T : " gede, ***(menyebut nominal uang)" sambil nunjuk saya( mksdnya anak ibuku sek gede aka mas ku
I: " owalah kakang mu biyen ki tau pesen kocomoto, kocomoto jaman biyen niko pak ? "
T:" heeh heeh, pecah satu "
I : " pun mboten np2, pun iklas"
S: " pun pak boten np2 "
Bapak e minta maaf terus bikin semakin gak tega karna bicaranya seperti itu
I: " njenengan kengeng np ?"
T : " kecelakaan, jatuh, gagar otak "
S:" ten pundi "
T: " pas ngeterne mriki kocomoto"
I: " kok tesih kelingan dugi riki ?"
S: " bu kenal dengan bapak ini tidak ya ? aku bingung bapaknya bahas kacamata"
kemudian ibu saya keluar
I: " owalah anda itu pak tedi dari **** optik ya? "
T:" heeh heeh"
S:" ada urusan apa ya pak?"
S: "Kacamata apa ya ?"
T: "Besar, ***(menyebut nominal uang dp dulu)" sambil nunjuk saya (maksudnya anak ibu saya yg besar alias kakak saya)
I:" Owalah kakak mu dulu pernah pesan kacamata, kacamata jaman dulu itu pak?"
I:" sudah tidak apa2, sudah ikhlas"
T:" Mohon maaf sekali"
S:" Sudah pak tidak apa2"
bapaknya minta maaf terus semakin membuat saya gak tega karena bicaranya susah
I:" anda terkena apa kok bisa seperti ini?"
T:" kecelakaan, jatuh, gagar otak"
T:" saat menghantarkan kacamata"
I:" kok masih keingat sampai ke alamat ini?"
T:" menyodorkan nota pemesanan kacamata dan menunjukan KTP dia kepada saya"
S:" Sudah pak, tidak apa2 tidak usah di pikirkan lg ya"
dan masih banyak percakapan yg tdk bisa saya tuliskan