Thread by @JangkarDKI

Ada tulisan lama dari sdr M. Iqbal Ahnaf (CRCS UGM)

Ashabul Fitnah dan Kehancuran Sebuah Bangsa, Pelajaran dari Suriah.

Mimin ambil point2nya aja ya sahabat, mayan panjang soalnya.

Belakangan sosial media penuh sesak dg berita dan tulisan yg didasarkan pada fakta palsu dan disinformasi. Apa yg sedang terjadi ? Apakah penyebaran fitnah hanyalah ekspresi kebencian dan kemarahan yg tidak terkendali dr org2 yg merasa keyakinannya terganggu ?

Mengacu pada judul dan pengalaman nyata Suriah, negara yg hancur karena perang, Al-Buthi (seorg ulama yg jg profesor dr sebuah Universitas di Suriah) menekankan pentingnya mewaspadai bahaya fitnah bagi keberlangsungan sebuah bangsa.

Kelompok ekstrem menggunakan fitnah sbg senjata utama utk merongrong fondasi sebuah bangsa. Fitnah dianggap mempunyai kekuatan utk menciptakan jurang yg membelah kekuatan sosial politik penopang keutuhan bangsa.

Dalam situasi ini, kel ekstrem yg pada umumnya kel kecil akan memetik keuntungan krn memainkan peran kunci....dianggap penting oleh masyarakat luar sebagai alat koreksi.....padahal fitnah belaka.

Jadi, fitnah bukan sekedar ekspresi kemarahan dan kebencian buta, tetapi lebih dari sebuah strategi yg didasarkan pada kesadaran taktis. Pada umumnya masyarakat lebih mudah tertarik dan terpengaruh dg fitnah ini krn didasari rasa marah dan benci.

Mari kita simak karekteristik Ashabul Fitnah. Al-Buthi menyebut kel ekstrem yg menggunakan strategi fitnah sbg Ashabul Fitnah. Ada 3 karakter yg menandai kel ini :

1. Mudah mengkafirkan kel yg berseberangan baik scr agama dan politik.

2. Sifat Takviri, berkaitan dg karakter kedua yaitu kecenderungan utk menciptakan polarisasi berdazarkan aliran (mazhab) & identitas keagamaan. Ashabul Fitnah menyebarkan rumor & cara pandang sempit utk membangun tembok yg membelah masyarakat berdasar perbedaan agama dan aliran

3. Tokoh atau Ulama moderat yg selama ini penting krn memberikan basis legitimasi bagi konsistensi kedamaian akan diserang dg fitnah2 keji. "Critical mass of peace enhancing leaders" kunci pluralisme dan yg bisa membendung rumor tiada lain adalah Ulama moderat & tokoh2

Untuk itulah Ashabul Fitnah menjadikan tokoh dan Ulama moderat sebagai sasaran fitnah paling utama. Dinegara kita, upaya2 pembunuhan karakter dg memberi label "liberal" "syiah" "sekuler" bahkan fitnah keji lgs digulirkan.

Fitnah sudah menjadi virus dinegeri ini. Banyak masyarakat awam yg sudah terlena krn kemarahan dan kebencian masuk dalam perangkap Ashabul Fitnah ini. Lalu bagaimana kita harus melawannya ?

Karena kita anggap sudah menjadi virus, maka kita perlu anti virus yg mujarab. Virus menyerang dr dalam dan tanpa sadar sudah merusak masyarakat kita. Tentu hal ini akan menghambat kemajuan sebuah bangsa. Harus kita lawan

Dari pemerintah sudah mengeluarkan aturan "hate speech" mari kita bantu secara aktif melaporkan tulisan2 atau opini2 atau rumor2 yg berisi fitnah kepada pemerintah melalui saluran resmi, baik ke @CCICPolri @KSPgoid atau yg lainnya. Ini penting bagi kita smua

Jgn lagi kita mengikuti taktik Ashabul Fitnah dg ikut2an menyebarkan rumor, fitnah, atau apapun tanpa melakukan crosscek atau tabayyun lebih dahulu. Kita mau melawan mereka tapi jgn menggunakan cara mereka.

Kesadaran sejak dini ttg pentingnya menerima berita, rumor secara kritis akan menjadi obat atau anti virus dr Ashabul Fitnah. Ingat identitas kita sbg negara ber bhineka tungal ika harus menjadi tonggak kesadaran dlm bernegara

Jangan takut melawan Ashabul Fitnah karena kita sepakat tidak mau menjadi negara seperti suriah dll, mari kita terus melawan kelompok2 Ashabul Fitnah ini.