OM RASTH Profile picture
Mar 24, 2023 144 tweets 18 min read Read on X
SALAH JALUR

(Pengalaman Mudik Yang Tidak Diinginkan)

@IDN_Horor #ceritaseram
@bacahorror_id #bacahorror
@ceritaht #ceritahorror

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Tepat 3 hari sebelum memasuki bulan puasa, Amar dan Jaki memutuskan untuk pulang dari tanah rantauan. Karena memang sudah 2 tahun lebih mereka tidak pernah pulang saat lebaran, jadi ketika tahun ini ada kesempatan, mereka pun langsung memilih untuk pulang lebih awal.
Agar bisa berkumpul bersama keluarga dibulan puasa hingga lebaran tiba.

Rencananya mereka akan pulang dengan menaiki motor,
Ya tentu itu akan menjadi perjalanan panjang bagi mereka, mengingat jarak tempat mereka bekerja sekarang dan kampung halaman mereka yang sangat jauh.
"Aku yakin perjalanan yang panjang ini akan memberikan pengalaman terbaik, yang akan selalu kita ingat sampai tua nanti." ujar Jaki penuh semangat
"Ya, siapa tau kita bertemu jodoh di perjalanan nanti. Bosan juga kan sendiri mulu, pengen juga punya bini." sahut Amar disambut gelak tawa oleh Jaki yang masih asyik mempersiapkan barang2 bawaannya
Malam itu mereka sengaja untuk tidur lebih awal, karena pagi2 sekali mereka berdua akan segera berangkat menuju kampung halaman.
Sekitar pukul 4 subuh, mereka bangun dan setelah melaksanakan sholat subuh, mereka berdua mulai bersiap2 untuk segera berangkat.

Dengan menaiki sebuah motor berdua mereka pun memulai perjalanan dengan penuh senyuman.
"Kalau capek bilang ya mar, kita gantian bawa motornya." ujar jaki yang berada dibelakang

"Siap.. Ini kita sambil cari warung dulu ya. Bawa sarapan biar gak masuk angin." jawab amar
"Iyaa.."

Sekitar pukul 8 pagi, mereka pun menemukan jejeran warung makan yang sudah pada buka, mereka singgah disalah satu warung tersebut untuk mengisi perut.
Ibu2 pemilik warung dengan ramah melayani keduanya.

"Mau kemana?" tanya si ibu

"Mau pulang kampung bu." jawab amar dan jaki bersamaan sambil tersenyum
"Oh.. Semoga perjalanannya lancar dan selamat sampai tujuan." ujar si ibu tersenyum

"Aamiin bu, terima kasih."

Setelah pesanan datang mereka berdua pun langsung menyantapnya.
Dua piring nasi kuning yang masih hangat dengan lauk masak habang ikan haruan itu sangat enak sekali. Bahkan jaki sampai meminta tambah nasi dan lauk pada si ibu pemilik warung.
Selesai makan dan bayar, mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan.

Kali ini jaki yang menggantikan amar membawa motor.
Tak terasa hari sudah hampir gelap, perut keduanya pun mulai terasa keroncongan. Namun sedari tadi mereka belum juga menemukan pemukiman warga ataupun warung makan yang bisa disinggahi.
"Lapar ki.." ujar amar

"Sama mar, tapi ini kok aneh ya, gak ada warung makan apa??"

Tidak lama kemudian mereka melihat ada pencahayaan di depan, tampaknya disitu ada warung yang buka ditengah2 jalanan sepi tersebut.
"Itu warung mar. Kita singgah ya."

"Iyaa..."

Jaki memelankan laju motornya, warung dijalanan sepi itu rupanya sedang banyak pelanggan, ada beberapa mobil pribadi berplat DA dan KT terparkir disana.
Namun baru saja mereka masuk ke warung, sebagian para pelanggan itu sudah pada selesai bayar dan hendak melanjutkan perjalanan kembali.
Hanya tinggal 3 orang laki2 yang duduk dimeja paling pojok di warung itu.

Saat salah satu laki2 itu menatap mereka berdua, amar dan jaki langsung tersenyum ramah, namun orang tersebut justru langsung mengalihkan pandangannya tanpa membalas senyuman keduanya.
"Sombong sekali mentang2 naik mobil." Bisik jaki

"Huss.." Tegur amar

"Mau pesan apa dik?" Tanya seorang bapak2 bertubuh kurus dengan kepala plontos
Wajah bapak2 itu tampak dingin dan datar.

"Lalapan ayam saja pak 2." Kata Amar

"Tidak ada ayam. Adanya sambal goreng hati, asam manis hati. Dan hati goreng." Jawab si bapak
"Oh, kalau begitu, sambal goreng hati saja pak."

"Minumnya?"

"Teh hangat 2 pak."

"Baik."

Sekitar 3 menitan, pesanan keduanya pun diantar.
"Sudah lama jualan disini pak?"

"Sudah 15 tahun."

"Wah, lama juga ya pak. Ini warung satu2nya ya pak didaerah sini?"

"Iya. 2 tahun lalu ada warung diujung jalan sana, tapi sudah tidak pernah buka lagi."
Ujar sibapak lalu berlalu pergi meninggalkan meja keduanya

"Ini kita sudah didaerah mana sih ki?"

"Mana aku tahu mar. Kan selalunya kalau di bus aku tidur. Jadi mana aku tau ini daerah mana." Jawab jaki sambil melahap makanannya
Ia tampak sangat lahap memakan makanan itu, berbeda dengan amar yang terlihat2 ragu2, dan sesekali celingukan melihat kesekeliling warung.
Setelah selesai makan, mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan.
Namun saat hendak menyalakan motornya, ada seorang anak perempuan berusia 13 tahunan yang menghampiri mereka berdua dan mengatakan,
"Kak, nanti disimpangan depan sana jangan belok kanan ya." Ucapnya pelan sekali

"Maksudmu dek?" Tanya amar

"Saniaaa..." Panggil seorang wanita dari arah warung sembari melambaikan tangan pada si anak perempuan
Si anak perempuan langsung berlari masuk kedalam warung, tampak si wanita langsung menarik tangan anak itu ketika si anak sudah berada di dekatnya.

Saat akan berangkat, sebuah mobil berplat KB masuk kehalaman warung, didalam mobil itu tampak banyak penumpang, mungkin itu
travel yang sedang mengantar para penumpangnya, ucap mereka berdua dalam hati.
Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan.

"Ngantuk aku mar." Ujar jaki

"Kita cari mushola ki, kita numpang istirahat di mushola aja."
Jalanan didepan tampak berkelok, namun sama sekali tidak ada persimpangan seperti yang di katakan oleh anak perempuan di halaman warung tadi.
"Kata adek tadi ada persimpangan kan didepan ini, tapi kok ini cuma belokan ya mar?"

"Entah, sudahlah jangan terlalu dipikir, mending kita lanjut jalan saja sampai ketemu masjid atau mushola."
Dan sekitar beberapa km, mereka menemukan perkampungan, namun perkampungan itu mirip seperti perkampungan jaman dulu, tidak ada listrik dan hanya ada lampu pelita yang menerangi rumah2 itu.
"Kampung mana ini ya mar, kok gak ada listriknya?"

"Mana aku tau ki, ya bisa saja kan karena kampung ini jauh dari kampung2 lainnya, makanya mereka tidak mendapatkan suplay listrik. Kamu kan lihat sendiri jalanan kekampung ini cuma hutan saja." Jawab Amar
Jaki mengangguk membenarkan jawaban amar.

Di depan salah satu rumah terlihat ada beberapa orang yang tengah berkumpul, Amar berinisiatif untuk menghampiri orang2 itu untuk sekedar menanyakan musholla pada mereka.
"Kita kesana ki, kita tanya dimana musholla."

"Kita kan bisa cari sendiri mar, ngapain musti nanya."

"Ya kalau bertanya apa salahnya ki?"

Mau tak mau jaki pun menuruti juga kemauan amar.
Saat mereka mendekat orang2 itu langsung menatap keduanya.

"Permisi pak, anu, saya mau bertanya, musholla desa ini dimana ya pak?"
"Memangnya kalian ini dari mana dan mau kemana?"

"Kami dari (......), dan mau pulang kampung pak."

"Jauh sekali perjalanan kalian. Kalian pasti capek. Oh iya Kalau kalian mau beristirahat. Kalian bisa istirahat dirumah saya ini. Itupun kalau kalian sudi. Karena kampung kami
Ini tidak ada musholla. Maklum bukan kampung sungguhan."ujar si bapak

"Musholla hanya ada di desa (R......) Dan desa itu sangat jauh dari sini. Disini tidak ada musholla sebab kampung kami ini hanya dihuni beberapa keluarga yang bekerja disekitaran sini saja." Lanjut bapak2
Yang lain

Mendengar ucapan bapak itu, jaki dan amar saling berpandangan. Mata mereka juga sudah terasa sangat berat. Tentu akan sangat berbahaya kalau mereka melanjutkan perjalanan sampai ke desa yang disebutkan oleh bapak itu tadi. Dan akhirnya mereka berdua pun menerima
Tawaran baik dari bapak pemilik rumah untuk menginap semalam disana.

Meski rumah si bapak tidak begitu besar, tapi rupanya si bapak punya beberapa kasur berukuran sedang. Beliau mengakui kalau kasur2 itu disediakan untuk orang2 yang bertamu ke rumahnya.
Akhirnya tidak menunggu waktu lama setelah keduanya merebahkan tubuh diatas kasur itu, mereka pun langsung tertidur dengan sangat nyenyak.
Saat mereka terbangun, rupanya hari sudah pagi. Dan dari arah dapur terdengar suara alat2 makan yang saling beradu.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya amar

"Waduh, jangan2 kalian terbangun karena suara berisik yang bapak buat ini."

Amar tersenyum seraya menggeleng,

"Bukan pak, kami memang sudah bangun. Segar rasanya badan setelah tertidur beberapa jam." Ujar amar
"Wah, syukurlah kalau begitu. Oh iya. Sebelum kalian pergi, kita sarapan dulu ya. Bapak sudah buatkan makanan."
Dibantu amar, bapak itu membawa makanan yang akan mereka santap bersama dipagi itu. Ceker ayam masak habang dan hati ayam goreng terlihat lezat sekali.
Nasi hangat yang masih mengepulkan asap membuat kedua pemuda itu menelan ludah.

"Ayo dimakan. Makan yang banyak kalian berdua." Ujar si bapak dengan ramah
Setelah selesai makan, mereka berdua pun kembali bersiap2 untuk melanjutkan perjalanan. Si bapak mengantarkan kepergian mereka dengan wajah tersenyum.

Sepanjang jalan kampung itu tampak berkabut.
Namun baru 1 km meninggalkan kampung tersebut tiba2 motor yang mereka kendarai mendadak mati.

"Apa yang rusak mar?" Tanya jaki setelah hampir satu jam amar memperbaiki motor tersebut
"Tidak tau ki, padahal businya sudah ku ganti dengan yang baru, tapi motornya tetap tidak mau menyala. Kenapa ya??"

"Waduh, kamu yang ngerti motor saja gak tau masalahnya, apalagi aku yang tidak ngerti apa2 ini." Ujar jaki sambil garuk2 kepala
"Apa kita balik ke rumah bapak tadi saja ya ki? Siapa tau beliau bisa memperbaiki motor, atau mungkin beliau tau dimana bengkel didaerah sini."
"Ah, itu terlalu merepotkan orang mar."

"Ya habisnya kamu mau kita dorong motor ini sampai kapan? Iya kalau didepan sana ada bengkel, tapi kalau gak ada gimana??"
Jaki terdiam, lagi2 ia terpaksa menuruti kemauan amar.

Mereka berdua pun lalu mendorong motor itu menuju perkampungan.

Rumah2 disana tampak sepi, kemungkinan pemiliknya sudah pada pergi untuk bekerja, pikir mereka.
Saat mereka sampai, si bapak terlihat tengah menyapu halaman dengan sapu lidi.

"Permisi pak, maaf kami balik lagi. Ini tadi motor kami mati mendadak di sana. Kami tidak tau bengkel didaerah sini dimana. Makanya kami balik lagi kemari untuk menanyakan bengkel sama bapak." Ujar
Amar

"Disini tidak ada bengkel, kalau pun ada itu sangat jauh jaraknya dari sini. Tapi semisal kalian mau, kalian bisa tunggu dulu sementara disini. Karena disini ada salah satu orang yang bisa memperbaiki mesin2 motor seperti ini. Tapi sekarang orangnya sedang tidak ada di
Kampung. Bagaimana?"

"Kira2 lama kah kami harus menunggu pak? Soalnya kami kan mau pulang ke rumah biar bisa memulai puasa bersama keluarga." Ujar jaki
"Kemarin dia bilang mau pergi kekota selama 3 hari. Dan hari ini sudah hari kedua dia pergi. Kemungkinan besok sudah kembali." Jawab si bapak
Mendengar jawaban si bapak, amar mengangguk dan memaksa pada jaki agar mau menunggu sampai besok.

Hingga akhirnya jaki pun bersedia menunggu sampai esok. Dan hari itu mereka menghabiskan waktu sepanjang hari untuk beristirahat serta membantu sedikit pekerjaan si bapak.
Dan malam harinya, mereka diajak oleh si bapak untuk ke sebuah acara pernikahan yang terasa aneh bagi jaki

Bagaimana tidak, sebab di acara pernikahan pada umumnya wajah para tamu pasti terlihat bahagia dan menikmati acara dengan bercanda ataupun bergosip, sangat berbeda dengan
Wajah para tamu diacara malam itu yang malah terlihat sangat datar. Dan mereka semua mengikuti acara tersebut tanpa berbicara satu sama lain.
Namun berbeda dengan jaki, amar tampaknya sangat menikmati acara tersebut.
Bahkan ia sempat memisahkan diri dari jaki begitu ia melihat seorang gadis cantik yang tampak curi2 pandang terhadapnya sedari tadi.
Setelah di dekati, gadis itu ternyata sangat ramah dan lembut sekali tutur katanya. Dia juga memperkenalkan diri dengan nama ima dan mengaku tinggal dikampung itu bersama orang tuanya.
Dengan sikapnya yang lembut dan terbuka, membuat amar menjadi semakin tertarik pada gadis itu, keduanya juga sudah sangat akrab dalam waktu sebentar saja.

Bahkan tampaknya amar sudah jatuh hati pada gadis itu sejak pandangan pertama.
Dan begitupun juga sebaliknya.

Oleh ima, amar langsung diperkenalkan pada kedua orang tuanya dimalam itu juga, yang ternyata menyambut hangat kehadiran amar.
-----

"Aneh kau mar. Baru bertemu sekali malah sudah kenalan sama orang tuanya. Memangnya kamu mau langsung nikah sama dia??" Ujar jaki
"Ya kalau ada jodoh, tentu aku mau. Coba kamu lihat, siapa sih laki2 yang tidak tertarik pada ima. Sudah cantik, ramah, ah banyak sekali nilai tambahnya pada gadis itu ki."
"Tetap saja tidak masuk akal, sekali kenalan langsung mau menikah. Kenal sifat dan karakternya saja belum." Gerutu jaki
"Dengan hanya mengenalnya sebentar saja, aku yakin ima itu gadis baik2."

Jaki terdiam, kepalanya hanya geleng2 saja mendengar jawaban amar.
Malam itu, saat si bapak dan amar sudah tertidur, jaki duduk2 santai keluar rumah. Namun yang ia lihat di luar rumah membuatnya semakin merasa aneh.
Kabut tebal menghalangi pandangannya bahkan ke benda yang berjarak tidak sampai 1 meter darinya.

"Baru kali ini aku melihat kabut setebal ini dimalam hari." Batin jaki
Saat jaki berbalik masuk kedalam rumah, lamat2 ia mendengar seperti ada seseorang yang berbicara, entah apa, yang pasti jaki hanya mendengar suara itu sekali itupun tidak begitu jelas terdengar dan saat ia berdiri untuk mendengarkan lebih jelas lagi suara itu menghilang.
Keesokan paginya, ketika jaki bangun amar sudah menghilang dari rumah. Jaki sampai mencari kesana kemari, namun amar tidak juga ditemukan.
"Maaf pak, bapak tau dimana teman saya?" Tanya jaki pada si bapak yang sedang memasak di dapur

Si bapak terdiam sejenak, lalu kemudian ia menggeleng.
"Tidak tau. Memangnya di dalam tidak ada kah?" Ujarnya balik bertanya

"Tidak ada pak."

Tak mau menyerah, jaki lantas mencari amar disekitar kampung. Namun keberadaan amar tidak juga temukan.
Amar seperti hilang ditelan alam.

Jaki menyerah, ia melangkah gontai kembali kerumah si bapak yang sudah menunggunya bersama seorang lelaki bertubuh besar.
Rupanya orang itulah yang akan membantu memperbaiki motor milik jaki dan amar.

Seperti tukang bengkel yang profesional, lelaki itu dengan mudahnya memperbaiki kerusakan pada motor tersebut.
Mohon maaf sebelumnya om rasth numpang ngiklan dulu🙏.. Barangkali ponakan2 ada yang berminat dengan akar kejantanan, stok masih ready. Selain untuk kejantanan juga bisa untuk pencegahan tulang keropos, prostat dan sakit pinggang. ImageImageImage
Ada juga akar kuning khusus untuk mengobati penyakit Liver. Atau bajakah yang berkhasiat untuk mengobati kanker, tumor, stroke, kista dan masih banyak lagi manfaatnya untuk kesehatan.
Atau mungkin ada yang berminat dengan minyak-minyak kalimantan nya, Om rasth ada mulai dari Pelet pangkanang, Raja pemikat, Raja penunduk, Perkasih, Saluang mudik, Minyak rejeki, jumput rejeki Minyak untuk kewibawaan, Minyak melati pembuk aura, minyak pemikat laki2 Dewi Sinta,
Minyak arjuna khusus untuk memikat perempuan, minyak semar kuning, 7bidadari dan pengasihan 3khasiat khusus untuk yang sudah berumah tangga.
Minyak Om ini tidak ada efek sampingnya seperti diikuti mahluk halus dll, kalau pantangan nya terlanggar, maka khasiat minyaknya akan
Hilang, adapun pantangan nya, minyak tidak boleh di bawa masuk WC, area pekuburan, rumah orang meninggal/dibawa ngelayat, wanita haid atau saat ketika belum mandi setelah berhubungan suami istri.
Ada juga untuk pemagar diri/tempat usaha dan rumah.
Kalau berminat silahkan Tanya2 melalui DM atau WA - 0856 5403 7262) Image
Dan tidak lama kemudian, motor itupun bisa dinyalakan.

Dalam hati jaki merasa senang sebab ia bisa segera melanjutkan perjalanan dari kampung aneh tersebut.
Namun disisi lain, ia tidak bisa pergi seorang diri dengan meninggalkan amar yang tidak diketahui keberadaannya saat itu.

Dengan menaiki motor tersebut, jaki berusaha mencari amar keluar dari kampung.
Barang2 bawaannya juga terpaksa ia tinggal dirumah si bapak, hanya dompet berisikan uang dan ktp yang ia bawa saat itu, karena memang niatnya jaki hanya untuk mencari amar keluar dari kampung.
Jaki dan motornya menerobos kabut yang lagi2 sangat tebal. Ada bebauan mirip bunga melati juga disepanjang jalan. Semakin jauh ia meninggalkan kampung itu, maka kabut dijalanan juga semakin menipis lalu kemudian menghilang.
Suasana di jalan itu sangat berbeda dengan suasana diperkampungan tempat jaki dan amar menginap. Rasa gelisah didada jaki pun langsung mereda begitu ia menghirup udara yang ia rasa sangat segar.
Tapi rasa leganya langsung berubah panik begitu ia teringat akan amar. Dan rasa paniknya itu bertambah begitu jaki tidak bisa lagi menemukan perkampungan tempat amar menghilang.
Sudah berkali2 ia bolak balik dijalan yang sama untuk menemukan perkampungan itu, namun tetap saja, perkampungan itu seolah menghilang dalam sekejap. Hingga akhirnya ketika matahari mulai terbenam, jaki pun pasrah.
Tin.. Tin... Suara klakson terdengar nyaring dari arah belakang, Perlahan mobil tersebut memelankan lajunya dan si sopir langsung menyapa jaki.
"Mau kemana dik?" tanya lelaki yang kira2 usianya saat itu sekitar 40 tahunan

"Saya kehilangan teman saya saat kami menginap dikampung.."

Deg.. Jaki tidak pernah tau nama kampung itu. Dan ia juga tidak pernah bertanya pada sibapak pemilik rumah tentang nama kampung tersebut.
"Ya?"

"Saya tidak tau nama kampungnya. Tapi saya yakin kampung itu ada disekitaran jalan ini."

"Setahu saya tidak ada kampung di daerah sini. Kamu yakin itu kampung manusia??"
Deg.. Perasaan jaki menjadi tidak karuan. Apa yang dirasakan jaki selama berada dikampung itu kini sepertinya mulai terjawab.

"Maksudnya???"

"Sudah 15 tahun saya bolak balik melewati jalan ini, dan yang saya tau didaerah sini tidak ada perkampungan. Jalanan ini memang dikenal
angker karena seringkali para pengendara roda 2 ataupun roda 4 mengalami kecelakaan di daerah ini. Mau itu kecelakaan beruntun, ataupun kecelakaan tunggal, sering sekali terjadi disini."
Jaki terdiam. Ia masih menuntun motornya yang kehabisan minyak akibat bolak balik mencari kampung yang ia dan amar singgahi itu.

"Saya punya stok minyak dibelakang, kamu bisa isi motormu dengan minyak itu. Sementara untuk sampai ke kampung saya." ujar orang itu menawarkan
"Tapi teman saya bagaimana??"

"Nanti kita minta bantuan sama orang2 di kampung saya. Kita cari temanmu itu. Semoga dia masih bisa bertahan."
Mendengar ucapan orang itu, jaki mulai berpikir yang tidak2 tentang amar. Jangan2 amar sudah mati??
Singkat cerita, begitu mereka sampai di kampung orang tersebut, jaki langsung diberikan minuman dan makanan. Bahkan ia juga langsung dipertemukan dengan seorang tetua kampung untuk sekedar di bersihkan dirinya agar tidak diikuti mahluk halus penghuni kampung yang tak kasat mata.
Dan pencarian terhadap amar pun mulai dilakukan oleh warga kampung yang dipimpin oleh sang tetua.

Sepanjang jalanan itu mereka telusuri. Sebagian orang ada yang sambil memukul2 nyiru, panci dan alat2 masak lainnya.
Namun hingga pagi menjelang, amar tidak juga ditemukan.

Karena warga sudah kelelahan terpaksa pencarian pun dihentikan untuk sementara waktu.
Dan akan dilanjut sore nanti.

3 malam sudah berlalu tapi pencarian terhadap amar terus dilakukan.
Beberapa warga sudah pasrah dan berhenti untuk ikut mencari, hingga yang tersisa dan masih terus melakukan pencarian hanya beberapa orang saja termasuk tetua kampung dan lelaki
Yang pertama kali menolong jaki.

Pada malam keempat, saat itu hujan disertai guntur. Yang membuat pencarian terpaksa di hentikan. Namun ketika mereka akan pulang, tetua kampung melihat seseorang yang berjalan sempoyongan dari arah hutan.
Dan begitu di senter, rupanya itu adalah amar. Tanpa ba bi bu lagi Jaki langsung berlari menghampiri amar yang terlihat linglung.

Amar tampak pucat, wajahnya seperti menampakan ketakutan. Bahkan ia hampir berteriak begitu melihat jaki.
Dan ketika tetua kampung memapahnya, barulah amar menjadi sedikit lebih tenang.

Tubuhnya gemetar, dan ada lendir berbau aneh hampir diseluruh badannya.
Amar di bawa ke kampung dan di obati luka2nya. Ia juga di berikan air doa, dimandikan agar terbebas dari pengaruh mahluk halus yang membawanya tersebut.
Meski sudah di mandikan dan diberi air doa, tapi amar masih belum sepenuhnya sadar. Ia masih seperti orang linglung. Bahkan terkadang ia menangis tiba2 dan ketakutan.
Ia juga masih belum mau menceritakan apa yang sebenarnya dia alami pada saat ia menghilang hari itu.

Dan karena keadaan amar yang masih seperti itu, perjalanan mudik mereka berdua tertunda dan harus menunggu sampai amar benar2 pulih kembali.
Akan tetapi, ada satu hal yang rupanya masih belum disadari jaki, yakni perbedaan waktu antara manusia dengan jin. Rupanya mereka sudah cukup lama menghilang, bahkan saat itu ramadhan sudah lama berakhir.
Hal itu terungkap ketika jaki menanyakan tanggal dan bulan saat mereka menemukan amar.

(Sekedar info, kampung yang saat itu menolong mereka memang warganya non muslim semua.)
"Kurasa temanmu itu, berhasil keluar lebih dulu dari kampung tersebut. Tapi jalannya selalu disesatkan oleh mereka agar dia tidak bisa keluar dari area hutan." cerita tetua kampung
sembari menunjuk amar yang sedang duduk melamun di depan pintu.

"Kalau memang kamu mau pulang lebih dulu untuk mengabari keluarga temanmu itu, silahkan saja. Kami akan membantu menjaga dia disini selama kamu tidak ada." lanjut beliau, kali ini matanya menatap jaki dengan lekat
Jaki menghela nafas panjang, ia tidak tau harus memilih pulang atau tetap berada disana sampai waktu yang tidak ditentukan.
Hampir semalaman jaki tidak bisa memejamkan matanya, disebabkan oleh pikiran yang bergelut dibenaknya.
Akhirnya, setelah memikirkan masalah itu sepanjang malam, jaki memutuskan untuk pulang lebih dulu, setidaknya ia akan mengabari keluarga amar, agar amar bisa dibawa pulang ke kampung halamannya.
Karena jelas tidak mungkin bila jaki membonceng amar yang keadaannya masih seperti itu dengan jarak tempuh yang masih sangat jauh.
Apapun bisa saja terjadi dalam perjalanan. Bahkan bukannya tidak mungkin kalau mereka akan mengalami kecelakaan jika masih memaksa untuk tetap membawa amar bersamanya.
Apapun bisa saja terjadi dalam perjalanan. Bahkan bukannya tidak mungkin kalau mereka akan mengalami kecelakaan jika masih memaksa untuk tetap membawa amar bersamanya.
-----

Setelah berpamitan pada tuan rumah dan warga kampung yang telah membantunya itu, jaki pun berangkat.
Ia menatap amar yang berdiri tanpa expresi tengah di suapi oleh anak tetua kampung.

"Mereka akan merawatmu dengan baik selama aku pergi mar. Kamu tenang saja. Aku akan membawa keluargamu kemari." ucap jaki dalam hati
Perjalanan sedikit lambat dari perhitungan, sebab jaki tidak mau meneruskan perjalanan pada malam hari.
Ia lebih memilih untuk beristirahat penuh dimalam hari dan melanjutkan perjalanan disiang hari.
Setelah melewati perjalanan yang sangat melelahkan, akhirnya jaki sampai juga di kampung halamannya.

Tampak keluarganya sangat kaget melihat kedatangan jaki,
Mereka khawatir pada jaki karena tidak kunjung pulang, apalagi dihubungi tidak bisa.

Perlahan2, jaki mulai menceritakan pengalaman ia dan amar yang salah jalur sampai memasuki perkampungan jin.
Karena pandangan mereka dimalam kejadian itu di tutupi, sehingga tidak bisa melihat persimpangan jalan yang dikatakan oleh anak perempuan di warung makan.
Keluarga jaki sangat bersyukur karena jaki dan amar berhasil selamat, meski sekarang keadaan amar belum pulih sepenuhnya.

Entah apakah yang sudah dialami amar selama ia menghilang, sampai2 ia seperti sangat ketakutan saat melihat jaki.
Keesokan harinya, jaki ditemani orang tuanya mendatangi rumah keluarga amar.

Dihadapan keluarga amar itu, jaki menceritakan semuanya yang terjadi, bahkan saat sebelum mereka memulai perjalanan.
"Amar termakan perkataannya sendiri. Harusnya sebagai orang perantau, dia tahu dan paham betul tentang pantangan berbicara sesumbar." ujar kholik yang merupakan kakak tertua amar
Jaki terdiam, ia baru ingat dengan perkataan amar yang dimaksud oleh kakaknya tersebut.

Ya, amar pernah berkata bahwa ia malas sendiri terus, dan dia sangat berharap bertemu jodoh dalam perjalanan.
Dan sekitar 3 hari kemudian, rombongan keluarga amar yang ditemani jaki pun berangkat menuju kekampung yang telah menolong mereka berdua.
Sesampainya di kampung itu, mereka disambut dengan baik oleh warga sana. Terutama keluarga tetua kampung dan orang yang pertama kali menolong jaki.
Amar masih linglung, namun begitu ia melihat kholik, wajahnya terlihat sangat ketakutan. Tubuhnya bahkan sampai gemetar.

kholik tersenyum aneh saat melihat amar. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres terjadi.
(Dikampungnya kholik memang dikenal sebagai orang yang paham dengan hal2 seperti itu, karena selain menjadi guru kuntau, kholik juga merupakan orang yang masih mempelajari ilmu2 mistis.)
Didekatinya amar, ditepuknya pundak sang adik, lalu kemudian dengan tiba2 amar langsung muntah. Ia memuntahkan semua isi perutnya yang berupa nasi bercampur cairan kehitaman berbau busuk.
Setelah muntah, tubuh amar langsung lemas. Ia jatuh dan langsung dipeluk sang kakak.

Kepala adiknya ia pijat2 dengan lembut.

Singkatnya setelah beberapa jam, amar pun terbangun. Wajahnya yang sebelumnya pucat, kini mulai berangsur2 segar.
"Jaki?" ujar amar untuk pertama kalinya setelah ia ditemukan

"Ya mar.. Ini aku, jaki."

"Kau masih hidup?? Ataukah aku yang sudah mati???"

Mendengar pertanyaan dari amar, jaki mengernyitkan keningnya.
"Aku masih hidup mar, kau juga masih hidup. Kita semua yang berada disini masih hidup."

"Syukurlah..."

"Memangnya ada apa mar??"
"Malam itu, kamu terserang penyakit aneh mar. Bahkan bapak pemilik rumah itu sampai tidak bisa berkata2 saat kamu terkena penyakit itu. Tubuhmu kejang2, darah terus mengalir dari mulutmu. Oleh si bapak, aku diperintahkan untuk tetap menemanimu dirumah, sementara dia pergi untuk
mencari pertolongan dari warga lain. Tapi baru sebentar saja bapak itu pergi, sesuatu yang buruk terjadi padamu..." cerita amar terhenti, bibirnya tampak gemetar saat akan melanjutkan ceritanya lagi
"Aku, aku melihat sendiri bagaimana bola matamu membesar dan pecah, kulit wajahmu hancur dan meleleh seperti lilin yang terkena api ki. Suara retakan tulangmu yang membuatku ngilu terdengar dengan sangat jelas. Aku ingat perkataanmu saat itu, kamu bilang
'sakit mar, tolong aku'
tapi aku tidak tau harus berbuat apa. Aku tidak bisa menolongmu ki. Aku hanya melihatmu kesakitan, hingga akhirnya kamu tidak lagi bergerak ki, kamu mati !!"
Jaki menggaruk2 kepalanya setelah mendengar cerita dari amar.

Ia tidak tau apa yang sebenarnya dialami oleh amar, tapi dari ceritanya itu, sangat jauh berbanding dengan apa yang di alami oleh jaki.
Jaki tidak bisa berkata2 karena apa yang diceritakan amar itu sama sekali tidak terjadi padanya.

Yang jaki tau, saat itu amar menghilang dipagi hari sebelum ia bangun dari tidurnya.
Namun walau terdengar membingungkan, jaki tidak membantah sedikitpun cerita tersebut. Ia lebih memilih untuk mendengarkan dan membiarkan amar menceritakan apa yang ia alami pada hari dia menghilang.
"Dan bagaimana bisa kau berada di hutan selama beberapa hari?" tanya jaki akhirnya

Amar terdiam, ia berusaha mengingat kembali apa yang terjadi selanjutnya setelah kematian jaki.
"Aku tidak begitu ingat, setelah kematianmu semuanya jadi samar2 diingatanku ki."

"Tidak apa2. Yang penting sekarang kamu sudah ingat dengan kami semua." ujar kholik
-----

Setelah kejadian itu, amar maupun jaki memutuskan untuk tidak pergi merantau lagi. Mereka berdua lebih memilih untuk bekerja serabutan dengan penghasilan kecil dikampung halaman ketimbang harus pulang pergi merantau ke daerah lain.
Dan kebaikan para warga kampung yang telah membantu jaki mencari amar itu, tak akan pernah mereka lupakan hingga nanti.

----SELESAI----

Buat ponakan yang ingin menyawer, bisa berupa pulsa di nomor ini : 085654037262

Terima kasih🙏🙏🙏🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with OM RASTH

OM RASTH Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 20
PENGANTIN

Nama orang dan tempat sudah diubah, untuk menjaga privasi dari narsum.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
"Cepat bah kamu ini lama sekali !!" teriak seorang ibu2 pada seorang pemuda berusia 16 tahunan

"Sebentar.. Ini baru selesai..." Jawab pemuda itu sambil berlari keluar kamar membawa tas yang tampak sangat penuh
"Kau bawa apa sebanyak ini ndi?" Tanya ibunya dengan alis mata mengerut menatap tas yang dibawa anaknya tersebut

"Kita kesana 1 minggu kan?? Aku bawa baju, celana, sabun, handuk topi, kacamata...."

"Ya sudah, cepat angkat, bawa keluar. Sebentar lagi travelnya datang.." Potong
Read 153 tweets
Mar 24
SANTET SIND'AH
(Santet Kiriman Kakak Ipar Perempuan)

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Kepalaku benar2 sakit. Di bawa duduk saja rasanya seperti berputar2." Ucap Vivi pada suaminya, Rigen.

"Kalau begitu kamu istirahat saja. Jangan mengerjakan pekerjaan rumah dulu.
Nanti aku saja yang bereskan setelah pulang kerja."ujar rigen seraya mengelus kepala istrinya itu

"Terima kasih ya..."

"Sama2 sayangku.." Balas rigen seraya mencium kening istrinya lalu berpamitan untuk berangkat kerja
Read 190 tweets
Mar 16
HANTU SANDAH
Berasal Dari Perempuan Yang Memakai Ilmu Pirunduk

Sandah ini pernah menggemparkan kalsel tepatnya disalah satu/beberapa desa, pada tahun 2007an.

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Nama desa maupun orang dalam cerita akan sebisa mungkin om ubah, agar tidak menyinggung beberapa pihak yang mungkin masih terkait dalam cerita.
_____

Beberapa orang lelaki berusia awal 30an, terlihat sedang mencari2 sesuatu di area pahumaan/sawah.

Mereka memakai senter dikepala dan membawa peralatan seperti wadah berukuran sedang yang memiliki tutup diatasnya. Wadah itu diikatkan pada pinggang mereka.
Read 97 tweets
Mar 8
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Read 181 tweets
Feb 24
BULIK

(Nama tempat dan tokoh sudah disamarkan.)

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahoror
#bacahorror
#threadhorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
2008.

Raut wajah pak budi terlihat murung, helaan nafasnya terdengar berat.

"Kita tidak ada pilihan selain pulang kekampung. Disini, dikota besar ini kita tidak akan bisa bertahan. Dan lagi uang tabungan kita sudah mulai menipis karena memaksa bertahan disini." Ujar pak budi
Ia menatap istrinya yang duduk disampingnya.

"Ya, aku setuju kalau kita pulang ke kampung saja. Mungkin dikampung kita bisa memulai usaha baru lagi."
Read 237 tweets
Jan 22
PELET CELANA DALAM

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhorror
#kisahnyata

(Gambar hanya ilustrasi) Image
"Eh sum, bujurankah rumah kosong dihiga wadah ikam tu ada yang mandiami sudah?
(Eh sum, betulkah rumah kosong didekat rumahmu itu sudah ada yang menempati?)" tanya yayah pada isum yang pada saat itu mereka sedang berada
Disebuah rumah yang akan mengadakan acara pernikahan

"Iih pinanya, pang rami kamarian urang bahangkut parabut kasitu. (Sepertinya iya, karena kemarin ramai orang mengangkut barang kerumah itu." jawab isum
Read 149 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(