Thread by @Ladrinaline

Mumpung santai, gue mau ngobrol tentang kenapa pendidikan seksual itu bisa berdampak besar sama perekonomian negara. Berat ye 😂. Tapi tenang, gue ceritanya ntar kayak ngedongeng aja kok. Ada yang mau nyimak ga kira-kira?

Tahun 2014, gue pernah bikin penelitiannya utk call for paper di UI. Ini masih relevan sampe detik ini lho. Judulnya "Tanggung Jawab Negara dalam Pendidikan Seksual bagi Siswa/i SMA". Jadi ini gue ngomong bukan khayalan ya. Datanya dari riset2 terdahulu.

Pendidikan seksual di Indonesia ini masih susah bgt tembusnya. Ya apalagi kalo bukan soal tabu ngomongin seks. Padahal mah harus. Pendidikan seks di Indo masih sebatas numpang di matpel penjaskes dan biologi aja. Cuma kasi tau organ dan fungsi organ.

Padahal remaja butuh lebih dari itu. Kapan hasrat seks muncul, kenapa, dari hormon apa, tanda2 dia berhasrat seks apa, CARA MENGENDALIKANNYA GIMANA. Ketika ga terkontrol dan akhirnya kejadian, apa aja resikonya, gimana minimalisirnya.

Kita bisa ngomong sampe bebusa soal 'jauhi seks bebas', tapi di balik pintu, kita udh ga bisa lagi jagain remaja2 dengan hormon yang meluap ini. And it's nothing to do with religion for God's sake. Iman sama Amin itu sering gak kompak, percaya dah.

Pelajaran agama, keimanan, surga dan neraka itu ga bisa jadi jalan keluar utk mencegah seks bebas. Jalan keluarnya cuma kasih tau mereka FAKTANYA. Cara bekerja hormon, apa yang terjadi jika mereka berhubungan seks, resikonya, dll. Detail. Itu yang mereka butuhin.

Karena tanpa itu semua, remaja ini yaaaa lagi2 blame the hormone, mereka bener2 ga ingat masa depan lagi. Yg mereka tau cuma penasaran, dan eh kok ternyata enak. Kaga tau soal kondom, buang di luar tepat waktu, atau ya, cara mengalihkan hasrat seksual dgn cara sehat.

Di Indo, kegagalan pendidikan seksual ini akibat terbanyaknya kehamilan di luar nikah. Baru deh penyakit menular seksual. Kita bahas 'tabrakan beruntun' dari yang pertama dulu ya; hamil di luar nikah.

Hamil di luar nikah dampaknya:
1. Kalo usia terlalu muda, resiko kematian bayi dan ibu tinggi. Atau resiko cacat di bayi. Atau kurang gizi. Intinya resiko buat bayi dan ibunya gede banget.

2. Terus kalo hamil di luar nikah gimana? Yak, kebanyakan dikawinin. Putus sekolah. Lahir keluarga prematur. Keluarga prematur ini scr emosional dan ekonomi belum siap. Keluarga prematur ini, langsung atau ga langsung ngerusak tatanan masyarakat.

KDRT jadi biasa aja, anak ga keurus dengan baik biasa aja, ibu dan bapak yang miskin krn ga berpendidikan, akan menghasilkan keturunan yang sama aja nasibnya. Jarang bgt anak keturunan keluarga miskin tidak berpendidikan sadar utk ngubah nasib. Kebanyakan senasib sm ibu bapaknya.

Bayangin ada berapa banyak keluarga prematur yg hadir di tengah masyarakat, karena aturan norma yg bikin anak2 hamil di luar nikah harus putus sekolah. Ga ada kesempatan lanjutin pendidikan krn udh jadi aib. Ya udah, keturunannya akan ikut bodo. Apalagi kl ortunya miskin. Kelar.

Yang cukup beruntung, pasangan muda ini survive sampe tua. Yang ga beruntung, pisah. Yg perempuan dgn pendidikan rendah, kudu ngehidupin anaknya. Ga jauh2lah, kalo ga jadi buruh/pembantu, ya jadi PSK. PSK kan paling gampang, jadi paling banyak.

Udahlah, ini labirin muter2 aja. Orang tua tidak berpendidikan, menghasilkan keturunan2 yang minim kesadaran akan pendidikan. Atau kalopun sadar, ga ada duitnya. Gitu2 aja terus. Berapa banyak keluarga yang begini nyumbang angka kemiskinan di Indonesia?

Keluarga prematur ini kadang nggak cuma karena hamil duluan. Ada juga yang karena faktor geografis dan kemiskinan. Makanya yang nyela2 pembangunan infrastruktur, SCREW YOU! Ini penting banget tauuuuu!

Kemaren presiden Jokowi ngomong, kalo itung2annya cuma bisnis, pembangunan insfrastruktur ini ga akan menghasilkan banyak uang dlm waktu dekat. Tp lebih dr itu, tujuannya sbg pemersatu dan pemerataan pembangunan manusia Indonesia. Ini bener banget.

Gue pernah jadi pembicara di sebuah desa di Jateng. Di sana anak2nya lulus SMP nikah. Kenapa? Krn akses ke SMA yg di kota jauh. Cuma segelintir ortu yg kuat biayain anaknya sekolah SMA. Sisanya jd kuli sawah/kebun, lalu nikah. Keluarga miskin dan prematur 👌

Okelah kita ga bisa tunda pernikahan mereka, tapi kan bisa bantu nunda kehamilan dgn pengetahuan seksual ya? Untuk keluarga prematur, menunda kehamilan itu PENTING dan mereka harus sadar itu.

Jadi kesimpulannya, keluarga prematur dgn pendidikan minim yang dibiarkan terus beranak pinak tanpa tau tanggung jawabnya, mengganggu tatanan masyarakat, hingga kestabilan ekonomi daerah dan negara kalau angkanya banyak. Dan ini emng banyak.

Ttg penyakit menular seksual. Jangan ditanyaaaa... Apalagi HIV yang kalo AIDS yg ngerembet jadi segala rupa penyakit. Pemeriksaan dan obat HIV ditanggung negara. Pengobatan mereka bisa jadi ditanggung negara. Berapa banyak negara harus nanggung itu semua?

Padahal kalo mau usaha dikit, pendidikan seksual ini meminimalisir penularan penyakit seksual hingga HIV, yang juga akan menurunkan jumlah manusia yang harus ditanggung negara pengobatannya. Ga sedikit lho biayanya. Dan terus2an selama ybs hidup.

Selain itu penyakit menular seksual ini menurunkan kualitas manusia. Kerja ga akan maksimal, kualitas hidup rendah. Bayangin kl itu terjadi di aparat2 penting negara? Ngaruh juga ke stabilitas kita dong yekan. Orang yg in charge pada penyakitan.

Pengetahuan seksual yang rendah itu dampaknya nggak cuma 'sesimpel' ketularan penyakit seksual atau hamil di luar nikah. Nggak, dampak jangka panjangnya ya yg gue jabarin tadi. Jadi labirin yg ga kelar2.

Jadi gue mohon utk siapapun followers gue yg merasa pendidik, atau berurusan sama komunitas anak muda, sempatkan pelajari ttg pendidikan seksual, dan sampaikan kepada dedek2 gemesh kita supaya mrk bisa tanggung jawab sama hasrat seksualnya sendiri.

Revolusi mental bisa dimulai dari urusan esek2 ini. Karena emang esek2 ga sesepele itu dampaknya. Salah satunya? UU Perkawinan udah segitu usangnya masi dipake. Yang di sono kaga paham dampak jangka panjangnya soalnya. Cuma paham jinah jinahan doang. Bye.