(ini kayak hook" konten gitu lah ya)
Coba coba siapa yang masih suka meragukan diri sendiriii, cung sini sama wancak ππ»ββοΈππ»ββοΈ.
udah usaha tapi kyk gaada hasilnya, padahal mungkin adaa, tapi bukan hal yg kamu perhatikan dan anggap
Padahal mungkin ada aja orang" di sekitarnya yang bilang "eh itu keren lho!", "wahhh hebat!",
tapi otak mah mikirnya "apaan b aja ini", "semua orang juga bisa <- padahal nggk cuy nggakkkkk"
mungkin sebagian dari kita punya tendensi mendiskreditkan diri sendiri, karena ada yang namanya impostor / imposter (sama aja maksudnya.
Rasanya sulit mengapresiasi pencapaian diri sendiri, susah merasa pantas mendapatkan sesuatu.
Jadinya merasa kurang, bahkan "gagal" mulu.
kesulitan apresiasi dan ngakuin kapabilitas dan pencapaian diri itu, bisa manifestasi ke bnyk hal, yang mana nggak selalu buruk lho sbnernya.
bisa mendorong diri jd lebih ambis, tapi bs menarik diri utk lebih membumi juga touchsome grass kalo kt genzi)
tp kalo lebay ya gabaek
bahkan pas aku riset ttg hal ini, ada institusi khusus yang ngebahas ttg Impostor ini.
Menurutnya, ada 5 tipe impostor yang bisa beda" pada tiap orang. Ini mnurutku cukup ngejelasin pemicu dan alasan munculnya impostor yang bisa beda" pada tiap org.
Kalo ini tips dari pergumulan dan refleksi pribadi...
Menurutku pribadi, sepertinya perasaan" yang belum tentu benar tentang diri kita, harus dihadepin sama data dan fakta.
Kayak beneran ditulis sama buktinya, misal bangun habit baru, menang lomba" lucu, dll
Apresiasi juga penting, aku pribsdi dulu tipe org yg gak suka bgt dipuji, kyk "apaansih ahhhh" .
Aneh? aneh memang π€£π€£ discomfort bgtt
tapi skrg belajar mulai ngmg "makasih yaa!" kalo dapet pujian
*yaelah pede bener kayak ad yg muji aja π€£π€£ lah baru diomongin wkwk
*jangan", saya sebenarnya suka dipuji, tapi malu untuk mengakuinya, padahal gapapa juga kok kalo emang pantes!" πͺπ»ππ»ππ»ββοΈπ«Άπ»
ini secarik refleksi juga hasil dari keinspirasi ragam sumber di internet (tbh lupa siapa yang ngepost pertama, tapi makasiih bgt thank you!)
yang terakhir, setidaknya pengen coba belajar buat nggak jahat-jahat bgt sama diri yang nggak buruk-buruk bgt ini juga ππ»ββοΈπ«Άπ»
Karena, yang ngerendahin, ngeraguin, menguji keimanan dan kesabaran, itu sudah tugas orang lain
Haloo! Kali ini aku mau bahas soal πInvisible Disability
Semakin ke sini, semakin sadar bahwa banyak 'derita' yg trnyt disimpan seseorang, sulit utk dijelaskan, ditambah 'nggak kelihatan'.
Tulisan ini tertrigger dri ketubiran bbrpa wktu lalu di medsos.
Jujur lupa detailnya, tapi tentang oknum yang "ngeviralin" seseorang yang kelihatannya baik-baik aja, tapi duduk di kursi prioritas saat transportasi umum lagi rame.
Ternyata, orang tersebut punya autoimun...
yaitu Multiple Sclerosis yang membuat seseorang sangat mudah lelah dan kaku otot"nya. (sc : nhs.uk/conditions/mulβ¦)
Turns out, ada istilah "Invisible Disability" atau Disabilitas tak terlihat, yang mana nyata membatasi kehidupan seseorang walau sulit dilihat tandanya dari luar.
Siapa diantara temen" yang masih suka merasa bingung harus merespon apa ketika ada temen yg curhat? Takut memperburuk kondisi, salah respon, ikutan baper bahkan kemelunjakan (?).
Salah satunya dalam bentuk perbandingan yang tidak sehat dengan anak lainnya, baik saudara kandung maupun anak tetangga.
"Anakmu pinter ya mbak juara terus, gak kyk anakku"
"Kakaknya cakep, kok adiknya nggak"
dan lain sebagainya.
Anak belum dapat menyadari bahwa hal ini nggak "apple-to-apple".
Mereka akan beranggapan kalo dirinya harus sebagus anak orang lain, tapi dia gapernah bsa, Hal ini jusru malah membuatnya lupa utk berfokus pada kemampuannya..
*ps bahkan anak udh gede pun gak nyaman digituin dah.
maap gabisa bacain satu satu reply dan qrt :") tapi makasihh bnyk yg udh berbagi cerita dan perspektifny, dan aku harap buat tmen" yang sedang berjuang melewati burnout / lelah apapun itu, kalian hebat dan kuat, keep fightin! this too shall pass
Pernahkah kamu merasa gugup, cemas atau sedih tiba" karena hal yg tidak menyenangkan di masa lalu? Merasa tertekan akibat suatu beban yang terasa sulit dihadapi?
Lalu, bagaimana meringankannya?
Mungkin, teknik "Grounding" ini bisa kamu lakukan.
Ingatan masa lalu dapat hadir secara tak terduga. Hal yang buat kita trauma, kecemasan akan sesuatu yg membayangi dan ... tidak pasti, sedikit banyak bisa membuat kita merasa nggak nyaman.
Rasanya ingin kembali ke masa lalu dan memperbaikinya..
Tapi.....
Sebenarnya, yang kita bener-bener miliki dan bisa kendalikan, ya hanya diri kita saat ini saja.
Mungkin belum terlepas, tetapi kita tetap perlu melanjutkan hidup kita.
Tapi, gimana cara meringankannya?
Salah satu caranya adalah melalui teknik "Grounding".
Pernahkah kamu mengambil waktu untuk terlepas dari seseorang beberapa lama, lalu menjadi awkward? atau memiliki suatu urusan yg belum selesai dengan seseorang, tetapi saling tidak berkontak begitu saja?
Mungkin... kita sedang dalam kondisi Silent Treatment.
Silent Treatment bisa dibilang sebagai perilaku pasif agresif dalam hubungan, dengan cara mendiamkan, mengabaikan atau menyisihkan seseorang.
Biasanya, ada suatu kejadian/hal yang belum terkomunikasikan antara kedua belah pihak, tapi terputus baik oleh slh satu pihak / keduanya.
Istilah ini biasanya sering digunakan dlm hubungan romansa, tapi bisa juga dalam geng/klmpok pertmanan, kakak adik, anak dan orangtua, dan sebagainya (berlaku both ways, gk pasti yang lebih muda atau yang lebih tua lhoo)
Kenapa kok seseorang bisa ngelakuin itu? Lanjut O.O