Profile picture
Alissa Wahid @AlissaWahid
, 9 tweets, 2 min read Read on Twitter
Kejadian pemakaman warga Katolik di Yogyakarta yang ramai hari ini membuahkan pertanyaan, sejauh mana nilai2 lama yang menjaga kebersamaan (inklusif) bergeser pada nilai2 baru yang menjaga kepentingan kelompok sendiri (eksklusif).
Pergeseran nilai2 akan selalu terjadi. Sedihnya, saat ini lebih bergeser ke arah mayoritarianisme: "Karena kami mayoritas, maka yang berhak menentukan segalanya adalah kami. Minoritas harus menghormati mayoritas". Ini tidak hanya di Indonesia, dan tidak melekat pada 1 agama.
Intoleransi sudah bukan lagi kasus, tapi sudah menjadi norma. Intoleran kepada mereka yang beridentitas berbeda (suku, agama, pilihan capres, dll). Padahal seharusnya yang kita intoleransi adalah penindasan, ketidakadilan, perpecahan & hal2 buruk lainnya. Bukan orang.
Untuk membedakan soal intoleransi kepada perilaku, bukan pada orang, ada contoh berikut. Kurang apa sih Rizieq terhadap Gus Dur: mencaci, mencela, merendahkan, dg kata2 yg sangat kasar. Gus Dur menentang tindakan Rizieq dg FPI yg saat itu sewenang dlm banyak situasi. Tapi..
Tapi saat sedang proses dipolisikan utk satu insiden, Rizieq sowan Gus Dur. Ya diterima dg baik oleh Gus Dur. Ngomong baik2. Dan setelahnya, Gus Dur tetap menentang tindakan FPI & Rizieq saat sewenang2.
Kuncinya ada di sikap inklusif atau eksklusif. Inklusif artinya kita merangkul orang2 dari kelompok berbeda dg mengingat KITA sebangsa. Eksklusif artinya me-MEREKA-kan orang yang berbeda dengan kelompok kita, dan meminta peraturan setempat disesuaikan dg kepentingan kita.
Dan soal makam di yogya ini bukan satu2nya kejadian mayoritarianisme dlm keseharian. Bu @RetnoListyarti pernah cerita ada sekolah umum yang menolak fasilitas umum sekolah seperti aula utk ibadah kelompok minoritas sekolah tersebut.
Juga ada tempat layanan publik milik Negara yang mensyaratkan pemakaian busana tertentu kalau perempuan ingin dilayani. Alasannya: menghormati Mayoritas. Padahal dalam konstitusi, tidak ada aturan diskriminatif begitu.
Selama kita perlakukan setia hal tersebut sebagai kasus per kasus, kita akan abai bahwa sedang terjadi perubahan masif yang terjadi dalam nilai2 keindonesiaan kita.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Alissa Wahid
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!