,
9 tweets,
3 min read
Read on Twitter
Sentimen klas itu memang sama membakarnya dgn sentimen agama. Gak bisa diserang dr sisi agama, pak @jokowi dibenci krn dianggap klas biasa/bawah yg merebut jatah klas Ndoro dlm menguasai Indonesia. Inilah asal muasal sikap mengejek o/ mereka itu
Sudah jd kebiasaan kaum Ndoro dlm men-cap orang kampung/desa atau yg dianggap klas sosialnya lebih rendah sbg "plonga-plongo". Debat kemarin mempertontonkan mana yg lbh mengikuti kemajuan zaman, mana yg plonga-plongo. Itu bikin mereka tambah ngamuk!
Meradangnya & kurang ajarnya kampret pd @jokowi shg menggugat2 bebet bibit bobotnya (ungkapan sampah sisa2 feodalis) & DNA-nya (ungkapan sampah rasis/fasis) adlh wujud kepanikan kaum Ndoro karena mereka sdh kehilangan kendali atas (kawula) Nusantara
Bgm dgn kasus sebagian orang liberal & budayawan yg ikut melecehkan @jokowi sbg tdk mampu? Ini kaum yg terbebaskan pikirannya o/ pustaka tp tdk terbebaskan jiwanya o/ laku waskita. Ini pecundang yg bersekutu dgn Ndoro krn sama2 kalah cerdik o/ Joko yg Widodo
Kita maklum jika kaum Ndoro malas membaca koleksi bukunya. Mereka cuma pamer koleksi buku dgn mengutip judul2nya. Bgm dgn orang2 cerdas yg baca pustaka tp gagap melihat jelata berkuasa? Mereka cuma membaca dgn mata tp tak dgn jiwa shg tak tanggap ing sasmita
Di antara mereka bukan cuma berwawasan tp juga sering berkata2 bijak, tp knp mrk jg gagap saat jelata berkuasa? Itu krn waktu mereka habis mengajari orang lain tp lupa mengajari dirinya. Saat salah 1 yg suka menyimak mrk jd lbh paripurna & cerdik, mrk panik
Persekutuan kaum Ndoro dgn orang cerdas yg panik (krn lakon sejarah berjalan tak sesuai teks2 yg dihapalnya) lahir krn takut kehilangan kendali harta, kuasa & pikiran kawula. Indonesia tak lagi mrk kenali. Mrk hrs istirahat di rest area sampai mrk mau berubah
Pada mereka kita tawarkan: mau ikut atau cabut? Kalau tetap menebar rasa takut & bikin ribut, lebih baik cabut. Sebab dgn inovasi #Revolusi40 Indonesia mau ngebut dalam sirkuit balapan maut...(sebab jika tdk ikut, dalam peradaban kita cuma jd badut)
Kenapa saya percaya pak @jokowi ? Karena dia mempunyani prinsip sama dgn saya (dan orang biasa pd umumnya), "Berteman denganku gak ada ruginya, bermusuhan denganku gak ada untungnya" 😊😊. Semper fidelis!
