Luhut dan Moeldoko serta sejumlah pejabat lain diduga ada di balik kebijakan ini. Bau anyir kepentingan itu mulai terendus dalam rapat-rapat bersama LKPP pada tahun lalu.
Simak ulasan lengkapnya dalam #Thread berikut
-- #detikX
Roni Dwi Susanto sudah tidak tahan lagi. Mantan Kepala LKPP itu memilih mundur dari jabatannya pada awal September 2021. Begitu banyak desakan kepentingan yang memaksanya mengangkangi sejumlah aturan saat menjabat.
Roni mundur lantaran terus didesak dua orang dekat Presiden Jokowi, yakni Luhut dan Moeldoko untuk segera menayangkan kendaraan listrik di situs web E-Katalog (sebuah situs jual-beli daring yang dikhususkan untuk pemerintah).
Luhut Binsar Pandjaitan dan Moeldoko kerap menyindir Roni. Sebab, enggan diajak bekerja sama memasukkan produk kendaraan listrik ke E-Katalog. Roni dianggap membangkang perintah Jokowi.
“(Luhut dan Moeldoko) bilangnya, ke depan, mobil listrik akan jadi ini (mobil pemerintahan)-lah. Jadi pemerintah harus siap-siap gitu-lah. Mobil nasional nanti akan jadi mobil listrik,” kata sumber detikX yang mengetahui cerita ini.
Padahal, Roni bukannya tidak mau memasukkan kendaraan listrik ke E-Katalog. Ia hanya mempertanyakan kebutuhan pengadaan infrastrukturnya. Pertimbangannya sudah sesuai dengan Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2021.
Mundurnya Roni membuat proses penayangan kendaraan listrik di E-Katalog berjalan mulus. Produk listrik dapat masuk dengan mudah tanpa proses verifikasi. Salah satu perusahaan kendaraan listrik yang ikut berjualan adalah PT MAB yang didirikan Moeldoko.
#Infografis Banjir Insentif Kendaraan Listrik
--
Di balik itu, ada pejabat-pejabat yang bakal menenggak untung dari bisnis ini.
Lantas, seperti apa tanggapan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan serta Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko?
#Thread Babak final kasus pembunuhan Yosua Hutabarat akan mencapai puncaknya. Hari ini #FerdySambo dijadwalkan untuk menjalani sidang vonis dakwaan di PN Jakarta Selatan.
Kasus sekeluarga tewas keracunan di Bekasi ternyata dibunuh serial killer supranatural. Hasil pengembangan polisi diketahui para pelaku ternyata melakukan pembunuhan berencana.
Polisi pun menetapkan tiga orang sebagai tersangka.
Tiga tersangka itu ialah Wowon Erawan alias AKI, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin. Polisi menyebut ketiganya merupakan orang dekat para korban.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menjelaskan motif pembunuhan tersebut. Dia mengatakan tiga tersangka itu diduga terlibat serial killer. Ngeri!