh fajar yang sedari tadi hanya plonga-plongo saja untuk segera ke ruang respsionis dan minta kunci kamar nomor 113.
sekitar 3 menit kemudian datanglah petugas hotel, namun tidak dengan fajar.

"loh teman saya yang tadi saya suruh mana pak?" tanya andi heran kenapa fajar tak bersama petugas itu.
"temen yang mana mas? saya kesini tadi gara-gara dapat pesan dari pak beni" balas petugas hotel seraya mencari nomor kunci.

"iya pak, wis sudahlah ngak usah ngurusin itu, sekarang ini pak buruan takutnya ada yang kejebak didalam" ucap andi menggebu, panik betul ia kala itu.
"tapi sebelumnya maaf mas, ini kamar ngak ada pengunjung yang menempati kamar ini, ini saya bawa daftar tamunya" sambil menyodorkan selebaran kertas, petuga itu mencoba memberitahukan bahwa memang kamar itu dalam keadaan kosong.
belum sempat andi melihat, ia harus kalah dengan mahasiswa yang lain, mereka berebut untuk memastikan bahwa apakah benar memang kamar itu tak berpenghuni, karena memang hampir semua yang ada disini melihat dengan mata kepala sendiri bahwa gagang pintu itu benar-benar bergerak.
"wehh iyo ki ndi" ucap pak beni.
andi menghela napas panjang, "wis gini aja pak, buruan dibuka saja kamar ini."
semuanya nampak heran dengan apa yang barusan andi sampaikan. "wehh jangan, nanti hantune keluar gimana" ujar salah seorang di kerumunan, namun berbeda dengan yang tadi, ini suara perempuan.
"halah hantu ngak butuh pintu kalau mau keluar" ucap andi ketus.

"yasudah mas, bentar.." petugas itu lalu perlahan mencari kunci untuk kamar nomor 113, setelah dapat, beliau langsung membuka kamar itu yang ternyata ketika dibuka masih dalam keadaan gelap.
"loh beneran to mas memang ngak ada"

tak percaya sampai disitu, andi memaksa masuk dan menyalakan lampu. ia benar-benar mengecek setiap detail dari kamar, bahkan sampai ke kamar mandi.
namun benar, memang tak ada siapapun disana, aneh.

setelah kejadian itu, akhirnya semua kembali ke kamar masing-masing, namun berbeda dengan andi, ia memilih untuk bersantai sejenak di ruang tunggu, sambil ngopi gratis tentunya.
"hes, on-ono wae masalah.." batin andi menggerutu.

setelah membuat secankir kopi kapal api serta menghisap rokok surya 16 kebangaannya, andi duduk bersandar di sofa sambil setengah rebahan.
"loh mas andi wis sampe sini?" terdengar dari belakang ada yang menyebut namanya, karena penasaran, andi pun menoleh.

"loh pak be, dari mana aja?"
"nganu mas andi, maaf tadi sampean saya tinggal, bapak takut betul.." ungkap pak beni sambil berjalan mendekat.
"yowes sini duduk wae pak, mbah sastro bentar lagi juga nyusul palingan" ucap andi mempersilahkan.
kala itu andi tak banyak berbincang, ia hanya bermain hp seraya menenangkan pikiran ditengah masalah yang ada saat itu. namun sesekali andi melirik kearah pak beni, nampak wajah pucatya tak bisa disembunyikan walau tengah berada di ruangan remang-remang.
"mbah!!" panggil andi ketika melihat mbah sastro keluar dari lorong. pak beni tak bertanya, ia secara spontan juga menengok kearah dimana mbah sastro berjalan.

"ndene mbah, lingguhan ngopi" sambut andi.
"lha emang arep ngopi" balas mbah sastro seraya berjalan ke arah dispenser.

sambil menunggu mbah sastro gabung, andi membenarkan posisi, dan mengingat-ingat apa saja yang ingin ia tanyakan tadi.
"mbah jos tenann sampean, tadi yang sampean bacain buat nyembuhin anak-anak opo mbah?"

"halah kae mau cuma tak nyanyiin lagu dangdut"
"hahh!! beneran mbah?" ucap pak beni kaget.

"lah emang iyoo mbah?" tanya andi penasaran juga mendengar ucapan mbah sastro barusan, tak ketemu nalar. pikirnya.
"yo kan namane orang panik iku butuh di sugesti ben ora panik, urusan le sugesti pie kui sak karepe, terserahh"

mendengar itu akhirnya andi dan pak beni tepuk jidat, merasa heran dan bagaimana mungkin bisa terjadi hal semacam itu, tapi mau dikata apa, sudah terjadi.
malam itu mereka bertiga saling bersenda gurau membahas kejadian yang barusaja mereka hadapi, horor? memang, ngeri? iya.. namun disini yang membuat mereka ngakak adalah dimana ketika mbah sastro yang dikira membacakan doa malah ternyata hanya menyanyikan lagu dangdut, ngakak.
jam sudah menunjukkan sekitar pukul 2, andi terlebih dulu meminta pamit karena ia sangat merasa ngantuk sekali.

karena kamar andi berada di lantai 3, andi pastilah harus melewati lorong dan barulah ia bisa menaiki tangga dan menuju kamarnya.
nah disini ada kejadian janggal yang ia rasa, seperti ada yang mengikuti namun andi sama sekali tak mau menoleh kebelakang.

setelah sampai di kamar, disana temannya ternyata sudah tertidur dengan begitu pulas, iri andi melihatnya.
klunting!! tiba-tiba bunyi suara notifikasi di Hp andi.

"anak-anak yang merasa takut dan tidak berani tidur bisa tidur di kamar bapak saja, anak laki-laki loh ya"
andi membaca pesan singkat yang ada di grup, ternyata pak beni yang mengirimkannya. sementara itu di grup yang satu lagi, yang dimana tak ada pak beni, ramai perbincangan, yah benar, perbincangan ghibah pak beni.
"halahhh iku pak beni wae yang takut paling" tulis mega.
"iyaa wis ngak usah dibalas ckckck" balas tomi,

andi hanya menahan tawa, bagaimana mungkin ada seorang dosen yang takut tidur sendiri? yah kayaknya hanya pak beni.
...
andi selaku ketua panitia, malam itu sebelum benar-benar istirahat, ia memutuskan untuk ngecek lantai demi lantai, memastikan supaya seluruh mahasiswa memang sudah istirahat.
ia mulai dari lantai 4, dari ujung sampai ke ujung dan aman. semuanya sudah istirahat, yah karena lantai ini mayoritas adalah kamar anak perempuan
lanjut andi turun ke lantai 3, dan aman juga, tak ada hal janggal yang ia temui, sama sekali.

nah berlanjut ke lantai 2, disini mulai andi merasakan hal-hal aneh. kala itu ia sedang berada di kamar nomor 207 yang letaknya bersebelahan dengan jendela yang menghadap keluar.
kala itu ia ketika hendak meneruskan langkahnya ke lantai dasar, andi dengan jelas mendengar bahwa dibelakangnya ada suara langkah anak kecil, jelas sekali.
namun ketika ia mencoba menoleh, yang nampak hanya lorong sempit memanjang yang tak lain dan tak bukan adalah lorong yang baru ia lewati.

karena bulu kuduk semakin berdiri dan badang semakin terasa dingin, andi bergegas menuju ke lantai dasar.
manakala andi ketika sampai di lantai ini, perasaan andi semakin was-was, entah sebab apa.
disaat andi mulai berjalan melewati kamar demi kamar, ia dikagetkan dengan suara ramai, sumber suara itu ada di dapur.
dengan langkah tegap berani walau dalam hati ia merasa sangat ngeri, andi memberanikan diri.

ketika sampai disana, alangkah terkejutnya andi.. jantungnya seperti mau copot ketika melihat ada 4 orang disana yang sedang bermain kartu.
"wehhh!! tau jam ngak kalian itu" teriaknya.
"santai ndi.. wis sini main" ucap fajar santai.

benar, saat itu yang ada di dapur dan bermain kartu salah satunya adalah temannya, fajar.
"besok kegiatan padat, wis pada balik!!" andi memaksa.
yah benar sekali, manakala fajar diminta untuk mencari resepsionis. ternyata dia malah mlipir dan malah bermain kartu. kambing memang.

akhirnya mereka dengan raut wajah masam, terpaksa memberesi kartu dan kembali ke kamar masing-masing.
setelahnya, andi sudah menyelesaiakan tugasnya mengecek satu persatu lantai, kini saatnya ia beradu lelap dengan kawannya yang sudah tertidur dengan pulasnya.
tapi kembali lagi, saat andi berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya yang ada di lantai 3, andi kembali merasakan bahwa dibelakangnya ada yang mengikuti, dan sama, suara langkah kaki anak kecil seperti yang ia dengar tadi ketika berada di lantai 2.
namun kembali lagi, kini rasa lelahnya sudah mengalahkan rasa takut. andi sama sekali tak mengubris, ia berjalan dengan santai kearah kamar, membuka pintu, melepas jaket dan tidur.
..
hari sudah berganti, acara andi dan seluruh rombongan juga berjalan lancar walu sempat ada kendala malam itu di hotel. kurang ajar sekali dokter ahmad, memberikan rekomendasi hotel yang lebih tepat seperti tempat uji nyali. batin andi.
sore itu di bus ketika perjalanan pulang, untuk menghilangkan rasa bosan, pihak EO membuat kegiatan kecil-kecilan, stand up komedi.
tapi bukan standup komedi, saat itu lebih tepatnya malah menjadi ajang saling sindir, menyindir pak beni yang tak berani tidur sendirian,
menyindir kenek sopir yang saking takutnya malah ngak tidur karena wiridan sampai pagi, nyindir stella yang tak tau apa-apa malah ikutan teriak.
namun berbeda dengan andi, ia masih teringat betul pesan dari pihak hotel yang menghimbau supaya kisah ini tak usah sampai terdengar diluar, mengingat kejadian seperti ini adalah hal yang wajar.
perjalanan mereka sampai ke jogja berjalan dengan lancar dan tanpa kendala, andi bisa beraktivitas seperti biasa sementara pak beni kini menjadi artis dadakan di fakultas.

ada satu gelar tak tertulis yang kini tersemat di namanya, "S.Ats" alias Sarjana Anti Tidur Sendiri.

***
yah mungkin hanya itu kisah singkat yang bisa wakhid sampaikan, seram? tidak. tapi di cerita ini ada satu pesan yang ingin saya sampaikan.
ternyata sehebat itu sebuah sugesti, air biasa yang hanya dinyayikan lagu dangdut saja bisa menenangkan, bukan pada lagunya. tapi dengan anggapan bahwa meminum air yang di doakan (walaupun sebenarnya saat itu hanya dinyanyikan lagu dangdut) bisa meredam rasa ketakutan.
jadi pesanku untuk kalian semua yang membaca cerita ini,

"jangan terlalu dalam hal apapun, jangan gampang merasa takut, jangan gampang panik dan lain sebagainya. sebab terkadang hal yang kita takutkan itu sama sakali tak memberikan efek pada diri kita,
justru dari rasa takut yang berlebihan yang diakibatkan oleh pikiran, justru itulah yang membuat dampak negatif pada diri kita sendiri. so jadilah orang yang bijaksana dalam segala hal"
catatan.

jadi sosok hantu perempuan dengan gaun itu memang kerap kali menampakkan dirinya, namun sama sekali tak mencelakai para pengunjung hotel.
untuk suara langkah kaki anak kecil itu juga banyak yang membenarkan, pasalnya sudah sering terdengar dan banyak pula pengunjung yang mendapai gangguan itu,
namun dilain sisi,

kondisi hotel itu sangatlah keren, ornamen klasik siap menyambut kalian tatkala datang dan menginap di hotel ini.
saya wakhid nurrokhim, sampai berjumpa di thread lainnya.

*berikut ini saya sertakan beberapa foto dan screenshoot komentar yang ada di google maps mengenai hotel ini.
lokasi hotel skitar sini, ini bukan di titik pas tapi jarak dari titik ini tak jauh kok. Image
jangan kepo ya sama tempatnya hehehe 😅 ImageImageImageImage
terimakasih sudah baca ya..
kalau masih mau nyari tulisan2 ku yang lain nih...

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with waKHIDun

waKHIDun Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Wakhidnurrokhim

Sep 1, 2023
“Tragedi Perkemahan Jogja tahun 2016”

A thread.

#bacahorror Image
“Mik pie? Meh sido dilekasi kapan?” (Mik gimana? Jadinya mau dimulai kapan?)

tiba-tiba dari belakang sosok laki-laki berbadan kekar mendekat. Dia adalah Candra.
Miko menarik nafasnya dalam, sembari menajamkan telinganya, memastikan bahwa adzan sudah berkumandang..

Entah kenapa malam itu seperti tidak ada angin yg berhembus sama sekali, hal itu berimbas suara adzan dari pemukiman yang jauh dibawah bukit ini menjadi samar terdengar.
Read 122 tweets
Oct 11, 2022
"TUMBAL KEMAH "

kisah viral yang menceritakan sebuah kegiatan perkemahan akhir tahun oleh salah satu SMK di Sleman. Pada umumnya perkemahan akan meninggalkan kisah menyenangkan, tapi pada cerita ini justru sebaliknya.

Sebab urusannya dengan NYAWA!

#threadhorror @bacahorror_id Image
dengerin ini dulu ya..
7 april 2016

Sore itu nampak tengah berbaris dengan rapi anak kelas 10 dan 11, mereka adalah siswa dari salah satu smk kenamaan yang ada di kota Jogja.
Read 138 tweets
Oct 4, 2022
KARMA | PART 6 [ TAMAT ]

part ini adalah part terakhir dari rangkaian cerita karma, pada part ini kalian akan menemukan alasan mengapa hendra dkk mengalami gangguan yang selama ini menimpa mereka.

selamat membaca.

#threadhorror #bacahorror Image
Sebelumnya di part 5.

Tepat sekitar jam 2 dini hari, akhirnya hendra sudah sampai dirumah. Dengan mengendap-endap, hendra mencoba masuk melalui jendela kamarnya. Sebab ibunya tak tau menau perihal kepergiannya malam ini.
Ia masuk dengan mengendap, membersihkan kakinya di kain yang tergeletak di lantai lalu hendra mulai memejamkan mata dengan hati yang sudah tenang tentunya, "akhire masalah ini selesai juga" ucapnya.
Read 265 tweets
Sep 27, 2022
KARMA | Part 5
“karena sejatinya makhluk yang hidup itu pasti akan mati, tapi aku hanya berharap semoga kami semua tidak akan mati malam ini.”

- a thread -

@ceritaht @bacahorror_id
#bacahorror #threadhorror Image
sudah selasa malam nih, saatnya update cerita..

part 5 ini adalah pintu menuju ke penyelesaian masalah yang sudah dihadapi oleh hendra dkk.

bismillah..
yen wedi ojo wani-wani, yen wani rasah wedi-wedi.
Sebelumnya di part 4.

"ndra.. Nanti malam awakdewe diajak bapakku moro nang omahe mbah joyo, gelem yo" (ndra nanti malam kita diajak ke rumahe mbah joyo, mau ya) ucap andre sambil mengupas kuaci.
Read 130 tweets
Sep 19, 2022
KARMA | Part 4

“karena sejatinya makhluk yang hidup itu pasti akan mati, tapi aku hanya berharap semoga kami semua tidak akan mati malam ini.”

- a thread -

@ceritaht @bacahorror_id

#bacahorror #threadhorror Image
Sebelumnya di part 3.
"cokkk andre ngopo iki.." teriak reno.
Karena pandangan hendra dan yang lain terlalu fokus dengan apa yang terjadi diluar rumah,
tanpa mereka sadari ternyata andre sudah berdiri, menghadap tembok dengan posisi tangan seperti mencubit dan terus mencubit tembok.

Tanggung jawab..

Tanggung jawab koe poro bocah wingi sore..
Read 182 tweets
Sep 12, 2022
KARMA | Part 3

“karena sejatinya makhluk yang hidup itu pasti akan mati, tapi aku hanya berharap semoga kami semua tidak akan mati malam ini.”

- a thread -

@ceritaht @bacahorror_id

#bacahorror Image
Sebelumnya di part 2.

"ndra sakiki awakdewe metu seko kamar iki, ndang!!" ajak ridwan dengan panik dan setengah teriak.
Andre masih berdiri diatas kasur dengan tangan terikat. Ia menatap hendra dan ridwan, andre tersenyum menyeringai. Akhirnya mereka berdua keluar dari kamar dengan nafas yang sudah ngos-ngosan, bahkan saking paniknya hendra sampai terkencing dicelana.
Read 180 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(