" RUMAH LINGSIR "
( Semua Nama Dalam Cerita Ini Disamarkan, Mohon maaf bila ada kesamaan ).
Perkenalkan namaku Reno, aku adalah seorang pemuda paruh baya yang bekerja di Pabrik Textil yang ada diluar kota.
Bekerja disebuah pabrik yang jauh dari tempat tinggal asalku, tentu saja membuat aku harus mengontrak rumah agar aku tidak wara wiri mengingat jarak Rumahku dan tempat kerjaku memang sangatlah jauh.
Dan demi menghindari biaya sewa rumah yang tinggi,
akhirnya akupun mengajak rekan kerjaku untuk bersama sama patungan mengontrak rumah agar biaya sewanya tidak terlalu menguras kantongku.
Benar,
Rekan sewaku tersebut adalah Adit,
Tinggal satu rumah dengan Adit, bagiku tidak menjadi masalah,
karena selain dia adalah rekan kerjaku, rumah yang kami tempati memang tidak begitu besar dengan adanya 2 kamar tidur dan satu kamar mandi.
Dan seiring berjalannya waktu, semuanya yang awalnya baik baik saja, tiba tiba berubah menjadi tidak mengenakkan sejak Adit
memilih keluar dari Pabrik tempatku bekerja dan memilih untuk bisnis yang akupun tidak tau kejelasannya.
Yang kutau, kini sejak dia keluar dari pabrik, Adit sudah jarang sekali pulang kerumah, tapi anehnya, kini dia mampu membeli kendaraan disertai dengan gaya hidupnya
yang juga ikut terlihat berubah.
" Wah lu jadi kaya sekarang bro, ikut dong, lu kerja dimana sih " tanyaku
" Udah lu di pabrik aja, kalau butuh apa apa bilang aja sama gua " jawab Adit sore itu sambil terlihat mempersiapkan diri hendak pergi,
" Kamu mau kemana lagi dit " tanyaku sambil duduk didepan pintu kamarku.
" Aku mau keluar bro, tenang aja, nanti lu gua beliin makanan,. Tuh ada beras, mie instan dan makanan, Ambil aja gak papa " ucapnya.
Dan setelah obrolan kecilku waktu itu,
akhirnya Aditpun pergi meninggalkan rumah dengan pakaian yang terlihat sangat rapi.
Dan singkat cerita, malam itupun aku berada dirumah sendirian seperti biasanya.
..........
Malam itu, keadaan di kota ini memang sedang dilanda Hujan.
Hal itu tentu saja sama sekali tidak mempengaruhi hidupku, karena selain aku memang tidak pernah kemana mana, waktu itu aku juga memang belum memiliki pasangan. Jadi apapun yang terjadi, aku memang sering menghabiskan waktuku didalam rumah daripada keluyuran.
Dan singkat cerita, malam itulah yang akhirnya menjadi awal dari semua cerita yang akan kubagikan kali ini.
Malam itu, ketika aku sedang asyik mengotak atik ponselku, tiba tiba aku mendengar suara dindingku yang di pukul pukul dengan sangat keras yang kurasa,
pukulan tersebut berasal dari kamar yang ada disebelahku, yaitu kamar Adit.
" Dug, dug, dug, dug "
Dan tidak hanya itu, disela sela aku masih mendengar ada suara dinding dipukuli, waktu itu aku juga mendengar dengan sangat jelas ada suara senandung jawa
yang jika didengar lebih dalam lagi, lirik senandung tersebut terdengar dengan sangat menyeramkan.
Mendengar hal itu, tentu saja akupun seketika terkejut bukan main karena akupun tau, Adit saat itu sedang keluar dan hanya aku yang ada dirumah tersebut seorang diri.
" Waduh, suara apaan itu " fikirku dalam hati dengan seketika aku berdiri dari ranjangku dan coba untuk membuka pintu kamarku.
Setelah membuka pintu kamarku, tentu saja aku seketika berjalan pelan kearah kamar yang ada tepat di sebelahku yang akupun tau, itu adalah kamar Adit.
Sesampainya dipintu kamar Adit, akupun menempelkan telingaku tepat didepan pintunya sambil mendengarkan dengan lebih jelas, apakah memang ada orang didalam kamarnya.
Namun setelah beberapa saat aku menguping dan tidak ada tanda tanda adanya orang, akupun seketika pergi kekamar
mandi sambil berfikiran jika semua itu hanyalah halusinasiku.
Namun anehnya, sesampainya aku dikamar mandi, Aku kembali mendengar adanya suara orang yang lagi lagi sepertinya berasal dari kamar Adit.
Suara tersebut terdengar pelan layaknya orang yang sedang bergumam.
" Mmmmmmm.armmmmmmmm "
Mendengar hal itu, tentu saja akupun mempercepat langkahku dan kembali menuju kamar Adit untuk segera menggedor nggedor pintu kamarnya.
" Dok dok dok,,Dit, ",,,teriakku sambil menggedor nggedor pintu kamarnya.
Karena tak kunjung mendapatkan Jawaban, akhirnya akupun memutuskan untuk masuk kedalam kamarku dan melanjutkan aktifitasku.
Sekitar pukul 23.00 malam, semuanya semakin aneh saja.
Kamar Adit yang sebelumnya terkunci rapat, saat itu tiba tiba terlihat terbuka perlahan
meskipun aku tidak melihat adanya orang.
" Kreeeeeeekkkkkkkk "
Hal itu memang bisa terlihat dari kamarku, karena sesuai kebiasaanku, aku memang jarang sekali menutup pintu kamarku meskipun aku sedang berada didalam kamar.
Dan ketika aku melihat pintu kamar Adit tiba tiba terbuka sendiri, akupun kembali berdiri dan menuju kearah kamar Adit sembari melihat isi kamarnya.
Malam itu, aku melihat isi kamar Adit memang sedikit berantakan, selain banyaknya baju baju yang berceceran,
malam itu aku juga melihat adanya potongan bunga melati yang sepertinya sengaja ditaburkan.
" Kok banyak potongan bunga melati sih, buat apa nih si Adit " fikirku dalam hati.
Dan setelah puas melihat itu semua, akhirnya akupun kembali menutup pintu kamarnya dan
akupun masuk kembali kedalam kamarku untuk segera tidur karena akupun tau, malam itu waktu sudah terasa semakin larut.
Dan singkat cerita, malam itupun berlalu begitu saja.
Keesokan harinya, akupun bangun pagi karena aku harus pergi bekerja.
Pagi itu,. Ketika aku hendak pergi ke kamar mandi, tentu saja aku kembali melewati kamar Adit yang memang letak kamar Adit ini tepat disamping kamarku sebelum kamar mandi yang ada dirumah ini.
Ketika aku melewati kamar Adit, pagi itu aku melihat adanya Adit
yang sepertinya sedang istirahat tanpa menutup pintunya.
" Lo, dia udah pulang to, kirain kemarin malam dia gak pulang " fikirku dalam hati sambil langkahku yang tidak berhenti menuju kamar mandi.
Dan sesampainya di kamar mandi, anehnya, aku kembali melihat pemandangan
yang sangat tidak masuk diakal.
Pagi itu, aku melihat isi bak mandi kamar mandi rumah ini penuh dengan potongan bunga melati, rambut manusia dan potongan bunga mawar.
Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika terkejut bukan main dan menganggap semua ini adalah ulah Adit,
karena akupun tau, penghuni rumah ini hanya ada aku dan Adit.
Jadi jika bukan aku, pasti ulah Adit. Fikirku dalam hati sambil kembali keluar untuk menanyakan kepada Adit.
" Eh Dit, bunga di bak mandi itu lu yang nabur ya ? " Tanyaku sambil berjalan kearah kamar Adit.
Tapi anehnya, sesampainya dikamar Adit, aku tidak lagi melihat adanya Adit.
Dia yang sebelumnya kulihat dengan mata kepalaku sendiri sedang tidur nyenyak, pagi itu tiba tiba menghilang entah kemana.
Melihat semua itu, tentu saja akupun seketika terkejut bukan main,
jantungku berdetak dengan tubuhku yang juga seketika gemetaran tidak karuan.
Dan karena perasaanku yang menjadi tidak nyaman, akhirnya pagi itu akupun tidak jadi mandi dan langsung ganti baju agar aku bisa segera pergi ketempat kerjaku.
.........
Sesampainya ditempat kerja,
tentu saja aku terus memikirkan semua kejadian yang ada, semua keanehan yang kualami malam itu, tentu saja sangat mengganggu hidupku.
Hingga akhirnya, kejadian seperti itupun terus saja terjadi hingga beberapa waktu.
Adit yang kini sudah jarang sekali dirumah
ditambah dengan semua keanehan yang kini hampir setiap malam kudengar.
Membuat hari hariku ketika didalam rumah itu memang tidak lagi bisa digambarkan.
Hingga akhirnya, setelah beberapa bulan lamanya, akhirnya kejadian itupun terjadi.
Sebuah kejadian yang akhirnya mengungkapkan kenapa semua ini bisa terjadi.
......
Masih sangat teringat jelas dikapalaku,
Waktu itu, Adit sudah hampir 4 minggu tidak pulang kerumah,
Kamar Adit yang biasanya selalu terbuka, waktu itu juga sudah terkunci rapat.
Hal itu memang sesuai permintaanku karena aku merasa tidak nyaman jika pintu kamarnya dibuka ketika orangnya tidak ada.
Dan dengan semua itu, aku memang dikatakan bisa sedikit lebih tenang meskipun aku hanya dirumah sendirian.
Tapi sayangnya, tidak dengan malam itu,
Malam itu, waktu masih menunjukan pukul 20.00 malam.
Aku yang bisanya suka tiduran dikamar, malam itu duduk didepan televisi yang ada di ruang tengah rumah ini karena ada salah satu acara yang memang sudah kunanti nanti.
Ketika sedang asyik menonton televisi,
malam itu aku mendengar dari arah kamar Adit, ada suara wanita yang sepertinya sedang menangis tersedu sedu.
Suara tersebut memang terdengar jelas selain kamar Adit tepat berada disebelahku, suara tangisan tersebut seolah olah memang sedang sengaja diperdengarkan kepadaku.
" Hii......hi.hi.hi.hi.hi. "
Mendengar hal itu, tentu saja akupun seketika terkejut bukan main dan loncat dari kursi ruang tengah sambil berteriak ketakutan.
" Asatgfirullah, suara apa'an itu " teriakku sambil berdiri dari kursiku.
Dan tidak berhenti disitu saja, ketika aku sudah berdiri dan melihat kearah pintu kamar Adit, malam itu suara tangisan tersebut terdengar semakin kencang dengan kini diiringi suara pukulan seolah olah memang ada seseorang yang sedang meminta bantuan.
" Hi hi hi hi hi hi...dok dok dok dok " suara tangisnya yang diirngi dengan suara pukulan yang dipukulkan ke pintu kamarnya.
Mendengar hal itu, tentu saja akupun seketika menempelkan telingaku kearah pintu sembari berteriak memastikan adanya orang didalam kamar.
" Hallo,,Dit " teriakku,
Dan anenya, malam itu aku benar benar mendengar sahutan suara perempuan yang terdengar sangat jelas meminta pertolongan.
" Tolong....tolong mas " teriaknya.
Mendengar hal itu, tentu saja akupun seketika terkejut bukan main
dan langsung menggedor nggedor pintu kamar Adit karena waktu itu, aku benar benar berfikir jika ada seseorang didalam kamar Adit yang sedang membutuhkan bantuan.
" Oh iya iya, sebentar, tunggu tunggu " teriakku sambil berlari kearah dapur mengambil linggis yang akhirnya
kugunakan untuk membuka paksa pintu kamar Adit.
Namun anehnya, ketika aku berhasil membuka pintu kamar Adit, aku sama sekali tidak melihat adanya orang yang ada didalam kamarnya.
Malam itu, kamar Adit benar benar tetap kosong dengan hanya ada taburan bunga ditambah
dengan bulu bulu ayam Hitam yang membuat aku semakin takut saja.
" Lho kok gak ada orang sih, terus tadi itu suara siapa " fikirku dalam hati.
Karena tak kunjung melihat siapapun, akhirnya akupun keluar dari kamar Adit dan masuk kedalam kamarku
dan tidak lupa aku juga seketika menutup pintu kamarku karena akupun tau, malam itu perasaanku sudah sangat ketakutan tidak karuan.
Dan akhirnya, malam itu Hujan turun dengan sangat lebat...
Sekitar pukul 02.00 dinihari, aku tiba tiba terbangun dari tidurku karena aku mendengar suara petir yang terdengar dengan sangat keras menyambar.
Suara tersebut mengagetkanku yang diiringi aroma bunga sedap malam yang saat itu juga tercium dengan sangat kuat.
" Bau bunga lagi,,,haduh sepertinya aku harus pindah kontrakan deh " fikirku dalam hati.
Dan belum lama aku mencium aroma tersebut, tiba tiba aku mendengar dengan telingaku sendiri, ada suara loncatan yang kuduga kuat adalah suara loncatan pocong.
Suara tersebut terdengar jelas diantara suara hujan yang saat itu turun dengan sangat deras.
" Blek, blek, blek, blek, "
Mendengar hal itu, tentu saja akupun memberanikan diri untuk sedikit mengintip kearah ruang tengah rumah ini karena aku sangat yakin,
jika suara lompatan tersebut berasal dari dalam rumah ini.
Dan ketika aku sudah berhasil membuka sedikit pintu kamarku, Malam itu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, ada sebuah makhluk halus yang berdiri tegak disalah satu sudut ruangan rumah ini.
Makhluk halus tersebut,
terlihat lebih besar dari ukuran manusia pada umumnya. badannya dibalut kain putih kotor dengan mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap, sudah cukup membuat aku yakin jika makhluk halus yang kulihat malam itu adalah sesosok Pocong.
Dan tidak berhenti disitu saja, malam itu,
aku melihat dari sela sela pintu kamarku, sosok pocong besar tersebut benar benar terlihat meloncat perlahan dan kemudian masuk kedalam kamar Adit.
Mengetahui semua itu, tentu saja akupun seketika menutup pintu kamarku dengan sangat perlahan.
Kemudian, akupun kembali masuk kedalam selimutku diiringi dengan nafasku yang sudah ngos ngosan karena rasa takut yang malam itu sudah tidak lagi bisa kutahan.
Dan sayangnya, setelah beberapa lama aku bertahan didalam selimut, tiba tiba aku merasakan jika ada seseorang
yang duduk diranjangku seolah olah memang sedang menungguku untuk membuka selimutku.
Hal itu dapat kupastikan dengan suara ranjangku yang berbunyi ditambah dengan cahaya gelap yang terpantul dari dalam selimutku, menandakan jika malam itu benar benar
ada seseorang yang ikut duduk diranjang tempat aku tidur malam itu.
Dan setelah memberanikan diri, akupun akhirnya membuka selimutku perlahan sambil menatap kearah orang yang kurasakan sedang duduk diranjangku tersebut.
Dan ketika aku sudah dapat melihat orang yang ada disampingku tersebut, jantungku seketika berdetak kencang, keringatku bercucuran dengan nafasku yang juga seketika ngos ngosan tidak karuan.
Bagaimana tidak, malam itu tepat disamping tubuhku.
Aku melihat adanya sesosok pocong yang duduk sambil menatapku sayu.
Sosok pocong tersebut berwajah hancur, kulit wajahnya mengelupas dengan hidungnya yang terlihat tinggal tulangnya saja, membuat pemandangan malam itu tentu saja tidak akan pernah bisa kulupakan begitu saja.
Dan yang paling membuat aku terkejut adalah, wajah sosok pocong tersebut sangatlah mirip dengan rekanku, yaitu Adit.
Bahkan, sosok pocong tersebut juga sempat meminta tolong dengan nada suara yang terdengar dengan sangat pelan.
Melihat hal itu, tentu saja akupun seketika berlari keluar dari kamar tidurku dan segera menuju pintu utama rumah itu agar aku bisa segera menyelamatkan diriku.
Dan sesampainya diluar rumah, akupun segera berlari kearah kontrakan rekan kerjaku
yang memang terletak lumayan jauh dari letak kontrakanku saat itu.
Waktu itu, aku benar benar berlari ketakutan dengan kondisi hujan lebat tidak karuan.
Rasa ketakutan dengan jantungku yang saat itu berdetak dengan sangat kencang,
hingga kini juga seolah olah masih bisa kurasakan.
Dan singkat cerita, setelah mendapatkan bantuan, akhirnya akupun ditampung dikontrakan rekanku dengan aku yang akhirnya menceritakan semua kejadian yang telah menimpaku.
Dan entah darimana idenya, keesokan harinya,
aku bersama semua rekanku, akhirnya menuju kembali kekontrakanku karena semua rekanku berfikir, jika kamar Aditlah yang menjadi penyebab terror yang waktu itu menimpaku.
Sesampainya dikontrakanku, kami seketika masuk kekamar Adit dan bersama sama menggeledah semua
barang milik Adit untuk mencari bukti, yang mungkin bisa digunakan sebagai petunjuk dalam memecahkan masalah ini.
Dan akhirnya, dugaan kamipun benar, waktu itu, kami menemukan semua bukti jika Adit ternyata telah bersekutu dengan setan.
Telur ayam jawa, beberapa bangkai ayam jawa, potongan bunga hingga alat alat
Pemujaan, pagi itu benar benar kami temukan berada didalam Kamar Adit.
Dan singkat cerita, karena aku merasa tidak nyaman dengan semua itu, akhirnya akupun membicarakan hal itu kepada pemilik kontrakan
agar si pemilik kontrakan tersebut mau menegur Adit atas kelakuannya.
Dan setelah beberapa hari berikutnya, akupun bersama bapak pemilik kontrakan tersebut diajak untuk berkunjung kerumah Adit untuk membicarakan semua masalah yang ada.
Namun anehnya, ketika kami sampai dirumah Adit,
Waktu itu aku sudah tidak lagi melihat Adit tinggal dirumahnya.
Menurut orang tuanya, Adit pergi meninggalkan rumah sudah dari beberapa bulan lamanya.
Dan karena bapak pemilik rumah kontrakanku sudah tidak mau lagi jika Adit
tetap tinggal dirumah kontrakannya, akhirnya bapak pemilik kontrakan tersebut meminta kepada orang tua Adit agar mereka mau mengambil semua barang barang milik Adit yang saat itu masih tertinggal dikontrakannya.
Dan singkat cerita, setelah semuanya selesai, akhirnya kini Adit
sudah tidak lagi tinggal bersamaku dan entah berada dimana dia sekarang.
Bahkan, hingga 5 tahun lebih lamanya, aku sama sekali masih tidak mengetahui dimana keberadaannya.
Hingga akhirnya, tepat beberapa bulan setelah virus Corona melanda indonesia, waktu itu aku mendengar jika
Adit katanya telah kembali pulang kerumahnya.
Kabar tersebut kudengar dari salah satu rekan kerjaku yang saat itu kebetulan satu desa dengan rumah keluarga Adit.
Mendengar hal itu, tentu saja akupun menyempatkan waktu untuk berkunjung kerumah Adit untuk sekedar ingin melihat
bagaimana keadaannya.
Tapi sayangnya, ketika aku sampai dirumah Adit, waktu itu aku melihat Adit dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
Benar, waktu itu Adit kulihat dalam keadaan sakit yang sangat luar biasa, tubuhnya kurus kering dengan tangan dan kakinya yang sepertinya
sudah tidak lagi bisa digunakan sebagai mana mestinya.
Mengetahui hal itu, akupun ikut bersedih dan mencoba tetap menghiburnya meskipun waktu itu dia terlihat menangis ketika aku datang mengunjunginya.
Dan setelah aku mengobrol dengan orang tuanya, akhirnya orang tua Aditpun
menceritakan jika Adit waktu itu memang melakukan perjanjian dengan setan untuk mendapatkan kekayaan.
Hingga akhirnya, tuhan memberikan hukuman sebuah penyakit yang biasa kita sebut dengan sebutan penyakit Ayan.
Kini, aku masih sesekali berkunjung kerumah Adit walau hanya untuk
sekedar menghiburnya saja. Karena akupun tau, sampai cerita ini ditulis, keadaan Adit memang sudah sangat menghawatirkan saja.
Terlepas dari itu semua, semoga dengan adanya pengalaman seperti ini, dapat menjadi pelajaran agar kita bisa lebih berhati hati lagi dalam menjalani
hidup.
Terimakasih teman teman, semoga cerita ini menemani hari hari kalian.
Dan sampai jumpa di cerita cerita kami selanjutnya....
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Gara gara lupa lepas tali pocong, 2 daerah di kabupaten malang ini di terror pocong keliling.
Ngeri !
Cong culi den
A Thread
Cong culi den, cong culi den,
Pocong uculi moden.
(Lepaskan tali pocong ku pak Mudin )
Bagi warga kota Batu, kota Malang hingga kabupaten Malang,mungkin kalian sudah tidak asing dengan terror pocong yang saat itu pernah menggemparkan warga desa
Tidak sekedar mengganggu, sosok pocong tersebut benar-benar mendatangi rumah warga satu persatu dengan cara mengetuk pintunya sembari berkata
"Cong culi den" yang jika diartikan, (saya pocong dan tolong lepaskan tali pocong saya wahai pak mudin ).
Minimal baca ini biar tau kalau suku osing memang terkenal sakti sudah dari dulu
Sebuah utas
#lakonstory
Ya kalau ngomongin banyuwangi, pasti seketika fikiran kita akan mengarah ke sebuah kota yang ada di ujung pulau jawa.
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Banyuwangi juga dijuluki sebagai kota santet loh, kok bisa sih,
Ini penjelasannya.
Sejak dulu, Banyuwangi ini memang kental dengan budaya Mistisnya, bahkan disana, juga ada perkumpulan dukun, perkumpulan ahli spiritual ataupun semacamnya.